Anda di halaman 1dari 54

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA PEREMPUAN “RN”

G1 P0 A0 USIA KEHAMILAN 15 MINGGU 4 HARI


JANIN TUNGGAL HIDUP
DI DESA SELAT
TANGGAL 23 MEI 2022

Laporan Kasus Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan
Praktek Kebidanan Komunitas I

OLEH :

KADEK NADIYA CIPTA SARI


2006091027

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI D3 KEBIDANAN
SINGARAJA
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA PEREMPUAN “RN”
G1 P0 A0 USIA KEHAMILAN 15 MINGGU 4 HARI
JANIN TUNGGAL HIDUP
DI DESA SELAT
Diajukan oleh :

KADEK NADIYA CIPTA SARI


2006091027

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Lapangan Pembimbing Institusi

Kadek Krismayani Dewi Safitri Nis'Atul Khoiroh, S.Keb,


Bd., M.Keb
NIP.- NIP. 19941227 202203 2 012

I
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA PEREMPUAN “RN”


G1 P0 A0 USIA KEHAMILAN 15 MINGGU 4 HARI
JANIN TUNGGAL HIDUP
DI DESA SELAT

Diajukan oleh :

KADEK NADIYA CIPTA SARI


2006091027

Telah disahkan oleh :

Pembimbing Lapangan Pembimbing Institusi

Kadek Krismayani Dewi Safitri Nis'Atul Khoiroh, S.Keb,


Bd., M.Keb
NIP.- NIP. 19941227 202203 2 012

II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahas Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan kasus
yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Perempuan “RN” G1 P0 A0
Usia Kehamilan 15 Minggu 4 hari Janin Tunggal Hidup di Desa Selat”
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Praktik Kebidanan Komunitas I. Dalam menyelesaikan tugas ini penulis banyak
mendapat bantuan atau tunjangan dari beberapa pembimbing dan berbagai
sumber. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih pada:
1. Bapak Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd selaku Rektor Universitas
Pendidikan Ganesha yang telah memberikan kesempatan mengikuti
pendidikan
2. Bapak Prof. Dr. M. Ahmad Djojosugito,dr. Sp.OT(K), MHA,MBA selaku
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha yang telah
memberikan kesempatan mengikuti Pendidikan
3. Ibu Ni Nyoman Desy Sekarini, S.ST., M.Keb, selaku Koordinator Prodi D3
Kebidanan Universitas Pendidikan Ganesha yang telah memberikan ijin
dalam pelaksanaan Pratik Kebidanan Komunitas I
4. Ibu Nis'Atul Khoiroh, S.Keb, Bd., M.Keb, selaku Dosen Pembimbing III
Tugas Laporan Kasus Asuhan Kebidanan yang telah banyak memberikan
bimbingan dalam menyelesaikan laporan ini
5. Ibu Kadek Krismayani Dewi Safitri, selaku pembimbing kami yang telah
memberikan kesempatan melakukan asuhan kebidanan selama Pratek
Kebidanan Komunitas I di Desa Selat
6. Ibu “RN” selaku pasien yang telah bersedia dan memberikan kesempatan
untuk diperiksa dan diberikan asuhan.

III
Penulis sadar bahwa penulisan laporan asuhan kebidanan masih jauh dari
sempurna. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi menunjang kesempurnaan tugas ini dan penulis berharap
semoga tugas ini bermanfaat nantinya

Singaraja, 15 Januari 2023

Penulis

IV
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2

1.3 Tujuan......................................................................................................2

1.4 Manfaat....................................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................4

2.1 Kajian Teori Klinis..................................................................................4

2.2 Kajian Teori Asuhan Kebidanan.............................................................23

BAB III ASUHAN KEBIDANAN.......................................................................31

3.1 Subyektif ..........................................................................................31

3.2 Obyektif ..............................................................................................36

3.3 Analisa.................................................................................................39

3.4 Penatalaksanaan...................................................................................39

BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................41

4.1 Data Subyektif........................................................................................41

4.2 Data Objektif..........................................................................................41

4.3 Analisa....................................................................................................42

4.4 Penatalaksanaan......................................................................................43

BAB V PENUTUP...............................................................................................44

5.1 Kesimpulan.............................................................................................44

5.2 Saran.......................................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................46

LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................47
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses perkembangan pada janin yang dapat


menyebabkan ketidaknyamanan akan dialami ibu dan mengakibatkan aktivitas
sehari-harinya terganggu (Lailiyana, 2019). Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua minggu
ke-13 hingga ke-27, dan trimester ketiga minggu ke-28 hingga ke-40.
(Prawirohardjo, 2015).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, sebanyak 7.389 ibu di


Indonesia meninggal pada 2021. Jumlah tersebut meningkat 59,69%
dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 4.627 orang. Sebagian besar
kematian ibu pada 2021 disebabkan oleh Covid-19, yakni 2.982 orang. Sebanyak
1.320 ibu meninggal akibat pendarahan pada tahun lalu.  Ada pula 1.077 ibu yang
meninggal akibat hipertensi dalam kehamilan. Penyakit jantung menjadi
penyebab kematian dari 335 ibu di Indonesia  Ibu yang meninggal dunia akibat
infeksi dan gangguan metabolik masing-masing sebanyak 207 orang dan 80
orang. Lalu, sebanyak 65 ibu meninggal akibat gangguan sistem peredaran
darah.  Sebanyak 14 ibu lainnya meninggal akibat abortus. Sedangkan, terdapat
penyebab lainnya yang merenggut nyawa 1.309 ibu di Indonesia

Pada Trimester II ibu hamil biasanya sudah lebih bertenaga dan biasanya
juga ibu masih mengalami keluhan pada Trimester I yang sudah berkurang atau
bahkan hilang. Berbagai keluhan yang bisa dialami ibu, seperti mual dan muntah,
insomnia, keringat bertambah, sering kencing dan mengidam.

1
Artikel ini telah tayang di Dataindonesia.id dengan judul

"Jumlah Kematian Ibu di Indonesia Meningkat 59,69% pada 2021".,

Author: Sarnita Sadya.

Editor: Dimas Bayu.

Klik selengkapnya di sini: https://dataindonesia.id/ragam/detail/jumlah-


kematian-ibu-di-indonesia-meningkat-5969-pada-2021.

Selama proses adaptasi ibu sering mengalami ketidaknyamanan walaupun


fisiologis, namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan serta perawatan
mengenai beberapa ketidaknyamanan pada Ibu hamil yang memasuki trimester
III seperti sakit punggung sekitar 70% (S. T. R. & Y. Fitriani, 2019). Menurut
penelitian yang dilakukan (Fitriani, 2018) , sekitar 70% dari ibu hamil sering
mengalami sakit pada area pinggang atau low back pain (LBP) yang mungkin
akan terjadi sejak diawal trimester, dan mengalami puncak saat memasuki
trimester II dan III (Wantini, 2021).

Dampak perubahan pada sistem muskuloskeletal seperti besarnya perut


karena adanya janin sering menyebabkan ibu hamil merasakan nyeri pada daerah
punggung bawah. Membesarnya rahim berpengaruh pada pusat gravitasi,
membentang keluar dan melemahkan otot-otot abdomen, mengubah postur tubuh
serta memberikan tekanan pada punggung. Hal ini yang menyebabkan nyeri
punggung, selain itu kelebihan berat badan tentunya akan mempengaruhi otot
untuk lebih banyak bekerja sehingga mengakibatkan stress pada sendi. Nyeri
punggung bawah pada ibu hamil merupakan masalah yang paling sering
dilaporkan dalam kehamilan (Walsh, 2016).

Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan tidur di kasur yang keras dan
disertai bantal untuk meluruskan punggung, Menghindari mengangkat benda
berat dan penggunaan heels, menggunakan body mekanik yang baik seperti

2
berjongkok saat mengambil benda bukan membungkuk, kompres air hangat dan
melakukan senam hamil

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan studi


kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komunitas pada Perempuan “RN”
G1P0A0 Usia Kehamilan 15 minggu 4 hari Janin Tunggal Hidup”

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan kebidanan komunitas yang diberikan pada Perempuan


“RN” UK 15 minggu 4 Hari janin tunggal hidup di Desa Selat ?
1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan komunitas kepada
Perempuan “RN” di Desa Selat dan melaksanakan asuhan kebidanan
kepada pasien secara optimal pada ibu
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data subyektif pada
Perempuan “RN” di Desa Selat
2. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data obyektif pada
Perempuan “RN” di Desa Selat
3. Mahasiswa mampu menganalisa data dan menegakakan diagnosa
pada Perempuan “RN” di Desa Selat
4. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan yang komprehensif
pada Perempuan “RN” di Desa Selat
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Dengan melaksanakan asuhan pada ibu hamil fisiologis diharapkan
mahasiswa mampu menerapkan teori yang sudah didapatkan di
perkuliahan, sehingga dapat dijadikan sebuah perbandingan antara teori
dengan praktek langsung dalam memberikan asuhan pada ibu hamil
1.4.2 Bagi Pasien

3
Asuhan ini diharapakan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam
pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil serta memberikan
masukan sesuai denga literatur terbaru sehingga dapat meningkatkan
kualitas pelayanan pada Ibu hamil
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Dengan praktek yang dilakukan oleh Mahasiswa maka Institusi
Pendidikan dapat menambah literatur pedoman Asuhan Kebidanan
1.4.4 Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan atau
bidan dalam meningkatkan mutu pelayanan kebidanan komunitas pada
perempuan guna mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori Klinis

2.1.1 Perubahan Fisiologis dalam Masa Kehamilan

4
1. Perubuhan Fisik pada Ibu Hamil

1) Menurut Nanny (2011), perubahan fisiologi pada masa kehamilan Trimester


III adalah: Minggu ke-28/bulan ke-7 Fundus berada dipertengahan antara
pusat dan sifoudeus. Hemoroid mungkin terjadi. Pernapasan dada
menggantikan pernapasan perut. Garis bentuk janin dapat dipalpasi. Rasa
panas perut mungkin terasa, Minggu ke-32/ bulan ke-8 Fundus mencapai
prosesus sifoideus, payudara penuh, dan nyeri tekan. Sering BAK mungkin
kembali terjadi. Selain itu, mungkin juga terjadi dispnea. Dan Minggu ke-38/
bulan ke-9 Penurunan bayi ke dalam pelvis/panggul ibu (lightening).
Plasenta setebal hampir 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya
0,5-0,6 kg. Sakit punggung dan sering BAK meningkat. Braxton Hicks
meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan untuk
persalinan.

