Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERDAGANGAN ANTARDAERAH DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Disusun oleh:
1) Suci Cahyati
2) Nur Mega Amalliya
3) Devita Rosdiana
4) Amelia Valentina
5) Syauqi Hanif
6) Naufal Aditya
7) Neneng Fitriyani
8) Avista Amelia
.

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 SUMBEREJO


KEC.SUMBEREJO KAB. TANGGAMUS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq, hidayah serta
inayahnya kepada kita semua, sehingga dalam kesempatan ini kami dapat menyelesaikan sebuah
makalah sebagai tugas dari guru mata pelajaran IPS yang membahas tentang “PERDAGANGAN
ANTARDAERAH DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.”
Sholawat serta salam semoga senantiasa kita sanjungkan kepada tauladan serta junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman yang terang
benderang pada saat ini.
Tugas makalah in tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari teman-teman
dan para pembimbing yang telah memberikan arahan untuk perbikan makalah ini.Oleh karna itu
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, memiliki banyak kekurangan dan membutuhkan
perbaikan.Sehingga kami membutuhkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif evaluative guna
kesempurnaan makalah ini.Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dan
semua pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk melirik dan membaca makalah kami
ini.Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk seluruh siswa/siswi SMP N 1 SUMBEREJO
kususnya dan seluruh pembaca makalah ini pada umumnya.

Sumberejo,11 Februari 2019

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………….3

BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………. 5
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………… 5
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………………. 6
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………………. 6

BAB II
A.Perdagangan Antardaerah………………………………………………………………………………………… 7
1. Pengertian perdagangan antardaerah…………………………………………………………………………..7
2. Faktor pendorong perdagangan antardaerah……………………………………………………………….8
3. Manfaat perdagangan antardaerah…………………………………………………………………………….. 8
4. Hambatan perdagangan antardaera…………………………………………………………………………….8

BAB III
B.Perdagangan Internasional………………………………………………………………………………………..9
1. Pengertian perdagangan internasional…………………………………………………………………………9
2. Faktor pendorong perdagangan internasional…………………………………………………………… 10
3. Manfaat perdagangan internasional……………………………………………………………………………10
4. Hambatan perdagangan internasional………………………………………………………………………..10
5. Teori-teori dalam perdagangan internasional…………………………………………………………….10
6. Konsep kebijakan perdagangan internasional dan dampaknya……………………………….. 11

BAB IV
C .Pembayaran Internasional……………………………………………………………………………………… 12
1. Pengertian neraca pembayaran…………………………………………………………………………………. 12
2. Komponen neraca pembayaran………………………………………………………………………………… 12
3. Fungsi neraca pembayaran………………………………………………………………………………………… 13

3
4. Devisa………………………………………………………………………………………………………………………… 13
5. Valuta asing……………………………………………………………………………………………………………… 15

Alat Perdagangan/Pembayaran Internasional……………………………………………………….. 16

E. STUDY DAN ANALISIS KASUS


BAB V
PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………… 18
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………. 18
B. SARAN……………………………………………………………………………………………………………… 18
C. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………….

4
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau
keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan paksaan. Pada masa awal sebelum uang
ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter. Perdagangan antardaerah terjadi dikarenakan
adanya perbedaan suberdaya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dimiliki
oleh setiap daerah sehingga produk atau komoditi yang dihasilkan tidak dapat memenuhi kebutuhan
setiap daerah yang sangat beragam. Oleh karena itu timbul suatu keterkaitan antardaerah dimana
tidak semua input yang dibutuhkan untuk memproduksi output atupun tidak semua output untuk
dikonsumsi tersedia di dalam daerah sendiri sehingga dibutuhkan dukungan dari daerah lain.
Dampak globalisasi yang terjadi diseluruh penjuru dunia tidak dapat dihindari.Salah satu
dampak dari adanya globalisasi yaitu perdagangan yang secara terus-menerus mengalami
perkembangan dan perluasan wilayah perdagangan.Pada saat ini perdagangan seakan tidak lagi
mengenal batas antar dua Negara atau lebih membuat semakin tingginya ketergantungan antar
Negara yang bersangkutan.
Insonesia sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Keadaan dan
perkembangan perdagangan luar negeri serta neraca pembayaran internasional tidak bisa lepas dari
hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di dalam percaturan ekonomi global. Situasi dan
kecenderungan umum perekonomian dapat dipastikan akan mempengaruhi perekonomian
Indonesia. Perekonomian dunia yang lesu akan melesukan pula perdagangan antarnegara di dunia,
termasuk Indonesia. Hubungan ekonomi dengan luar negeri adalah bagian dari hubungan
internasional secara luas, yang mencakup juga hubungan politik, militer, pendidikan dan
kebudayaan.Bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia, terlebih dengan system ekononomi
terbuka, memungkinkan hubungan ekonomi dengan luar negeri terjadi. Hampir setiap hari dalam
surat kabar kita baca bagaimana hubungan-hubungan dengan luar negeri baik sevara bilateral
maupun multilateral itu terjadi. Hubungan ekonomi dengan luar negeri ini memberi pengaruh
terhadap perekonomian dalam negeri.Ada pengaruh buruk, tetapi ada juga pengaruh
menguntungakan.Hubungan ekonomi internasional menyangkut transaksi barang, jasa modal,
moneter, alat pembayaran dan semuanya berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri.

