Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Kebidanan III (PKK III)
Dosen Pembimbing : Hj. Zakiah, SST.,M.Keb
Oleh :
Radika Oktavia Sari
P07124119075
Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pendidikan, oleh :
oleh :
NIM : P07124119075
Pembimbing Mahasiswa
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
dalam laporan Praktik Klinik Kebidanan III ini masih jauh dari kesempurnaan,
hal ini karena adanya kekurangan dan keterbatasan kemampuan menulis. Oleh
karena itu penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS.........................................
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS ..............................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Tujuan
C. Metode Pengumpulan Data..........................................................................
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................
BAB V PENUTUP....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Patologis pada Ibu
Bersalin dengan Ketuban Pecah Dini di Ruang Igd Ponek RSUD
Hadji Boejasin.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengetahui konsep dasar teori tentang Ketuban Pecah
Dini
b. Mampu mengetahui konsep teori dari asuhan kebidanan
patologis RSUD Hadji Boejasin tentang Ketuban Pecah Dini
tahun 2022
c. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan di Ruang Igd Ponek
RSUD Hadji Boejasin tentang Ketuban Pecah Dini tahun 2022.
d. Mampu membandingkan konsep teori dengan tinjauhan kasus
yang didapatkan.
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang dapat dilakukan
untuk memperoleh data sesuai dengan keperluan dan masalah yang
dihadapi oleh pasien, adapun teknik pengumpulan data yaitu :
1. Anamnesa, yaitu Anamnesis adalah suatu proses tanya jawab atau
komunikasi untuk mengajak klien dan keluarga bertukar fikiran dan
perasaan, mencakup keterampilan secara verbal dan non verbal,
empati dan rasa kepedulian yg tinggi. Teknik Verbal, meliputi:
pertanyaan terbuka/tertutup, menggali jawaban dan memvalidasi
respon klien. Sedangkan teknik non Verbal, meliputi: mendegarkan
secara aktif, diam, sentuhan dan kontak mata.
2. Observasi, Tahap kedua pada pengumpulan data yang Anda lakukan
adalah Observasi, yaitu: pengamatan perilaku dan keadaan klien
untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan
klien. Kegiatan observasi, meliputi 2S HFT: Sight yaitu seperti
kelainan fisik, perdarahan, terbakar, menangis; Smell yaitu seperti
alkohol, darah, feces, medicine, urine; Hearing yaitu seperti tekanan
darah, batuk, menangis, ekspresi nyeri, heart rate dan ritme
3. Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan fisik yang Anda lakukan dengan
menggunakan metode atau teknik P.E. (Physical Examination) yang
terdiri dari :
a. Inspeksi, yaitu: teknik yang dapat Anda lakukan dengan proses
observasi yang dilaksanakan secara sistematik.
b. Palpasi, yaitu: suatu teknik yang dapat Anda lakukan dengan
menggunakan indera peraba.
c. Perkusi, adalah: pemeriksaan yang dapat Anda lakukan dengan
mengetuk, dengan tujuan untuk membandingkan kiri-kanan pada
setiap daerah permukaan tubuh dengan menghasilkan suara.
Perkusi bertujuan untuk: mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk
dan konsistensi jaringan. Contoh suara-suara yang dihasilkan:
Sonor, Redup, Pekak, Hipersonor/timpani.
d. Auskultasi, Auskultasi, adalah merupakan pemeriksaan yang
dapat Anda lakukan dengan mendengarkan suara yg dihasilkan
oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8 Penanganan
Menurut Prawirohardjo (2018) Penanganan KPD yaitu :
a. Konservatif
1) Rawat di rumah sakit, berikan antibiotik (ampisilin 4 x
500 mg atau eritromisin bila tidak tahan ampisilin dan
metronidazol 2 x 500 mg selama 7 hari).
2) Jika umur keham < 32 - 34 minggu, dirawat selama air
ketuban masih keluar, atau sampai air ketub tidak lagi
keluar.