2) Sistem Darah Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah
lebih banyak dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam
pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada umur hamil 32
mingg oleh karena itu Ibu hamil perlu melakukan cek HB Ulang. Serum
darah (volume darah) bertambah sebesar 25% sampai 30% sedangkan sel
darah bertambah sekitar 20% (Sarwono, 2005:96).

3) Sistem Pernapasan Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi


untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen (O2). Disamping itu juga terjadi
desakan diafragma, karena dorongan rahim yang membesar pada umur
kehamilan 32 minggu (Sarwono, 2005:96).

4) Sistem Pencernaan Karena pengaruh estrogen pengeluaran asam lambung


meningkat, dapat menyebabkan terjadinya mual dan sakit atau pusing kepala
pada pagi hari, yang disebut morning sickness, muntah yang disebut emesis
gravidarum, sedangkan muntah yang berlebihan sehingga mengganggu
kehidupan sehari-hari disebut hiper emisis progesteron juga menimbulkan

5
gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi (Sarwono,
2005:97).

5) Perubahan pada Kulit Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh melanophone stimulating hormone lobus
anterior dan pengaruh kelenjar supranelis hiperpigmentasi ini terjadi pada
striae gravidarum livide atau alba, aerola papilla mamae, pada pipi (Cloasma
gravidarum) (Sarwono, 2005:97).

2. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil

Ibu hamil selama masa kehamilan mengalami perubahan Psikologis sesuai


dengan Usia Kehamilannya. Menurut Listia Dwi & Zahrah Zakiyah (2022)
perubahan tersebut sebagai berikut :

1) Trimester Pertama Segera setelah konsepsi kadar hormon progestron dan


estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual
dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara .Ibu
merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Banyak ibu
yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Seringkali, biasanya pada awal kehamilannya, ibu berharap tidak hamil. Pada
trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi
pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya
masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin
diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya.

2) Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman
karena hamil sudah berkurang .Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum
dirasakan sebagai beban, ibu menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikiran nya secara lebih konstruktif. Pada trimester
ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya.Banyak ibu yang merasa

6
terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.

3) Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab


pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan
bayinya.Kadang kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir
sewaktu waktu .Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan
timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinnan. Ibu seringkali
merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal.Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan
bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya
fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat
kehamilan pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh
dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada
trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami
keluarga dan bidan.

2.1.2 Kebutuhan Ibu Hamil

1 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I

a) Diet dalam kehamilan Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah
dicerna dan makan makanan yang bergizi untuk menghindari adanya rasa
mual dan muntah begitu pula nafsu makan yang menurun. Pasien dianjurkan
untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (150 mg besi
sulfat, 300 mg besi glukonat), asam folat (0,4 - 0,8 mg/hari), kalori ibu hamil
umur 23-50 tahun perlu kalori sekitar 23000 kkal), protein (74 gr/hari),
vitamin dan garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium, seng, yodium).
Makan dengan porsi sedikit namun sering dengan frekuensi sedang. Ibu
hamil juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari.

7
b) Pergerakan dan gerakan badan Selain menyehatkan badan, dengan bergerak
secara tidak langsung hal ini meminimakan rasa malas pada ibu untuk
melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak terlalu berat bagi ibu selama hamil,
bergerak juga mendukung sistem kerja tubuh ibu selama hamil sehingga ibu
yang memiliki nafsu makan yang tinggi dan berat badan yang lebih dapat
terkontrol dan meminimalkan terjadi nya obesitas/ kegemukan selama hamil.
Pergerakan badan ibu sebagai bentuk olahraga tubuh juga bermanfaat
melatih otot-otot dalam ibu menjadi lebih fleksibel/ lentur sehingga
memudahkan jalan untuk calon bayi ibu saat memasuki proses persalinan.

c) Kebutuhan Istirahat dalam kehamilan Ibu hamil boleh mengerjakan


pekerjaan sehari-hari akan tetapi jangan terlalu lelah sehingga harus di
selingi dengan istirahat. Istirahat yang dibutuhkan ibu 8 jam pada malam hari
dan 1 jam pada siang hari.

d) Personal Hygiene. Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk


mengurangi kemungkinan infeksi, setidaknya ibu mandi 2-3 kali perhari,
kebersihan gigi juga harus dijaga kebersihannya untuk menjamin
perencanaan yang sempurna.

e) Koitus Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilannya jika


dilakukan dengan hati-hati. Pada ibu yang mempunyai riwayat abortus, ibu
dianjurkan untuk koitusnya di tunda sampai dengan 16 minggu karena pada
waktu itu plasenta telah berbentuk dan dikhawatirkan sperma dapat membuat
kontraksi. Sebenarnya tidak ada yang perlu dirisaukan jika kehamilan tidak
disertai faktor penyulit. Hubungan seks sebaiknya lebih diutamakan sebagai
penyampaian emosi. Bukan berfokus pada fisik.

2 .Kebutuhan ibu hamil trimester II

a) Pakaian Selama kehamilan Ibu dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang


nyaman digunakan dan yang berbahan katun untuk mempermudah
penyerapan keringat. Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan sandal

8
atau sepatu yang tidak berhak tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pada
pinggang.

b) Pola Makan Nafsu makan meningkat dan pertumbuhan yang pesat makan ibu
dianjurkan untuk mengkonsumsi protein, vitamin, juga zat besi. Saat hamil
kebutuhan zat besi sangat meningkat. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi
90 tablet Fe selama hamil. Besarnya angka kejadian anemia ibu hamil
disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi tablet Fe. Efek samping tablet
Fe adalah kadang terjadi mual karena bau tablet tersebut, muntah, perut tidak
enak, susah buang air besar, tinja berwarna hitam, namun hal ini tidak
berbahaya. Waktu yang dianjurkan minum tablet Fe adalah pada malam hari
menjelang tidur, hal ini untuk mengurangi rasa mual yang timbul setelah ibu
meminumnya.

3. Kebutuhan ibu hamil trimester III

a) Nutrisi Kecukupan gizi ibu hamil di ukur berdasarkan kenaikan berat badan.
Kalori ibu hamil 300-500 kalori lebih banyak dari sebelumnya. Kenaikan
berat badan juga bertambah pada trimester ini antara 0,3-0,5 kg/minggu.
Kebutuhan protein juga 30 gram lebih banyak dari biasanya.

b) Kebutuhan Seksual. Pada trimester 3 tidak berbahaya kecuali ada beberapa


riwayat berikut seperti Pernah mengalami arbotus sebelumnya, Riwayat
perdarahan pervaginam sebelumnya, Terdapat tanda infeksi dengan adanya
pengeluaran cairan disertai rasa nyeri dan panas pada jalan lahir Walaupun
ada beberapa indikasi tentang bahaya jika melakukan hubungan seksual pada
trimester III, namun faktor lain yang lebih dominan yaitu turunnya
rangsangan libido pada trimester ini yang membuat kebanyakan ibu hamil
tidak tertarik untuk berhubungan intim dengan pasanganya, rasa nyaman
yang sudah jauh berkurang disertai ketidaknyamanan seperti pegal/ nyeri di
daerah punggung bahkan terkadang ada yang merasakan adanya kembali rasa
mual seperti sebelumnya, hal inilah yang mempengaruhi psikologis ibu di
trimester III.

9
c) Kebutuhan Istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan
jasmani, rohani, untuk kepentingan kesehatan ibu sendiri dan tumbuh
kembang janinya di dalam kandungan. Kebutuhan tidur yang efektif yaitu 8
jam/ di malam hari dan 1 jam disiang hari

d) Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Penting bagi ibu menjaga kebersihan


dirinya selama hamil, hal ini dapat mempengaruhi fisik dan psikologis ibu.
kebersihan lain yang juga penting di jaga yaitu persiapan laktsi, serta
penggunaan bra yang longgar dan menyangga membantu memberikan
kenyamanan dan keamanan bagi ibu.

e) Mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan darurat Bekerja sama dengan


ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana kelahiran,
termasuk mengindentifikasi penolong dan tempat persalinan, serta
perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan. Bekerja sama
dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika
terjadi komplikasi, termasuk : Mengidentifikasi kemana harus pergi dan
transportasi untuk mencapai tempat tersebut, Mempersiapkan donor danar,
Mengadakan persiapan financial, Mengidentifikasi pembuat keputusan kedua
jika pembuat keputusan pertama tidak ada ditempat.

f) Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan. Beberapa tanda-tanda


persalinan yang dirasakan ibu seperti Rasa sakit oleh adanya his yang datang
lebih kuat, sering dan teratur, Keluar lendir bercampur darah (show) yang
lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada servik dan keluar cairan
yang tidak terasa/keluar sendirnya (ketuban pecah )

2.1.3 Macam-macam tanda bahaya selama kehamilan

1. Preeklamsia merupakan tekanan darah tinggi disertai dengan proteinuria


(protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan) yang terjadi pada
kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan.
Klasifikasi preeklamsia ada dua yaitu : Preeklamsia ringan ditandai dengan

10
Tekanan Darah 140/90 mmHg, Edema, Protein urine memiliki kualitatif 1+
atau 2+ pada urin. Preeklamsia Berat ditandai dengan Tekanan dara 160/110
mmHg, Protein urine memiliki Kualitatif +3, Oliguria, Nyeri Epigastrum
terdapat Edema. (Rahnawati.2020)

2. Perdarahan pravaginam dalam kehamilan cukup normal. Pada masa awal


kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan atau spotting.
Perdarahan tidak normal yang terjadi pada awal kehamilan (perdarahan merah,
banyak atau perdarahan dengan nyeri), kemungkinan abortus, mola atau
kehamilan ektopik. Ciri-ciri perdarahan tidak normal pada kehamilan lanjut
(perdarahan merah, banyak, kadang – kadang, tidak selalu, disertai rasa nyeri)
bisa berarti plasenta previa atau solusio plasenta.

3. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang. Sakit kepala hebat dan
tidak hilang dengan istirahat adalah gejala pre eklamsia dan jika tidak diatasi
dapat menyebabkan kejang bahkan stroke.

4. Perubahan visual secara tiba – tiba (pandangan kabur) Pendangan menjadi


kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga
terjadi odema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat. Perubahan penglihatan atau pandangan
kabur dapat menjadi tanda dari preeklamsia.

5. Nyeri abdomen yang hebat Nyeri abdomen yang dirasakan oleh ibu hamil
bila tidak ada hubungannya dengan persalinan adalah tidak normal. Nyeri
yang dikatakan tidak normal apabila ibu merasakan nyeri yang hebat, menetap
dan tidak hilang setelah beristirahat, hal ini kemungkinan karena appendisitis,
kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang panggul, gastritis

6. Bengkak pada wajah atau tangan. Hampir setiap ibu hamil mengalami
bengkak normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya
hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Hal tersebut menunjukkan
tanda bahaya apabila muncul bengkak pada wajah dan tangan dan tidak hilang

11
setelah beristirahat dan disertai keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan
tanda anemia, gagal jantung atau preeklamsia.

7. Bayi bergerak kurang dari seperti biasanya Pada ibu yang sedang hamil ibu
akan merasakan gerakan janin yang berada di kandungannya pada bulan ke 5
atau sebagian ibu akan merasakan gerakan janin lebih awal. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 x dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih
mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik. (Sutanto & Fitriana, 2019)

8. Muntah berlebihan Rasa mual dan muntah bisa muncul pada kehamilan
muda terutama pada pagi hari namun kondisi ini biasanya hilang setelah
kehamilan berumur 3 bulan. Keadaan ini tidak perlu dikhawatirkan, kecuali
kalau memang cukup berat, hingga tidak dapat makan dan berat badan
menurun terus.

9. Cepat lelah Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan, biasanya timbul
rasa lelah, mengantuk yang berlebihan dan pusing, yang biasanya terjadi pada
sore hari. Kemungkinan ibu menderita kurang darah.

10. Sesak nafas atau sukar bernafas. Pada akhir bulan ke delapan ibu hamil
sering merasa sedikit sesak bila bernafas karena bayi menekan paru-paru ibu.
Namun apabila hal ini terjadi berlebihan maka perlu diwaspadai.

11. Keputihan yang berbau Keputihan yang berbau merupakan salah satu
tanda bahaya pada ibu hamil.

12. Perilaku berubah selama hamil, seperti gaduh gelisah, menarik diri, bicara
sendiri, tidak mandi, dsb. Selama kehamilan, ibu bisa mengalami perubahan
perilaku. Hal ini disebabkan karena perubahan hormonal. Pada kondisi yang
mengganggu kesehatan ibu dan janinnya maka akan dikonsulkan ke psikiater.

13. Riwayat kekerasan terhadap perempuan (KtP) selama kehamilan


Informasi mengenai kekerasan terhadap perempuan terutama ibu hamil

12
seringkali sulit untuk digali. Korban kekerasan selalu mau berterus terang pada
kunjungan pertama, yang mungkin disebabkan oleh rasa takut atau belum
mampu mengemukakan masalahnya kepada orang lain, termasuk petugas
kesehatan. Dalam keadaan ini, petugas kesehatan diharapkan dapat mengenali
korban dan memberikan dukungan agar mau membuka diri

2.1.3. Keluhan Lazim pada Trimester III

Keluhan/Ketidaknyamanan trimester III Pada usia kehamilan ini ada


kegembiraan dan kegairahan ketika terfikir oleh kita bahwa akhirnya sedikit
ketakutan dan kekhawatiran berkenaan dengan persalinan dan kelahiran anak.
Menurut Romauli (2011), ada beberapa perubahan lain :

1. Hiperventilasi dan sesak nafas Ketika rahim membesar dan menempati makin
banyak rongga perut, organ-organ lain terdesak dan terdorong ke atas. Ini
menyebabkan organ sulit bernapas ketika mengeluarkan tenaga sedikit saja.
Menjelang akhir, ketika kepala bayi mulai masuk ke panggul, ini mulai reda.
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan diduga mempengaruhi
langsung pusat pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan
meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan kadar oksigen dapat
menguntungkan janin. Peningkatan aktivitas metabolik yang terjadi selama
kehamilan meningkatkan peningkatan kadar karbondioksida. Hal ini
ditambah tekanan pada diafragma, menurunkan perasaan atau kesadaraan
tentang kesulitan bernapas atau sesak nafas. Banyak wanita cenderung
merespon hal ini dengan cara melakukan hiperventilasi.

2. Pusing dan mengantuk Tekanan darah yang rendah dan perut yang membesar
dapat membuat Ibu merasa pusing dan mengantuk menjelang akhir
kehamilan. Pelan-pelan ketika bangun dari posisi berbaring, mulamula
dengan miring ke samping, kemudian duduk dan akhirnya bangun. Ibu juga
dapat banyak minum air dan jangan berdiri terlalu lama.

13
3. Sering kencing dan kebocoran air kencing Rahim yang tumbuh membesar
menekan kandung kemih untuk bangun malam hari, batasi minum menjelang
berangkat tidur. Saat batuk, tertawa, dan bersin, kadang-kadang keluar air
kencing sedikit. Untuk menghindari hal ini, ibu dapat latihan panggul dengan
teratur, hindari sembelit dan sering-sering kosongkan kandung kemih.

4. Kaki dan jari bengkak Menjelang sore, mungkin terdapat bengkak di sekitar
pergelangan kaki yang hilang saat istirahat malam. Jari-jari mungkin
bengkak dan kebas di pagi hari. Makin siang, jari-jari kembali normal.
Mengangkat tangan dan pelan-pelan melemaskan dan meluruskan jari-jari
dapat membantu mengatasi hal ini. Jika terjadi bengkak besar yang tidak
hilang setelah istirahat malam, periksakan ke dokter.

5. Dispepsia dalam perut mungkin disebabkan oleh organorgan perut yang


mengalami kram dan muntah kandungan makanan berasam ke dalam bagian
atap pipa makanan. Ini menimbulkan rasa sakit dan sensasi panas perut atas,
di pusat dada dan di bawah iga.

6. Kram Kontraksi otot yang terasa sakit, biasanya betis, yang dipicu oleh
renggangan yang dapat terjadi sesekali. Pijatlah bagian betis yang kram
tersebut begitu terasa sakit hilang dan berjalanlah untuk melancarkan aliran
darah.

7. Ruam Pada musim panas akibat keringat yang berlebihan, ruam muncul
lembab dan merah muncul di lipatan-lipatan kulit, biasanya di bawah
payudara. Jika diabaikan, daerah ini dapat terinfeksi, gatal, dan sakit yang
memerlukan penggunaan krim dan salep tertentu.

8. Konstipasi Pada kehamilan trimester III kadar progesteron tinggi. Rahim


yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah
sehingga terjadi konstipasi. Konstipasi semakin berat karena gerakan otot
dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron. Penatalaksanaan
yang dapat diberikan pada ibu hamil dengan keluhan konstipasi adalah

14
tingkatkan intake cairan minimum 8 gelas air putih setiap hari dan serat
dalam diet misalnya buah, sayuran dan minum air hangat, istirahat yang
cukup, melakukan olahraga ringan ataupun senam hamil, buang air besar
secara teratur dan segera setelah ada dorongan.

9. Insomnia Disebabkan karena adanya ketidaknyamanan akibat uterus yang


membesar, pergerakan janin dan karena adanya kekhawatiran dan
kecemasan. Penangan yang dapat dilakukan dengan teknik rileksasi, mandi
air hangat, minum-minuman hangat sebelum tidur, dan menghindari aktivitas
yang tidak menstimulus tidur seperti main HP

10. Sakit punggung Atas dan Bawah Karena tekanan terhadap akar syaraf dan
perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan
berpindah kedepan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan
lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus.
Penangan yang bisa dilakukan dengan menggunakan body mekanik yang
benar, menggunakan bra yang menopang, menggunakan bantal sewaktu tidur
agar meluruskan punggung, tidur di kasur yang keras, hindari penggunaan
hak tinggi dan mengangkat benda berat dan keletihan

2.1.4 Tanda dan Gejala Persalinan

Memperhatikan munculnya tanda-tanda melahirkan adalah hal yang penting


bagi para ibu hamil agar bisa mempersiapkan diri dan bersiaga dalam
menghadapi persalinan. Oleh karena itu penting mengenali tanda-tanda
melahirkan sudah dekat. Kendati sudah memiliki hari perkiraan lahir (HPL),
faktanya hanya sedikit ibu hamil yang bersalin tepat pada hari perkiraan lahirnya.
Menurut Ari Kurniarum. 2016 tanda-tanda persalinan sebagai berikut :

1. Tanda-tanda bahwa persalinan sudah dekat

a. Lightening Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa


keadaannya menjadi lebih enteng. Ia merasa kurang sesak, tetapi sebaliknya

15
ia merasa bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan sering diganggu oleh
perasaan nyeri pada anggota bawah.

b. Pollikasuria Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan didapatkan


epigastrium kendor, fundus uteri lebih rendah dari pada kedudukannya dan
kepala janin sudah mulai masuk ke dalam pintu atas panggul. Keadaan ini
menyebabkan kandung kencing tertekan sehingga merangsang ibu untuk
sering kencing yang disebut Pollakisuria.

c. False labor Tiga (3) atau empat (4) minggu sebelum persalinan, calon ibu
diganggu oleh his pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan
peningkatan dari kontraksi Braxton Hicks. His pendahuluan ini bersifat:
Nyeri yang hanya terasa di perut bagian bawah, Tidak teratur dan Lamanya
his pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya waktu dan bila dibawa
jalan malah sering berkurang serta Tidak ada pengaruh pada pendataran atau
pembukaan cervix

d. Perubahan cervix Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan cervix


menunjukkan bahwa cervix yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak,
kemudian menjadi lebih lembut, dan beberapa menunjukkan telah terjadi
pembukaan dan penipisan. Perubahan ini berbeda untuk masingmasing ibu,
misalnya pada multipara sudah terjadi pembukaan 2 cm namun pada
primipara sebagian besar masih dalam keadaan tertutup. e. Energy Sport
Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi kira-kira 24-28 jam
sebelum persalinan mulai. Setelah beberapa hari sebelumnya merasa
kelelahan fisik karena tuanya kehamilan maka ibu mendapati satu hari
sebelum persalinan dengan energi yang penuh. Peningkatan energi ibu ini
tampak dari aktifitas yang dilakukannya seperti membersihkan rumah,
mengepel, mencuci perabot rumah, dan pekerjaan rumah lainnya sehingga
ibu akan kehabisan tenaga menjelang kelahiran bayi, sehingga persalinan
menjadi panjang dan sulit.