5
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut;
1. Apa yang di maksud dengan perdagangan antardaerah?
2. Apa saja yang menjadi faktor pendorong,tujuan, manfaat dan hambatan dalam perdagangan
antardaerah?
3. Apa yang dimaksud perdagangan internasional dan neraca pembayaran dalam pembayaran
internasional?
4. Apa saja yang menjadi faktor pendorong, manfaat, dan hambatan dalam perdagangan internasional?
5. Bagaimana kebijakan-kebijakan dalam perdagangan internasional?
6. Apa saja tujuan dan fungsi neraca pembayaran?

C. TUJUAN
Tujuan mempelajari materi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu perdagangan antardaerah.
2. Untuk mengetahui faktor pendorong, manfaat, dan berbagai hambatan dalam penerapan
perdagangan antardaerah dan perdagangan internasional.
3. Untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam perdagangan internasional.
4. Untuk mengetahui neraca perdagangan dan pembayaran Indonesia dalam perdagangan
internasional.

BAB II

6
PEMBAHASAN

A. PERDAGANGAN ANTARDAERAH
1. Pengertian Perdagangan Antardaerah
Perdagangan antardaerah atau antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau dengan penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau
lain dalam satu batas wilayah negara atas dasar kesepakatan bersama.
Dan untuk meningkatkan perdagangan daerah ini pemerintah mengeluarkan beberapa
kebijaksanaan.
a.Mengidentifikasi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
b.Menyederhanakan prosedur perdagangan.
c. Mengawali arus mobilitas barang.

2. Faktor Pendorong Perdagangan Antardaerah/antarpulau


Adapun faktor-faktor yang dapat mendorong terjadinya perdagangan antarpulau/antardaerah,
sebagai berikut:
1. Perbedaan faktor produksi yang dimiliki
Faktor yang mendorong perdagangan antardaerah, antara lain perbedaan faktor produksi yang
dimiliki, terutama faktor produksi alam. Daerah Jawa yang memiliki tanah yang subur lebih mungkin
memproduksi sayur-mayur lebih banyak dan menjualnya sampai ke luar daerah dibandingkan
dengan daerah gunung yang tandus, misalnya daerah perkotaan.
2. Perbedaan tingkat harga antardaerah
Selain perbedaan kekayaan alam, perbedaan tingkat harga antardaerah juga mendorong terciptanya
perdagangan antardaerah. Contoh: di daerah yang kaya akan buah durian, harga durian pasti lebih
murah dari daerah lain yang hanya sedikit memiliki pohon durian. Hal ini juga akan mendorong
adanya perbedaan antardaerah.

3. Tujuan Perdagangan antardaerah/antarpulau


Tujuan adanya perdagangan, antara lain:

7
1. Memperoleh keuntungan
Tujuan utama dilakukan perdagangan antarpulau adalah memperoleh keuntungan.Keuntungan
diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual.Jika barang diproduksi sendiri, maka
keuntungan diperoleh dari selisih antara harga jual dan biaya produksi.
2. Memperluas jangkauan pasar
Perdagangan sampai ke luar daerah atau pulau dapat memperluas jangkauan pasar.Jangkauan pasar
yang dimaksud adalah jumlah konsumen yang mengonsumsi barang tersebut semakin banyak dan
tersebar di berbagai daerah.
3. Mempererat persatuan dan kesatuan
Perdagangan antardaerah pasti menimbulkan interaksi /hubungan tibal balik, orang-orang yang
melakukan kegiatan tersebut akan saling mengenal dan mempererat persatuan.

