Anda di halaman 1dari 23

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SUPERVISI REHABILITASI JARINGAN IRIGASI DI BATANG


ANAI I DAN ANAI II DI KAB. PADANG PARIAMAN

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Dalam rangka menunjang ketahanan pangan nasional, pemerintah


berusaha untuk membangun atau meningkatkan infrastruktur di
bidang pertanian. Daerah Irigasi Batang Anai merupakan salah satu
daerah irigasi potensial yang terdapat di Kabupaten Padang Pariaman
Provinsi Sumatera Barat. Setelah beroperasi selama lebih kurang 18
tahun sejak tahun 1997, kondisi lapangan sudah membutuhkan
rehabilitasi karena mulai mengalami penurunan fungsi jaringan
irigasi, oleh karena itu mulai DIPA APBN tahun anggaran 2015 dan
DIPA APBN tahun anggaran selanjutnya, Balai Wilayah Sungai
Sumatera V Padang melakukan rehabilitasi pada saluran induk dan
saluran sekunder dilokasi Irigasi Anai I dan II. Sesuai dengan
program nasional dimana pada tahun 2015 ditargetkan produksi padi
mencapai 41.457 ton/tahun, maka dalam mendukung program
tersebut Daerah Irigasi Batang Anai sebagai suatu jaringan irigasi
harus siap dioperasikan sebagai suatu kesatuan yang utuh dapat
berfungsi dan memberikan output yang optimal pada waktu yang
direncanakan. Untuk itu diperlukan kesinambungan dalam
pelaksanaan/penyelesaian fisik kontruksinya dan kepastian
pendanaannya.

2. Maksud Dan Maksud dilaksanakannya pekerjaan ini adalah untuk melaksanakan


Tujuan supervisi/pengawasan pekerjaan konstruksi secara menyeluruh.
Melaksanakan kaji ulang desain/review design untuk lokasi yang
sudah ada desainnya dan detail desain untuk lokasi yang belum ada
desainnya, namun tidak sesuai dengan kondisi lapangan serta
melakukan. Dalam hal ini konsultan bertanggung jawab
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas sesuai Task Concept.
Serta dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut memenuhi persyaratan
teknis dan peraturan yang berlaku.

Tujuan yang hendak dicapai dari pekerjaan ini adalah terpenuhinya


hasil pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Batang Anai I Dan
Anai II Di Kab. Padang Pariaman melalui kegiatan pengawasan, kaji
ulang desain dan/atau detail desain untuk lokasi yang belum ada
desainnya yang dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut:
a. Aspek kualitas
b. Aspek kuantitas
c. Aspek biaya
d. Aspek waktu
e. Aspek manfaat.
3. Sasaran Untuk mencapai kualitas dan kuantitas hasil pelaksanaan
pembangunan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknik,
biaya dan waktu pelaksanaan yang ditentukan Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi.

4. Lokasi Lokasi kegiatan Pekerjaan Supervisi Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI


Pekerjaan Batang Anai I Dan Anai II Di Kab. Padang Pariaman di Kabupaten
Padang Pariaman Sumatera Barat.

5. Sumber Kegiatan ini dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2023 dengan
Pendanaan total Pagu Anggaran sebesar Rp. 2.062.190.000,- (Dua Milyar Enam
Puluh Dua Juta Seratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah).

6. Nama Dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Pejabat Pembuat


Organisasi Komitmen Irigasi dan Rawa II.
Pejabat Pembuat
Komitmen Satuan Kerja: SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air WS.
Indragiri-Akuaman, WS. Kampar, WS. Rokan Provinsi Sumatera
Barat.

DATA PENUNJANG

7. Data Dasar Dokumen kontrak konstruksi Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Batang


Anai I Dan Anai II Di Kab. Padang Pariaman.

8. Standar Teknis Pedoman, kriteria dan standar yang dipakai adalah Standar Nasional
Indonesia yang berlaku dan standar/pedoman teknis lain yang
disetujui Direksi Teknis Pekerjaan.

9. Studi-Studi a. Studi kelayakan (feasility study) yang dilakukan oleh LOTTI dan
Terdahulu Asosiasi (1986);
b. Hasil Survey Investigasi Desain (SID) oleh PT. Isuda Parama
(1990);
c. Review Desain untuk Rehabilitasi dan Ekstensi Anai Tahap II oleh
PIRIMP (2006).
10. Referensi Sebagai dasar untuk pelaksanaan pekerjaan Supervisi
Hukum Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Batang Anai I Dan Anai II Di Kab.
Padang Pariaman ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada :

a. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 17 Tahun 2019


tentang Sumber Daya Air
b. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 2000
tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 54 Tahun 2016
tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29
Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
f. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2020 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
nomor: 524/KPTS/M/2022 Tanggal 27 Mei 2022 Tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Kontruksi Pada Jenjang
Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultasi Konstruksi
i. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
nomor: 16/SE/M/2022 tanggal 04 Agustus 2022 tentang Susunan
Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK)
RUANG LINGKUP

11. Lingkup Lingkup kegiatan Supervisi Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI


Pekerjaan Batang Anai I Dan Anai II Di Kab. Padang Pariaman adalah
sebagai berikut:
a. Supervisi pengawasan pekerjaan fisik dan konstruksi
pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Batang Anai I Dan
Anai II Di Kab. Padang Pariaman;
b. Pelaksanaan kaji ulang desain/review design Rehabilitasi
Jaringan Irigasi DI Batang Anai I Dan Anai II Di Kab. Padang
Pariaman. Review design adalah meninjau ulang
perencanaan yang dilakukan berdasarkan dokumen/gambar
kontrak hasil perencanaan terdahulu yang diperiksa dengan
temuan data terbaru di lokasi pekerjaan;
c. Desain detail/detailed design untuk lokasi yang belum
ada desainnya;
d. Penyusunan SPPL dan/atau Dokumen Lingkungan Lainnya
(apabila diperlukan).