16
e. Gastrointestinal Upsets Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda-tanda
seperti diare, obstipasi, mual dan muntah karena efek penurunan hormon
terhadap sistem pencernaan.

2. Tanda-tanda persalinan Yang merupakan tanda pasti dari persalinan adalah :

a. Timbulnya kontraksi uterus Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu
his pembukaan yang mempunyai sifat sebagai berikut : Nyeri melingkar dari
punggung memancar ke perut bagian depan, Pinggang terasa sakit dan
menjalar kedepan, Sifatnya teratur, inerval makin lama makin pendek dan
kekuatannya makin besar, Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau
pembukaan cervix dan Makin beraktifitas ibu akan menambah kekuatan
kontraksi. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada servix
(frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit). Kontraksi yang terjadi dapat
menyebabkan pendataran, penipisan dan pembukaan serviks.

b. Penipisan dan pembukaan servix Penipisan dan pembukaan servix ditandai


dengan adanya pengeluaran lendir dan darah sebagai tanda pemula.

c. Bloody Show (lendir disertai darah dari jalan lahir) Dengan pendataran dan
pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar disertai dengan sedikit
darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin
pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa capillair darah
terputus.

d. Premature Rupture of Membrane Adalah keluarnya cairan banyak dengan


sekonyong-konyong dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau
selaput janin robek. Ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau
hampir lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang
lambat sekali. Tetapi kadang-kadang ketuban pecah pada pembukaan kecil,
malahan kadang-kadang selaput janin robek sebelum persalinan. Walaupun
demikian persalinan diharapkan akan mulai dalam 24 jam setelah air ketuban
keluar.

17
2.1.5 Persiapan Persalinan

1. Menyiapkan Perencanaan Kelahiran

Perencanaan kelahiran mencakup apa saja kebutuhan menjelang, selama, dan


sesudah persalinan. Ibu hamil bisa mendiskusikan perencanaan ini dengan dokter
kandungan atau bidan sewaktu menjalani pemeriksaan kehamilan. Mereka bisa
membantu memberikan saran terutama berdasarkan hasil pemeriksaan. Hal yang
sebaiknya masuk dalam perencanaan antara lain: Merencanakan pendampingan
pada saat persalinan. Peran suami yang mendampingi langsung dalam proses
kelahiran bisa membantu menenangkan ibu. Suami juga bisa langsung memotong
tali pusar setelah kelahiran buah hati.

2. Mempersiapkan Berbagai Arsip dan Dokumen

Persiapan melahirkan membutuhkan beragam arsip dan dokumen yang


dibutuhkan dalam proses administrasi di rumah sakit hingga penerbitan akta
kelahiran. Beberapa rumah sakit bisa membantu mengurus akta kelahiran bekerja
sama dengan dinas catatan sipil setempat.Dokumen yang perlu disiapkan antara
lain:

1. Kartu BPJS Kesehatan bila memakai fasilitas BPJS

2. Kartu tanda penduduk asli dan fotokopi milik suami-istri


3. Fotokopi kartu keluarga
4. Kartu asuransi bila menggunakan asuransi
5. Buku pemeriksaan kesehatan dari rumah sakit jika ada
Riwayat kesehatan dalam buku penting bagi dokter atau bidan yang menangani
persalinan. Mereka bisa menggunakan informasi dari riwayat kesehatan itu untuk
membantu persalinan agar lancar.

3. Mempersiapkan Isi Tas untuk Dibawa Selama Persalinan

18
Pada detik-detik menjelang persalinan atau ketika sudah ada tanda melahirkan,
pasti suasana sibuk, panik, dan tergesa-gesa melanda. Ibu hamil dan suami
mungkin melupakan hal penting yang seharusnya dibawa ke rumah sakit untuk
bersalin. Karena itu, sebaiknya sudah menyiapkan tas lengkap dengan isinya yang
dibutuhkan di rumah sakit. Menyiapkan tas setidaknya sebulan sebelum hari
perkiraan lahir. Isinya antara lain

1. Baju ganti yang nyaman minimal dua pasang


2. Bra menyusui
3. Tisu kering dan tisu basah
4. Hand sanitizer
5. Selimut bayi
6. Popok
7. Topi atau penutup kepala bayi
8. Sarung tangan dan kaus kaki bayi
9. Peralatan mandi
10. Kosmetik
11. Handuk
12. Breast pad
4. Menyiapkan kendaraan
Dalam mempersiapkan persalinan penting sekali untuk mempersiapkan
kendaraan yang akan dipakai karena keadaan gawatdarurat bisa saja terjadi
sehingga ketika sudah ada kendaraan akses ke rumah sakit akan lebih cepat
(Silviana Theodora.2022)
5. Menyiapkan Pendonor Darah
Pendonor darah bisa dari ibu atau ayah yang memiliki golongan darah yang
sama. Proses persalinan mungkin saja bisa mengalami pendarahan hebat jika
terjadi komplikasi ketika sudah menyiapkan pendonor makan segera bisa
dilakukan transfusi darah. (Silviana Theodora.2022)
2.1.7 Asuhan Kehamilan

19
Salah satu solusi efektif dalam menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan cara meningkatkan
pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih yang disediakan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Di samping itu, dibutuhkan partisipasi serta
kesadaran ibu terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan di fasilitas pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan.

Pemeriksaan ANC (Antenatal Care) merupakan pemeriksaan


kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada
ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas,
menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya
kesehatan alat reproduksi dengan wajar. Pemeriksaan kehamilan dilakukan
minimal 6 (enam) kali selama masa kehamilan, yaitu 2 kali pemeriksaan pada
trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 3 kali
pemeriksaan pada trimester ketiga.

Secara umum tujuan asuhan kehamilan ,adalah sebagai berikut :

1. Memantau kemajuan kehamilan , memastikan kesejahtraan ibu dan tumbuh


kembang janin.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik ,mental dan sosial ibu


dan bayi.

3. Menemukan secara dini adanya masalah /gangguan dan kemungkinan


komplikasi yang terjadi selama kehamilan

4. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat bagi ibu dan bayi
dengan trauma yang seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif dapat
berjalan normal.

20
6. Mempersiapkan ibu dan keluarga untuk dapat berperan dengan baik dalam
memelihara bayi agar tumbuh dan berkembang secara normal.

Pada setiap kunjungan ibu hamil, seorang bidan harus melakukan pelayanan
atau asuhan yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).
Pelayanan sesuai standar meliputi anamnesis serta intervensi umum dan khusus
(sesuai resiko yang ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya terdiri
atas:

Menurut Kusmiyati (2009), bahwa dalam penerapan praktek sering dipakai

standart minimal perawatan Antenatal Care yang disebut “10 T”, yaitu :

1. Tinggi badan
2. Timbang berat badan
3. Tekanan darah
4. Tinggi fundus uteri
5. TT ( Pemberian Imunisasi TT)
6. Tablet Zat Besi minimum 90 tablet selama hamil
7. Tentukan DJJ
8. Tes Laboratorium
9. Temu Wicara
10. Tata Laksana
2.1.8 Konsep Nyeri Punggung

1. Penyebab

Selama kehamilan, relaksasi sendi di bagian sekitar panggul dan punggung


bawah ibu hamil kemungkinan terjadi akibat perubahan hormonal. Nyeri bisa di
pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu hormone progesterone dan relaksin yang
menyebabkan sendi menjadi lunak, terutama sepanjang koluma spinal, seperti
pada perubahan pusat gravitasi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan dan

21
umumnya berperan pada keluhan nyeri punggung (Kartikasari & Mafikasari,
2015)..Kedua faktor ini mengakibatkan adanya perubahan postur tubuh pada ibu
hamil. Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada saat umur kehamilan
semakin bertambahnya kehamilan . Adaptasi muskuloskeletal ini mencakup:
peningkatan berat badan, bergesernya pusat berat tubuh akibat pembesaran rahim,
relaksasi dan mobilitas. Semakin besar kemungkinan instabilitas sendi sakroiliaka
dan peningkatan lordosis lumbal, yang menyebabkan rasa sakit. Selain itu wanita
hamil yang memasuki trimester III dalam melakukan aktivitas fisik yang terlalu
banyak dan berlebihan mengurus rumah tangga dan harus bekerja membuat ibu
merasa kelelahan dan kurangnya istirahat yang cukup (Fithriyah, Rizki Dyah
Haninggar, 2020)

2. Dampak

Hal ini mengindikasikan adanya kecenderungan bagi otot untuk memendek


jika otot abdomen meregang sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan
otot disekitar panggul dan punggung bawah, dan tegangan tambahan dapat
dirasakan di atas ligamen tersebut. Akibatnya nyeri punggung yang biasanya
berasal dari sakroiliaka atau lumbar, dan dapat menjadi gangguan punggung
jangka panjang jika keseimbangan otot dan stabilitas pelvis tidak dipulihkan
setelah melahirkan dan postpartum(Kurniawati Devi.2019). Selain itu nyeri
punggung yang membuat ibu hamil tidak dapat beraktivitas membuat kualitas
hidup Ibu menurun.

