KOROSI
DOSEN PENGAMPU :
ARIEF YANDRA PUTRA, S.Si., M.Si
DISUSUN OLEH:
M. RIZKY PRAYOGO (223110159)
ERIN TRI WANTI (223110009)
DAFFA EFENDI (223110144)
AFIK SANJAYA (223110105)
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari jenis
jenis korosi serta bagaimana proses terjadinya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih ada kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................3
2.1. Landasan Teori ..............................................................................3
2.1.1. Pengertian Korosi.....................................................................3
2.2. Jenis-jenis Korosi………………………………………………………7
2.3. Prose Terjadinya Korosi…………………………………………….12
BAB III PENUTUP.....................................................................................14
3.1. Kesimpulan...................................................................................14
3.2. Saran.............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kelemahan dari pelapisan listrik (electroplatting) hanya
terbatas pada gaya Faraday dan hanya dapat berlaku pada senyawa
tertentu. Pelapisan yang dilakukan dengan elektroplatting hanya
menghasilkan ikatan adhesi antara permukaan logam dasar dan
logam pelapisnya, sehingga kekuatan lapisan tidak terlalu kuat.
(Setiawan and Dewi 2019)
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Gambar 2.1 Sel Korosi basah sederhana
4
Mekanisme korosi tidak terlepas dari reaksi elektrokimia.
Reaksi elektrokimia melibatkan perpindahan elektron-elektron.
Perpindahan elektron merupakan hasil reaksi redoks (reduksi-
oksidasi). Mekanisme korosi melalui reaksi elektrokimia
melibatkan reaksi anodik di daerah anodik. (Pangestu, Pauzi, and
Suciyati 2018) Reaksi anodik yang terjadi pada proses korosi
logam yaitu :
M Mn+ + ne ( 2.1 )
5
Gambar 2.2 Korosi baja pada larutan NaCL
6
dan arus korosinya kecil. Bila tahanan elektrolit kecil (garis B) laju korosi
besar sesuai rapat arus di B. Polarisasi pada anoda tak selalu sama
efektif dengan yang ada pada katoda. Bila katoda luas dan anoda
sempit, kebanyakan polarisasi terjadi pada anoda dan kurva polarisasi
katodiknnya akan agak datar (Sari and Dwiyati 2015)
7
Korosi sumuran (Pitting Corrosion) Adalah korosi yang
disebabkan karena komposisi logam yang tidak homogen yang
dimana pada daerah batas timbul korosi yang berbentuk sumur.
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Pilih bahan yang homogen
b. Diberikan inhibitor
c. Diberikan coating dari zat agresif
8
Gambar 7. Crevice Corrotion
9
Gambar.5. Galvanic Corrosion
11
2.3. Proses Terjadinya Reaksi
Pada peristiwa korosi, logam ini akan mengalami oksidasi
sedangkan oksigen akan mengalami reduksi. Karat yang terjadi
pada suatu logam umumnya berupa oksida atau karbonat
(Fe2O3.nH2O), yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan
sebuah proses elektrokimia.
Pada peristiwa korosi besi, pada bagian tertentu saja dari besi
itu sebagai anode, di mana besi akan mengalami oksidasi.
Fe(s) → Fe 2+ (aq) + 2e
atau
12
1. Pada anoda (anodic site) terjadi reaksi oksidasi:
2. Korosi Elektrokimia
Merupakan korosi akibat dari proses elektrokimia, pada permukaan
logam akan terbentuk daerah–daerah anoda dan katoda, yang satu
dengan yang lainnya dipisahkan oleh jarak–jarak tertentu. Karena
potensial anoda “kurang mulia” atau tinggi drajatnya dibanding potensial
katoda, maka akan terjadi arus listrik diantara kedua elektroda tersebut,
electron–electron akan berpindah dari anoda ke katoda, sehingga anoda
larut dan katoda mendapat perlindungan.
13
(Mubarak, Jokosiswor, and Mulyatno 2020)
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini
antara lain sebagai berikut.
1. Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat
reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut
perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi.