4. Manfaat Perdagangan Antarpulau/ antardaerah


Manfaat dari perdagangan antarpulau/ antardaerah, antara lain:
1. Menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen
Perbedaan kandungan alam serta perbedaan produk antardaerah akan menyebabkan barang hasil
produknya pu berbeda. Dengan adanya perdagangan antardaerah, konsmen dapat menikmati
produk yang ada di daerah lain dan tidak ada di tempat tinggalnya.
2. Meningkatkan produktivitas
Pemasaran produk yang makin meluas akan menyebabkan permintaan terhadap produk menjadi
meningkat. Hal ini mendorong produsen meningkatkan produksi sehingga meningkatkatkan
produktivitas.
3. Memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat
Peningkatan jumlah barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan menyebabkan produsen butuh
tenaga kerja tambahan, sehingga akan ada lowongan kerja tambahan.

5. Hambatan dalam Perdagangan Atardaerah


1. Pengaruh iklim dan cuaca
2. Bencana alam
3. Kendala transportasi
4. Konflik

BAB III
A PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Pengertian Perdagangan Internasional

8
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antarperorangan,antar individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu
negara dengan pemerintah negara lain.
Perdagangan internasional ini dilakukan melalui kegiatan ekspor impor.Ekspor adalah
kegiatan menjual barang dan jasa dari dalam negeri keluar negeri.Sedangkan imporn adalah kegiatan
membeli barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri.

2. Faktor Pendorong Perdagangan Internasinal


Beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan perdagangan luar negeri,yaitu:
a. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
b. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
c. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
d. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut
e. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam,iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan
produksi
f. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
g. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain
h. Terjadinya era globalisasi

4 Manfaat Perdagangan Internasional


a. Memperoleh devisa
Melalui kegiatan ekspor suatu negara akan memperoleh devisa dalam bentuk mata uang
asing.
b. Menambah kesempatan kerja
Meningkatnya kegiatan ekspor akan mendorong perusahaan dalam negeri meningkatkan
kegiatan produksi. Dengan kegiatan produksi yang meningkat, perusahaan akan
membutuhkan lebih banyak tenaga kerja untuk memenuhi permintaan pasar.
c. Menstabilkan harga barang dalam negeri
Saat terjadi kelangkaan harga barang tertentu akibat kelangkaan, barang dari luar yang
merupakan barang substitusi dari barang tersebut dapat menstabilkan kembali harga barang.

9
Sebaliknya dalam kondisi suatu barang di dalam negeri berlebih, barang tersebut dapat di
ekspor untuk menghindari merosotnya harga.
d. Perbaikan mutu konsumsi
Melalui perdagangan antarnegara konsumen dalam negeri memiliki pilihan barang dengan
kualitas yang terjamin.Perbaikan mutu dapat terjadi karena adanya barang dari luar negeri
yang memiliki kualitas lebih baik.
e. Perkembangan teknologi
Dalam pemanfaatan teknologi dari luar negeri perlu adanya pengetahuan tentang
penggunaan teknologi baru tersebut. Hal ini akan berdampak pada pengetahuan konsumen
dalam teknologi.
f. Efisiensi
Tiap negara dapat melakukan efisiensi sumber daya ekonomi dengan tidak harus membuat
sendiri semua barang untuk memenuhi kebutuhan.Efisiensi dapat dilakukan dengan
memproduksi barang yang cukup efisien jika diproduksi di dalam negeri.