12. Keluaran- Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah laporan-laporan
Keluaran Supervisi Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Batang Anai I Dan Anai II
Di Kab. Padang Pariaman.

13. Peralatan, Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa II, Satuan Kerja SNVT
Material, Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air WS. Indragiri-Akuaman,
Personil Dan WS. Kampar, WS. Rokan Provinsi Sumatera Barat menyediakan
Fasilitas Dari
data- data atau fasilitas sebagai berikut:
Pejabat
Pembuat a. Dukungan administrasi/persuratan yang diperlukan
Komitmen guna mendukung pelaksanaan pekerjaan ini;
b. Melaksanakan pembayaran pekerjaan sesuai dengan
ketentuan dalam kontrak/perjanjian
c. Menyediakan data pendukung (studi/desain) pelaksanaan
pekerjaan konstruksi yang akan dikerjakan apabila tersedia

14. Peralatan Dan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
Material Dari dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
Penyedia Jasa pekerjaan, antara lain terdiri dari:
Konsultansi
a. Biaya mobilisasi dan demobilisasi Tenaga Ahli dan Tenaga
Pendukung dari dan ke lokasi pekerjaan masing-masing personil
sebanyak 2 (dua) kali perjalanan.
b. Sewa 1 (satu) kantor termasuk perabotannya (antara lain: meja,
kursi, lemari, AC, dll), dan termasuk biaya listrik dan air bulanan,
serta komunikasi (telepon dan internet) selama 10 (sepuluh) bulan.
Kantor harus beralamat/berdomisili di sekitar lokasi pekerjaan.

c. Alat perkantoran meliputi :

No Jenis Jumlah Waktu


1 Sewa Komputer dan Printer 1 Unit 10 bulan
2 Tinta Printer Hitam 5 Set 10 bulan
3 Tinta Printer Warna 2 Set 10 bulan
4 Kertas A4 80gr 4 Rim 10 bulan
5 Kertas A3 80gr 2 Rim 10 bulan

d. Sewa peralatan pengukuran meluputi :

No Jenis Jumlah Waktu


1 Theodolite 1 unit 10 bulan
2 Waterpass 1 unit 10 bulan
3 Camera Digital 1 unit 10 bulan

e. Sewa transportasi yaitu kendaraan roda 4 (2WD) yang layak


untuk inspeksi lapangan termasuk BBM sejumlah 2 (dua) unit
selama 10 bulan, kendaraan roda 4 (4WD) yang layak untuk
inspeksi lapangan termasuk BBM sejumlah 1 (satu) unit selama
10 bulan dan kendaraan roda 2 (dua) termasuk BBM sejumlah 1
(satu) unit selama 10 bulan.

f. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)


meliputi :

No Jenis Jumlah Waktu


1 Perlengkapan K3 LS 10 bulan

Hal-hal yang berkaitan dengan domisili dijelaskan sebagai berikut:


1. Semua kegiatan pelaksanaan supervisi, review design dan
kegiatan konsultan lainnya dilakukan di kantor Konsultan yang
berada disekitar lokasi pekerjaan sehingga memudahkan
koordinasi dengan PPK Irigasi dan Rawa II hari per hari.
2. Untuk memudahkan dalam melakukan pembahasan/diskusi
dan asistensi, maka Tenaga Ahli yang ditugaskan harus
menetap di sekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan jadwal
penugasannya.
15. Lingkup Tugas, Tanggung Jawab, Dan Wewenang Penyedia Jasa
Kewenangan Pengawasan Konstruksi, meliputi :
Penyedia Jasa a. Tahap Persiapan:
1) memproses perizinan, memobilisasi personel dan
kelengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan
pengawasan;
2) memeriksa, mengevaluasi dan mempelajari dokumen
Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan Pengawasan dan
dokumen penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK);
3) menyusun Program Mutu Pengawasan; dan
4) memberikan penjelasan dan rekomendasi terkait
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam Rapat Persiapan
Pelaksanaan Pekerjaan.