2. Jenis-jenis korosi dapat dikelompokkan sebagai berikut, korosi
merata, korosi sumuran, korosi celah , korosi antar butir, korosi
galvanik, korosi selektif, korosi tegang dan korosi erosi.
3. Pada peristiwa korosi, logam ini akan mengalami oksidasi
sedangkan oksigen akan mengalami reduksi. Karat yang
terjadi pada suatu logam umumnya berupa oksida atau
karbonat (Fe2O3.nH2O), yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan sebuah proses elektrokimia.
3.2. Saran
Adapun saran yang diiperoleh dari pembahasan mengenai
materi korosi ini.
Korosi menjadi salah satu alasan mengapa suatu benda berbahan
dasar logam dapat rusak, untuk mengatasi korosi ini diperlukan
pencegahannya, seperti melakukan pengecatan, pembalutan, dan
lain lain agar suatu benda dapat terhindar dari peristiwa korosi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Yudha Kurniawan et al. 2017. “Jurnal Korosi (Abdi).” 4(1): 1–5.
Eliaz, Noam. 2019. “Corrosion of Metallic Biomaterials: A Review.” Materials
12(3).
Faes, Willem et al. 2019. “Corrosion and Corrosion Prevention in Heat
Exchangers.” Corrosion Reviews 37(2): 131–55.
Fontana, M. G. 1986. “Corrosion Engineering. Third Edition.”
Huda, Choirul, and Dwi Heru Sutjahjo. 2017. “ANALISIS LAJU KOROSI
MATERIAL ALUMINIUM 5083 SEBAGAI APLIKASI BAHAN LAMBUNG
KAPAL Choirul Huda Dwi Heru Sutjahjo Abstrak.” : 17–24.
Ispandriatno, Andreas Surjaka, and Radhian Krisnaputra. 2015. “Ketahanan
Korosi Baja Ringan Di Lingkungan Air Laut.” Jurnal Material Teknologi
Proses 1(1): 2477–2135.
Juanda, Muhammad, Nadia Luthfia Pratiwi, Dwi Hery Astuti, and Sani. 2022.
“STUDY OF NaNO 2 INHIBITORS AS CORROSION CONTROL RATE OF
STAINLESS STEEL IN NaCl 3 . 5 % ENVIRONMENT.” Jurnal Teknik Kimia
16.
M, Muhammad Zuchry, and Ramang Magga. 2017. “Komersil Dalam Media Air
Laut.” 8(2): 737–41.
Mubarak, Syahrul, Sarjito Jokosiswor, and Imam Pujo Mulyatno. 2020.
“‘Pengaruh Penambahan Inhibitor CaCO3 Terhadap Laju Korosi Baja SS
400 Dalam Larutan Air Laut Buatan.’” Teknik Perkapalan 8(3): 339–46.
Murti, Eri Aidio, Sri Handani, and Yuli Yetri. 2016. “Pengendalian Laju Korosi
Pada Baja API 5L Grade B N Menggunakan Ekstrak Daun Gambir ( Uncaria
Gambir Roxb ).” Jurnal Fisika Unand 5(2): 172–78.
Mustika Sari, Windy, Ediman Ginting Suka, Jl Soemantri Brodjonegoro, and
Bandar Lampung. 2019. “Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Daun
Alpukat (Persea Americana M.) Sebagai Inhibitor Pada Baja SS-304 Dalam
Larutan HCl 1M.” Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika 07(02): 207–14.
Ningsih, Tita Diana, Retno Farida, and Ratri Ariatmi Nugrahani. 2017. “Pengaruh
Blending Minyak Nabati Pada Pelumas Dari Minyak Mineral Terhadap
Stabilitas Oksidasi Dan Ketahanan Korosi.” Jurnal Konversi 6(1): 7.
Novita, Sinta, Ediman Ginting, and Widi Astuti. 2018. “Analisis Laju Korosi Dan
Kekerasan Pada Stainless Steel 304 Dan Baja Nikel Laterit Dengan Variasi
Kadar Ni (0, 3, Dan 10%) Dalam Medium Korosif.” JURNAL Teori dan
Aplikasi Fisika 06(01): 21–32.