5. Hambatan dalam Perdagangan Internasional


a. Perbedaan mata uang antarnegara
b. Kualitas sumber daya yang rendah
c. Pembayaran antarnegara sulit dan risikonya besar
d. Adanya kebijakan impor dari suatu negara
e. Terjadinya perang
f. Adanya organisasi-organisasi ekonomi regional

6 Teori-teori Perdagangan Internasional


Dalam perkembangan perdagangan antarnegara, para pelaku perdagangan antarnegara menganut
dua teori yang digunakan sebagai acuan. Adapun kedua teori tersebut, sebagai berikut:
1. Teori keunggulan mutlak
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith.Menurut teori ini suatu negara melakukan ekspor
karena negara tersebut memiliki keunggulan mutlak dibandingkan dengan negara tujuan
ekspor.
2. Teori keunggulan komparatif
Teori ini dikemukakan oleh Davit Ricardo, teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa
perdagangan antarnegara tetap menguntungkan bagi negara yang secara keunggulan mutlak
tetap di bawah negara lainnya.

10
7. Kebijakan Perdagangan Internasional
A. Proteksi
Proteksi adalah kebijakan perdagangan internaisonal yang bertujuan untuk melindungi
produk dalam negeri. Bentuk-bentuk proteksi yang dapat dijalankan suatu negara antara lain:
a. Larangan impor. Melarang impor produk tertentu yang juga diproduksi di dalam negeri,
terutama untuk barang-barang yang dimiliki daya asing yang lemah.
b. Tarif impor. Mengenakan tarif impor yang tinggi terhadap barang-barang tertentu untuk
mengurangi masuknya barang-barang tersebut. Apabila suatu barang impor dikenakan tarif,
maka harga jual barang tersebut di dalam negeri menjadi mahal. Hal ini menyebabkan
masyarakat enggan membeli barang tersebut, sehingga barang-barang hasil produk dalam
negeri lebih banyak dinikmati oleh masyarakat.
c. Kuota. Membatasi masuknya jumlah barang tertentu ke dalam negeri. Kuota menentuka
jumlah maksimum suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam satu periode tertentu. Sama
halnya tarif, pengaruh diberlakukannya kuota mengakibatkan harga-harga barang impor
menjadi tinggi karena jumlah barangnya terbatas. Hal tersebut terjadi karena adanya
pembatasan jumlah barang impor sehingga menyebabkan biaya rata-rata untuk masing-
masing barang meningkat. Dengan demikian, diberlakukannya kuota dapat melindungi
barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar negeri.
d. Subsidi. Memberi subsidi kepada produsen untuk meningkatkan produksinya agar dapat
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan
memberikan bantuan kepada produk dalam negeri. Subsidi yang dilakukan pemerintah dapat
berupa kerinanan pajak, pemberian fasilitas, pemberian kredit bank yang murah atupun
pemberian hadiah atau insentif dari pemerintah. Adanya subsidi, harga barang dalam negeri
menjadi murah.

BAB IV
A PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1. Pengertian Neraca Pembayaran

11
Neraca pembayaran meliputi semua nilai barang dan jasa, transfer-transfer (hadiah, hibah,
bantuan asing), transaksi modal (pinjaman dan utang) dan semua transfer kenyataan resmi serta
tabungan internasional yang dilaksanakan selama kurun waktu tertentu. Jadi neraca pembayaran
adalah suatu vatatan sistematis yang mampu memberikan informasi mengenai transaksi-transaksi
ekonomi internasional yang sudah dan sedang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain,
dinilai dengan mata uang pada setiap periodenya(biasanya setahun sekali).
Transaksi ekonomi yang dicatat dalam neraca pembayaran meliputi transaksi kredit dan
transaksi debet. Transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan san menambah hak bagi
penduduk suatu Negara untuk menerima pembayaran dari penduduk Negara lain. Transaksi debet
adalah transaksi yang menimbulkan dan menambah kewajiban penduduk suatu Negara untuk
melakukan pembayaran kepada penduduk lain.
Neraca pembayaran (N/P) mencatat semua transaksi sebuah negara dengan negara lain,
yang meliputi transaksi internasional sebuah negara pada suatu periode tertentu, biasanya satu
tahun. Surplus/ defisitnya dapat dilihat melalui lalu lintas moneter/cadangan devisa.
Defisit : saldo neto neraca pembayaran bertanda positif-penurunan cadangan devisa.

