Anda di halaman 1dari 80

Pengukuran dan Alat Ukur

Rudi Susanto
Pengertian pengukuran
Mengukur berarti mendapatkan sesuatu
yang dinyatakan dengan bilangan. Informasi
yang bersifat kuantitatif dari sebuah
pekerjaan penelitian merupakan alat
pengukur dan pengatur suatu sifat dengan
tepat. Keandalan sebuah pengaturan sangat
bergantung pada keandalan pengukuran.
Satuan-satuan praktis
Penggunaan Ampere Meter, Volt Meter
dan Ohm Meter
• Ampere Meter
• Untuk mengukur arus dapat digunakan ampere meter, cara pemasangan
ampere meter dengan beban dimana arus tersebut mengalir harus
dihubungkan seri, penyimpangan jarum penunjuk menunjukkan besarnya
harga arus yang tertera, bila arus yang ditunjukkan melebihi dari batas
ukur maka ampere meter tersebut akan rusak.
Penggunaan Ampere Meter, Volt Meter
dan Ohm Meter
• Volt Meter
Untuk mengukur tegangan dari pada terminal atau ujung dari suatu
rangkaian dapat digunakan volt meter yang ditempatkan pararel terhadap
beban yang hendak diketahui tegangannya. Bila tegangan yang diukur
melebihi tegangan batas ukur dari voltmeter maka alat ukur tersebut akan
rusak
Pengujian Komponen
Pengujian Komponen
• Tujuan dilakukan pengujian adalah untuk
mengetahui nilai beserta baik atau rusaknya
suatu komponen
• Pengujian dilakukan dengan suatu alat yaitu
multi tester
Pengujian Resistor
Pengujian di lakukan dengan cara dua cara yaitu
pengecekan kondisi baik atau rusak dan
pengukuran nilai tahanan. Dalam pengujian di
harapkan melepas dari aliran listrik.
Langkah Pengujian Resistor
• Menyiapkan alat dan bahan
• Mengarahkan saklar pada posisi ohm
• Lakukan kalibrasi, jika jarum tidak tepat pada
angka 0, maka atur pada posisi nol
• Menempelkan masing-masing ujung colok
pada kaki resistor.
Hasil
Dinyatakan baik : bila jarum akan bergerak
menunjukan nilai tahanan tertentu.

Dinyatakan Rusak: Jika alat ukur tidak


menunjukan nilai tertentu.
Skema Pengukuran
Simulasi pengukuran dengan PHET
Praktikum dengan Workbanch
Praktikum dengan Workbanch

Dengan Workbanch Tentukan Tegangan dan Arus pada R2, R4 dan R6.
Pengujian Kapasitor
Langkah langkah Pengujian :
 Menyiapkan alat dan bahan
 Mengarahkan saklar pada posisi ohm
 Lakukan kalibrasi, jika jarum tidak tepat pada angka 0,
maka atur pada posisi nol
 Menghubung singkatkan kedua kaki kapasitor agar
muatan listrik yang sudah ada bisa terbuang terlebih
dahulu
 Menghubungkan colok hitam pada kaki positif, dan
colok merah pada kaki negatif pada kaki kapasitor.
Hasilnya :
Dinyatakan baik : Apabila Jarum meter bergerak
dan kembali lagi.

Dinyatakan Rusak : Jika Jarum Bergerak dan


tidak kembali lagi.
Bila Jarum bergerak dan kembali lagi, tetapi tidak
pada 0 (penuh)
Jarum Tidak bergerak sama sekali.
Pengujian Dioda
Langkah langkah Pengujian :
• Menyiapkan alat dan bahan
• Mengarahkan saklar pada posisi ohm
• Lakukan kalibrasi, jika jarum tidak tepat pada
angka 0, maka atur pada posisi nol
• Menghubungkan colok hitam pada kaki anoda
dan colok merah pada kaki katoda
Hasil :
Dinyatakana baik : Bila Jarum pada ampere
meter bergerak
Dinyakan Rusak : Jika jarum pada ampere
meter sama sekali tidak bergerak.

Jika Pengujian di balik


Dinyatakan baik : Jika jarum meter diam
Dinyatakan Rusak : Jika jarum begerak.
Pengujian Transistor
Langkah langkah Pengujian :
 Menyiapkan alat dan bahan
 Mengarahkan saklar pada posisi ohm
 Lakukan kalibrasi, jika jarum tidak tepat pada
angka 0, maka atur pada posisi nol
 Menempelkan colok hitam pada pada kaki
basis (B) dan colok merah pada kaki emitor (E)
Hasil :
Dinyatakan baik : Apabila jarum bergerak,
selanjutnya memindahkan colok merah pada
kaki kolektor (c), dinyatakan baik apabila
jarum bergerak.

