Buatan
untuk Industri Pangan 2021
32 FOODREVIEW INDONESIA | VOL. XVI / NO. 1 / Januari 2021
Digitalisasi industri pangan
harus terus digalakkan di
tahun 2021. Bagaimana tidak?
Walaupun vaksin COVID-19
sudah ditemukan, namun
pandemi berkepanjangan
belum bisa juga diramalkan
kapan akan berakhir. Jika
pandemi ini sudah mulai bisa
ditanganipun, kita akan hidup
dalam tata dunia baru yang
berbeda dengan sebelum
pandemi dulu.
S
alah satunya adalah kebiasaan menjaga
jarak akan membuat kita terbiasa
pada less contact economy. Hal ini
semakin mendorong proses otomatisasi dan
digitalisasi industri yang sejalan dengan
konsep industri 4.0. Digitalisasi ini akan
semakin masif diterapkan di berbagai bidang
kehidupan untuk memastikan bahwa tidak
terjadi penularan penyakit di perkantoran
dan industri. Selain itu, digitalisasi ini
juga akan meningkatkan efisiensi bisnis
dan industri. Berbagai penelitian telah
membuktikan bahwa kecerdasan buatan
(Artificial Intelligence/AI) dan robot mampu
melaksanakan berbagai tugas lebih cepat dan
lebih baik (presisi) dari pada manusia.
Walaupun atmosfir digitalisasi di industri
pangan sudah terasa sejak dicanangkannya
program “Making Indonesia 4.0” beberapa
Oleh Prof. Dr. Ir. Yandra Arkeman, M.Eng. tahun lalu, namun penerapannya masih
Guru Besar Teknologi Industri Pertanian dan belum memuaskan. Diperkirakan baru
Peneliti Blockchain, Robotics and Artificial sekitar 5-10% industri pangan yang
Intelligence Networks (BRAIN) IPB University sudah melaksanakan program digitalisasi.
& Hendri Wijaya STP, M.Si
Selebihnya baru pada tahap pengenalan
Dosen Program Studi Manajemen Industri,
Sekolah Vokasi, IPB University (familiarisasi) atau bahkan belum mengenal
digitalisasi sama sekali. Padahal kalau kita