b. Tahap Pelaksanaan:
1) melakukan pengawasan mobilisasi personel, peralatan,
material dan pemenuhan persyaratan perizinan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi;
2) melakukan reviu terhadap gambar kerja dan spesifikasinya;
3) memberikan rekomendasi kepada PPK terhadap
perubahan- perubahan pelaksanaan pekerjaan;
4) melakukan pengawasan penggunaan tenaga kerja,
material, dan peralatan serta penerapan metode
pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
5) melakukan pengawasan ketepatan waktu, biaya,
pemenuhan persyaratan mutu dan volume serta penerapan
keselamatan konstruksi;
6) mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk
memberikan rekomendasi teknis tentang alternatif
pemecahan masalah yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi;
7) mempersiapkan penyelenggaraan rapat lapangan secara
berkala dan merekomendasikan rapat insidental;
8) menyusunan berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan;
dan
9) membuat catatan harian, menyusun laporan mingguan dan
bulanan pelaksanaan pekerjaan pengawasan.

c. Tahap Serah Terima Pertama (Provisional Hand Over),


1) menyusun daftar cacat mutu dan mengawasi perbaikannya
sebelum serah terima pertama (provisional hand over)
2) memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap
kelengkapan dokumen dan gambar as built sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan sebelum serah terima
pertama (provisional hand over);
3) melakukan pengawasan demobilisasi personel dan peralatan
sesuai jadwal penugasan dan jadwal mobilisasi;
4) menyusunan Berita Acara Pekerjaan 100% (seratus
persen) sebelum serah terima pertama (provisional hand
over);
5) menyusunan Berita Acara Serah Terima Pertama
(Provisional Hand Over); dan
6) menyusun laporan akhir kegiatan pekerjaan pengawasan.

d. Konsultan Pengawas Konstruksi bertanggung jawab mulai dari tahap


persiapan, tahap pelaksanaan sampai serah terima pertama, terhadap
hasil pekerjaan baik secara kualitas maupun kuantitas sesuai dengan
spesifikasi yang ada dalam dokumen kontrak pekerjaan fisik.

e. Wewenang Konsultan Pengawas Konstruksi meliputi:


1) pemberian persetujuan izin kerja (request of work) atas
rencana pelaksanaan pekerjaan yang telah memenuhi
persyaratan; dan/atau
2) pemberian rekomendasi kepada PPK untuk menghentikan
setiap pekerjaan di lapangan yang tidak sesuai dengan
dokumen kontrak dan dokumen SMKK.

16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 10 (sepuluh)
Penyelesaian bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
Kegiatan (SPMK).
17. Personil Jumlah dan kualifikasi personel sekurang-kurangnya memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
Tenaga Ahli :

Kualifikasi
Jumlah
Jabatan Status Orang
Tingkat
Penga Tenaga Bulan
Pendidikan Keahlian laman Ahli
1. Team Leader Sarjana Sumber Daya Air 6 tahun Ahli 10
(1 Orang) (S1)/D4 Madya

2. Supervision Sarjana Sumber Daya Air 5 tahun Ahli 10


Engineer (S1)/D4 Muda
(SE) (1
Orang)

3. Quantity Sarjana Manajemen 5 tahun Ahli 10


Engineer (1 (S1)/D4 Konstruksi Muda
Orang)

4. HSE/Ahli Sarjana Ahli K3 1 Tahun Ahli 10


Keselamtan (S1)/D4 Konstruksi Muda
Kerja
(1 Orang)

Teknisi:

Kualifikasi Jumlah
Orang
Jabatan Bulan
SKA/
Kualifikasi Jurusan SKT Pengalaman Kualifikasi

1. Inspektor (1 S1 Teknik - 2 tahun - 10


Orang) Sipil
2. Suveryor D3 Teknik - 2 tahun - 10
Lapangan (2 Sipil
Orang)
3. Teknisi D3 Teknik - 2 tahun - 10
Laboratorium Sipil
(1Orang)
4. Juru Gambar D3 Teknik - 2 tahun - 10
(1 Orang) Sipil

5. Assisten S1 Teknik - 2 tahun - 10


Enginer Sipil
(1 Orang)
Tenaga Penunjang:

Kualifikasi Jumlah
Jabatan SKA/ Orang
Kualifikasi Jurusan SKT Pengalaman Kualifikasi Bulan
1. Administrasi
/ Keuangan S1 Ekonomi - 2 tahun - 10
(1 Orang)
2. Office Boy
- - - - - 10
(1 Orang)

SBU Jasa Konstruksi yang dipersyaratkan dengan Kualifikasi Usaha


Menengah serta disyaratkan sub bidang klasifikasi Jasa Pengawasan
Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air (RE203) KBLI 2017 atau
(RK002) KBLI 2020.

18. Jadwal Jadwal waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 10 (sepuluh)


Tahapan bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
Pelaksanaan (SPMK)
Kegiatan

JENIS TAHUN ANGGARAN 2023


KEGIAT
AN Fe M Apr M Ju Ju Ag Se O No De
b ar il ai ni li us pt kt v s

I. Biaya
Langsu
ng
Personi
l
II. Biaya
Langsu
ng Non
Personi
l

LAPORAN

19. Laporan Laporan Program Mutu Konsultansi Konstruksi memuat rencana tiap
Program Mutu tahap kegiatan, yang digunakan dalam evaluasi dan monitoring mutu
Konsultansi tiap tahap kegiatan.
Konstruksi
Laporan harus diselesaikan dan diserahkan selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari kerja sejak SPMK diterbitkan/perubahan kontrak
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
20. Laporan Laporan Pendahuluan memuat temuan-temuan dari hasil survey awal
Pendahuluan dan permasalahan yang dihadapi, jadwal penugasan dan rencana
mobilisasi personil, jadwal pengadaan peralatan, pekerjaan persiapan
dan rencana persiapan pekerjaan secara menyeluruh.

