NPM : 23530633
Perjalanan Pendidikan
Nasional
Pendahuluan
Pembahasan
Pada era sebelum kemerdekaan, pendidikan sangat terbatas bagi bangsa Indonesia.
Pada era tersebut, hanya kaum bangsawanlah yang mendapatkan pendidikan. Ki Hajar
Dewantara sebagai tokoh pendidikan pernah menempuh pendidikan di belahan bumi bagian
barat. Ia tidak mau menerapkan sistem pendidikan yang bercorak barat, karena sistem
pendidikan barat tidak sesuai dan tidak cocok untuk ideologi masyarakat Indonesia. Dalam
sistem pendidikan bangsa barat terdapat paksaan, hukuman, perintah, hal tersebut dinilai
berbahaya bagi perkembangan karakter bangsa Indonesia yang merupakan bangsa timur.
Bangsa yang hidup dalam khasanah nilai nilai tradisional berupa kehalusan rasa, hidup dalam
kasih sayang, cinta akan kedamaian, ketertiban, kejujuran dan sopan dalam tutur kata dan
tindakan.
Pada era tersebut terdapat beberapa sekolah yang didirikan kolonial. Sekolah tersebut
hanya mengajarkan materi baca, tulis, dan hitung. Sekolah era kolonial tidak mengajarkan
materi secara mendalam kepada kaum pribumi. Output dari sekolah tersebut ialah mencetak
kaum pribumi menjadi pekerja yang membantu kepentingan kolonial. Selain itu sekolah
tersebut menggunakan sistem yang otoriter dalam mendidik kaum pribumi. Melihat fenomena
tersebut Ki Hajar Dewantara tergerak hatinya untuk mendirikan sekolah. Ki Hajar mendirikan
sekolah bernama Taman Siswa. Pada sekolah Taman Siswa, para siswa diberi kebebasan
untuk belajar sesuai dengan minat dan bakatnya asalkan tidak melanggar aturan dan norma
yang berlaku di sekolah. Dalam ajarannya Ki Hajar Dewantara mencetuskan tiga semboyan
yang hingga saat ini masih digunakan dalam dunia pendidikan, semboyan tersebut yakni ing
ngarsa sung tuladha artinya di depan memberikan contoh, ing madya mangun karsa artinya
di tengah memberikan motivasi dan semangat, dan tut wuri handayani artinya di belakang
memberikan dorongan.
Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu yang penting bagi kemajuan bangsa. Pada penerapan
sistem pendidikan yang digunakan haruslah sesuai dengan ideologi dan keadaan bangsa, agar
tidak menjadi masalah bagi perkembangan karakter bangsa. Pada sistem pendidikan di
Indonesia kemerdekaan belajar menjadi kunci keberhasilan belajar. Sekolah Taman Siswa
yang didirikan Ki Hajar Dewantara menjadi solusi dari berbagai masalah pendidikan yang
di era kolonial. Dalam ajarannya Ki Hajar Dewatara mencetuskan tiga semboyan yakni ing
ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani.
Daftar Pustaka
KONSEP PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA DALAM PENDIDIKAN TAMAN
SISWA (Tinjauan Humanis-Religius). ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010
Tauchid Moh,dkk.2014 Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama: Pendidikan. Majelis Luhur
Persatuan Tamansiswa.