2. Komponen Neraca Pembayaran


a. Neraca Pembayaran
Neraca perdagangan yang merupakan selisih antara total ekspor dan impor barang, jasa, dan
transfer. Dalam perhitungannya, neraca perdagangan ini tidak mencakup transaksi-transaksi asset
finansial dan kewajiban (hutang). Data ini merupakan indikator tren perdagangan luar negeri yang
merupakan aliran bersih dari total ekspor impor barang dan jasa sebagai penerimaan atau
penghasilan.
Dengan adanya transaksi ekspor maka akan diterima sejumlah uang yang nantinya akan
menambah permintaan terhadap mata uang negara eksportir. Begitu pula sebaliknya sebagai pada
impor barang dan jasa dimana sejumlah uang harus dikeluarkan guna membayar barang dan jasa
yang kita impor, hal ini akan menambah penawaran akan uang negara importir.
Neraca perdagangan adalah semua catatan atau ikhtisar yang memuat atau mencatat semua
transaksi ekspor dan impor barang-barang. Ekspor barang-barang dicatat sebelah kredit, sedangkan
import barang-barang dicatat dalam pos debet.

-Surplus: Nilai Ekspor>Nilai Impor


-Defisit: Nilai Impor> Nilai Ekspor.

12
3. Fungsi neraca pembayaran
Neraca pembayaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a. Alat pembukuan anggaran dan alat pembayaran luar negeri
b. Alat untuk menjalankan pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional
c. Alat untuk mengukur keadaan perekonomian suatu Negara
d. Alat untuk menetapkan kebijakan moneter dan fiskal
e. Untuk mengetahui transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional
4.Devisa
Devisa adalah semua alat pembayaran yang diterima sebagai alat pembayaran luar
negeri/internasional. Wujud devisa dapat berupa valuta asing/mata uang asing( seperti dolar
Amerika, poundsterling, euro, yen, yuan, dll), emas, wesel asing, dan tagihan/piutang luar negeri.
Sedangkan, mata uang asing yang pada umumnya dipakai sebagai alat pembayaran internasional
adalah dolar Amerika. Dengan demikian, dolar Amerika merupakan alat pembayaran internasional
yang dapat digunakan untuk membayar berbagai transaksi luar negeri dengan negara negara lain.
a)fungsi devisa
1. Alat pembayaran luar negeri
2. Membiayai perdagangan luar negeri yang berupa impor barang dan jasa
3. Membayar pokok utang, cicilan utang, bunga utang, atau utang luar negeri
4. Membiayai pembinaan dan pemeliharaan hubungan luar ngeri
5. Mengatasi kesulitan perekonomian negara
6. Memudahkan terjadinya transaksi dalam perdagangan antarnegara
b) Jenis-jenis devisa
1. Devisa umum
Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari kegiatan perdagangan antarnegara dan tidak
ada kewajiban untuk mengembalikan. Devisa umum bersumber dari hasil ekspor, penjualan
jasa, atau bunga modal. Tingkat devisa umum ditentukan oleh penawran dan permintaan.
2. Devisa kredit. Devisa kredit adalah devisa yang diperoleh dari pinjaman atau bantuan dari
luar negeri dan ada kewajiban untuk mengembalikan. Ketika pemerintah indonesia
mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia, pinjaman tersebut disalurkan ke masyarakan dalam
bentuk devisa kredit. Tingkat devisa kredit ditentukan oleh pemerintah dan bukan oleh
penawaran dan permintaan.
c)sumber pendapatan devisa
1. Ekspor barang

13
Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka negara tersebut akan
memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang
diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak.
2. Penerimaan jasa
Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar
negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain,
maka negara tersebut akan memperoleh devisa. Misalnya, Indonesia mengirimkan tenaga
kerjanya ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah
digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa
jasa pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.
3. Parawisata
Banyaknya wisatawan yang datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara.
Wisatawan-wisatawan yang datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari
negara asalnya. Untuk itu, para wisatawan harus menukarkan uangnya menjadi mata uang
rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia.
Semakin banyak wisatawan mancanegara yang datang maka pemasukandevisa akan semakin
banyak.
4. Pinjaman luar negeri
Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman
ini dapat digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada
kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri tetap akan
menambah devisa negara.
5. Bantuan luar negeri
Bantuan yang diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila
bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa negara. Negara dapat
memperoleh barang tanpa harus membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang,
otomatis dapat langsung menambah devisa negara.
6. Pungutan bea masuk
Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkanke
luar negeri yang masuk ke Indonesia dapat menambah devisa. Semakin banyak arus barang
luar negeri yang masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak. Akan
tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin
(diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi negara.
7. Kiriman uang asing dari luar negeri ke dalam negeri.

