Anda di halaman 1dari 2

NAMA : AIDA ZULVIYA RAHMANY

NIM :201710070311147

C. Aliran Pendidikan Indonesia


Pada tahun 1851 didirikan sekolah “ Dokter Jawa “ didirikan untuk melatih kaum
pribumi untuk menjadi “ mantra cacar “ karena ketika itu penyakit cacar sedang mewabah.
Tahun 1851 itu juga dibuka dua kwekschool untuk melatih guru bantu sekolah – sekolah
modern sistem barat.
Selanjutnya pada tahun 1902 di Batavia dibuka sekolah sekolah kedokteran yang
dinamakan School tot Opleiding voor Indische Artsen ( STOVIA ) dan didirikan pula pada
tahun 1913 di Surabaya, dinamakan Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS).
Pendidikan yang diselenggarakan pemerintah hanyalah untuk mencetak pegawai –
pegawai murah, sehingga pendidikan tersebut tidak memperhatikan pendidikan moral bagi
murid-murid pribumi, yang diutamakan adalah bisa membaca, menulis, dan berhitung.
Pendidikan diukur dan diarahkan kepada pembentukan suatu elite sosial untuk selanjutnya
dipergunakan sebagai alat bagi kepentingan supremasi politik dan ekonomi Belanda di
Nusantara.
1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
a. Konsep Pendidikan Taman Siswa
Menurut Suprayoko (2006) ada tujuh konsep pendidikan dalam pandangan Taman
Siswa, yaitu :
1. Pendidikan adalah Badan Perjuangan
2. Anti Intelektualisme
3. Asas Pancadarma
4. Tujuan Pendidikan
5. Konsep Tringa
6. Sistem Among
7. Kerja Sama

b. Asas dan Tujuan Taman Siswa


Menurut Tirtarahardja&Sulo (2005) Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
mempunyai tujuh asas perjuangan untuk menghadapi pemerintah Kolonial
Belanda serta sekaligus untuk mempertahankan kelangsungan hidup bersifat
nasional, dan demokrasi. Ketujuh asas tersebut dikenal dengan “asas 1992”
sebagai berikut :
1. Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri (zelf
beschikkingsrecht) dengan mengingat terbitnya persatuan dalam peri kehidupan
umum.
2. Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah.
3. Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri
4. Bahwa pengajaran harus tersebar luas
5. Bahwa sebagai konsekuemsi hidup dengan kekuatan sendiri
6. Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri
7. Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keikhlasan lahir dan batin
2. Ruang Pendidikan INS Kayutanam
a. Dasar dan Tujuan Pendidikan INS Kayutanan
Memiliki asas-asas yaitu : berfikir dan rasional, keaktifan dan kegiatan,
pendidikan masyarakat, memperhatikan pembawaan anak, dan menentang
intelektualisme ( Tirtarahardja & Sulo, 2005 ).
b. Program Pendidikan dan Kurikulum Pendidikan INS Kayutanan
Menurut Tirtarahardja & Sulo (2005) pengembangan kelembagaan, sarana
prasarana pendidikan, pemberantasan buta huruf, dan penerbitan majalah anak-
anak.
3. Gerakan Pendidikan Muhammadiyah
Muhammadiyah mendirikan sekolah di Karangkajen, Yogyakarta, pada 1913. Tujuan
pendidkan Muhammadiyah dapat diperjelas antara lain sebagai berikut :
a. Untuk membentuk pribadi berakhlak mulia
b. Sebagai persiapan bekal menuju kehidupan dunia dan akhirat
c. Menumbuhkan semangat ilmiah bagi para pelajar
d. Menumbuhkan potensi dan bakat asal pada anak didik
e. Menumbuhkan kesadaran manusia untuk mengabdi dan takut kepada Allah
f. Menguatkan ukhuwah Islamiyah dikalangan kaum muslim

Patut disadari bahwa pada mulanya organisasi ini mendapat tantangan dan
hambatan, terutama dari kaum adat dan ulama tradisional. Muncul tuduhan bahwa
Muhammadiyah menyimpang dari garis ahlus-sunnah wal-jamaah. Lambat laun
masyarakat mengalami “pencerahan pemikiran” bahwa modernisasi memang
suatu keharusan. Golongan-golongan yang dahulu menghambat langkah
Muhammadiyah akhirnya tidak mendapat jalan lain kecuali meniru, mengikuti,
dan bergabung dalam jejak Muhammadiyah.

DAFTAR PUSTAKA
Husamah; Restian, A. & Widodo, R. (2015).Pengantar Pendidikan. Malang :
UMM Press

Anda mungkin juga menyukai