Laporan harus diselesaikan dan diserahkan selambat-lambatnya


30 (tiga puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
buku laporan.

21. Laporan Laporan Bulanan, memuat:


Bulanan a. Kemajuan pekerjaan bulan lalu
b. Kemajuan pekerjaan bulan saat ini
c. Kemajuan pekerjaan bulan sampai dengan saat ini
d. Rencana pekerjaan untuk bulan yang akan datang
e. Tambahan informasi lain sesuai petunjuk.

Laporan harus diselesaikan dan diserahkan tanggal satu bulan


berikutnya sebanyak 5 (lima) buku laporan.

22. Laporan Laporan Berkala Triwulan, memuat:


Berkala a. Kemajuan pekerjaan 3 bulan lalu, hasil sementara kegiatan
di dalam pekerjaan.
b. Kemajuan pelaksanaan pengawasan bulan sampai dengan saat
ini.
c. Rencana pekerjaan untuk bulan yang akan datang,
termasuk pemutakhiran sebagai konsekuensi jika hasil
kemajuan pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
d. Jadwal pelaksanaan dan penggunaan tenaga ahli.
e. Tambahan informasi lain sesuai petunjuk.

Laporan harus diselesaikan dan diserahkan tanggal satu


bulan berikutnya sebanyak 5 (lima) buku laporan.

23. Laporan Laporan penyelesaian pekerjaan mencakup keseluruhan dari hasil


Akhir/Laporan pekerjaan yang dilaksanakan termasuk review desain atau detail
Penyesaian desain beserta laporan-laporan pendukungnya.
Pekerjaan
Laporan harus diselesaikan dan diserahkan selambat-lambatnya pada
akhir kontrak pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
24. Laporan Laporan Penunjang Berupa :
Penunjang a. Laporan Topografi/Buku data ukur dan hasil
perhitungannya sebanyak 5 (lima) buku laporan;
b. Laporan Tinjauan Teknis dan hasil perhitungannya sebanyak
5 (lima) buku laporan;
c. Laporan Quality Control sebanyak 5 (lima) buku laporan
d. Laporan Penyelidikan Geologi/Mekanika Tanah sebanyak
5 (lima) buku laporan;
e. Laporan Pemantauan Lingkungan sebanyak 5 (lima) buku
laporan
f. Laporan Sosialisasi/Pertemuan Konsultasi Masyarakat
sebanyak 5 (lima) buku laporan

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir kontrak


sebanyak 5 (lima).

25. Album Gambar Album Gambar Hasil Pekerjaan Konstruksi, terdiri


Hasil Pekerjaan dari :
Konstruksi a. Gambar pengukuran ukuran A3
b. Gambar perencanaan/review desain A3
c. Laporan Dokumentasi (drone dan kamera)

Softcopy seluruh laporan dan gambar disimpan dalam media


penyimpanan digital/external hard drive sebanyak 3 buah. Semua
laporan dan gambar diserahkan selambat-lambatnya pada
akhir kontrak.

HAL – HAL LAIN

26. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini


Dalam Negeri harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
27. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi.

a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO


tertentu;
b. Menunjuk 1 nama peserta sebagai perusahaan utama (leading
firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk
dan atas nama kemitraan/KSO;
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib
bertanggung jawab baik secara bersama-sama atau masing-
masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen
kontrak;
d. Keikutsertaan (sharing) setiap perusahaan dalam
kemitraan/KSO merupakan kesepakatan dari masing-masing
perusahaan;
e. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan
mengambil bagian sesuai sharing tersebut pada butir 2. dalam
hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari
kemitraan/KSO. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini
tidak akan diubah baik selama masa penawaran maupun
sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Panitia pengadaan atau Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama secara tertulis dari
masing-masing anggota kemitraan/KSO. Terlepas dari sharing
yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota kemitraan/KSO
akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek
pelaksanaan dari perjanjian ini termasuk hak untuk memeriksa
keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan
tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat menyurat, teleks, dan
lain-lain;
f. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama
kemitraan/KSO diberikan kepada nama wakil peserta yang
diberi kuasa dalam kedudukannya sebagai pemimpin/direktur
utama perusahaan [nama peserta 1] berdasarkan persetujuan
tertulis*) [nama peserta 2], [nama peserta 3] sehubungan dengan
substansi dan semua ketentuan dalam semua dokumen yang
akan di tandatangani, disaksikan didepan notaries;
g. Perjanjian secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi
bila seleksi tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
28. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
Pengumpulan i. Pekerjaan Persiapan
Data Lapangan Melakukan pengumpulan data dan dikompilasikan, di
wilayah pekerjaan antara lain :
1) Pengadaan peta topografi;
2) Data - data hidrologi, topografi, geologi, tata guna
lahan, social ekonomi, laporan dan informasi aktual dari
Dinas/Instansi yang berwenang yang berkaitan dengan
survey investigasi;
3) Data daerah genangan banjir, penyebab banjir dan
kerugian- kerugian akibat banjir dari kejadian banjir
yang pernah terjadi;
4) Identifikasi kondisi dan permasalahan yang ada;
5) Membuat form desain survey, fakta analisa dan
permasalahan dengan formula penanganannya, termasuk
formula/rumus desain bangunan sungai dan
kelengkapannya.

