Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI


DI RUANG BERSALIN RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI
TAHUN 2022

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Kebidanan III (PKK III)
Dosen Pembimbing : Hj. Zakiah, SST.,M.Keb

Oleh :
Radika Oktavia Sari
P07124119075

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA TIGA
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS

Persetujuan pengambilan kasus untuk laporan dokumentasi kompetensi dengan


judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan Ketuban Pecah Dini Di
Ruang Igd Ponek Rsud Hadji Boejasin Pelaihari Tahun 2022”
Nama : Ny. M
Hari/Tanggal : Kamis, 21 April 2022
Alamat : Batakan, Tanah Laut.

Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pendidikan, oleh :

Nama : Radika Oktavia Sari


NIM : P07124119075
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kebidanan Semester VI.

Pelaihari, April 2022


Mengetahui,
Pembimbing Lahan Praktik Mahasiswi

Sri Sumartini, S.SiT Radika Oktavia Sari


NIP. 198101072005012013 NIM. P07124119075
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS
Telah disetujui untuk pengambilan kasus Asuhan Kebidanan dengan judul
“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan Ketuban Pecah Dini Di Ruang
Igd Ponek Rsud Hadji Boejasin Pelaihari Tahun 2022”, dengan :
Nama : Ny. M

Hari/tanggal : Kamis, 21 April 2022

Alamat : RSUD Hadji Boejasin Ruang Bersalin

Demikian persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas Pembuatan Asuhan


Kebidanan pada Praktik Klinik Kebidanan III (PKK III),

oleh :

Nama : Radika Oktavia Sari

NIM : P07124119075

Banjarbaru, April 2022

Pembimbing Mahasiswa

Hj. Zakiah, SSTT.,M.Keb Radika Oktavia Sari


NIP.198011132001122001 NIM. P07124119175
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan
Ketuban Pecah Dini Di Ruang Igd Ponek Rsud Hadji Boejasin Pelaihari Tahun
2022”
Adapun dalam pembuatan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Dosen Pembimbing Hj. Zakiah, SST.,M.Keb Selaku dosen pembimbing


Praktik klinik Kebidanan III yang telah memberikan banyak informasi dan
bimbingan dalam melakukan Praktik Klinik Kebidanan (PKK) III.
2. Clinical Instructur (CI) Sri Sumartini yang telah membimbing dalam Praktik
Klinik Kebidanan (PKK) III .
3. Keluarga Ny. M yang telah bersedia menjadi responden dalam laporan
Praktik Klinik Kebidanan (PKK) III ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
dalam laporan Praktik Klinik Kebidanan III ini masih jauh dari kesempurnaan,
hal ini karena adanya kekurangan dan keterbatasan kemampuan menulis. Oleh
karena itu penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun

Pelaihari, April 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS.........................................
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS ..............................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Tujuan
C. Metode Pengumpulan Data..........................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................

BAB III TINJAUAN KASUS.................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................