3. Penatalaksanaan

Berikut hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri punggung :

1. Tidur di kasur yang keras dan meletakkan bantal di bawah punggung untuk
mencapai keselarasan tulang belakang yang tepat

2. Gunakan Body mekanik yang baik untuk mengangkat benda, berjongkok san
bukan membungkuk. Untuk mengangkat setiap benda agar kaki atau paha
yang menahan bukan punggung yange menahan beban dan tegangan

22
3. Hindari mengkat benda berat karena mengangkat benda yang berat akan
memperparah nyeri punggung

4. Mengkompres air hangat. Respon tubuh secara fisiologis terhadap panas


yaitu menyebabkan pelebaran pembuluh darah, menurunkan kekentalan
darah, menurunkan ketegangan otot, meningkatkan metabolisme jaringan
dan meningkatkan permeabilitas kapiler. Respon dari hangat ini juga
memberikan efek rileks pada tubuh (Gito, Setyaningsih, Muti,
2016). .Kompres hangat merupakan salah satu strategi non farmakologi
untuk mengatasi nyeri punggung. Penggunaan kompres hangat sangat
direkomendasikan untuk masalah nyeri punggung karena mudah dilakukan
dan tidak mengeluarkan banyak biaya untuk melaksanakannya. Kompres
hangat dapat memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa
nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah
spasme otot dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu.

5. Senam Hamil efektif dalam menurunkan nyeri punggung bawah pada ibu
hamil Trimester III. Pentingnya latihan fisik relaksasi senam hamil dapat
bermanfaat untuk mengendurkan setiap sendi-sendi yang kaku dan sakit
akibat bertambahnya beban pada ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul
akibat perubahan bentuk tubuh, memperkuat dan mempertahankan elastisitas
otot-otot dinding perut, sehingga dapat mencegah atau mengatasi keluhan
nyeri di punggung bawah. Melakukan senam hamil secara teratur dapat
menurunkan nyeri punggung bawah, salah satunya dengan gerakan berlutut
memutar tulang panggul, menekuk bokong, menekuk, lutut,dan dada. Senam
hamil yang dilakukan secara teratur dapat mengurangi nyeri punggung
karena gerakan yang terdapat didalam senam hamil mampu memperkuat otot
abdomen sehingga mencegah tegangan yang berlebihan pada ligamen pelvis
sehingga intensitas nyeri pungung menjadi berkurang. Selain itu melakukan
senam hamil mampu mengeluarkan b-endorphin didalam tubuh, dimana
fungsi b-endorphin yaitu sebagai penenang dan mampu mengurangi nyeri
pinggang pada ibu hamil (Dewi Nopiska Lilis.2019)

23
2.2 Kajian Teori Asuhan Kebidanan

I. Pengumpulan Data

1. Data Subjektif

1) Biodata ibu dan suami yang dikaji adalah nama, umur, pendidikan,
pekerjaan, alamat, nomor telepon, golongan darah.
2) Alasan ibu memeriksakan diri yang perlu dikaji adalah alasan memeriksakan
diri dan keluhan utama yang dirasakan Ibu
3) Riwayat menstruasi yang perlu dikaji meliputi umur menarche, jumlah darah,
siklus haid, lama haid, HPHT, TP, keluhan saat haid.
4) Riwayat perkawinan yang perlu dikaji meliputi pernikahan ke-, status
pernikahan, lama menikah, dan jumlah anak.
5) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu yang perlu dikaji mrliputi
hamil ke-, tanggal/bulan/tahun partus, tempat/penolong partus, UK saat
persalinan, jenis persalinan, kondisi saat bersalin, keadaan nifas, keadaan
anak, JK/BBL/keadaan sekarang, laktasi.
6) Riwayat kehamilan sekarang yang perlu dikaji meliputi keluhan/tanda
bahaya, gerakan janin masih dirasakan/tidak dan sejak kapan, suplemen/obat
yang pernah diminum, perilaku yang membahayakan kehamilan seperti
merokok aktif/pasif, minum jamu, minum-minuman keras, kontak dengan
binatang, narkoba, atau diurut dukun.
7) Riwayat penyakit yang pernah diderita oleh ibu atau riwayat operasi yang
perlu dikaji meliputi penyakit : kardiovaskuler, hipertensi, asthma, epilepsi,
bila ada sejak kapan dan bila ada riwayat operasi, kapan menjalani operasi.
8) Riwayat penyakit keluarga (ayah, ibu, adik, paman, bibi) yang pernah
menderita penyakit keturunan yang perlu dikaji meliputi Penyakit : kanker,
asthma, hipertensi, DM, penyakit jiwa, kelainan bawaan, hamil kembar,
epilepsi, dan alergi. Dan penyakit menular seperti penyakit hati, TBC, PMS,
HIV/AIDS

24
9) Riwayat Gynekologi yang dikaji meliputi infertilitas, cervisitis cronis,
endometriosis, myoma, polip serviks, kanker kandungan, operasi kandungan,
atau perkosaan.
10) Riwayat dan rencana penggunaan kontrasepsi yang dikaji meliputi metode
kontrasepsi yang pernah dipakai dan lama pemakaian, efek
samping/komplikasi kontrasepsi, rencana alat kontrasepsi yang akan
digunakan, rencana jumlah anak beserta alasannya
11) Riwayat Bio-psiko-sosial-spiritual

a) Biologis yang dikaji meliputi ada tidaknya keluhan saat bernafas; frekuensi
makan dalam sehari, jenis makanan, porsi, nafsu makan ibu setiap hari, dan
ada tidaknya pantangan atau alergi makanan; frekuensi minum dalam
sehari, dan jenis minuman yang dikonsumsi; pola eliminasi meliputi
frekuensi, warna, bau, jumlah, dan ada tidaknya keluhan saat BAB dan
BAK; pada saat istirahat meliputi frekuensi tidur malam dan siang ibu, dan
ada tidaknya keluhan; hubungan seksual dikaji seperti ada tidaknya
perubahan saat melakukan hubungan seksual, dampak perubahan pola pada
suami dan pada kehamilan.
b) Psikologis dan Sosial yang perlu dikaji meliputi bagaimana sebagai calon
orang tua dan suasana hati, bagaimana penerimaan klien terhadap
kehamilan ini, bagaimana penerimaan klien terhadap perubahan fisik
selama kehamilan, apakah kehamilan ini direncanakan, hubungan dengan
keluarga, pengambilan keputusan.
c) Spiritual yang perlu dikaji meliputi adakah pola perubahan spiritual selama
kehamilan.

12) Pengetahuan

a. TM I : Yang perlu dikaji meliputi apakah ibu sudah mengetahui tanda


bahaya TW I dan cara mengatasinya, nutrisi dan istirahat yang baik bagi ibu
hamil, perubahan fisik selama hamil, imunisasi TT.

25
b. TM II : Yang perlu dikaji apakah ibu sudah mengetahui tanda bahaya
TW II dan cara mengatasinya, nutrisi yang baik bagi ibu hamil, perubahan
fisik selama kehamilan.

c. TM III : Yang perlu dikaji meliputi apakah ibu sudah mengetahui tanda
bahaya dan cara mengatasinya, tanda-tanda persalinan, teknik mengatasi
nyeri persalinan, teknik dan posisi meneran, IMD, dan persiapan persalinan.

2 Data Objektif
1. Hasil Pemeriksaan Umum
a) Tinggi badan : Normalnya >145 cm
b) Berat badan
a. -Pada TM I berat badan meningkat 1-2 kg dari berat badan
sebelumnya.

b. -Pada TM II berat badan meningkat 5-5,5 kg atau 0,5 kg tiap


minggunya.

c. -Pada TM III berat badan meningkat 5-5,5 kg atau 0,5 kg tiap


minggunya. Rata-rata peningkatan berat badan ibu hamil normal 9-
12 kg selama kehamilan.

c) Lingkar lengan atas : Minimal 23,5 cm.


d) Tekanan Darah : Tidak boleh kurang dari 90/70 dan tidak boleh
lebih dari 140/90.
e) Nadi : Denyut nadi ibu hamil normal 60-100 kali/menit.
f)Suhu : Nilai normal suhu ibu hamil 35,80 C – 370 C.
g) Pernafasan : Normalnya adalah 16-20 kali/menit.
2. Hasil pemeriksaan kepala dan leher
Normal: tidak ada oedema pada muka, ada/tidak chloasma gravidarum,
sklera putih, konjungtiva merah muda, bibir lembab, warna bibir merah
muda, tidak ada careis pada gigi, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
kelenjar tiroid, dan pelebaran vena jugularis pada leher.

26
3. Hasil pemeriksaan dada
Normal: dada tidak ada keluhan, payudara simetris, puting susu
menonjol, areola hiperpigmentasi, pengeluaran kolostrum (ada/tidak),
payudara bersih/kotor.