14
Jumlah TKI yang bekerja di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan
sumbangan devisa cukup besar ke negara Indonesia. Hal ini dapat dlihat dari kegiatan
pengiriman uang asing dan TKI yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya yang ada di
Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri harus ditukar menjadi uang rupiah di
bank devisa.penukaran ini lah yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara.

5) Valuta Asing
Valuta asing (valas)/ foreign exchange (forex) diartikan sebagai mata uang asing dan alat
pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan dan membiayai transaksi ekonomi dan
keuangan internasional/luar negeri/antarnegara.Untuk negara Indonesia biasanya mempunyai
catatan kurs resmi pada bank sentral atau Bank Indonesia.
a) faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing
1. Tingkat inflasi
2. Tingkat suku bunga
3. Tingkat pendapatan dan produksi
4. Neraca pembayaran luar negeri
5. Pengawasan pemerintah
b) Kurs Valuta Asing
Kurs adalah perbandingan mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.Sedangkan valuta asing
merupakan alat pembayaran dan alat-alat likuid luar negri lainnya.Sehingga kurs valuta asing adalah
harga yang dibayar untuk satu unit mata uang asing.
Pada bank devisa atau money changer ada tiga jenis kurs, yaitu:
1. Kurs jual, yaitu kurs yang ditetapkan oleh bank apabila bank menjual mata uang asing.
2. Kurs beli, yaitu kurs yang ditetapkan oleh bank apaabila bank membeli mata uang asing.
3. Kurs tengah, yaitu kurs rata-rata yang dipatok antara kurs jual dan kurs beli.
Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan pergerakan rupiah terhadap valuta asing, antara lain:
1)kebijakan pemerintah
2)mekanisme pasar valuta asing.
3)Sistem kurs yang ditetapkan pemerintah
4)Kegiatan ekspor dan impor
5)Inflasi, yaitu kecenderungan naiknya harga secara terus menerus dalam jangka waktu yang relatif
lama. Adanya kenaikan harga valas menunjukkan terjadinya inflasi harga mata uang suatu negara.

c) Sistem kurs valuta asing

15
1) Kurs tetap
2) Kurs bebas
3) Kurs mengambang terkendali

6. Alat pembayaran Internasional


1. Secara kontan/ tunai ( full bodied money)
Pembayaran kontan merupakan membeli barang dengan membayar langsung.Biasanya
dilakukan oleh turis, jamaah haji dan sebagainya.
2. Telegrafik transfer ( cabie Order )
Pembayaran dengan cara cek yang diteruskan melalui telegram. Cara ini dilakukan oleh bank
di dalam negeri kepada pelanggan di luar negeri dengan mentransfer rekening diposito.
3. Wesel ( Bill Of Exchange )
Surat perintah pembayaran dari bank di dalam negeri kepada Bank di luar negeri sesuai
dengan tujuan, jumlah orang dan nama orang yang tertulis di dalam wesel.
4. Cek ( Cheque )
Pembayaran ini dilakukan dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui
bank yang ditunjuk di Negara eksportir. Biasanya bank yang ditunjuk adalah bank yang
memenuhi cabang di Negara importir.
5. Emas
Pembayaran dengan emas sama dengan pembayaran dengan menggunakan brang biasa.
6. Kompensasi pribadi ( private compensation )
Private compensation adalah suatu metode pembayaran internasional yang dilakukan antara
pembeli dan penjual untuk melakukan kompensasi penuh atau sebagian utang piutang, baik
secara langsung maupun tidak langsung ( melalui pihak ketiga ), sehingga mengurangi
transfer valas ke luar negeri. Cara ini dilakukan dengan cara mengkompensasikan anatara
eksportir dengan importir dalam suatu Negara.
7. Letter of Credit ( L/C )
L/C atau Letter Credit pada prinsipnya merupakan fasilitas atau jasa untuk memperlancar
transaksi jual beli barang terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional. Bank,
pemberi L/C memberikan jaminan untuk membayar sejumlah tertentu kepada pihak lain atas
permintaan nasabahnya.
Pembeli dan penjual sering dibatasi oleh jarak yang berjauhan, bahkan berlainan pulau atau
Negara. Kondisi tersebut menimbulkan permasalahan dalam hal penyelesaian transaksi jual
beli barang. Jarak yang jauh tadi mengakibatkan transaksi tunai sulit dilakukan.

