KASUS BAYI BARU LAHIR ( BBL ) DI RUANG AN-NISA RUMAH SAKIT BAKTI
TIMAH KOTA PANGKAL PINANG
PADA TAHUN 2022
Diajukan Oleh:
Panji Romadhon
22300026
KASUS BAYI BARU LAHIR ( BBL ) DI RUANG AN-NISA RUMAH SAKIT BAKTI
TIMAH KOTA PANGKAL PINANG
PADA TAHUN 2022
Disusun Oleh;
Nama : Panji Romadhon
Nim : 22300026
Semester : I Ners
I. Tinjauan Teoritis
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat
Menurut Dewi (2017). bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dengan usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2.500
j) Genetalia: Testis sudah turun (pada anak laki-laki) dan labia mayora
B. Etiologi
indikasi dari janin adalah fetal distres dan janin besar melebihi 4.000 gram. Dari
beberapa faktor sectio caesarea diatas dapat diuraikan beberapa penyebab sectio
ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin yang dapat
panggul yang merupakan jalan yang harus dilalui oleh janin ketika akan lahir
Karena itu diagnosa dini amatlah penting, yaitu mampu mengenali dan
persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu. Sebagian besar
bawah 36 minggu.
4. Bayi Kembar
Tidak selamanya bayi kembar dilahirkan secara caesar. Hal ini karena
daripada kelahiran satu bayi. Selain itu, bayi kembar pun dapat mengalami
sungsang atau salah letak lintang sehingga sulit untuk dilahirkan secara
normal.
Adanya gangguan pada jalan lahir, misalnya jalan lahir yang tidak
panggul.
terletak paling rendah ialah muka. Hal ini jarang terjadi, kira-kira 0,27-
0,5 %.
Posisi kepala antara fleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi
belakang kepala.
b. Letak Sungsang
Menurut Maryunani (2018), segera setelah lahir, bayi baru lahir harus
fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada
dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu) yang hangat dan segala
memenuhinya. Perubahan yang dialami segera setelah bayi lahir antara lain :
1. Perubahan metabolik
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil
metabolisme asam lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120
mg/100 ml. Jika terjadi gangguan pada metabolisme asam lemak , tubuh
2. Perubahan suhu
lebih rendah dari dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Bila
dibiarkan saja dalam suhu kamar maka bayi akan kehilangan panas.
Kehilangan panas pada bayi baru lahir dapat terjadi melalui 4 cara yaitu :
langsung.
menjadi uap.
tali pusat, aliran darah dari plasenta melalui vena kava inferior dan foramen
ovale ke atrium kiri terhenti. Dengan diterimanya darah oleh atrium kiri dari
sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar badan ibu.
5. Ginjal
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar
Natrium relatif lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa
blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus relatif kurang bila
6. Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam
hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan imatur
belum aktif benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat
Kadar bilirubin dalam serum tali pusat yang beraksi indirek adalah
1-3 mg/dl/24 jam. Dengan demikian ikterus dapat dilihat pada hari ke 2
Ikterus yang disertai dengan perubahan- perubahan ini disebut fisilogis dan
derajat ikterus pada bayi baru lahir dapat dilakukan dengan pemeriksaan
yang tulangnya menonjol seperti tulang hidung, tulang dada, lutut dan lain-
dari jam 07.00 hingga jam 09.00 pagi selama 10 menit, berikan ASI secara
adekuat.
7. Imunologi
bulan kedua setelah bayi dilahirkan. IgA, IgD dan IgE diproduksi secara
lebih bertahap dan kadar maksimum tidak dicapai sampai pada masa kanak-
kanak. Bayi yang menyusu mendapat kekebalan pasif dari kolostrum dan
ASI.
8.Integumen
Kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan mudah mengelupas, semua
struktur kulit ada pada saat lahir tetapi tidak matur. Epidermis dan dermis
tidak terikat dengan erat dan sangat tipis, vernik kaseosa juga bersatu
dengan epidermis dan bertindak sebagai tutup pelindung dan warna kulit
merah muda.
D. Manifestasi Klinik
Menurut Maryunani (2018), manifestasi klinis bayi baru lahir sebagai berikut :
1. Warna kulit
Biru/pucat
2. Denyut jantung/nadi
Tidak ada denyut jantung
>100 x/menit
3. Reflek
Tidak ada
Gerakan sedikt
4. Tonus otot
Tidak ada
5. Pernafasan
Pernafasan lambat
E. Patofisiologi
Menurut Maryunani (2018), bayi baru lahir terjadi perubahan fungsi organ yang
meliputi:
1. Sistem pernapasan
plasenta.Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali
adanya tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan
ketegangan alveoli.
Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku. Pernapasan pada neonatus
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari
plasenta masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar
masuk ke vena kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darah dari sel-
sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan
lagi, foramen ovale akan tertutup. Penutupan foramen ovale terjadi karena
3. Saluran Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah
dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak.Absorpsi air
ketuban terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air
ketuban dapat dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam
4. Hepar
metabolisme hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah
bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah
Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan
hepar belum aktif benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin
5. Metabolisme
pada hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil
metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml.
6. Produksi Panas
konveksi aliran panas mengalir dari permukaan tubuh ke udara sekeliling yang
yaitu perubahan cairan menjadi uap seperti yang terjadi jika air keluar dari
paru-paru dan kulit sebagai uap dan konduksi yaitu kehilangan panas dari
permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin dengan kontak secara
langsung.