4. Hasil pemeriksaan abdomen


- Pada TM I yang dapat dikaji adalah ada tidaknya bekas luka operasi
pada perut, pada UK 12 minggu maka TFU akan teraba 3 jari di atas
symphisis.
- Pada TM II yang dapat dikaji adalah ada tidaknya bekas luka operasi
pada perut, arah pembesaran perut, ada tidaknya linea nigra/alba dan
striae livide/albican. TFU UK 16 minggu setengah pusat-symphisis,
UK 20 minggu 3 jari di bawah pusat, UK 24 minggu setinggi pusat,
UK 28 minggu 3 jari di atas pusat. TFU dapat diukur dengan pita
ukur kalau UK>22 minggu.
- Pada TM III yang dapat dikaji adalah ada tidaknya bekas luka operasi
pada perut, arah pembesaran perut, ada tidaknya linea nigra/alba dan
striae livide/albican. TFU UK 32 minggu setengah pusat-px, UK 36
minggu 3 jari di bawah px, UK 40 minggu setengan pusat-px.
Mengkaji letak janin (puka/puki), letak kepala/letak lintang/letak
sungsang, bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum dan
seberapa besar bagian terendah janin sudah masuk PAP. Pada primi,
bagian terendah janin masuk PAP UK ≥36 minggu, pada multi
masuknya bagian terendah janin ke PAP bersamaan dengan
mulainya persalinan.
5. Hasil pemeriksaan DJJ
UK 10 minggu melalui pemeriksaan USG, UK 12 minggu
menggunakan doppler, UK 16 minggu menggunakan funduskup. DJJ
normal 120-160 kali/menit dengan irama teratur.

27
6. Hasil pemeriksaan anogenital
Melihat ada tidaknya pengeluaran cairan, tanda-tanda infeksi, luka,
pembengkakan, varises, dan melihat ada tidaknya haemorroid pada
anus.

7. Hasil pemeriksaan ekstremitas


Normal: tidak ada kelainan, kuku bersih, warna kuku merah muda,
tidak ada oedema, pada kali tidak ada varises dan reflek patella +/+.

8. Hasil pemeriksaan penunjang


Pemeriksaan PPT pada TM I, Hb (normal: TM I ≥11 gr%, TM II ≥10,5
gr%, TM III ≥11 gr%), protein urine (-), urine reduksi (-).

II. Interpretasi Data Dasar / Analisa Data

Dalam langkah ini, data subjektif dan data objektif yang sudah di kaji
kemudian dianalisa menggunakan teori-teori fisiologis dan teori-teori
patologis sesuai dengan perkembangan kehamilan berdasarkan umur
kehamilan ibu pada saat di beri asuhan. Hasil analisis dan interpretasi data
menghasilkan rumusan diagnosis kehamilan.

1. Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah merupakan kesimpulan yang ditegakkan
oleh bidan dalam ruang lingkup praktik kebidanan dengan memenuhi
standar diagnosa Nomenklatur kebidanan yang dapat menjawab 8
pertanyaan keadaan yaitu :

- GAPAH
- Umur kehamilan
- Letak anak bila UK ≥ 32 minggu
- Jumlah janin bila UK ≥ 28 minggu
- Keadaan anak : hidup / mati
- Intra /ekstra uteri
- Penyulit / komplikasi

28
- Kesan panggul K / P

Misalnya:

TM I : - Mungkin G...P... UK... minggu, jika belum ada tanda


pasti kehamilan.

- G...P... UK... minggu janin hidup, jika DJJ sudah dapat


didengar.
TM II : - G...P... UK... minggu janin hidup intrauteri.

TM III : - G...P... UK... minggu preskep U puka/puki janin tunggal


hidup intrauteri.

2. Masalah
Masalah merupakan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan
perkembangan fisiologis kehamilan, adaptasi ibu yang tidak positif
terhadap kehamilannya.

3. Kebutuhan
Merupakan hal-hal yang dibutuhkan oleh ibu atau menurut bidan hal itu
harus diketahui oleh ibu tapi tidak dirasakan oleh ibu hamil. Hal yang
dibutuhkan oleh ibu hamil dapat berupa informasi / tindakan

III. Merumuskan Diagnosa /Masalah Potensial

Pada tahap ini setelah bidan merumuskan diagnosa dan atau masalah yang
di tuntut untuk memikirkan masalah atau diagnosa potensial yang
merupakan akibat dari masalah /diagnosa yang ada. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila kemungkinan di lakukan pencegahan. Bidan
di harapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial ini
benar-benar terjadi.

29
IV. Merumuskan Kebutuhan Akan Tindakan Segera, Tindakan
Kolaborasi dan Rujukan

Kebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi


ancaman yang fatal, sehingga nyawa ibu dan janin dapat terselamatkan.
Tindakan segera bisa merupakan intervensi langsung oleh bidan bisa juga
merupakan hasil kolaborasi dengan profesi lain. Semua keputusan yang
dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benarbenar
valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date, serta sesuai
dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien.

V. Menyusun Rencana Asuhan Yang Menyeluruh

Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh


mengacu kapada diagnosa, masalah asuhan serta kebutuhan yang telah
sesuai dengan kondisi klien saat di beri asuhan.

A. Asuhan yang dapat diberikan pada ibu hamil TW I normal, adalah:


1) Jelaskan tentang hasil pemeriksaan.
2) Upaya untuk mengatasi masalah yang terjadi.
3) KIE mengenai pengetahuan yang belum diketahui ibu.
4) Imunisasi TT sesuai program.
5) Beri suplemen Asam Folat 1 x 0,4 mg dan beritahu cara
mengkonsumsinya.
6) Beri suplemen B6 jika ada keluhan mual muntah dan beritahu cara
mengkonsumsinya.
7) Beri suplemen SF 1 x 200 mg dan vitamin C serta beritahu cara
mengkonsumsinya.
8) Kontrol setiap 1 bulan sekali dan sewaktu-waktu bila ada keluhan.
B. Asuhan yang dapat diberikan pada ibu hamil TW I normal, adalah:
1. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan.
2. Upaya untuk mengatasi masalah yang terjadi.
3. KIE mengenai pengetahuan yang belum diketahui ibu.

30
4. Beri suplemen SF 1 x 200 mg dan vitamin C serta beritahu cara
mengkonsumsinya.
5. Beri suplemen Calk dan beritahu cara mengkonsumsinya.
6. Kontrol setiap 1 bulan sekali dan sewaktu-waktu bila ada keluhan.
C. Asuhan yang dapat diberikan pada ibu hamil TW I normal, adalah:
1. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan.
2. Upaya untuk mengatasi masalah yang terjadi.
3. KIE mengenai pengetahuan yang belum diketahui ibu.
4. Beri suplemen SF 1 x 200 mg dan vitamin C serta beritahu cara
mengkonsumsinya.
5. Beri suplemen B1 dan beritahu cara mengkonsumsinya.
6. Kontrol setiap 1 bulan sekali.
VI. Pelaksanaan Asuhan Sesuai Dengan Perencanaan Secara Efisien

Pada langkah ini bidan melaksanakan langsung tindakan yang


telah di rencanakan pada langkah sebelumnya, baik yang bersifat antisipasi,
tindakan segera, support, kolaborasi, bimbingan, konseling, pemeriksaan
dan follow up.

VII. Evaluasi

Pada langkah terakhir ini melakukan evaluasi terhadap keefektifan dari


asuhan yang sudah diberikan. Hal ini menyangkut apakah kebutuhan klien
telah terpenuhi, masalah yang ada terpecahkan, masalah potensial dihindari,
klien dan keluarga mengetahui kondisi kesehatannya dan klien mengetahui
apa yang harus di lakukan dalam rangka menjaga kesehatannya.

31
BAB 3
ASUHAN KEBIDANAN

3.1 Data Subyektif (Hari Rabu , Tanggal 11 Januari 2023, Jam 16.00 Wita )
1) Identitas
Ibu
Suami
Nama : Ny.”RN”
Tn.“DY”
Umur : 26 Tahun
27 Tahun
Suku Bangsa : Bali/Indonesi a
Bali/Indonesia
Agama : Hindu
Hindu
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Buruh
Alamat Rumah: BD. Selat DS. Selat BD. Selat DS. Selat
No Hp : 087863576xxx
GOLDA :0
2) Alasan Datang ke Pelayanan Kesehatan
(1) Alasan Memeriksakan Diri :
Ibu belum melakukan cek darah
(2) Keluhan Utama:
Ibu mengatakan saat ini sering keluar air liu berlebih sehingga terus
meludah
3) Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan pertama haid saat berusia 15 tahun, dengan siklus 30 hari.
Lama haid ibu 6-7 hari. Ibu mengalami keram pada perut saat hari pertama
haid namun tidak menggangu. Ibu biasa ganti pembalut 3-4 kali dalam sehari.
Ibu memiliki HPHT 24 September 2022 dengan TP 01 Juli 2023

32
4) Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama dengan sudah ada akta
pernikahan. Ibu mengatakan menikah selama 5 Bulan dan belum memilki
anak

5) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Laktasi yang lalu


Tabel. 3.1 Riwayat kehamilan, Persalinan, dan Nifas
Tgl Keadaan Bayi Saat Lahir
Jenis Tempat Kondisi
Hami Lahir/ UK Kondis Kondisi
Persalina Penolon Saat Kondisi
l Ke- Umur (bln) PB BB JK i Saat Nifas
n g Bersalin Sekarang
Anak Lahir

Hamil Ini

6) Riwayat Kehamilan Sekarang


(1) Iktisar pemeriksaan kehamilan sebelumnya :
Ibu sebelumnya sudah melakukan ANC sebanyak 6 kali dibidan, 1 kali di
Puskesmas untuk cek Lab lengkap dan 1 kali di Dokter untuk USG.
Trimester 1 : Ibu melakukan ANC 1 kali dibidan hasil
pemeriksaan normal. Ibu mengeluh mual-mual diberikan KIE nutrisi dan
kebutuhan istirahat diberikan KIE segera melakukan cek darah
Trimester 2 : Ibu melakukan ANC di bidan sebanyak 1 kali hasil
pemeriksaan normal, diberikan tablet SF dan kalk diberikan KIE segera
melakukan pemeriksaan darah ke puskesmas.
Gerakan janin dirasakan pertama kali sejak :
Ibu mengatakan sudah mulai merasakan gerakan janin
Bila gerakan janin sudah dirasakan, gerakan janin dalam 24 jam
Ibu mengatakan merasakan gerakan janin lebih dari 3-4 kali
(2) Tanda bahaya yang pernah dirasakan ibu :

