Anda di halaman 1dari 26

+

Dasar-Dasar Anestesiologi Kamar Bedah

Dr. Cindy E.Boom dr., SpAn., KAKV., KAP


+
Anestesiologi dan Reanimasi

◼ Berasal dari “anestesi” (an= tidak dan aestesi= rasa) dan


reanimasi (re= kembali dan animasi= gerak/ hidup)

◼ I lmu Anestesi dan R eanimasi adalah cabang ilmu


kedokteran yang mempelajari semua tatalaksana dan usaha
untuk menghilangkan kesadaran, rasa sakit dan
tersupresinya refleks-refleks tubuh.

◼ Anestesiologi merupakan gabungan antara “science” dan


“art”, dengan fisiologi dan farmakologi sebagai basis
ilmiahnya.
+
Komponen Anestesia Umum

Dahulu dikenal dengan nama “Trias Anestesia” yaitu Hipnosis,


Analgesia dan Relaksasi/ Arefleksia. Saat ini ketiga komponen tsb
meluas mencakup :

1.Hipnosis ( hilangnya kesadaran)

2.Analgesia (hilangnya rasa sakit)

3.Arefleksia ( hilangnya refleks tubuh, memungkinkan imobilisasi


pasien)

4.Relaksasiotot, memudahkan prosedur pembedahan dan


memfasilitasi intubasi trakea

5.Amnesia ( hilangnya memori pasien selama menjalani prosedur)


+
Sejarah Anestesia
1. William TG Morton, dokter gigi
(1819-1868): presentasikan
menghilangkan rasa nyeri di
depan umum pertama kali,
menggunakan ETHER ( 1864).
2. Gardner G. Colton (1814-1898):
N2O pertama kali untuk
pencabutan gigi.
3. John Snow (1813-1858) :
Kloroform utk membantu
persalinan ratu Victoria. Snow
memperkenalkan konsep MAC (
minimum alveolar concentration)
+
Stadium Anestesia

1. Stadium 1: Std. Analgesia

2. Stadium II: Std. Eksitasi

3. Stadium III: Std. Pembedahan

◼ Plana 1 (P1)

◼ Plana 2 (P2)

◼ Plana 3 (P3): optimal untuk


operasi

◼ Plana 4: (P4)

4. Stadium IV: Std. Paralisis (


kelebihan obat)
+
Tahapan Baku Tatalaksana
Anestesia dan Reanimasi
1. Evaluasi praanestesi dan
reanimasi

2. Persiapan pra anestesi dan


reanimasi

3. Anestesi dan reanimasi :

◼ I nduksi

◼ Pemeliharaan

◼ Pemulihan

4. Pasca anestesia
+
Obat Anestesia
Obat Premedikasi
• Antikholinergik : SA, Skopolamin
• Sedatif: Benzodiazepin (Diazepam, Midazolam), Barbiturat
( Penthotal, Pentobarbital), Fenothiazin (Prometazin)
• Analgetik Narkotik: Morfin, Petidin, Fentanil, Sufentanil

Anestesi Intravena
• Thiopentone/ Penthotal, Etomidat, Diazepam, Midazolam,
Propofol

Anestesi Inhalasi
• Derivat Hidrokarbon: Halothane, Kloroform
• Derivat Eter: Dietil eter, Metoxiflurane, Enflurane,
Isoflurane, Desflurane, Sevoflurane
+
Obat Anestesia
Analgesia Lokal
• Derivat Ester: Kokain, Prokain, Klorprokain.
• Derivat Amide: Lidokain, Mepivakain,
Bupivakain, Bupivakain, Etidokain, Ropivakain

Obat Pelumpuh Otot


• Gol. Depolarisasi: Suksinil kholin
• Gol. Non Depolarisasi: Pankuronium,
Vecuronium, Atracurium, Rocuronium

Antagonis Pelumpuh Otot Gol Non


Depolarisasi
• Neostigmin Sulfat atau Prostigmin
+
Monitoring Anestesia

Standar Pemantauan Tanda Vital


selama prosedur anestesia :