16
Keuntungan perdagangan internasional
1. Memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang tidak ada atau belum dapat di produksi di dalam
negeri.
2. Mengenal teknik produksi dan manajemen yang lebih baik
3. Setiap negara dapat melakukan spesialisasi produksi
4. Mengenal teknologi yang lebih modern.
5. Memperluas lapangan kerja.
6. Mempererat persahabatan negara.
7. Mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.
8. Meningkatkan jasa pariwisata

Kerugian Peragangan Antarnegara


1. Adanya ketergantungan dalam negara negara pengimpor
2. Naik turunnya nilai valuta asing.
3. Pelarian modal ke luar negeri.
4. Defisit dalam neraca pembayaran
5. Mematikan usaha-usaha kecil.
6. Masyarakat menjadi lebih konsumtif.

17
BAB V
PENUTUPAN
A. SIMPULAN
Perdagangan antardaerah atau antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau dengan penduduk/lembaga suatu daerah lain dalam
satu batas wilayah negara dan atas dasar kesepakatan bersama. Dalam melakukan perdagangan
antardaerah perlu kebijakan tertentu. Dengan melakukan perdagangan antardaerah suatu daerah
bisa mendapatkan berbagai manfaat untuk daerahnya.
Perdagangan internasional adalah perdaganga yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Perdagangan Internasional ini
dilakukan melalui kegiatan ekspor impor. Dengan melakukan perdagangan internasional suatu
Negara bisa mendapatkan berbagai manfaat untuk negaranya. Dalam perdagangan internaisonal
diperlukan adanya Kebijakan perdagangan internasioal yang merupakan rangkaian tindakan yang
akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna
melindungi kepentingan nasional.
Neraca pembayaran meliputi semua nilai barang dan jasa, transfer-transfer (hadiah,hibah,
bantuan asing),transaksi modal (pinjaman dan utang) dan semua tranfer kenyataan resmi serta
tabungan internasional yang dilaksanakan selama kurun waktu tertentu. Jadi, neraca pembayaran
adalah suatu catatan sistematis yang mampu memberikan informasi mengenai transaksi-transaksi
ekonomi internasional yang sudah dan sedang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain,
dinilai dengan mata uang pada setiap periodenya (biasanya setahun sekali).
Devisa adalah semua alat pembayaran yang diterima sebagai alat pembayaran luar
negeri/internasional. Wujud devisa dapat berupa mata uang asing/valuta asing (seperti dolar
Amerika,poundstering, euro, yen, yuan, dll).

B. SARAN
Dalam melakukan perdagangan antardaerah maupun internasional Indonesia harus
memperhatikan kekuatannya untuk dapat mengontrol proses perdagangannya baik dalam negeri
maupu luar negeri. Kebijakan yang tegas diperlukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang
mungkin terjadi dalam perdagangan antardaerah maupun perdagangan internasonal.
Indonesia harus menjaga keseimbangan neraca perdaganhan dan pembayarannya, karna
dengan seimbangnya neraca pembayaran memuat perdagangan yang terjadi di masyarakat (baik
dalam negeri dan luar negeri) semakin baik, dan dalam berkepanjangan, jika neraca pembayaran
mengalami surplus maka bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan ma

18
DAFTAR PUSTAKA

Djoened, Marwati, Nugroho Notosusanto, 1993. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Fattah.Sanusi, dkk. 2008. Ilmu pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS kelas VIII. Jakarta Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Nur Rohmat, Muhammad. Dkk. 2009.Ilmu Pengetahuan Sosial terpadu untuk SMP dan MTs. Kelas
VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Lilik Harisuprihanto, Anisyah Fitriana, Wulan Widayati, buku LKS IPS Kelas VIII semester 2
Sumber internet

19
20

Anda mungkin juga menyukai