ii. Pekerjaan Pengukuran


Keseluruhan pekerjaan pengukuran meliputi :
1) Referensi Koordinat
Referensi minimal dibuat 2 (dua) titik koordinat yang
diambilkan dari data referensi pada Geographic
Positioning System (GPS).
2) Referensi Ketinggian
Titik referensi ketinggian tiap jarak 1 km diikatkan
minimal pada 1 (satu) patok Bench Mark (BM) bangunan
terdekat atau BM TTG terdekat, dan digambar di peta
dengan notasi koordinat yang jelas.
3) Pemasangan Patok
a) Pemasangan patok tidak tersembunyi/mudah
dicari kembali, ditempatkan pada lokasi yang aman
dan tidak mudah hilang untuk ikatan sementara dibuat
dari patok kayu dan untuk Patok Control Point (CP)
terbuat dari beton;
b) Patok Control Point (CP) dicat warna biru dipasang
pada struktur tanah yang stabil/keras, dipasang pada
kanan dan kiri sungai di setiap interval maksimum 100
m yang berfungsi sebagai titik kontrol ketinggian
untuk jalur sungai yang lurus, sedangkan jalur sungai
yang berkelok maksimal 50 m.
4) Pengukuran Poligon
a) Pengukuran poligon sebagai kerangka dasar
horisontal pemetaan harus diikatkan terhadap 2 (dua)
Control Point (CP) yang telah diketahui koordinat dan
elevasinya;
b) Pengukuran sudut poligon dilakukan secara 2 (dua)
seri ganda (B,LB,B,LB) selisih sudut hasil
pengamatan tidak melebihi 10” dengan menggunakan
alat ukur jenis Orde I (T2 atau yang setara),
toleransi penutup sudut tidak boleh lebih dari 10”√N
(N=jumlah titik poligon);
c) Pengukuran jarak polygon dilakukan pergi pulang
dengan menggunakan alat ukur jarak EDM selisih
hasil pengukuran jarak pergi – pulang tidak boleh lebih
dari 5 mm;
d) Kesalahan linier pada pengukuran sudut dan jarak
harus lebih kecil dari 1: 10000.
5) Pengukuran Situasi
a) Pengukuran situasi dimulai dan diakhiri dengan
patok poligon yang sama (poligon tertutup), digambar
dengan interval kontur pada setiap 1 (satu) meter;
b) Pengkuran detail harus mencakup semua tampakan,
yang alamiah maupun buatan manusia sehingga
dapat digambar sesuai keadaan lapangan dan
dilengkapi notasi yang jelas.
6) Pengukuran Water Pass
a) Pengukuran waterpass pada titik-titik poligon dan
crossection dilakukan pergi – pulang, tidak boleh
dengan cara double stand/diikatkan pada minimal 2
(dua) CP yang telah diketahui elevasinya dan
merupakan jalur tertutup;
b) Pembacaan rambu harus dilakukan dengan
pembacaan tiga benang (benang atas, benang tengah
dan benang bawah) sebagai kontrol 2 bt = ba + bb;
c) Dalam pemindahan rambu pada setiap slag
rambu dijadikan rambu belakang dengan memutar
arah rambu, rambu berdiri di atas landasan yang
terbuat dari besi plat;
d) Hasil pengukuran pergi – pulang setiap seksi
dan kesalahan penutup tinggi tidak boleh lebih dari
8 mm √ D, dimana D = jumlah jarak 1 (satu) seksi
dalam satuan km;
e) Selisih beda tinggi antar patok hasil pengukuran
pulang – pergi tidak boleh lebih besar 3 mm.
7) Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang
a) Pengkuran penampang memanjang mengikuti hasil ukur
Pengukurandi setiap penampang melintang;
b) Jarak antara penampang melintang setiap 100 m
pada sungai yang lurus, untuk yang berbelok dengan
jarak 25 m;
c) Pengukuran tampang melintang tegak lurus as
sungai, dengan bentang ke arah luar selebar 50 m dari
tebing kanan dan kiri sungai, serta menunjukkan
minimal elevasi bagian tengah/bagian pinggir kanan
kiri dasar sungai maupun sampai dengan rencana
tanggul/tebing kanan dan kiri sungai
8) Hasil Pekerjaan Pengukuran dan Perhitungan (Hasil Ukur)
a) Hitungan sementara harus diselesaikan di
lapangan sehingga kalau ada kesalahan dapat segera
diulang;
b) Pekerjaan hitungan dibukukan dan
digandakan secukupnya dan disertakan sketsa situasi
yang jelas;
c) Keseluruhan patok yang terpasang harus diberi
nomor yang jelas;
d) Hasil pengukuran harus dapat digambarkan di
Kertas Gambar dan sesuai dengan notasi yang ada di
gambar situasi /Site Plan.
9) Berdasarkan hasil ukur dibuat Gambar Ukur dengan
ukuran A3, dilengkapi legenda dan kop gambar,
jika ada potongan/lanjutan gambar, maka setiap lembar
dilengkapi (key plan) yang terdiri :
a) Peta Situasi dengan skala 1 : 1000;
b) Gambar tampang melintang dengan skala 1 : 200;
c) Gambar tampang panjang dengan skala horisontal
1 : 1000 dan vertikal 1 : 100;
d) Buku laporan diskripsi pengukuran
mencantumkan X,Y,Z lengkap dengan notasi BM dan
foto letak BM
iii. Pekerjaan Perencanaan Awal
Konsultan wajib meninjau kembali/mempelajari, menganalisa
data yang didapat untuk agar rencana sesuai dengan kriteria
desain konstruksi. Evaluasi dan kesimpulan berdasarkan
dari data Lapangan dan data Laboratorium serta ditampilkan
dengan diagram, bagan alir dan dengan sistematika
penanganan masalah sungai yang berisi :
1) Data dan Perhitungan Hidrologi antara lain :
Analisa debit banjir rencana dengan kala ulang
1,2,5,10,25 dan 50 tahun;
2) Data dan Perhitungan Hidrolika antara lain :
a) Analisa kondisi aliran banjir sebelum ada perbaikan
sungai dengan debit banjir kala ulang 1,2,5,10,25
tahun;
b) Analisa kondisi aliran banjir setelah ada perbaikan
sungai beserta keseluruhan rencana bangunan sungai
dengan debit banjir kala ulang 1,2,5,10,25 tahun;
c) Analisa lainnya
- Penentuan dan pengawasan semua dimensi
bangunan sungai dan posisinya aman, kokoh dan
ekonomis, menghindari pembebasan tanah jika
memungkinkan;
- Menentukan bersama pengguna jasa serta
Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk lokasi dan
elevasi bangunan yang diperlukan untuk
pengendalian banjir.
iv. Pembuatan Gambar Review Design/Detailed Design
Dari hasil perencanaan awal dilanjutkan pembuatan gambar
review desain apabila diperlukan, yang merupakan hasil dari
tinjauan teknis dengan mengikuti hasil gambar ukur sesuai kriteria
desain konstruksi termasuk dengan notasi dan detail desain untuk
lokasi yang belum ada desainnya, namun tidak sesuai dengan
kondisi lapangan, digambar ukuran A3 sebagai berikut:
1) Gambar Situasi (Location Map) dengan skala 1 :
1000 harus disajikan lengkap sampai dengan gambar
anak-anak sungai dan afournya, lokasi penempatan dan
penamaan rencana bangunan sungai beserta dengan
nilai koordinat, elevasi, dimensi, legenda, kop gambar
dan notasi yang diperlukan untuk pekerjaan sungai
yang diusulkan;
2) Gambar denah bangunan sungai dibuat dengan skala
1 : 200, harus disajikan lengkap mengikuti gambar
(location map) sesuai penamaan rencana bangunan
sungai beserta dengan dimensi, legenda, kop,gambar
dan notasi yang diperlukan;
3) Gambar detail tampang panjang bangunan sungai
dibuat dengan skala 1 : 200 disajikan mengikuti gambar
denah bangunan sungai yang ada;
4) Gambar detail tampang melintang bangunan sungai
dibuat dengan skala 1 : 200 disajikan gambar denah
bangunan sungai yang ada dan mengikuti gambar
tampang panjang bangunan sungai;
5) Gambar-gambar detail konstruksi yang lain harus
dibuat sedemikianrupa yang berfungsi sebagai
penjelas gambar detail diatas, jika penampakan
dimensi/potongan harus lebih didetailkan termasuk
keseluruhan material yang diperlukan dan dilengkapi
perhitungan kekuatan teknis stabilitas strukturnya;
6) Penambahan Bangunan yang diperlukan ditinjau dari
beberapa alternatif jenis konstruksi yang layak dari segi
teknis pelaksanaan, ekonomis, sosial dan
berdampak negatif sekecil mungkin terhadap
lingkungan Gambar detail mekanikal dan gambar
detail elektrikal mengacu pada kaidah-kaidah sesuai
dengan pedoman yang berlaku.
29. Alih Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
Pengetahuan/Di pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada
skusi Laporan personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen sebagai
berikut:
a. Diskusi Pra Pelaksanaan Pekerjaan
Membahas Program Mutu yang merupakan kewajiban
Penyedia Jasa yang berupa rencana pelaksanaan kegiatan.
Presentasi Pra Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan pada
minggu pertama dihadapan Direksi Pekerjaan/Pemberi Kerja.
b. Diskusi Laporan Pendahuluan
Membahas Laporan Pendahuluan meliputi antara lain
program kerja berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang
sudah ada antara lain jadwal mobilisasi alat, personil dan
sebagainya guna menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu dalam presentasi ini dibahas tentang rencana yang
akan dilakukan untuk menunjang pekerjaan pengawasan.
Presentasi laporan pendahuluan dilaksanakan pada bulan ke-