33
Ibu mengatakan pernah tidak pernah mengalami mual muntah
berlebih, suhu badan meningkat, kotoran berdarah, nyeri perut, sulit
kencing, keputihan berlebih berbau dan gatal, pendarahan, nyeri
perut, kotoran berdarah
a. Keluhan-keluhan umum yang dirasakan ibu :
Ibu mengatakan pernah mengalami mual muntah dan terkadang
pusing
b. Obat dan suplemen yang pernah diminum selama kehamilan ini:
(3) Perilaku yang membahayakan kehamilan
Ibu mengatakan tidak merokok, minum-minuman keras dan
mengkonsumsi obat obatan terlarang, minum jamu, diurut dukun dan
tidak pernah kontak dengan binatang.
7) Riwayat Kesehatan
(1) Penyakit/ gejala penyakit yang pernah diderita ibu:
Ibu mengatakan tidak pernah memiliki riwayat penyakit jantung,
Hipertensi, Diabetes melitus, asthma, TBC, Hepatitis, Epilepsi, PMS, dan
tidak ada riwayat Infetilitas, myoma kanker kandungan.
(2)Riwayat Operasi
Ibu mengatakan tidak pernah melakukan operasi
(3) Penyakit/ gejala penyakit yang pernah diderita keluarga ibu dan
suami
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita Penyakit
jantung, diabetes melitus, asthma, hipertensi, epilepsi dan gangguan
jiwa.dan ibu juga tidak pernah kontak dengan penderita HIV/AIDS, TBC,
dan Hepatitis.
(4) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada dalam keluarganya yang melahirkan bayi
kembar
8) Riwayat Keluarga Berencana
Ibu mengatakan tidak menggunakan metode Kontrasepsi apapun.
9) Keadaan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual

34
(1) Bernafas
Ibu mengatakan Tidak ada keluhan saat bernafas
(2) Pola makan dan minum
Ibu mengatakan makan makanan seperti Nasi, Lauk, Sayur dengan
sedang 3 kali sehari, Minum 5-7 gelas perhari air putih. Tidak ada
pantangan pada saat makan maupun minum
(3) Pola Eliminasi
Ibu mengatakan BAK 5 kali sehari berwarna kuning jernih dan tidak
ada keluhan, BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak dan tidak
ada keluhan
(4) Istirahat dan tidur
Ibu mengatakan tidur malam kurang lebih 8 jam dan siang hari
kurang lebih 1 jam. Tidak ada gangguan tidur
(5) Pekerjaan
Ibu mengatakan beraktivitas kurang lebih 5 jam, kegiatan Ibu rumah
tangga seperti memasak, mencuci, menyapu, mengepel. Ibu
merasakan cepat lelah saat beraktivitas
(6) Personal Hygiene
Ibu mengatakan keramas 2 kali seminggu, gosok gigi pagi dan
malam sebelum tidur, mandi 2 kali sehari dan angsung
ganti pakaian dalam
(7) Perilaku Seksual
Ibu mengatakan masih melakukan hubungan seksual dengan lebih
hati-hati
(8) Sikap/ respon terhadap kehamilan sekarang
Ibu mengatakan kehamilan ini Direncanakan dan diterima
(9) Kekhawatiran-kekhawatiran terhadap kehamilan sekarang
Ibu mengatakan sedikit khawatir terhadap kehamilannnya sekarang
karena ini merupakan kehamilan pertamanya
(10) Respon keluarga terhadap kehamilan

35
Ibu mengatakan Keluarga sangat senang terhadap kehamilannya dan
lebih perhatian
(11) Dukungan suami dan keluarga
Ibu mengatakan suami dan keluarga sering membantu perkerjaan
dirumah
(12) Rencana persalinan (tempat dan penolong)
Ibu mengatakan berencana bersalin ditolong Bidan
(13) Persiapan persalinan lainnya
Ibu mengatakan masih bingung dengan persiapan persalinannnya
(14) Perilaku spiritual selama kehamilan
Ibu mengatakan tidak ada perilaku spiritual khusus ibu hamil dalam
keluarganya
10) Pengetahuan (sesuaikan dengan umur kehamilan)
Ibu belum mengetahui
3.2 Data Obyektif (Hari Rabu,Tanggal 11 Januari 2023, Jam 16.15 Wita )
1) Keadaan Umum
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Keadaan emosi : Stabil
(3) Postur : Normal
2) Tanda-tanda Vital
(1) Tekanan darah :110 mmHg
(2) Nadi : 80 kali/menit
(3) Suhu : 36,4 oC
(4) Respirasi :21 kali/menit
3) Antropometri
(1)Berat badan : 53 Kg
(2)Berat badan sebelum hamil : 51 Kg
(3)Berat badan pada pemeriksaan sebelumnya: 52 Kg (tanggal 06
Desember 2022 )
(4)Tinggi badan :163 Cm
(5)LILA : 24 Cm

36
4) Keadaan Fisik
(1)Kepala
a. Wajah : tidak ada edema, tidak pucat, tidak ada cloasma
b. Mata : Konjungtiva merah muda dan Sklera Putih
c. Mulut dan gigi : Bibir merah dan lembab
(2) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan tidak ada pelebaran vena jugularis
(3)Dada
Tidak ada wheezing, tidak ada nyeri dada, payudara bentuk simetrs,
putting menonjol, bersih, tidak ada benjolan
(4) Abdomen
Tidak ada bekas luka operasi, arah pembesaran sesuai sumbu ibu,
tidak ada linea nigra, tidak ada linea alba dan tidak ada nyeri tekan
a. Tinggi fundus uteri : Pertengahan symphysis dan Pusat
b. DJJ :
Punctum Maksimum : 3 jari dibawah Pusat sebelah kanan Ibu
Frekuensi : 136 kali /menit
Irama : teratur
(5) Anogenital
Tidak dilakukan
(6) Tangan dan kaki
a. Tangan
Tidak ada edema, kuku kemerahan bersih
b. Kaki
Tidak ada edema, tidak ada varises, keadaan kuku kemerahan
Reflek patella : Kanan : positif
Kiri : positif
5) Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
3.3 Analisa

37
G1P0A0 UK 15 minggu 4 hari janin tunggal hidup intrauteri
Masalah : Ibu belum tau tanda bahaya dan belum cek darah
3.4 Penatalaksanaan
1. Memberitau ibu hasil pemeriksaan.Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan
kondisinya sekarang.
2. Melakukan Informed Consent mengenai pemberian KIE. Ibu bersedia
diberikan KIE
3. Memberikan KIE Tanda Bahaya . Ibu mampu menyebutkan 5 dari 6 tanda
bahaya
4. Menganjurkan Ibu untuk segera melakukan cek darah ke puskesmas. Ibu
akan segera cek darah ke Puskesmas
5. Membuat kesepakatan mengenai jadwal kunjunga
6. Melakukan pendokumentasian. Bidan mendokumentasikan hasil
pemeriksaan di Buku KIA, Buku Register Kehamilan dan RM

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/Tanggal Catatan Perkembangan Paraf

Senin, 17
Januari 2022

38
BAB IV
PEMBAHASAAN
Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang kesenjangan antara teori yang
ada dengan kasus yang dibuat. Dalam menjelaskan kesenjangan itu digunakan
langkah-langkah manajemen kebidanan yaitu subjektif, objektif, analisa data dan
penatalaksanaan.
Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk dapat mengambil kesimpulan
dan pemecahan masalah yang ada, sehingga dapat digunakan sebagai tindaklanjut
dalam penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif dan efisien khususnya
pada ibu hamil fisiologis.

4.1 Data Subjektif

Data subjektif diperoleh dari wawancara kepada pasien dan juga dari
Buku KIA Pasien. Hasil pengkajian yang didapatkan yaitu: Perempuan “DY”
umur 20 tahun, alamat Banjar Dinas Tabang Desa Bebetin dengan HPHT 4
Oktober 2021 dengan TP 11 Juli 2022. Ibu datang ke Puskesmas untuk
memeriksakan keluhan yang dialaminya saat ini. Ibu mengatakan bahwa dirinya
mengeluh nyeri pada punggung. Selama kehamilan, relaksasi sendi di bagian
sekitar panggul dan punggung bawah ibu hamil kemungkinan terjadi akibat
perubahan hormonal. Faktor ini mengakibatkan adanya perubahan postur tubuh

39
pada ibu hamil. Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada saat umur
kehamilan semakin bertambahnya kehamilan (Kurniati Devi Purnamasari.2019).
Jadi pada kondisi Ibu “DY” sesuai dengan teori, nyeri punggung yang dirasakan
disebabkan karena perubahan hormon dan Umur kehamilan yang semakin
bertambah.
Dari data ini sudah ada perbandingan antara asuhan yang diberikan
dengan teori yang ada. Pada kasus yang didapat tidak terdapat kesenjangan antara
kasus dengan teori.

4.2 Data Objektif

Pada kasus ini, data fokus yang dapat dikaji yakni dilakukan pemeriksaan
fisik lengkap dengan cara inspeksi, palpasi dan auskultasi dengan hasil keadaan
umum ibu baik, kesadaran composmentis, TD: 110/70 mmHg, N: 80 kali/menit,
S : 36,4 oC, R :21 kali/menit, BB : 75 Kg, BB sebelum hamil : 65 Kg, TB : :166
Cm, LILA : 27 Cm, TFU Mc.Donal : 33 cm, TBBJ : 3.225 gram, DJJ : 136
kali /menit, Pada pemeriksaan fisik dalam batas Normal. Hasil Leopold I : TFU
pertengahan Pusat dengan PX. Teraba bagian keras lunak dan tidak melenting
(menandakan kepala), Leopold II : Teraba bagian keras dan memanjang
(menandakan punggung) disebalah kanan perut Ibu. Di sebelah kiri teraba bagian
kecil janin (menandakan ektermitas), Leopold III : Teraba bagian keras lunak
dan melenting (menandakan kepala) dan masih bisa digoyangkan. Sejalan dengan
bertambahnya berat badan secara bertahap selama kehamilan yang menyebabkan
bergesernya pusat berat tubuh akibat pembesaran rahim Jadi pada kondisi Ibu
“DY” yang merasakan Nyeri punggung bisa disebabkan karena peningkatan berat
badan dan pembesaran rahim sehingga sesuai dengan teori.
Dari data ini sudah ada perbandingan antara asuhan yang diberikan
dengan teori yang ada. Pada kasus yang didapat tidak terdapat kesenjangan antara
kasus dengan teori.