7. Kelenjar Endoktrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu
sudah terbentuk sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak beberapa
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium
relatif lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan
permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal, renal blood flow (aliran
darah ginjal) pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan dengan orang
dewasa.
9. Susunan Saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka dapat
Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi
cahaya.
10. Imunologi
2 bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan. Khususnya
pada traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan bakteri dapat alat
maksimum tidak dicapai sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi yang
Kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan mudah mengelupas, semua
struktur kulit ada pada saat lahir tetapi tidak matur.Epidermis dan dermis tidak
terikat dengan erat dan sangat tipis, vernik keseosa juga bersatu dengan
epidermis dan bertindak sebagai tutup pelindung dan warna kulit bayi berwarna
merah muda.
Saat bayi lahir nilai rata-rata Hb, Ht, SDM dan Leukosit lebih tinggi dari
nilai normal orang dewasa. Hb bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 – 72%,
SDM 5 – 7,5 juta/mm3 dan Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru
Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit
terdapat kuku jari tangan dan kaki, garis-garis telapak tangan dan sudah
Sebore
Ruam
Moniliasis
Ikterusfisiologi
Gangguan sistem saraf pusat: koma, menurunnya reflex mata (seperti
mengedip)
Cardiovascular: penurunan tekanan darah secara berangsur, menghilangnya
tekanan darah sistolik
Pernafasan: menurunnya konsumsi oksigen
Saraf dan otot: tidak adanya gerakan, menghilangnya reflex perifer
G. Pemeriksaan Penunjang
sampai 61%.
Tes Coombs langsung pada daerah tali pusat menentukan adanya kompleks
hemolitik.
H. Penatalaksanaan Medis
1. Membersihkan jalan nafas Bayi normal akan menangis spontan segera setelah
rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus
kassa steril.
c. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kain.
2. Memotong dan Merawat Tali Pusat Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah
plasenta lahir tidak begitu menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali
pada bayi kurang bulan. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan
gunting steril dan diikat dengan pengikat steril. Apabila masih terjadi perdarahan dapat
dibuat ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70% atau
povidon iodin 10% serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari
dan atau setiap tali basah / kotor. Sebelum memotong tali pusat, pastikan bahwa tali pusat
3. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu
mengatur tetap suhu badannya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk
4. Memberi Vitamin K Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi baru lahir
normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari,
sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 1
mg I.M
5. Memberi Obat Tetes / Salep Mata Di beberapa negara perawatan mata bayi baru lahir
daerah dimana prevalensi gonorhoe tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata
sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin
seksual).
6. Identifikasi Bayi
a. Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat penerimaan pasien, di
b. Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah melukai,
lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu. d. Di setiap
tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir,
nomor identifikasi.
7. Pemantauan Bayi Baru Lahir Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui
aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru
meliputi :
A. Pengkajian
a. Identitas
b) Lama dan karakteristik persalinan : Persalinan lama pada kala I dan II KPD 24
jam.
e) Penggunaan analgesic
c. Pengkajian Fisik
1) Eksternal : Perhatikan warna, bercak warna , kuku, lipatan pada telapak kaki,
2) Dada
tidak ada anomaly, perhatikan jumlah pembuluh darah pada tali pusat.
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Nilai APGAR
f. Pengkajian
1) Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak
semi koma saat tidur ; meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan
darah dapat digunakan metode APGAR Score. Namun secara praktis dapat
(menangis).
darah sistolik bayi baru lahir 78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan
darah berbeda dari hari ke hari selama bulan pertama kelahiran. Tekanan
darah sistolik bayi sering menurun (sekitar 15 mmHg) selama satu jam
3) Suhu Tubuh
370C.Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
4) Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat
kaseosa.
jumlah atau tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut
sampai ujung kaki juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
6) Tali Pusat
umbilikalis.Keadaan tali pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada
kemerahan di sekitarnya.
7) Refleks
8) Berat Badan
badan lahir.Berat badan lahir normal adalah 2500 sampai 4000 gram.
9) Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna
gelap hitam kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24
jam pertama.
10) . Antropometri
occipitalis 35cm. Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas
11) . Seksualitas
B. Diagnosa Keperawatan
3. Hipertermia
4. Hipotermia
5. Resiko infeksi
6. Resiko Cedera
C. Intervensi Keperawatan
pada klien, menetapkan hasil apa yang dicapai serta memilih intervensi
keperawatan agar dengan mudah mencapai tujuan. Perencanaan tersebut suatu
petunjuk yang tertulis dengan menggambarkan sasaran yang tepat dan sesuai
D. Implementasi Keperawatan
2. Diagnosa keperawatan
E. Evaluasi
suatu asuhan keperawatan didasarkan pada perubahan perilaku dan kriteria hasil
Dewi. 2017. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika.
Maryunani, dkk. (2018). Buku Saku : Asuhan Bayi Baru Lahir Normal (Asuhan
neonatal). Jakarta: Trans Info Medika.
Muslihatun, Wafi Nur. (2020). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya.
Lynda Juall. (2017). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta : EGC.
Nurarif & Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC-NOC Edisi Revisi jilid I. Yogyakarta : Mediaction.
Winkjosastro, Hanifah. (2016). Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.