1 di hadapan direksi dan pihak terkait. Tanggapan dan saran
yang berguna harus dituangkan dalam laporan pendahuluan.
c. Diskusi Laporan Bulanan
Membahas Laporan Bulanan yang berisi laporan harian,
laporan mingguan dan kondisi lapangan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan Penyedia Pekerjaan Konstruksi dan
supervisi. Dalam laporan juga memuat
kendala/permasalahan/solusi mobilisasi alat, personil dan
sebagainya guna menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu dalam presentasi ini dibahas tentang rencana yang
akan dilakukan untuk menunjang pekerjaan pengawasan.
Presentasi laporan bulanan dilaksanakan pada setiap bulan di
hadapan direksi dan pihak terkait.
d. Diskusi Laporan Penyelesaian Pekerjaan
Membahas Laporan Penyelesaian Pekerjaan, yang berisi
kondisi terakhir lapangan dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan Penyedia Pekerjaan Konstruksi dan supervisi.
Dalam laporan juga memuat rangkuman seluruh pekerjaan
yang telah dilakukan. Selain itu dalam presentasi ini dibahas
tentang kesimpulan dan rekomendasi dalam operasi dan
pemeliharaan bangunan yang sudah dilaksanakan. Presentasi
dilaksanakan bulan ke-10 (sepuluh).
30. Tugas dan 1. Team leader
Tanggung - Mengoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan
Jawab
konstruksi untuk setiap pelaksanaan pengukuran atau
rekayasa lapangan yang dilakukan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dan menyampaikan laporan
kepada PPK sehingga dapat segera diambil keputusan
yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi, pekerjaan minor yang
mendahului pekerjaan utama dan rekayasa terperinci
lainnya;
- Mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli Konsultan
Pengawas secara teratur dan memeriksa seluruh
pekerjaan di lapangan serta memberi penjelasan
tertulis kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, jika dalam kontrak pekerjaan
konstruksi hanya dinyatakan secara umum;
- Memastikan bahwa Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
memahami Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi
secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan
menerapkan metode konstruksi yang tepat dengan
kondisi lapangan untuk setiap pelaksanaan pekerjaan;
- Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja
dan analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya,
yang dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
sebelum pelaksanaan pekerjaan;
- Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak
serta membuat laporan kepada PPK terhadap hasil
inspeksi lapangan;
- Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima
atau menolak hasil pekerjaan, material dan peralatan
konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
- Mengoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan
yang dicapai Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi setiap
hari pada lembar kemajuan pekerjaan (progress
schedule) yang telah disetujui;
- Memonitor dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan dan
segera melaporkan kepada PPK jika terdapat kemajuan
pekerjaan yang tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi dan dapat berpengaruh terhadap
jadwal penyelesaian pekerjaan yang direncanakan.
Dalam kondisi tersebut, maka Team Leader membuat
rekomendasi kepada PPK secara tertulis untuk
mengatasi keterlambatan;
- Memeriksa semua kuantitas dan volume hasil
pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai yang
disampaikan oleh Quantity Engineer;
- Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan
berikutnya, maka pekerjaanpekerjaan sebelumnya yang
akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah
diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan
dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
- Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu,
volume dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan
memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran
bulanan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
- Mengoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa
yang benar kepada PPK di setiap lokasi pekerjaan untuk
bahan pertimbangan dalam pengampilan
keputusan/persetujuan;
- Memberi rekomendasi kepada PPK terhadap
pencapaian mutu dan hasil pekerjaan yang sesuai
dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi atas
usulan pembayaran yang diajukan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi;
- Mengoordinasikan penyusunan laporan mengenai
kemajuan fisik dan keuangan pekerjaan konstruksi
yang menjadi kewenangannya dan menyerahkannya
kepada PPK;
- Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan
mengupayakan agar semua gambar tersebut
dapat diselesaikan sebelum serah terima pertama
(provisional hand over); dan
- Menyimpan arsip gambar desain dan menyusun
korespondensi kegiatan, laporan harian, laporan
mingguan, laporan kemajuan pekerjaan dan
pengukuran pembayaran.
2. Supervision Engineer
- Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan
dengan gambar pelaksanaan pekerjaan dengan
memperhatikan kondisi di lapangan;
- Memastikan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
menerapkan ketentuan keselamatan konstruksi;
- Memastikan bahwa seluruh tenaga kerja konstruksi
yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi memiliki
Sertifikat Kerja Konstruksi (SKK);
- Memastikan bahwa seluruh peralatan yang digunakan
telah memiliki Surat Izin Laik Operasi (SILO);
- Memastikan bahwa operator alat berat memiliki Surat
Izin Operator (SIO);
- Memeriksa kesesuaian penggunaan material/bahan
produksi dalam negeri dan barang impor sesuai dengan
formulir Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan
daftar barang yang diimpor sebagaimana tercantum
dalam kontrak pekerjaan konstruksi;
- Memastikan metode konstruksi dan hasil pekerjaan
yang dihasilkan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
- Memberikan instruksi secara tertulis kepada Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi, apabila metode konstruksi
dinilai tidak benar atau membahayakan dan dicatat
dalam buku harian (log book) serta segera
melaporkannya kepada Team Leader;
- Membuat justifikasi teknis terhadap usulan perubahan
yang diajukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
- Mencatat seluruh pelaksanaan pekerjaan serta seluruh
perubahan dan ketidaksesuaian pelaksanaan pekerjaan
dari perencanaan serta melaporkannya kepada Team
Leader;
- Memeriksa dan menyetujui laporan teknis yang dibuat
oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
- Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian
terhadap mutu proses dan hasil pekerjaan, material dan
peralatan sesuai dengan gambar, spesifikasi dan
dokumen perubahannya;
- Melakukan pengawasan atas pemasangan, pengaturan
dan penempatan alat ukur dan alat uji sebelum dan saat
pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
- Melaksanakan pengawasan atas semua pengujian yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
dalam rangka pengendalian mutu material serta hasil
pekerjaannya, dan segera melaporkan kepada Team
Leader jika terdapat ketidaksesuaian dan cacat mutu
baik dalam prosedur maupun hasil pengujiannya;
- Menganalisa semua data hasil pengujian mutu
pekerjaan dan memberikan laporan secara tertulis
kepada Team Leader atas persetujuan dan penolakan
penggunaan material dan hasil pekerjaan;
- Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan
yang dilakukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi
dan dokumen perubahannya;
- Menyerahkan laporan bulanan yang di antaranya
berisikan laporan hasil pengendalian mutu, data
laboratorium serta pengujian di lapangan beserta
risalah/kesimpulan dari data yang ada kepada Team
Leader untuk selanjutnya dilaporkan kepada PPK;
- Menyiapkan format laporan pengendalian mutu
pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan dan kriteria
penerimaan pekerjaan;
- Menyampaikan laporan hasil uji data mutu material,
jumlah benda uji mutu dan mutu keluaran pekerjaan
kepada Team Leader;
- Membuat rekomendasi kepada Team Leader terhadap
ketidaksesuaian mutu pekerjaan dan tindak lanjut
penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
- Memberikan panduan di lapangan bagi personel
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi mengenai
metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan.