4.3 Analisa

40
Dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif dapat diambil analisa data
pada kasus ini yaitu Perempuan “DY” Usia Kehamilan 33 Minggu 2 hari Preskep
U Puka Janin Tunggal Hidup Intra Uteri. Analisa tersebut diperoleh dari
pengkajian data subjektif dan objektif sesuai dengan teori yang disampaikan oleh
Varney dalam Pratiwi (2012), diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang
ditegakkan dalam lingkungan praktek kebidanan dan memenuhi standar
nomenklatur diagnosa kebidanan yang dikemukakan dari hasil pengkajian atau
yang menyertai diagnosa dan masalah berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan. Jadi berdasarkan data dari jumlah kehamilan, jumlah kelahiran,
jumlah abortus, usia kehamilan yang dapat dihitung dengan HPHT dan Tinggi
fundus uteri, Presentasi kepala yang didapat dari Leopold, Janin hidup dan
tunggal yang didapat dari pemeriksaan DDJ normal dan intrauteri yang diperoleh
dari pemeriksaan USG sebelumnya.
Dari data tersebut dapat dirumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik,
yaitu : Perempuan “DY” G1P0A0 UK 33 minggu 2 hari Preskep U Puka Janin
Tunggal Hidup Intra Uteri. Dalam penegakkan diagnosa ini sudah adanya
perbandingan antara teori yang ada dengan asuhan dari data yang telah
dikumpulkan. Jadi dari diagnosa dan masalah yang ditegakkan dalam kasus ini
tidak terdapat kesenjangan dengan teori.
4.4 Penatalaksanaan
Dalam penatalaksanaan pada ibu hamil diberikan asuhan yang sesuai dengan
rencana asuhan yang sudah dirancang sesuai dengan diagnosa, masalah asuhan
serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat diberi asuhan. Dalam
penatalaksanaan kasus ini dapat meliputi :
1. Memberitau ibu hasil pemeriksaan.Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan
kondisinya sekarang.
2. Melakukan Informed Consent mengenai pemberian KIE. Ibu bersedia
diberikan KIE
3. Memberikan KIE tentang Penyebab dan Cara mengatasi nyeri punggung. Ibu
mengerti dengan penjelasan dan akan menerapkan dirumah

41
4. Memberikan KIE persiapan Persalinan. Ibu dan suami mengerti dan akan
menyiapkan persalinan
5. Memberikan SF 1 x 60 mg 30 tablet dan Vitamin 1 x 50 mg 10 tablet dan
cara minumnya. Ibu ngerti dan akan mengkonsumsi setiap hari sebelum tidur
dengan air putih
6. Membuat kesepakatan mengenai jadwal kunjungan berikutnya 2 minggu
lagi. Ibu dan suami sepakat datang pada tanggal 6 Juni 2022 atau jika ada
keluhan
7. Melakukan pendokumentasian. Bidan mendokumentasikan hasil
pemeriksaan di Buku KIA, Buku Register Kehamilan dan RM

Pada penatalaksanaan yang diberikan pada Ibu hamil ini sudah sesuai dengan
teori dimana untuk mengangkat setiap benda agar kaki atau paha yang menahan
bukan punggung yang menahan beban dan tegangan, meletakkan bantal di bawah
punggung untuk mencapai keselarasan tulang belakang, Respon dari hangat ini
juga memberikan efek rileks pada tubuh (Gito, Setyaningsih, Muti, 2016) dan
Melakukan senam hamil mampu mengeluarkan b-endorphin didalam tubuh,
dimana fungsi b-endorphin yaitu sebagai penenang dan mampu mengurangi nyeri
pinggang pada ibu hamil (Dewi Nopiska Lilis.2019).

Jadi penatalaksanan yang diberikan pada ibu hamil ini sudah sesuai teori dan
asuhan yang diberikan untuk meningkatkan derajat kesehatan Ibu , dimana tidak
ada kesenjangan antara asuhan yang diberikan dengan teori yang ada dan sudah
sesuai dengan teori dari beberapa sumber yang ada.

42
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Pada simpulan ini berisi jawaban atas rumusan masalah dan tujuan khusus
asuhan yang telah ditentukan.
1. Data Subyektif
Pada kasus ini data subyektif yang didapat adalah ibu datang bersama
suaminya untuk memeriksakan diri. Ibu mengeluh nyeri pada punggung
sehingga membuat rasa tidak nyaman
2. Data Obyektif
Pada pemeriksaan keadaan umum, tanda-tanda vital dan pemeriksaan
fisik tidak ditemukan kelainan atau tanda-tanda adanya infeksi. Keadaan
ibu ada pada batas normal.
3. Analisa

43
Pada kasus ini, analisa data yang dirumuskan yaitu Perempuan “DY”
G1P0A0 UK 33 minggu 2 hari Preskep U Puka Janin Tunggal Hidup Intra
Uteri datang dengan keluhan nyeri pada punggung
4. Penatalaksanaan
Memberitahu ibu mengenai kondisi dirinya dan bayi nya dalam keadaan
sehat. Ibu Senang mengetahui kondisi diri dan bayinya saat ini. Melakukan
informed consent secara lisan mengenai tindakan yang akan dilakukan.
Memberikan KIE tentang penyebab dan cara mengatasi nyeri punggung. Ibu
mengerti dan akan melakukannya dirumah untuk mengatasi keluhannya saat
ini. Memberikan KIE mengenai persiapan persalinan. Ibu mengerti dan akan
mulai mempersiapakan persalinannnya. Memberikan SF 1 x 60 mg 30 tablet
dan Vitamin 1 x 50 mg 10 tablet dan cara minumnya. Ibu ngerti dan akan
mengkonsumsi setiap hari sebelum tidur dengan air putih. Menganjurkan ibu
untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan. Ibu
bersedia mengikuti anjuran bidan untuk melakukan kunjungan ulang 2
minggu lagi atau jika ada keluhan. Melakukan pendokumentasian hasil
tindakan yang sudah dilakukan, Pendokumentasian sudah dilakuknan.
5.2 Saran

1. Bagi Pasien/Masyarakat
Pasien/masyarakat diharapkan mampu memberikann pemahaman
mengenai asuhan pada ibu hamil dan hal-hal yang dilakukan jika
menemukan kasus tersebut sehingga dapat melakukan penatalaksaan yang
tepat yang bisa dilakukan di rumah.
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam pembuatan asuhan
kebidanan pada ibu hamil sehingga untuk selanjutnya dapat menyusun
asuhan kebidanan dengan lebih baik dan benar.
3. Bagi Ruangan Tempat Praktik
Bagi instansi pelayanan kesehatan agar mampu mempertahankan mutu
pelayanan dalam memberikan asuhan pada ibu hamil secara komprehensif

44
dan intensif sehingga asuhan dapat berjalan tanpa adanya komplikasi dan
mencegah ibu hamil tertular penyakit.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi agar tetap memberikan literatur asuhan yang komprehensif
demi penyusunan laporan kasus yang lebih lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Devi Permatasari, Kurniati. 2019. Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil
Trimester II Dan III
Febriatil, Listia dan Zahrah. 2022. Hubungan Dukungan keluarga dengan
Adaptasi perubahan Psikologi Pada Ibu Hamil
Fitriani, S. T. R. & Y. (2019). Pengaruh Yoga Prenatalterhadap Nyeri Punggung
Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III Di Lia Azzahra Mom & Baby Spa
Tegal. Indonesia Jurnal Kebidanan, 3(2), 67–72

Fitriani, L. (2019). Efektivitas Senam Hamil Dan Yoga Hamil Terhadap


Penurunan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas
Pekkabata. J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(2), 72.
https://doi.org/10.35329/jkesmas.v 4i2.246

Gito, Setyaningsih, R. D., & Muti, R. T. (2016). Pengaruh pemberian terapi air
hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
Viva Medika, 9(16), 1-11.

45
Kurniarum,Ari. 2016. asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/
Asuhan-Kebidanan-Persalinan-dan-BBL-Komprehensif.pdf
Lwm. Sari.2016. Materi Kehamilan.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1793/4/BAB%20II.pdf
Nopiska Lilis, Dewi.2019.Pengaruh Senam hamil terhadap Nyeri punggung
Bawah Ibu Hamil trimester III. Poltekes Kemenkes Jambi
Prawirohardjo, Sarwono.2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Cetakan Keempat. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Romauli,S. 2011. Buku Ajar Kebidanan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika

Theodora, Silviana. 2022. Persiapan Persalinan


https://www.rscarolus.or.id/article/persiapan-persalinan

Wantini, S. W. & N. A. (2021). Ketidaknyamanan Fisik dan Psikologis Pada Ibu


Hamil Trimester III Di
Wilayah Puskesmas Berbah Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Kebidanan Indonesia, 12(1), 54– 67.

46
LAMPIRAN-LAMPIRAN

+
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
FAKULTAS PENDIDIKAN KEDOKTERAN
JURUSAN KEBIDANAN
Jl. Bisma Barat No. 25A Tlp.(0362)70001042, Fax (0362)21340
Kode Pos 81117

LEMBAR KONSUL LAPORAN KASUS


Nama Mahasiswa : Kadek Nadiya Cipta Sari

NIM
: 2006091027

Judul Laporan : Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Perempuan “RN” G1PA0


Usia Kehamilan 15 Minggu 4 hari Janin Tunggal Hidup di
Desa Selat

47
Hari/tanggal Materi konsultasi Hasil Konsultasi Paraf
Pembimbing

Singaraja, 17 Januari 2023

Pembimbing Institusi

Nis'Atul Khoiroh, S.Keb, Bd., M.Keb


NIP. 19941227 202203 2 012

-+

48

Anda mungkin juga menyukai