Dinyatakan Rusak : Jarum penunjuk tidak


bergerak sama sekali.
Pengujian di balik :
• Colok merah pada kaki basis, sedangkan kaki
emitor dan kaki kolektor di hubungkan dengan
colok hitam secara bergantian,.
Dinyatakan baik : apabila jarum tidak bergerak
sama sekali.
Dinyatakan rusak : apabila jarum bergerak.
Alat Ukur| osiloskop
• Osiloskop merupakan alat ukur dimana bentuk
gelombang sinyal listrik yang diukur akan
tergambar pada layer tabung sinar katoda
Tombol-tombol pada osiloskop
Simulasi Pengukuran dengan EWB
Latihan | Penyearah setengah gelombang.
Langkah Kerja
• Buatlah rangkaian penyearah setengah gelombang, pilih
tegangan input 12 volt AC, frekuensi 1 Hz dan beban R 1 kΩ
lengkap dengan multimeter dan osiloskop
• Lakukan simulasi, amati bentuk gelombang input dan
outputnya dan gambarlah bentuk gelombangnya.
• Ukur dan catat V untuk gelombang input dan output yang
tampil di osiloskop.
• Ukur tegangan input AC (Vrms) dengan voltmeter AC dan
tegangan output DC (Vdc) dengan voltmeter DC.
Tugas
• Buatlah perhitungan tegangan input AC (Vrms)
dan tegangan output DC (Vdc)
dari data tegangan yang terukur
• Bandingkan dengan hasil pengukuran.
• Tuliskan pendapat anda dengan hasil
percobaan di atas.
Note:
Sistem
Elektronika/intrumentasi
Beberapa Definisi
• Pengukuran : Proses mendapatkan informasi
tentang nilai variabel suatu proses/sistem atau
mendapatkan informasi tentang nilai dari suatu
besaran fisis, informasi yang didapatkan dapat
berupa data kuantitatif maupun kualitatif
• Data Empiris : Data yang diperoleh langsung dari
sistem pengukuran
• Data Terproses : Data hasil pengolahan dari data
empiris, misal perhitungan dari beberapa variabel
Untuk apa sistem pengukuran?
• Mendapatkan data variabel-variabel dari
suatu proses atau sistem
• Data tersebut kemudian dapat digunakan
untuk kepentingan lebih lanjut misalnya:
• Desain – Rancang Bangun
• Pengendalian/Sistem Kontrol
• Assessment/evaluasi/audit
Gambaran proses pengukuran
Menghubungkan antara proses dan pengamat,
mengubah sinyal menjadi yang dapat terbaca oleh
Pengamat: orang yang
pengamat dengan standar unit tertentu
memerlukan informasi
Menghasilkan Informasi
(Perubahan variabel-variabel)

Nilai sebenarnya dari variabel Nilai terukur (hasil pengukuran)


proses
Error Pengukuran
Struktur Sistem Pengukuran
Contoh
Karakteristik Sistem Pengukuran
Karakteristik Statik Sistem Pengukuran
Karakteristik Statik Sistem Pengukuran
Karakteristik Statik Sistem Pengukuran
Karakteristik Statik Sistem Pengukuran
Resolusi, Stabilitas dan Sensitivitas
Resolusi, Stabilitas dan Sensitivitas
Resolusi, Stabilitas dan Sensitivitas
Karakteristik Statik Sistem Pengukuran
Karakteristik Statik Sistem Pengukuran
Karakteristik Statik Sistem Pengukuran
Karakteristik Statik Sistem Pengukuran
Linearitas dan Non Linearitas
Linearitas dan Non Linearitas
Linearitas dan Non Linearitas
Contoh
Error Reduction Techniques
Error Reduction Techniques
Error Reduction Techniques
Karakteristik Dinamik Sistem
Pengukuran
Karakteristik Dinamik Sistem
Pengukuran
Kalibrasi
• Kalibrasi - membandingkan alat ukur dgn referensi
Kalibrasi
Alat Ukur Elektronika
Pengelompokan Alat Ukur
• Alat ukur dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Alat ukur analog – jarum
b. Alat ukur digital – angka elektronik
DIGITAL MULTIMETER
(tampak Depan)
DIGITAL MULTIMETER
(Tampak Belakang)
Pemasangan Voltmeter dan
Ampermeter

“Current through” ---- “Voltage Across”


Memperbesar batas ukur
Ammeter dengan penunjukkan
skala penuh (batas ukur)
sebesar 1 mA akan diubah
menjadi 1 A dengan prinsip:

Rp = Rm (n-1)
dimana n menunjukkan
perbesaran batas ukur meter
tersebut.

Ammeter: Voltmeter: Untuk kasus di atas, n sebesar


Rp = Rm (n-1) (Rs+Rm) 1mA = 2V 1000 kali dan dengan demikian
Ammeter dengan beberapa
batas ukur
Ammeter dengan batas
ukur 2 dan 10 A yang
dibuat dengan
menggunakan prinsip di
atas.
OSILOSKOP
OSILOSKOP
(BK Precision Model 2125A)
OSILOSKOP
(BK Precision Model 2120B)
Persamaan gelombang sinus: y  a sin (t   )

2 gelombang dengan amplitudo berbeda tetapi berfase


awal sama

y  4 sin t

y  2 sin t
2 gelombang dengan amplitudo sama tetapi
berfase awal berbeda

y  4 sin t

y  4 sin (t   / 4)
2 gelombang dengan amplitudo sama tetapi
berfase awal berbeda

y1  4 sin (t   / 2)

y2  4 sin (t   / 2)

Bagaimana jika y1 + y2 ?
Superposisi dua gelombang
Mengatur tampilan dengan dengan mengubah
sensitivitas vertikal

Vpp = 8 volt
Mempunyai
tampilan :
R 5V/div
B 2V/div
D 1V/div
Mengatur tampilan dengan dengan mengubah
sensitivitas horizontal

1 kHz mempunyai
tampilan:
D  0.5 msec/div
B  0.2 msec/div
R  0.1 msec/div
Mengukur Amplitudo

•Tampilan awal ( R ) susah untuk


dibaca amplitudonya
•Perlu digeser secara vertikal
sampai menyentuh garis tertentu
(B)
•Kemudian digeser secara
horizontal sampai puncaknya
menyentuh sumbu-y yang
terkalibrasi (D)
•Terbaca Vpp = 5.3
Contoh lain:

D = 4.0 div p-p


B = 5.65 div p-p
R = 7.0 div p-p

Anda mungkin juga menyukai