3) Jika usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu, tidak
ada infe tes busa negatif beri deksametason, observasi
tanda-tanda infeksi, dan kesejahteraan janin. Terminasi
pada kehamilan 37 minggu.
4) Jika usia kehamilan 32-37 minggu, inpartu, tidak ada
infeksi, berikan tokolitik (salbutamol), deksametason,
dan induksi sesudah 24 jam.
5) Jika usia kehamilan 32 37 minggu, ada infeksi, beri
antibiotik dan lakukan induksi, nilai tanda-tanda infeksi
(suhu, leukosit, tanda-tanda infeksi inn terin).
6) Pada usia kehamilan 32 - 37 minggu berikan steroid
untuk memacu kematangan paru janin, dan bila
memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin
tiap mingg Dosis betametason 12 mg sehari dosis
tunggal selama 2 hari, deksametason IM. 5 mg setiap 6
jam sebanyak 4 kali.
a. Aktif
Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin. Bila
gagal seksio sesarea. Dapat pula diberikan misoprostol 25
ug - 50 µg intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali. Bila
ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi dan
persalinan diakhiri. • Bila skor pelvik < 5, lakukan
pematangan serviks, kemudian induksi. Jika tidak ber
hasil, akhiri persalinan dengan seksio sesarea.Bila skor
pelvik > 5, induksi persalinan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Kamis, 21 April 2022
Jam : 11.00 WIB
No. RMK : 31 XX XX
IDENTITAS
Istri Suami
Nama Ny. M Tn. H
Umur 21 tahun 23 tahun
Agama Islam Islam
Suku/bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Pendidikan SMA SMA
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan keluar air-air dari kemaluan nya sejak 1 hari yang lalu dan
tidak ada keluar lendir darah dan ibu mengatakan tidak merasa mules.
OBJEKTIF
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TD : 116/77 mmHg, N:
86x/menit, S: 36,2oC, R: 19x/menit, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, muka tidak oedema, leher tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
dan vena jugularis, payudara puting susu menonjol, tidak ada benjolan
abnormal, ASI belum keluar, abdomen tidak ada bekas luka operasi, leopold
I: pada bagian fundus teraba tonjolan yang lunak dan tidak melenting
(bokong), TFU 2 jari di bawah Prx (27 cm), Leopold II : pada sebelah kiri
ibu teraba bagian janin keras dan memanjang seperti papan (punggung-kiri),
pada sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas), Leopold
III : Dibagian bawah perut ibu teraba bagian keras, bulat dan melenting
(presentasi kepala), Leopold IV : bagian terbawah janin sudah masuk PAP,
His (-) DJJ (+) 153x/menit, VT : pembukaan satu, bloody slym (-),
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedem dan tidak ada varises. Hb :
11.8 gr%. Golongan Darah: “O” . HbsAg NR, swab antigen NR.
ANALISA
G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu 5 hari tunggal hidup intrauterine belum
inpartu dengan ketuban pecah dini < 24 jam
PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada ibu
bahwa TD : 116/77 mmHg, N: 86x/m, S: 36,2oC, R: 19x/m, Serta
janin dalam keadaan baik . His (-). DJJ (+) 153x/menit dan ibu sudah
memasuki fase persalinan. Ibu mengerti
2. Memberikan KIE :
a. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga mengenai ketuban pecah
dini yaitu ketuban pecah sebelum waktunya didefinisikan
sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Dapat
terjadi pada kehamilan aterm maupun pada kehamilan preterm.
Ibu dan suami mengerti.
b. Menjelaskan kepada ibu atau keluarga mengenai tanda-tanda
infeksi ketuban pecah dini yaitu ibu merasa demam atau suhu
tubuh meninggi > 38oC, nyeri perut, dan disertai dengan denyut
jantung janin yang bertambah cepat yang merupakan tanda-tanda
infeksi yang terjadi. Ibu mengerti.
c. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga mengenai keadaan janin
jika terjadi ketuban pecah dini yaitu akan terjadi kelahiran
prematur dimana kondisi bayi lahir sebelum waktunya, dapat
terjadi gangguan pada pernafasan pada bayi, rentan terkena
infeksi sebab kantung dan cairan ketuban berfungsi sebagai
pelindung dan mencegah bakteri di dalam kandungan.
d. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur seperti
tidur siang selama ±2 jam dan pada malam hari selama ±8 jam.
Mengurangi aktifitas yang berat, hindari duduk dan berdiri
terlalu lama, pada saat istirahat dianjurkan untuk berbaring
miring ke kiri bukan telentang, dianjurkan untuk selalu rileks
pada saat duduk dan tidur. Ibu mengerti
e. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri dan
membersihkan daerah genetalia dengan cara menyiram dari arah
depan ke belakang dan selalu mencuci tangan setelah
BAK/BAB. Ibu mengerti.
3. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa akan dilakukan
kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian terapi yaitu :
a. Infus RL 20 tpm
b. Memasang kateter
c. Amoxcillin 3x500 mg
d. Istirahat Total
e. Observasi DJJ
f. Mengantar pasien ke ruang nifas
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil asuhan yang telah diberikan kepada Ny. M dapat
disimpulkan:
1. Pengkajian Data subjektif Ny. M mengatakan keluar air-air dari
kemaluan nya sejak 1 hari yang lalu dan tidak ada keluar lendir
darah dan belum merasa mules.
2. Data objektif Ny. M Keadaan umum baik, kesadaran compos
mentis, TD : 116/77 mmHg, N: 86x/menit, S: 36,2oC, R:
19x/menit. Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, muka
tidak oedema, leher tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan
vena jugularis, payudara puting susu menonjol, tidak ada
benjolan abnormal, ASI belum keluar, abdomen tidak ada bekas
luka operasi, leopold I: pada bagian fundus teraba tonjolan yang
lunak dan tidak melenting (bokong), TFU 2 jari di bawah Prx
(30 cm), Leopold II : pada sebelah kiri ibu teraba bagian janin
keras dan memanjang seperti papan (punggung-kiri), pada
sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas),
Leopold III : Dibagian bawah perut ibu teraba bagian keras,
bulat dan melenting (presentasi kepala), Leopold IV : bagian
terbawah janin sudah masuk PAP, His (-) DJJ (+) 153x/menit,
VT : pembukaan I, bloody slym (-). Ketuban (-) jernih,
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedem dan tidak ada
varises. Hb : 11.8 gr%. Golongan Darah: “O” . HbsAg NR,
swab antigen NR.
3. Berdasarkan pengkajian data subjektif dan objektif ditegakkan
analisa pada G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu 5 hari tunggal
hidup intrauterine dengan ketuban pecah dini <24 jam
4. Tatalaksana yang dilakukan pada Ny. M yaitu melakukan
pemeriksaan dan pemantauan pada ibu hamil, pemberian KIE
dan memberikan obat sesuai dengan advise dokter.
B. Saran
1. Bagi Pasien
Menyarankan pada ibu untuk istirahat cukup dan memenuhi
kebutuhan nutrisi serta cairan, menganjurkan ibu untuk
menambah pengetahuan dengan mengaplikasikan buku kia
sehingga ibu mengerti komplikasi dan tanda bahaya pada ibu
hamil.
2. Bagi penulis
Penulis dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam mengidentifikasi tanda-tanda ketuban pecah
dini dan mampu melakukan pendokumentasian asuhan
kebidanan secara baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No.1 A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 – 4780516 – 4781619 Fax (0511) 4772288
E-mail : poltekkes-banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekkesbjm@yahoo.co.id
Jurusan kesehatan lingkungan (0511)4781133 ; Keperawatan (0511) 4772517 ;
Kebidanan (0511) 4772517 ; Gizi (0511) 436821 ; Kesehatan Gigi (0511)
4772721 ; Analis Kesehatan (0511) 4772718