Anda di halaman 1dari 3

Cara pengobatan dan penyembuhan peradangan

Perbaikan dan penyembuhan adalah proses penggantian sel-sel mati dengan


sel-sel yang berbeda dari sel asalnya. Sel-sel baru membentuk jaringan granulasi,
yang nanti-nya menjadi jaringan parut fibrosa. Penyembuhan luka dimulai dengan
proses peradangan. Kemudian terjadi pembersihan daerah itu dari debris sel,
organisme dan jaringan mati, dan bekuan darah oleh makrofag dan sedikit oleh
neutrofil. Kemudian terbentuk jaringan granulasi (organisasi). Jaringan granulasi
muda berwarna merah, halus dan mudah berdarah. Secara berangsur diletakkan
kolagen dalam jaringan ini, sehingga berangsur menjadi jaringan fibrosa.
Nantinya kolagen ini berkerut dan jaringan ini menjadi jaringan parut (sikatriks).
Beberapa hal yang terjadi saat perbaikan dan penyembuhan peradangan adalah
agen asing dinetralisir, sel-sel radang berkurang, eksudasi cairan berkurang,
permiabilitas vaskuler normal, dan regenerasi sel-sel jaringan.

A. Tes Peradangan Kronis

Untuk menegakkan diagnosis penyembuhan peradangan pada tubuh, Dokter


akan meminta untuk menjalani tes kesehatan sebagai berikut :

1. Tes darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kadar protein CRP yang
diproduksi hati ketika inflamasi terjadi dan melihat tingkat sedimentasi eritrosit
(keping darah).
C-reactive protein (CRP) adalah biomarker yang menjadi komponen utama pada
reaksi inflamasi. Protein plasma ini berasal dari hati, dimana konsentrasinya
meningkat dengan cepat sehingga menjadi sistemik marker selama cedera
jaringan, Inflamasi atau infeksi. Peningkatan kadar CRP dalam darah dapat
dijumpai pada gangguan muskuloskeletal pada ekstremitas atas. Kadar CRP dapat
merefleksikan kadar inflamasi yang terjadi. dan secara kuat berhubungan dengan
berbagai penyakit.

2. Tes pencitraan. Pemeriksaan radiologi, seperti MRI, CT scan, atau USG untuk
melihat area yang meradang dan menentukan masalah kesehatan.

Beberapa pasien dengan infeksi tertentu mungkin dianjurkan untuk


mengikuti diet makanan tertentu yang memiliki potensi melawan inflamasi agar
gejalanya tidak bertambah parah. Banyak perubahan pola makan dan gaya hidup
dapat membantu menghilangkan pemicu peradangan dan mengurangi peradangan
kronis seperti diet rendah glikemik, mengurangi konsumsi lemak total, lemak
jenuh dan lemak trans, konsumsi buah dan sayuran kaya antioksidan, konsumsi
serat, kacang-kacangan, dan konsumsi mikronutrien seperti Magnesium, vitamin
D, vitamin E dan selenium.

Dalam uji klinis pada manusia, ditunjukkan bahwa pengeluaran energi


melalui olahraga menurunkan banyak molekul pro-inflamasi dan sitokin secara
independen dari penurunan berat badan.

B. Obat Konvensional yang Memerangi Peradangan Kronis

Pengobatan dan penyembuhan peradangan umumnya diringankan gejalanya


dengan obat pereda nyeri, seperti obat NSAID atau kortikosteroid dalam bentuk
oral, topikal, atau suntikan. Dapat pula berupa antibiotik jika penyebabnya adalah
infeksi bakteri. Berikut ini jenis-jenis obat konvensional yang dapat mengurangi
Peradangan Kronis :

1. Metformin umumnya digunakan dalam pengobatan pasien diabetes tipe II


dengan dislipidemia dan peradangan ringan. Aktivitas anti-inflamasi metformin
terbukti dengan penurunan sirkulasi TNF-alpha, IL-1beta, CRP, dan fibrinogen
pada pasien ini.

2. Statin adalah anti-inflamasi karena mereka mengurangi banyak sirkulasi dan


biomediator seluler dari peradangan. 

3. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti naproxen, ibuprofen, dan aspirin


bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX) yang berkontribusi
terhadap peradangan dan sebagian besar digunakan untuk mengurangi rasa sakit
yang disebabkan oleh peradangan pada pasien artritis.

4. Kortikosteroid dapat mencegah beberapa mekanisme yang terlibat dalam


peradangan. Glukokortikoid diresepkan untuk beberapa kondisi inflamasi.

5. Suplemen herbal seperti jahe, kunyit, ganja, hisop, dan Harpagophytum


procumbens terbukti memiliki sifat anti-inflamasi, namun seseorang harus selalu
berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya dan hati-hati harus
diambil untuk menggunakan beberapa herbal seperti hisop dan ganja.

Gejala inflamasi berupa nyeri dan pembengkakan di kulit tidak hanya


diredakan dengan obat dokter saja. Namun dapat meringankannya dengan
perawatan alami di rumah, misalnya dengan menggunakan kompres air dingin
atau air hangat.

Sumber :

Michels da Silva D, Langer H, Graf T. Inflammatory and Molecular Pathways in


Heart Failure-Ischemia, HFpEF and Transthyretin Cardiac Amyloidosis. Int J Mol
Sci. 2019 May 10;20(9):2322. doi: 10.3390/ijms20092322. PMID: 31083399;
PMCID: PMC6540104

Marina, As., ‘C-Reaktif Protein’, 6.1959 (2001), 1–33

(Roma Pahwa, 2022)

Anda mungkin juga menyukai