① Oksimeter denyut

② Pengukur tekanan darah invasif


atau non invasif

③ Elektrokardiografi kontinyu

④ Stetoskop

⑤ Kapnograf ( mutlak, jika


menggunakan LMA dan ETT)

⑥ Anesthetic gas monitor ( bila


menggunakan anestesi
inhalasi)
+
Monitoring Anestesia

Pemantauan Lainnya :

① Termometer

② Kateter dan kantong urin

③ Kateter vena sentral dan


kateter arteri pulmonal

④ Stimulator saraf perifer ( jika


menggunakan pelumpuh otot)

⑤ Spirometri ( mengukur volume


tidal)

⑥ Ekokardiografi transesofageal
(TEE)
+
Posisi pasien Selama Pembedahan
+
Pemantauan Kardiovaskuler
Fungsi utama sistem Kardiovaskuler: menjamin kecukupan pasokan
dan kebutuhan sel-sel tubuh akan O2 dan membawa sisa metabolisme
untuk diekskresikan.

◼ CO (cardiac output) = SV (stroke volume) x HR (heart rate)

◼ MAP (mean arterial pressure) = (Sistolik + 2x Diastolik)/ 3

◼ Atau MAP= Diast+ (Sist-Diast)/3

◼ Besar MAP orang dewasa normal : 60-70 mmHg.

◼ PP ( pulse pressure) adalah selisih antara tekanan sistolik


dan diastolik.

◼ PP = Sist- Diast, atau PP= 3x ( MAP-Diast)


+
Saturasi Oksigen dan Oksigenasi
Jaringan ( SaO2 dan DO2)
◼ Delivery Oxygen (DO2) adalah jumlah oksigen yang harus
tersedia bagi jaringan tubuh per menit.

◼ DO2 = CO x CaO2 ( oxygen content)

◼ CaO2= (1,34 x Hb x SaO2) + (0,0031x PaO2)

◼ DO2 = CO x (( 1,34 x Hb x SaO2) + ( 0,0031 x PaO2))


◼ DO2 = delivery oxygen
◼ CO = cardiac output
◼ CaO2 = arterial oxygen content
◼ PaO2 = tekanan parsial oksigen di dalam darah arteri
+
Saturasi Oksigen dan Oksigenasi
Jaringan ( SaO2 dan DO2)
◼ Delivery Oxygen (DO2) adalah jumlah oksigen yang harus
tersedia bagi jaringan tubuh per menit.

◼ DO2 = CO x CaO2 ( oxygen content)

◼ CaO2= (1,34 x Hb x SaO2) + (0,0031x PaO2)

◼ DO2 = CO x (( 1,34 x Hb x SaO2) + ( 0,0031 x PaO2))


◼ DO2 = delivery oxygen
◼ CO = cardiac output
◼ CaO2 = arterial oxygen content
◼ PaO2 = tekanan parsial oksigen di dalam darah arteri
+
Saturasi Oksigen dan Oksigenasi
Jaringan ( SaO2 dan DO2)
◼ Delivery Oxygen (DO2) adalah jumlah oksigen yang harus
tersedia bagi jaringan tubuh per menit.

◼ DO2 = CO x CaO2 ( oxygen content)

◼ CaO2= (1,34 x Hb x SaO2) + (0,0031x PaO2)

◼ DO2 = CO x (( 1,34 x Hb x SaO2) + ( 0,0031 x PaO2))


◼ DO2 = delivery oxygen
◼ CO = cardiac output
◼ CaO2 = arterial oxygen content
◼ PaO2 = tekanan parsial oksigen di dalam darah arteri
+
+
+
Oxygen Delivery Optimalisation
+
Oxygen Delivery Optimalisation
+
Oxygen Delivery Optimalisation
+
Oxygen Delivery Optimalisation
+
Oxygen Delivery Optimalisation
+

Terima Kasih

With an Excellent Teamwork


We Do Our Best to
Save the Patients Life

Anda mungkin juga menyukai