Anda di halaman 1dari 4

«

RS. BINAKASIH
ASESMEN PRA ANESTESI

No. Dokumen: Revisi; Halaman


Jl. Samanhudi No.3-5
10/SPO/008 0 1/4
Pekanbam

Ditetapkan Oleh:
Direktur RS. BINAKASIH
Tanggal Terbit:
STANDAR
6Maret2018
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. Noorehalis Asnawi. M. Kes


Asesmen atau penilaian sebelum tindakan anestesi ini merupakan rangkaian
PENGERTIAN kegiatan yang mengawaii suatu operasi yang akan dilaksanakan. Penilaian
dilakukan terhadap fungsi vital pasien.
Sebagai acuan penerapan langkah-iangkati penilaian sebelum anestesi,
dengan tujuan:
1. Melakukan penilaian terhadap fungsi napas, fungsi kardiovaskuler,
fungsi kesadaran, fungsi ginjal, fungsi gastrointestinal.
2. Mengetahui status lisik pasien praoperatif.
TUJUAN 3. Mengetahui dan meng^alisis jenis operasi.
4. Memilih jenis atau tehnik anestesi yang sesuai.
5. Meramalkan penyulit yang mungkin terjadi selama operasi dan atau
pe^cabedah
Mempersiapkan obat atai alat guna menanggulangi penyulit yang mungkun
terjadi.
Peraturan Direktur No: 14(yRSBK/PER-DIR/lll/2018 tentang menetapkan
KEBIJAKAN regulasi untuk tindakan sedasi nKxterat dcNfi dalam baik cara memberikan dan
memantau bedasarkan panduan praktis klinis.
Asesmen atau penilaian pra anestesi meliputi:
1. Jalan nafas dan fungsi pemafasan
• Nilai patensi jalan nafasnya, apakah jalan n a ^
• Lihat adakah sumbatan jalan nafas oleh benda asing,
muntahan, dan darah.
• Lihat ad^ah tanda-tanda retraksi dinding dada dan
pemafasan cuping hidung.
• Lihat apakah gerakan dada kiri dan kanan simetris waktu
inspirasi dan ekspirasi. Bila asimertris manakah yang
tertinggal.
• Lihat adakah gerakan dada see saw seperti gergaji.
• Dengarkan adakah suara nafas tambahan:
- Snoring (mengorok)
- Gurgling
PROSEDUR
- Stridor
- Tidak ada suara nafas
• Bilaterjadisumbatan jalan nafas segera bebaskan baik
tanpa alat atau menggunakan alat pembebasan jalan
nafas.
" Rasakan dengan panggung tangan adakah hembusan
udara dari hidung atau mulut.
Lakukan perkusi untuk membedakan antara kemungkinan berisi darah
atau udara. Nilai adakah prediksi intubasi sulit dengan gerak leher.
• Dengarkan menggunakan stetoskop apakah kiri sama dengan
yang kanan, ataukah terdapat suara nafas yang lemah pada
salah satu sisi.
2. Fungsi cardiov^cular
• Lihat apakah pasien t a r r ^ pucat atau cyanosis
> Lihat adakah sumt)er perdarahan yang terlihat.
" Cek apakah perfusi pada ujung jari apakah hangat kering
nierah (nonnal).
" Cek nadi apakah frekuensinya normal, iramanya teratur, kuat.
• Cek tensi menggunakan tensi meter atau monitor.
" Dengarkan menggunakan stetoskop apakah terdapat bising
jantung.
3. Fungsi kesadaran
Nilai kesadaran bisa dengan mengajak pasien berbicara bila pasien
sadar, atau dengan penilaian Glogow Coma Scale (GCS) bila terdapat
penurunan kesadaran.
4. Fungsi Perkemihan
• Lakukan evaluasi fungsi ginjal, dapat dilakukan menggunakan
urine pot (pipot) dan pemasangan kateter.
• Nilai produksi urinenya meliputi wama dan jumlahnya.
5. Fungsi Pencemaan
• Lihat ad^ah abdomen distended.
Lakukan perkusi untuk membedakan adanya udara atau
cairan, palpasi untuk mencari adanya masa.
6. Tulang Muskuloskeletal
• Adakah patah padat ulang panjang pada femur, patah tulang
multiple, dar pateh tulang iga yang multiple.
7. Laboratorium:
Evaluasi hasil laboratorium, apabila terdapat nilai yang abnormal
segera diambil tindakan dan evaluasi ulang.
8. Radiologi
Evaluasi hasil dari pemeriksaan radiologi, apabila terdapat hal yang
tkJak normal segera ambil tindakan.
9. Pemeriksaan penunjang lain: ECG
10. Dari hasil pemeriksaan, disimpulkan bahwa pasien tersebut termasuk
dalam kategori ASA 1/2/3.
UNITTERKAIT Kamar operasi, perawat anestesi dan Dr. Anestesi

Anda mungkin juga menyukai