Anda di halaman 1dari 2

Jawaban E

Ki Hajar Dewantara bukan hanya Bapak Pendidikan bagi kita, cicit Sunan
Kalijaga ini juga seorang pejuang yang menentang penjajahan Belanda melalui
tulisannya dan aksi nyata mendidik anak-anak di Taman Siswa, hingga pernah
diasingkan karena tulisannya tersebut.
Dewan Senat Universitas Gadjah Mada, 7 November 1956 yang dipimpin
Prof. Sardjito menetapkan Ki Hajar Dewantara sebagai perintis kemerdekaan
nasional, perintis Pendidikan nasional dan perintis kebudayaan nasional.
Pengharapan serta penilaian terhadap Ki Hajar Dewantara berdasarkan 4 unsur
yaitu Sifat, Bentuk, Isi, dan Irama. “sifat” dan “bentuk” adalah unsur-unsur yang
timbul karena pengaruh kodrat alam, sedangkan “isi” dan “irama” sangat lekat
hubungannya dengan zamannya dan pribadinya seseorang yang bersangkutan.
Berdasarkan tayangan yang saya lihat di https://youtu.be/M90E2vT7zF4 ,
Pendidikan Zaman Kolonial dapat tergambarkan sebagai berikut:
• 1854 Bupati menginisiasi pendirian sekolah kabupaten yang hanya
mendidik calon pegawai. Sekolah bumiputera lahir dan hanya mempunyai
3 kelas. Rakyat hanya diajari membaca, menulis, dan menghitung
seperlunya.
• 20 Mei 1908 Organisasi Boedi Oetomo lahir sebagai tonggak pergerakan
perjuangan Bangsa Indonesia.
• 1920 Cita-cita baru lahir untuk perubahan radikal dalam Pendidikan dan
pengajaran.
• 1922 Lembaga Pendidikan Taman Siswa lahir sebagai gerbang emas
Kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa.
Berdasarkan tayangan yang saya lihat di https://youtu.be/pjPOEHXtTMU Ki
Hajar Dewantara mengejewantahkan pendidikan (khususnya untuk anak) adalah
tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya, Pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Tujuan Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara ada tiga, yaitu:
• Hamemayu Hayununging Sarira
• Hamemayu Hayununging Bongso
• Hamemayu Hayununging Bawono
Dasar Kerja Pendidik ada tiga dan disebut dengan Tri Loka:
• Ing Ngarsa Sung Tuladha
• Ing Madya Mangun Karsa
• Tut Wuri Handayani
Sistem Pendidikan ada tiga dan disebut dengan Tri Mong:
• Momong: Merawat dengan penuh kasih saying, menanamkan kebiasaan-
kebiasaan baik.
• Among: Memberi contoh tentang baik dan buruk tanpa harus
memaksa/mengambil hak anak.
• Ngemong: Mengamati, merawat, menjaga agar anak mampu
mengembangkan dirinya, bertanggung jawab dan disiplin berdasarkan
nilai-nilai yang dimiliki sesuai kodratnya.
Aktivitas Pendidikan ada tiga dan disebut dengan Tri Pusat:
• Keluarga: mendidik budi pekerti dan laku sosial.
• Perguruan: sebagai balai wiyata, usaha mencari dan memberikan ilmu
pengetahuan disamping Pendidikan intelek.
• Pergerakan pemuda: sebagai, untuk melakukan penguasaan diri,
yangdaerah merdekanya kaum pemuda amat perlu buat pembentukan
watak.
Menjadi seorang guru berarti menjadi penerus langkah beliau yang sudah
dianugerahi Doktor Honoris Causa karena jerih payahnya memperjuangkan
pendidikan untuk Bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai