Oleh :
KOMANG SURINI
Nim : 2006091041
Oleh :
KOMANG SURINI
Nim : 2006091041
Diajukan Oleh :
KOMANG SURINI
Nim : 2006091041
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
“Asuhan Kebidanan pada ibu nifas “LS” P1A0 Post Sectio Caesarea Hari Ke 5
Tanggal 31 Oktober 2022”
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Praktik
Klinik Kebidanan II. Dalam menyelesaikan tugas ini penulis banyak mendapat
bantuan atau tunjangan dari beberapa pembimbing dan berbagai sumber. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. M. Ahmad Djojosugito, dr. Sp.OT(K), MHA, MBA selaku
dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha yang telah
membimbing kami guna untuk pencapaian target.
2. Ibu Ni Nyoman Desy Sekarini, S.ST.,M.Keb selaku ketua Program Studi DIII
Kebidanan Universitas Pendidikan Ganesha yang telah memberikan ijin praktek
kepada kami guna untuk pencapaian target..
3. Ibu Ketut Espana Giri,S.ST.,M.Kes selaku dosen pembimbing Institusi yang
telah memberikan bimbingan, masukan dan saran selama proses penyusunan
laporan kasus
4. Ibu Nyoman Artini S.ST.Keb., Clinical Instructur yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan saran selama proses penyusunan laporan kasus.
5. Para Ibu Bidan di Ruang Poliklinik Kebidanan RSUD Kabupaten Buleleng
karena sudah membimbing dalam penyusunan laporan kasus ini
6. Pasien dan keluarga pasien yang bersedia dijadikan subjek dalam pembuatan
laporan kasus ini.
Penulis
DAFTAR ISI
2. Data obyektif
Menurut Sulistyawati (2012) data obyektif bertujuan untuk melengkapi
data dalam menegakkan diagnosa, yang meliputi pemeriksaan inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi sebagai berikut:
• Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum
Bertujuan untuk mengamati keadaan pasien secara keseluruhan dengan
hasil: Baik: Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap
lingkungan orang lain, serta fisik dalam batas normal.
Lemah: Kriteria ini jika pasien kurang atau tidak memberi respon yang
baik terhadap lingkungan dan orang lain, tidak mampu berjalan.
b) Tingkat kesadaran
Bertujuan untuk mengetahui kondisi kesadaran pasien, yaitu
keadaan composmentis (Kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien
tidak dalam keadaan sadar)
c) Vital sign
Bertujuan untuk mengetahui keadaan ibu yang berkaitan dengan
kondisi yang dialami pasien. Vital sign menurut (Ambarwati dan Wahyuni,
2014) terdiri dari:
1) Suhu : Suhu tubuh normal 36,5°C–37,5°C.
2) Nadi. Bertujuan untuk mengetahui denyut nadi pasien yang dihitung
dalam satu menit. Batas normal 60-80 x/menit, nadi lebih dari
100x/menit pada masa nifas mengindikasikan adanya suatu infeksi.
3) Respirasi. Bertujuan untuk mengetahui jumlah atau frekuensi
pernapasan yang dihitung dalam jumlah satu menit. Batas Normal 16-
20 x/menit.
4) Tekanan Darah : Tekanan darah normal 120 mmHg/ 80 mmHg.
d) Pemeriksaan Fisik
Bertujuan untuk melakukan pemeriksaan fisik dari ujung kaki dan
kemudian menjelaskan pemeriksaan fisik kepada pasien Pemeriksaan fisik
pada ibu nifas meliputi:
1. Kepala
Bertujuan untuk mengetahui warna, kebersihan, mudah rontok
atau tidak. Pada kasus Ibu nifas dengan postpartum blues ibu kurang
memperhatikan kebersihan penampilan dirinya (Nurjanah, 2013).
a) Muka. Bertujuan untuk mengetahui keadaan muka adakah oedema
atau tidak.
b) Mata. Bertujuan untuk mengetahui konjungtiva bewarna kemerah-
merahan atau tidak dan sklera bewarna putih atau tidak. Pada kasus
Ibu nifas dengan postpartum blues konjungtiva mata ibu berwarna
merah dan skera berwarna putih.
c) Hidung. Bertujuan untuk mengetahui kebersihan, ada tidak polip.
d) Telinga. Bertujuan untuk mengetahui kebersihan telinga.
e) Mulut/ gusi/gigi. Bertujuan untuk mengetahui mulut bersih atau
tidak, ada caries dentis dan karang gigi.
f) Leher. Bertujuan untuk mengetahui ada pembesaran kelenjar tyroid
atau kelenjar getah bening atau tidak.
g) Dada dan axilla. Mammae: Bertujuan untuk mengetahui bentuk dan
ukuran hyperpigmentasi (areola), keadaan puting susu, retraksi,
massa, pengeluaran cairan dan pembesaran kelenjar limfe
(Ambarwati dan Wahyuni, 2009). Axila: Bertujuan untuk
mengetahui benjolan dan nyeri yang terdapat apada axila.
h) Keadaan Perineum. Bertujuan untuk mengetahui adakah oedema,
hematoma, bekas luka episiotomi/ robekan, hecting.
i) Keadaan Anus. Bertujuan untuk mengetahui ada haemoroid atau
tidak.
• Data Penunjang
Data penunjang ini diperoleh dari pemeriksaan laboratorium antara
lain: pemeriksaan Hb dan golongan darah, serta kadar bilirubin dalam darah
(Depkes RI, 2015).
Manajemen Kebidanan Helen Varney
a) Langkah II. Interpretasi Data Dasar
Mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan masalah berdasarkan interpretasi
yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Dalam diagnosa kebidanan
dan masalah. Keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat
diselesaikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan penanganan yang dituangkan
dalam rencana asuhan terhadap pasien, masalah sering berkaitan dengan
pengalaman yang diidentifikasi oleh bidan. Interpretasi data terdiri dari
diagnosa, masalah dan kebutuhan.
1. Diagnosa
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan yang berkaitan
dengan Para, abortus, anak hidup, umur ibu dan keadaan nifas . Data yang
mendasari untuk diagnosa postpartum adalah data subjektif, objektif dan
data penunjang. Diagnosa pada kasus Ibu nifas post sc adalah Ny. H umur
… tahun , P… A… Partus Post Sc Nifas Hari Ke).
2. Masalah
Bertujuan untuk mengetahui masalah yang muncul berdasarkan pernyataan
pasien dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik.
3. Kebutuhan
Kebutuhan merupakan hal- hal yang dibutuhkan pasien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah.
B. Langkah III. Diagnosa Potensial
Pada langkah ini penulis mengidentifikasi dengan kritis tanda dan gejala
yang memerlukan tindakan kebidanan untuk membantu pasien untuk mengatasi
dan mencegah.
C. Langkah IV. Antisipasi
Langkah bidan dituntut untuk mengantisipasi masalah potensial dan
merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial tidak
terjadi .
D. Langkah V. Perencanaan
Langkah ini merupakan lanjutan manajemen terhadap masalah atau
diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi .
E. Langkah VI. Pelaksanaan
Penatalaksanaan manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan
biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan klien (Varney, 2012). Perencanaan
dibuat /disusun sesuai prioritas masalah yang mengandung komponen :
1) Informasikan / Informend consent
2) Tindakan segera
3) Tindakan antisipasi
4) Komprehensif (kalimat perintah)
F. Langkah ke VII. Evaluasi
Langkah ketujuh adalah evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah
diberikan. Setelah diberi asuhan kebidanan hasil yang diharapkan adalah
keadaan umum baik, kesadaran composmentis, ibu sudah mau menerima
bayinya dan menikmati peran barunya sebagai seorang ibu, ibu sudah
memperlakukan dirinya dengan baik dan ibu bersedia untuk menceritakan
perasaan yang dialaminya kepada teman terdekat.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
8) Persalinan
Ibu mengatakan persalinannya berjalan kurang lebih 1 jam , bayi lahir
dengan tangis merintih gerak aktif. Lahir dengan berat 2.900 gram dan panjang
badan 48 cm berjenis kelamin perempuan,ibu melahirkan di rumah sakit umum
pada tanggal 26 Oktober 2022.
9) Nifas sekarang
(1) Ibu : ibu mengatakan ASI belum keluar dengan lancar dan terdapat luka
bekas SC pada perut serta tidak ada tanda bahaya.
(2) Bayi : Bayi sudah mau menyusu dan tidak ada keluhan pada bayi ibu
10) Riwayat Laktasi Sekarang
Ibu mengatakan ASInya sudah keluar namun masih sedikit dan akan
memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan pada bayinya
11) Riwayat Bio-Psiko-Sosial Spiritual
(1) Biologis
a. Bernafas : tidak ada keluhan.
b. Nutrisi : ibu mengatakan sehari makan 3 kali dengan porsi
sedang, dengan komposisi nasi, sayur, daging, telur, tahu, tempe dan
minum 7-8 gelas air. Tidak ada keluhan.
c. Eliminasi : ibu mengatakan BAB terakhir pukul 06.00 wita, BAK
terakhir pukul 07.45 wita. Tidak ada keluhan.
d. Istirahat Tidur : ibu mengatakan tidur malam 7-8 jam, dan tidur siang
±1 jam. Pada saat istirahat tidur tidak ada keluhan.
e. Aktivitas : ibu mengatakan sudah mampu mulai beraktivitas,
dengan mengambil pekerjaan ringan seperti menyapu dan memasak.
f. Personal Hygiene : Ibu mengatakan ibu mandi 2 kali sehari, gosok gigi
2 kali sehari, dan keramas 2 kali dalam seminggu.
g. Perilaku Seksual : ibu mengatakan belum melakukan hubungan
seksual sejak melahirkan.
(2) Psikologis
a. Perasaan ibu saat ini : ibu mengatakan senang dengan kelahiran
bayinya
b. Penerimaan terhadap kelahiran saat ini : ibu dan keluarga sangat
menerima kelahiran bayi saat ini, dan sangat senang.
(3) Sosial
a. Hubungan suami dan keluarga dan pengambil keputusan : ibu
mengatakan hubungan ibu dengan suami dan keluarga sangat baik,
dalam pengambil keputusan suami yang berperan dan bermusyawarah
kepada keluarga.
b. Budaya dan adat istiadat yang mempengaruhi masa nifas dan bayi :
ibu mengatakan tidak ada kebudayaan yang khusus untuk ibu dan bayi
yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
(4) Spiritual
Ibu mengatakan melakukan sembahyang seperti biasa dirumah .
12) Pengetahuan
Ibu mengatakan belum mengetahui tanda bahaya pada nifas, belum mengetahui
perawatan luka post SC, belum mengetahui kebutuhan nutrisi masa nifas dan
kebutuhan istrihat tidur.
13) Perencanaan KB:
Ibu mengatakan belum menggunakan KB
3.4 PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu. Hasil pemeriksaan TD
110/70 mmHg, N 82 kali/menit, R 20 kali/menit, S 36,60C. Ibu mengetahui
kondisinya saat ini.
2. Memberikan informed consent secara lisan mengenai tindakan yang akan
dilakukan. Ibu setuju dengan tindakan yang akan dilakukan.
3. Menyiapkan set alat perawatan post SC. Alat sudah disiapkan
4. Melakukan perawatan luka post Sectio Caesarea. Perawatan dilakukan dengan
prinsip bersih dan kering. Luka sudah di balut.
5. Memberikan KIE tentang tanda bahaya seperti pusing,mata berkunang-kunang,
terdapat pembengkakkan wajah dan kaki, demam,muntah, merasa sakit waktu
BAK, kehilangan nafsu makan yang lama, merasa sangat sedih dan tidak
mampu mengurus bayinya sendiri atau diri sendiri, abses payudara,mastits,
bendungan ASI, luka jaritan tidak terpaut dan terdapat pengeluaran PUS,
perdarahan pervaginam yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak,
sampai ganti pembalut ½ jam dan pengeluaran vagina yang baunya busuk. Ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia datang kepelayanan
kesehatan apabila ibu mengalami salah satu dari tanda bahaya yang dijelaskan
bidan.
6. Memberikan KIE pada ibu mengenai cara pemenuhan nutrisi yang baik dan
benar dalam pembentukkan keluarnya ASI seperti memberitahu ibu untuk
mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti kacang-kacangan, sayur hijau
tahu, tempe, daging, ikan, telur dan buah-buahan. Ibu mengerti dan bersedia
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pembentukkan ASI.
7. Memberikan KIE pada ibu mengenai istirahat tidur yakni ibu bisa istirahat
disela-sela menyusui atau waktu bayi tertidur ibu bisa ikut istirahat. Ibu paham
penjelasan bidan.
8. Menganjurkan pada ibu untuk kunjungan ulang 3 hari lagi di puskesmas atau
PMB yaitu pada tangga 3 November 2022 untuk control luka post SC atau
sewaktu-sewaktu ada keluhan. Ibu mengatakan mengerti dan bersedia
melakukan kunjungan ulang sesuai dengan jadwal atau apabila ada keluhan
9. Melakukan pendokumentasian terhadap tindakan yang dilakukan. Tindakan
sudah didokumentasikan pada rekam medik dan KIA.
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Pada Perempuan “L.S” P1A0
Post Sectio Caesarea Nifas Hari Ke 5 di Ruang Poliklinik Kebidanan RSUD
kabupaten Buleleng , dengan menggunakan metode SOAP, maka penulis dapat
menyimpulkan :
1. Dari pengkajian data yang dilakukan selama praktik di ruang Poliklinik
Kebidanan RSUD kabupaten Buleleng maka penulis mampu memperoleh data
subyektif dan obyektif pada Perempuan “LS” P1A0 Post Sectio Caesarea Nifas
Hari Ke 5.
2. Penulis telah mampu menegakkan assasment yaitu Asuhan Kebidanan Pada
Perempuan “LS” P1A0 Post Sectio Caesarea Nifas Hari Ke 5.
3. Penulis telah mampu melakukan pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada
Perempuan “LS” P1A0 Post Sectio Caesarea Nifas Hari Ke 5 sesuai dengan
rencana yang dibuat.
4. Dalam tahap evaluasi dari semua kriteria hasil dan kriteria yang lain sudah
sesuai dengan tujuan.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat meningkatkan memperluas wawasan dan pengetahuan
tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas sehingga untuk selanjutnya selalu
memberikan pelayanan yang berkualitas dan sesuai standar serta dalam
memberikan pelayanan kebidanan agar tercapainya pembangunan dan
peningkatan derajat kesehatan di masyarakat.
5.2.2 Bagi Institusi
Diharapkan kepada pimpinan Universitas Pendidikan Ganesha
khususnya Prodi D3 Kebdanan untuk menyediakan sumber referensi buku yang
lebih banyak lagi di perpustakaan Kebidanan untuk menunjang penyusunan
laporan kasus, sehingga penyusunan laporan kasus di tahun depan berjalan
lebih baik.
5.2.3 Bagi Ruang Poliklinik Kebidanan
Diharapkan kepada ibu pegawai di Ruang Poliklinik Kebidanan untuk
tetap mempertahankan mutu pelayanan pada pasien serta tetap
mempertahankan untuk menjaga hubungan baik antara mahasiswa praktek,
para pegawai serta para pasien yang diasuh.
DAFTAR PUSTAKA
Bari, Saifudin Abdulah dkk. 2014. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Neonatal. Jakarta, JNPKKR.POGI dan Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Ditijen Kesehatan Masyarakat,Kemenkes RI. 2020. Profil Kesehatan Indonesia 2019.
Jakarta: Kemenkes RI
Puji Wahyuningsih, Heni. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta:
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Varney,H.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC
Lampiran. Lembar Konsultasi
Mengetahui,
Clinical Instructur (CI)
Mengetahui,
Clinical Teacher (CT)
Mengetahui,
Clinical Teacher (CT)