Resume Bowens Family Theory
Resume Bowens Family Theory
Theory.
Teori sistem keluarga Bowen adalah teori perilaku manusia
yang memandang keluarga sebagai unit emosional dan
menggunakan pemikiran sistem untuk menggambarkan
interaksi kompleks unit tersebut. Saat kecemasan meningkat,
keterhubungan emosional anggota keluarga menjadi lebih
stres daripada menghibur. Akhirnya, satu atau lebih anggota
merasa kewalahan, terisolasi, atau di luar kendali.
1. Triangel
Segitiga adalah sistem hubungan tiga orang. Ini dianggap sebagai penghalang
pembentukan sistem emosional dalam keluarga. Sistem dua orang tidak stabil karena
menoleransi sedikit ketegangan sebelum melibatkan orang ketiga. Hubungan segitiga
merupakan hubungan disfungsional yang dipilih oleh keluarga untuk menurunkan
kecemasan melalu pengalihan isu yang berkembang daripada menyelesaikan
konflik/ketegangan.
2. Differentiation of Self
Pemisahan diri adalah kemampuan seseorang untuk memisahkan diri sebagai bagian
yang terpisah secara realistis dari ketergantungan pada individu lain dalam keluarga.
Orang dengan "self" yang tidak terdiferensiasi dengan baik sangat bergantung pada
penerimaan dan persetujuan orang lain sehingga mereka dengan cepat menyesuaikan
apa yang mereka pikirkan, katakan, dan lakukan untuk menyenangkan orang lain.
3. Nuclear Family Emotional Process
Konsep proses emosional keluarga inti menggambarkan empat pola hubungan dasar
yang mengatur di mana masalah berkembang dalam sebuah keluarga yaitu :
- Konflik Perkawinan
- Disfungsi Pasangan
- Gangguan Anak
- Jarak Emosional
7. Sibling Position
Ide dasarnya adalah bahwa orang yang tumbuh
dalam posisi saudara yang sama dapat diprediksi
memiliki karakteristik umum yang penting. Konsep
diferensiasi dapat menjelaskan beberapa perbedaan.
Misalnya, alih-alih merasa nyaman dengan tanggung
jawab dan kepemimpinan, anak tertua yang dengan
cemas berfokus pada dapat tumbuh menjadi sangat
bimbang dan sangat reaktif terhadap harapan.
8. Social Regression
Konsep societal regression membandingkan antara
respon masyarakat dengan respon individu dan
keluarga terhadap (1) Tekanan akibat krisis emosional,
(2) Tekanan yang menimbulkan ketidak-nyamanan dan
kecemasan (3) Penyebab penyelesaian yang tergesa-
gesa, bertambahnya masalah, serta siklus yang sama
yg berulang secara terus menerus.