Pangestu, Sinta Setiani, Gurum Ahmad Pauzi, and Sri Wahyu Suciyati. 2018.
“Analisis Laju Korosi Pada Sistem Energi Listrik Alternatif Berbasis Elektrolit
Air Laut.” Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika 6(2): 249–56.
Prasetya, Andreas Yoppy Aprianto, and Isdiriayani Nurdin. 2018. “Korosi
Alumunim Dalam Larutan Asam Sitrat.” Jurnal Teknik Kimia Indonesia 11(2):
116.
Rahman, Lulu Amalia, and Evelina Somar. 2020. “EKSTRAK TANNIN DAUN
BUAH HITAM (Haplolobus Sp) SEBAGAI INHIBITOR ALAMI KOROSI BESI
DALAM LARUTAN ASAM.” Jurnal Natural 16(1): 61–65.
16
Rakhman, Arie Noor. 2016. “2 Februari 201 6.” Jurnal Teknologi Technoscientia
8(2): 107–17.
Rifky, Mirna. 2019. “Ekstrak Daun Sukun Sebagai Inhibitor Alami Penghambat
Korosi Pada Kawat Stainless Steel.” Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran
Gigi 15(2): 61.
Rizki Ornelasari, Marsudi. 2015. “Analisa Laju Korosi Pada Stainless Steel 304
Menggunakan Metode Astm G31-72 Pada Media Air Nira Aren.” Jtm 01(01):
112–17.
Saefuloh, Iman, and Muhammad Gema Winisuda. 2017. “Studi Analisa Kuat
Arus Proses Elektroplating Dengan Pelapis Nikel Cobalt Terhadap
Kekerasan , Ketahanan Korosi ,.” Flywheel: Jurnal Teknik Mesin Untirta
III(2): 42–47.
Ramon Sanjaya, Ediman Ginting, and Agus Riyanto. 2018. “Efektivitas Ekstrak
Daun Pepaya (Carica Papaya l) Sebagai Inhibitor Pada Baja ST37 Dalam
Medium Korosif NaCl 3% Dengan Variasi Waktu Perendaman.” Jurnal Teori
dan Aplikasi Fisika 6(2): 167–74.
Sari, Yunita, and Siska Titik Dwiyati. 2015. “Korosi H2S Dan CO2 Pada
Peralatan Statik Di Industri Minyak Dan Gas.” Jurnal Konversi Energi dan
Manufaktur 2(1): 18–22.
Setiawan, Adhi, and Amilia Kristina Dewi. 2019. “Korosi Baja Karbon Tercoating
Zinc Fosfat Pada Media Asam Sulfat.” J. Teknologi 11(1): 57–66.
Supardi, Joli, and Herdi Susanto. 2020. “Laju Korosi Atmosferik Baja Konstruksi
Di Area Pabrik PT. Karya Tanah Subur.” Jurnal Mekanova: Mekanikal,
Inovasi dan Teknologi 6(2): 126.
Susanto, Herdi et al. 2016. “Laju Korosi Atmosferik Kawasan Pesisir Dan Rural
Di Kabupaten Aceh Barat Pasca Tsunami 2004.” Jurnal Mekanova:
Mekanikal, Inovasi dan Teknologi 2(2): 30–38.
Syafei, Nendi Suhendi. 2017. “Analisa Fenomena Korosi Pelat Pipa Baja Karbon
Api 5L-X65 Dalam Larutan 250 Ml Asam Asetat Dan 4750 Ml Aquades Pada
Kondisi Gas Co2 Dan H2S Jenuh Pada Suhu Ruang.” EKSAKTA: Berkala
Ilmiah Bidang MIPA 18(02): 113–20.
Taqwa, Muhammad Libasut, Irwan, and Pardi. 2021. “‘Penggunaan Ekstrak Daun
Pepaya Sebagai Inhibitor Korosi Baja Karbon Dalam Lingkungan Crude Oil.’”
Teknologi 21(1): 1–6.
Trethewey, K R, and J Chamberlain. 1991. Korosi Untuk Mahasiswa Sains Dan
Rekayasa. www.corrosiondoctor.com.
17