3. Quantity Engineer
- Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa
pekerjaan dan volume atau kuantitas pekerjaan
sebelum dan saat pelaksanaan pekerjaan;
- Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan
pekerjaan di lapangan, serta selalu memberikan
informasi tentang rincian pekerjaan kepada Team
Leader;
- Menghitung kembali volume atau kuantitas pekerjaan
yang dilaksanakan sebagai dasar perhitungan prestasi
pekerjaan;
- Bekerjasama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metode pelaksanaan di lapangan dengan
di laboratorium sehingga perhitungan volume atau
kuantitas pekerjaan dapat dilaksanakan;
- Melakukan pengawasan di lapangan selama pekerjaan
berlangsung dan melaporkan segera kepada Team
Leader jika terdapat volume atau kuantitas pekerjaan
yang tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
- Melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan mencatat
semua hasil pengukuran, perhitungan volume atau
kuantitas pekerjaan dan bukti pembayaran terhadap
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
- Membuat ringkasan dengan memperhatikan laporan
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi tentang pengadaan
material, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan dan
pengukuran di lapangan untuk dilaporkan kepada Team
Leader setiap hari setelah selesai kerja;
- Mengevaluasi prosedur perhitungan hasil pelaksanaan
pekerjaan yang diajukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi;
- Melakukan inspeksi dan monitoring lapangan terkait
keluaran hasil pekerjaan serta melaporkannya secara
tertulis kepada Team Leader; dan
- Membantu Team Leader dalam pengukuran akhir
secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah
diselesaikan dan memenuhi persyaratan mutu
pekerjaan.