BAB V PENUTUP....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari


spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.
(Prawirohardjo,2018).
Ketuban pecah dini (KPD) ialah pecahnya ketuban sebelum
waktunya melahirkan. KPD dapat terjadi pada umur kehamilan
preterm dan aterm. Bila KPD terjadi sebelum usia kehamilan 37
minggu maka disebut dengan ketuban pecah dini pada kehamilan
prematur (Prawirohardjo, 2018).
Penyebab KPD belum diketahui pasti namun kemungkinan
yang menjadi factor presdiposisi adalah infeksi yang terjadi secara
langsung pada selaput ketuban ataupun asenderen pada vagina atau
serviks inkompetensia, kelainan letak janin, usia wanita kurang dari
20 tahun dan diatas 35 tahun, riwayat abortus dan persalinan preterm
sebelumnya (Tahir,2021)
Kejadian KPD dapat menimbulkan beberapa masalah bagi
ibu maupun janin, misalnya pada ibu dapat menyebabkan infeksi
puerperalis/ masa nifas, partus lama, dapat pula menimbulkan
perdarahan pascapersalinan, bahkan kematian. Risiko kecatatan dan
kematian janin juga tinggi pada kejadian KPD preterm dan
hypoplasia paru merupakan komplikasi fatal yang terjadi
(Tahir,2021).
Ketuban pecah dini terjadi pada 6-19% kehamilan (Wals,
2008). Insiden ketuban pecah dini berkisar antara 8-10 % pada
kehamilan aterm atau cukup bulan, sedangkan pada kehamilan
preterm terjadi pada 1% kehamilan. Pada kehamilan aterm 90%
terjadi kelahiran dalam 24 jam setelah ketuban pecah. Pada usia
kehamilan 28-34 minggu 50% terjadi persalinan dalam 24 jam dan
pada usia kehamilan kurang dari 26 minggu pesalinan terjadi dalam
1 minggu (Prawirohardjo, 2018).
Angka kasus KPD di Ruang Bersalin RSUD. H.Boejasin
Pelaihari pada bulan Januari–Maret 2022 sebanyak 47 orang (41%)
dari jumlah seluruh persalinan 116 orang (100%)). Dari data yang
didapat penulis tertarik untuk mengangkat kasus asuhan kebidanan
pada ibu bersalin dengan KPD di Ruang Bersalin di RSUD.Hadji
Boejasin Pelaihari.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Patologis pada Ibu
Bersalin dengan Ketuban Pecah Dini di Ruang Igd Ponek RSUD
Hadji Boejasin.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengetahui konsep dasar teori tentang Ketuban Pecah
Dini
b. Mampu mengetahui konsep teori dari asuhan kebidanan
patologis RSUD Hadji Boejasin tentang Ketuban Pecah Dini
tahun 2022
c. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan di Ruang Igd Ponek
RSUD Hadji Boejasin tentang Ketuban Pecah Dini tahun 2022.
d. Mampu membandingkan konsep teori dengan tinjauhan kasus
yang didapatkan.
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang dapat dilakukan
untuk memperoleh data sesuai dengan keperluan dan masalah yang
dihadapi oleh pasien, adapun teknik pengumpulan data yaitu :
1. Anamnesa, yaitu Anamnesis adalah suatu proses tanya jawab atau
komunikasi untuk mengajak klien dan keluarga bertukar fikiran dan
perasaan, mencakup keterampilan secara verbal dan non verbal,
empati dan rasa kepedulian yg tinggi. Teknik Verbal, meliputi:
pertanyaan terbuka/tertutup, menggali jawaban dan memvalidasi
respon klien. Sedangkan teknik non Verbal, meliputi: mendegarkan
secara aktif, diam, sentuhan dan kontak mata.
2. Observasi, Tahap kedua pada pengumpulan data yang Anda lakukan
adalah Observasi, yaitu: pengamatan perilaku dan keadaan klien
untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan
klien. Kegiatan observasi, meliputi 2S HFT: Sight yaitu seperti
kelainan fisik, perdarahan, terbakar, menangis; Smell yaitu seperti
alkohol, darah, feces, medicine, urine; Hearing yaitu seperti tekanan
darah, batuk, menangis, ekspresi nyeri, heart rate dan ritme
3. Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan fisik yang Anda lakukan dengan
menggunakan metode atau teknik P.E. (Physical Examination) yang
terdiri dari :
a. Inspeksi, yaitu: teknik yang dapat Anda lakukan dengan proses
observasi yang dilaksanakan secara sistematik.
b. Palpasi, yaitu: suatu teknik yang dapat Anda lakukan dengan
menggunakan indera peraba.
c. Perkusi, adalah: pemeriksaan yang dapat Anda lakukan dengan
mengetuk, dengan tujuan untuk membandingkan kiri-kanan pada
setiap daerah permukaan tubuh dengan menghasilkan suara.
Perkusi bertujuan untuk: mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk
dan konsistensi jaringan. Contoh suara-suara yang dihasilkan:
Sonor, Redup, Pekak, Hipersonor/timpani.
d. Auskultasi, Auskultasi, adalah merupakan pemeriksaan yang
dapat Anda lakukan dengan mendengarkan suara yg dihasilkan
oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A Ketuban Pecah Dini


1 Pengertian
Ketuban pecah dini atau ketuban pecah sebelum waktunya
didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya
melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada kehamilan aterm maupun
pada kehamilan preterm ( Prawirohardjo, 2018).
1 Klasifikasi Ketuban Pecah Dini
a. KPD Preterm
Ketuban pecah dini preterm adalah pecahnya ketuban yang
terbukti dengan vaginal pooling, tes nitrazin, dan tes fern pada
usia kehamilan kurang 37 minggu sebelum onset persalinan.
a. KPD Aterm
Ketuban pecah dini aterm adalah pecahnya ketuban sebelum
waktunya yang terbukti dengan vaginal pooling, tes nitrazin,
dan tes fern pada usia kehamilan lebih dari 37 minggu.
2 Etiologi
Menurut Tahir (2021) menyatakan etiologi KPD yaitu :
a. Infeksi
Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban yang
berasal dari vagina atau infeksi cairan ketuban yang
menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini.
1) Infeksi amnionitis
Yaitu amnion dan cairan ketuban terkena infeksi . apabila
jaringan ini dipacu oleh persalinan atau infeksi maka jarngan
akan menipis dan akan sangat rentan pecah disebabkan
aktifitas enzim kolagenolitik.
2) Infeksi genitalia
Infeksi diyakini merupakan salah satu penyebab terjadinya
KPD dan persalinan preterm. Vaginosis bakterial merupakan
flora normal vagina dengan bakteri anaerob dalam
konsentrasi tinggi seperti gardnerella vaginalis akan
menimbulkan infeksi. Keadaan ini telah lama dikaitkan
dengan kejadian KPD, persalinan preterm dan infeksi
amnion, terutama bila pada pemeriksaan pH vagina 7,1 - 7,3.
Normalnya nilai pH vagina adalah antara 3,8 4,5.
Abnormalitas pH vagina mengindikasikan adanya infeksi
(Prawirohardjo. 2018).
a. Jumlah paritas
Wanita yang telah melahirkan beberapa kali maka
akan lebih beresiko tinggi mengalami KPD pada kehamilan
berikutnya. Kehamilan yang terlalu sering dapat mempengaruhi
embryogenesis, selaput ketuban lebih tipis sehingga mudah
pecah sebelum waktunya dan semakin banyak paritas semakin
mudah terjadi infeksi amnion karena rusaknya struktur serviks
pada persalinan sebelumnya. Wanita dengan paritas kedua dan
ketiga pada usia reproduktif biasanya relatif memilii keadaan
yang lebih aman untuk hamil dan melahirkan karena pada
keadaan tersebut dinding uterus lebih kuat karena belum banyak
mengalami perubahan, dan serviks belum terlalu sering
mengalami pembukaan sehingga dapat menyanggah selaput
ketuban dengan baik. Wanita yang telah melahirkan beberapa
kali akan lebih beresiko pada mengalami KPD, karena jaringan
ikat selaput ketuban mudah rapuh yang diakibatkan oleh
vaskularisasi pada uterus mengalami gangguan yang
mengakibatkan akhirnya selaput ketuban mengalami pecah
spontan.
b. Serviks yang inkompeten,
Kanalis servikalis yang selalu terbuka yang disebabkan karna
kelainan pada serviks uteri (akibat persalinan, curatage).
c. Tekanan pada intera uterin yang meninggi atau meningkat
secara berlebihan (overdistensi uterus), misalnya trauma,
hidramnion, gemelli. Trauma yang di dapat misalnya
hubungan seksual, pemeriksaan dalam. maupun amnosintesis
menyebabkan terjadinya KPD karena biasanya di sertai infeksi.
d. Kelainan letak, misalnya sungsang, sehingga tidak ada bagian
terendah yang menutupi pintu atas panggul (PAP) yang dapat
menghalangi tekanan. terhadap membran bagian bawah.
3 Mekanisme Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan
oleh kontraksi uterus dan peregangan berulang. Selaput ketuban
pecah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan biokimia
yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh, bukan karena
teluruh selaput ketuban rapuh. Terdapat keseimbangan antara
sintesis dan degradasi ekstraselular matriks. Perubahan struktur,
jumlah sel, dan katabolisme kolagen menyebabkan aktivitas
kolagen berubah dan menyebabkan selaput ketuban pecah.
Faktor risiko untuk terjadinya Ketuban Pecah Dini adalah:
a. berkurangnya asam askorbik sebagai komponen kolagen
b. kekurangan tembaga dan asam askorbik yang berakibat pada
pertumbuhan struktur abnormal karena antara lain merokok.

Degradasi kolagen dimediasi oleh matriks metaloproteinase


(MMP) yang dihambat oleh inhibitor jaringan spesifik dan
inhibitor protease. Mendekati waktu persalinan, keseimbangan
antara MMP dan TIMP-1 mengarah pada degradasi proteolitik
dari matriks ekstraselular dan membran janin. Aktivitas degradasi
proteolitik ini meningkat menjelang persalinan. Pada penyakit
periodontitis di mana terdapat peningkatan MMP, cenderung
terjadi Ketuban Pecah Dini.

Selaput ketuban sangat kuat pada kehamilan muda. Pada


trimester ketiga selaput ketuban mudah pecah. Melemahnya
kekuatan selaput ketuban ada hubungannya de ngan pembesaran
uterus, kontraksi rahim, dan gerakan janin. Pada trimester terakhir
terjadi perubahan biokimia pada selaput ketuban. Pecahnya
ketuban pada kehamilan aterm merupakan hal fisiologis. Ketuban
Pecah Dini pada kehamilan prematur di sebabkan oleh adanya
faktor-faktor eksternal, misalnya infeksi yang menjalar dari va
gina. Ketuban Pecah Dini prematur sering terjadi pada
polihidramnion, inkompeten serviks, solusio plasenta.

4 Tanda dan Gejala


Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban
merembes melalui vagina. Aroma air ketuban herbau amis dan
tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih
merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna
darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus di
produksi sampai kelahiran (Norma dan Dwi, 2013). Adapun tanda
dan gejala:
a. Keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina.
b. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau
amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau
menetes dengan ciri pucat dan bergaris warna darah.
c. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus
diproduksi sampai kelahiran.
d. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut denyut
jantung janin bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi
yang terjadi.
5 Diagnosa
Menegakkan diagnosa KPD sangat penting Karena diagnosa
yang positif palsu berarti melakukan intervensi seperti melahirlan
bayi terlalu awal atau melakukan seksio yang sebetulnya tidak ada
indikasinya. Sebaliknya diagnosa yang negativ palsu berarti akan
membiarkan ibu dan janin mempunyai resiko infeksi yang akan
mengancam kehidupan janin, ibu dan keduanya. Oleh karena itu
di perlukan diagnosa yang cepat dan tepat. Diagnosa KPD di
tegakkan dengan cara;
a. Anamnesa
Penderita merasa basah pada vagina, atau mengeluarkan
cairan yang hanyak secara tiba-tiba dari jalan lahir. Cairan
berbau khas, dan perlu juga di perhatikan warna, keluarnya
cairan tersebut his belum teratur atau belum ada, dan belum
ada pengeluaran lender dan darah.
b. Inspeksi
Pengamatan dengan mata biasa akan tampak keluarnya cairan
dari vagina, bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban
masih banyak, pemeriksaan ini akan lebih jelas.
c. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam didapat cairan di dalam vagina dan
selaput ketuban sudah tidak ada lagi. Mengenai pemeriksaan
dalam vagina dengan toucher perlu di pertimbangkan, pada
kehamilan yang kurang bulan yang belum dalam persalian
tidak perlu di adakan pemeriksaan dalam. Karena pada waktu
pemeriksaan dalam, jari pemeriksa akan mengakumulasi
segmen hawah Rahim dengan flora vagina vane normal.
Mikroorganisme tersebut bisa dengan cepat menjadi patogen.
Pemeriksaan dalam vagina di lakukan bila dalam persalinan
atau yang dilakukan induksi persalinan dan di batasi sedikit
mungkin.(Norma dan Dwi. 2013:249-250).
d. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Cairan vagina yang keluar dari vagina harus di periksa
warna, konsentrasi. hau dan pHnya 1. Tes Lakmus (tes
nitrazin) Jika kertas lakmus berubah merah berubah
menjadi biru menunjukkan menunjukkan adanya air
ketuban (alkalis).
2) Mikroskopik (Tes Pakis)
Dengan meneteskan air ketuban pada gelas objek dan di
ketuban biarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik
menunjukkan gambaran daun pakis.
3) Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan ini di lakukan untuk melihat jumlah cairan
ketuban dalam
6 Komplikasi
Komplikasi yang bisa disebabkan KPD pada ibu dan janin yaitu
intrapartal dalam persalinan. infeksi puerparalis/masa nifas, partus
lama, pendarahan post partum, meningkatkan tindakan operatif
obstetric (khususnya SC), morbiditas dan mortalitas maternal,
persalinan premature, hipoksia karena kompresi tali pusat.
7 Penatalaksanaan
Menurut Prawirohardjo (2018) Penatalaksanaan KPD yaitu :
a. Pastikan Diagnosis
b. Tentukan umur kehamilan
c. Evaluasi ada atau tidaknya infeksi internal ataupun infeksi
janin
d. Apakah dalam keadaan inpartu, terdapat kegawatan janin

Riwayat keluarnya air ketuban berupa cairan jernih keluar


dari vagina yang kadang-kadang disertai tanda-tanda lain dari
persalinan. Diagnosis Ketuban Pecah Dini prematur dengan
inspekulo dilihat adanya cairan ketuban keluar dari kavum uteri.
Pemeriksaan pH vagina perempuan hamil sekitar 4,5 bila ada
cairan ketuban pHnya sekitar 7,1-7,3. Antiseptik yang alkalin
akan menaikkan pH vagina. Dengan pemeriksaan ultrasound
adanya Ketuban Pecah Dini dapat dikonfirmasikan dengan
adanya oligohidramnion. Bila air ketuban normal agaknya
ketuban pecah dapat diragukan serviks. Penderita dengan
kemungkinan Ketuban Pecah Dini harus masuk rumah sakit untuk
diperiksa lebih lanjut. Jika pada perawatan air ketuban berhenti
keluar, pasien dapat pulang untuk rawat jalan. Bila terdapat
persalinan dalam kala aktif, korioamnionitis, gawar janin,
persalinan diterminasi. Bila Ketuban Pecah Dini pada kehamilan
prematur, diperlukan penatalaksanaan yang komprehensif. Secara
umum penatalaksanaan pasien Ketuban Pecah Dini yang tidak
dalam persalinan serta tidak ada infeksi dan gawat janin,
penatalaksanaannya bergantung pada usia kehamilan.

8 Penanganan
Menurut Prawirohardjo (2018) Penanganan KPD yaitu :
a. Konservatif
1) Rawat di rumah sakit, berikan antibiotik (ampisilin 4 x
500 mg atau eritromisin bila tidak tahan ampisilin dan
metronidazol 2 x 500 mg selama 7 hari).
2) Jika umur keham < 32 - 34 minggu, dirawat selama air
ketuban masih keluar, atau sampai air ketub tidak lagi
keluar.
3) Jika usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu, tidak
ada infe tes busa negatif beri deksametason, observasi
tanda-tanda infeksi, dan kesejahteraan janin. Terminasi
pada kehamilan 37 minggu.
4) Jika usia kehamilan 32-37 minggu, inpartu, tidak ada
infeksi, berikan tokolitik (salbutamol), deksametason,
dan induksi sesudah 24 jam.
5) Jika usia kehamilan 32 37 minggu, ada infeksi, beri
antibiotik dan lakukan induksi, nilai tanda-tanda infeksi
(suhu, leukosit, tanda-tanda infeksi inn terin).
6) Pada usia kehamilan 32 - 37 minggu berikan steroid
untuk memacu kematangan paru janin, dan bila
memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin
tiap mingg Dosis betametason 12 mg sehari dosis
tunggal selama 2 hari, deksametason IM. 5 mg setiap 6
jam sebanyak 4 kali.
a. Aktif
Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin. Bila
gagal seksio sesarea. Dapat pula diberikan misoprostol 25
ug - 50 µg intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali. Bila
ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi dan
persalinan diakhiri. • Bila skor pelvik < 5, lakukan
pematangan serviks, kemudian induksi. Jika tidak ber
hasil, akhiri persalinan dengan seksio sesarea.Bila skor
pelvik > 5, induksi persalinan.
BAB III
TINJAUAN KASUS

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN


PADA IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI
DI RUANG IGD PONEK N RSUD. HADJI BOEJASIN PELAIHARI

PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Kamis, 21 April 2022
Jam : 11.00 WIB
No. RMK : 31 XX XX

IDENTITAS
Istri Suami
Nama Ny. M Tn. H
Umur 21 tahun 23 tahun
Agama Islam Islam
Suku/bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Pendidikan SMA SMA

Pekerjaan IRT Swasta

Alamat Batakan Kab. Tanah Laut


PROLOG
Ibu hamil anak pertama sebelumnya ibu belum pernah mengalami
keguguran. usia kehamilan 36 minggu 5 hari datang ke Rsud. Hadji
Boejasin Pelaihari pada tanggal 21 April 2022 pukul 11.00 WITA. Sejak
tanggal 20 April 2022 ibu mengatakan keluar air-air dan tidak keluar lendir
bercampur darah dan tidak merasa mules. HPHT : 06-08-2021 dan TP : 13-
05-2022. Bb: 54kg, TB : 158 cm. His (-), DJJ : 140x/m, VT : pembukaan I,
effacement 25%, bloody slym (-), Ibu tidak ada riwayat penyakit menular
seperti HIV, TBC, Hepatitis dan penyakit menurun seperti diabetes mellitus,
hipertensi serta tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan dan
makanan.

SUBJEKTIF
Ibu mengatakan keluar air-air dari kemaluan nya sejak 1 hari yang lalu dan
tidak ada keluar lendir darah dan ibu mengatakan tidak merasa mules.

OBJEKTIF
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TD : 116/77 mmHg, N:
86x/menit, S: 36,2oC, R: 19x/menit, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, muka tidak oedema, leher tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
dan vena jugularis, payudara puting susu menonjol, tidak ada benjolan
abnormal, ASI belum keluar, abdomen tidak ada bekas luka operasi, leopold
I: pada bagian fundus teraba tonjolan yang lunak dan tidak melenting
(bokong), TFU 2 jari di bawah Prx (27 cm), Leopold II : pada sebelah kiri
ibu teraba bagian janin keras dan memanjang seperti papan (punggung-kiri),
pada sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas), Leopold
III : Dibagian bawah perut ibu teraba bagian keras, bulat dan melenting
(presentasi kepala), Leopold IV : bagian terbawah janin sudah masuk PAP,
His (-) DJJ (+) 153x/menit, VT : pembukaan satu, bloody slym (-),
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedem dan tidak ada varises. Hb :
11.8 gr%. Golongan Darah: “O” . HbsAg NR, swab antigen NR.
ANALISA
G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu 5 hari tunggal hidup intrauterine belum
inpartu dengan ketuban pecah dini < 24 jam

PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada ibu
bahwa TD : 116/77 mmHg, N: 86x/m, S: 36,2oC, R: 19x/m, Serta
janin dalam keadaan baik . His (-). DJJ (+) 153x/menit dan ibu sudah
memasuki fase persalinan. Ibu mengerti
2. Memberikan KIE :
a. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga mengenai ketuban pecah
dini yaitu ketuban pecah sebelum waktunya didefinisikan
sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Dapat
terjadi pada kehamilan aterm maupun pada kehamilan preterm.
Ibu dan suami mengerti.
b. Menjelaskan kepada ibu atau keluarga mengenai tanda-tanda
infeksi ketuban pecah dini yaitu ibu merasa demam atau suhu
tubuh meninggi > 38oC, nyeri perut, dan disertai dengan denyut
jantung janin yang bertambah cepat yang merupakan tanda-tanda
infeksi yang terjadi. Ibu mengerti.
c. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga mengenai keadaan janin
jika terjadi ketuban pecah dini yaitu akan terjadi kelahiran
prematur dimana kondisi bayi lahir sebelum waktunya, dapat
terjadi gangguan pada pernafasan pada bayi, rentan terkena
infeksi sebab kantung dan cairan ketuban berfungsi sebagai
pelindung dan mencegah bakteri di dalam kandungan.
d. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur seperti
tidur siang selama ±2 jam dan pada malam hari selama ±8 jam.
Mengurangi aktifitas yang berat, hindari duduk dan berdiri
terlalu lama, pada saat istirahat dianjurkan untuk berbaring
miring ke kiri bukan telentang, dianjurkan untuk selalu rileks
pada saat duduk dan tidur. Ibu mengerti
e. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri dan
membersihkan daerah genetalia dengan cara menyiram dari arah
depan ke belakang dan selalu mencuci tangan setelah
BAK/BAB. Ibu mengerti.
3. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa akan dilakukan
kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian terapi yaitu :
a. Infus RL 20 tpm
b. Memasang kateter
c. Amoxcillin 3x500 mg
d. Istirahat Total
e. Observasi DJJ
f. Mengantar pasien ke ruang nifas

4. Memasang infus Rl 20 tpm jam 11.10


5. Memasang Kateter jam 11.40
6. Amoxcillin 3x500 mg jam 12.00
7. Istirahat Total
8. Observasi DJJ
9. Alih rawat ke ruang nifas 12.30
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil asuhan yang telah diberikan kepada Ny. M dapat
disimpulkan:
1. Pengkajian Data subjektif Ny. M mengatakan keluar air-air dari
kemaluan nya sejak 1 hari yang lalu dan tidak ada keluar lendir
darah dan belum merasa mules.
2. Data objektif Ny. M Keadaan umum baik, kesadaran compos
mentis, TD : 116/77 mmHg, N: 86x/menit, S: 36,2oC, R:
19x/menit. Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, muka
tidak oedema, leher tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan
vena jugularis, payudara puting susu menonjol, tidak ada
benjolan abnormal, ASI belum keluar, abdomen tidak ada bekas
luka operasi, leopold I: pada bagian fundus teraba tonjolan yang
lunak dan tidak melenting (bokong), TFU 2 jari di bawah Prx
(30 cm), Leopold II : pada sebelah kiri ibu teraba bagian janin
keras dan memanjang seperti papan (punggung-kiri), pada
sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas),
Leopold III : Dibagian bawah perut ibu teraba bagian keras,
bulat dan melenting (presentasi kepala), Leopold IV : bagian
terbawah janin sudah masuk PAP, His (-) DJJ (+) 153x/menit,
VT : pembukaan I, bloody slym (-). Ketuban (-) jernih,
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedem dan tidak ada
varises. Hb : 11.8 gr%. Golongan Darah: “O” . HbsAg NR,
swab antigen NR.
3. Berdasarkan pengkajian data subjektif dan objektif ditegakkan
analisa pada G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu 5 hari tunggal
hidup intrauterine dengan ketuban pecah dini <24 jam
4. Tatalaksana yang dilakukan pada Ny. M yaitu melakukan
pemeriksaan dan pemantauan pada ibu hamil, pemberian KIE
dan memberikan obat sesuai dengan advise dokter.

B. Saran
1. Bagi Pasien
Menyarankan pada ibu untuk istirahat cukup dan memenuhi
kebutuhan nutrisi serta cairan, menganjurkan ibu untuk
menambah pengetahuan dengan mengaplikasikan buku kia
sehingga ibu mengerti komplikasi dan tanda bahaya pada ibu
hamil.
2. Bagi penulis
Penulis dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam mengidentifikasi tanda-tanda ketuban pecah
dini dan mampu melakukan pendokumentasian asuhan
kebidanan secara baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Irmawati, (2016). Kehamilan Bermasalah. Yogyakarta. Laksana

Prawirohardjo, Sarwono. (2018). Ilmu Kebidanan. Jakarta. PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohodjo.

Tahir, Suraini. (2021). Faktor Determinan ketuban pecah dini. Bandung. C


V. Media Sains Indonesia

Yulaikhah, Lily. (2013). Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta. EGC.


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No.1 A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 – 4780516 – 4781619 Fax (0511) 4772288
E-mail : poltekkes-banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekkesbjm@yahoo.co.id
Jurusan kesehatan lingkungan (0511)4781133 ; Keperawatan (0511) 4772517 ;
Kebidanan (0511) 4772517 ; Gizi (0511) 436821 ; Kesehatan Gigi (0511)
4772721 ; Analis Kesehatan (0511) 4772718

LEMBAR KONSULTASI PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN III

Nama : Radika Oktavia Sari


NIM : P07124119075
Program Studi : D III Kebidanan
Judul : Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Di
Ruang Igd Ponek RSUD Boejasin Pelaihari Tahun 2022”

No Hari/ Bagian Yang Saran Perbaikan Tanda Tangan


Tanggal Diperbaiki Pembimbing Mahasiswa

Pelaihari, April 2022


Pembimbing Lahan Praktik

Sri Suhartini, S.SiT


NIP.198101072005012013

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No.1 A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 – 4780516 – 4781619 Fax (0511) 4772288
E-mail : poltekkes-banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekkesbjm@yahoo.co.id
Jurusan kesehatan lingkungan (0511)4781133 ; Keperawatan (0511) 4772517 ;
Kebidanan (0511) 4772517 ; Gizi (0511) 436821 ; Kesehatan Gigi (0511)
4772721 ; Analis Kesehatan (0511) 4772718

LEMBAR KONSULTASI PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN III

Nama : Radika Oktavia Sari


NIM : P07124119075
Program Studi : D III Kebidanan
Judul : Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Di
Ruang Igd Ponek RSUD Boejasin Pelaihari Tahun 2022”

No Hari/ Bagian Yang Saran Perbaikan Tanda Tangan


Tanggal Diperbaiki Pembimbing Mahasiswa

Pelaihari, April 2022


Pembimbing Lahan Praktik

Hj. Zakiah, S.SiT.,M.Kes


NIP.198101072005012013

Anda mungkin juga menyukai