4. HSE
- Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan
persyaratan aspek keselamatan konstruksi dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, untuk mendukung
terwujudnya tertib penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
- Melakukan pengawasan terhadap penerapan Dokumen
SMKK;
- Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap
penyusunan dan pemutakhiran dokumen penerapan
Keselamatan Konstruksi;
- Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dalam mengidentifikasi dan
memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di
lingkungan kerja, termasuk membuat tingkatan
dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan
terjadinya bahaya tersebut (probability);
- Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dalam menyusun rencana
program keselamatan dan kesehatan kerja yang
meliputi upaya preventif dan upaya korektif, untuk
mengurangi terjadinya bahaya/kecelakaan dan
menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan
kerja;
- Memonitoring implementasi pengelolaan dan
pemantauan lingkungan dengan berkoordinasi
bersama HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam memastikan dampak lingkungan
akibat pembangunan proyek dapat diminimalisir;
- Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi atau pejabat lain dalam
penyiapan pengendalian dan keselamatan lalu lintas
yang terlibat di area proyek atau proyek lain
yang berkaitan;
- Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan
dan keselamatan kerja, termasuk merancang prosedur
baku dan memelihara borang atau catatan terkait
kesehatan dan keselamatan kerja; dan
- Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi,
serta menganalisis akar masalah termasuk tindakan
preventif dan korektif yang diambil.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk melengkapi usulan pekerjaan Kontrak Tahun
2023 pada SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air WS. Indragiri-Akuaman, WS. Kampar, WS.
Rokan Provinsi Sumatera Barat.

Padang, November 2022

PPK ...........
SNVT ...........

Anda mungkin juga menyukai