Anda di halaman 1dari 5

KONFLIK SOSIAL

PERANG SAMPIT 2001

Disusun oleh:
1.Aulia soma Wijaya
2.Bunga aulia
3.Gyazelia Gita Merti
4.Jasmine Julianasari Putri
5.Shakila Nayyara Shakura
A.PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL
Menurut Soerjono Soekanto bahwa konflik sosial
adalah suatu proses sosial ketika beberapa orang atau
sekelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya
dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai
ancaman dan atau kekerasan.Adapun faktor penyebab
konflik sosial yaitu:
1.Perbedaan individu
2.Adanya perbedaan kepentingan
3.Perbedaan latar belakang budaya
4.Perbedaan Etnis
5.Perbedaan Ras dan Agama

B.PERANG SAMPIT 2001


Perang Sampit atau Tragedi Sampit adalah sebuah
peristiwa Kerusuhan antar-etnis yang terjadi di pulau
Kalimantan pada tahun 2001. bermula sejak 18
Februari 2001, Konflik ini berlangsung sepanjang tahun
tersebut. Konflik ini pecah di kota Sampit, Kalimantan
Tengah sebelum pada akhirnya meluas ke seluruh
provinsi di Kalimantan, termasuk ibu kota Palangka
Raya.

Konflik ini melibatkan dua buah etnis antara suku


Dayak asli dan warga Imigran Madura dari pulau
Madura. Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001
ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah
warga Dayak. Konflik ini mengakibatkan lebih dari 500
kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura
kehilangan tempat tinggal di Kalimantan. Dari laporan
data, tidak sedikit warga Madura yang juga ditemukan
dipenggal kepalanya oleh masyarakat Dayak dalam
konflik ini.

Faktor Penyebab Perang Sampit 2001

1.Transmigrasi Suku Madura ke Kalimantan.

Suku Madura tiba di Kalimantan melalui program


Transmigarasi yang dicanangkan oleh Pemerintah
Kolonial Belanda yang kemudian dilanjutkan oleh
Pemerintah Indonesia. Keberadaan suku Madura di
Pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah
menimbulkan persaingan antara warga Dayak dan
Madura.

2.Pembakaran Rumah Salah Seorang Suku Dayak.

Terdapat beberapa versi mengenai penyebab insiden


kerusuhan tahun 2001. Salah satu versi mengklaim
bahwa ini disebabkan oleh pembakaran sebuah rumah
Dayak. Versi lain mengatakan bahwa kebakaran ini
disebabkan oleh warga Madura dan kemudian
sekelompok anggota suku Dayak mulai membakar
rumah-rumah di permukiman Madura.
3. Upaya Saling Membela Diri.

Profesor Usop (Asosiasi Masyarakat Dayak)


menyatakan bahwa pembantaian oleh etnis Dayak
dilakukan demi mempertahankan diri setelah beberapa
anggota diserang oleh etnis Madura. Warga Dayak
disiksa dan dibunuh oleh sekelompok warga Madura
setelah sengketa judi di Desa Kerengpangi pada 17
Desember 2000.

Dampak Perang Sampit 2001


Dampak Positif :
1. Membangun kesatuan antar kelompok sehingga
lebih solid lagi.
2.Mendorong untuk kembali mengkoreksi diri, dengan
adanya konflik yang terjadi,mungkin akan membuat
kesempatan bagi salah satu ataupun kedua belah pihak
untuk salingmerenungi kembali, berpikir ulang tentang
kenapa bisa terjadi perselisihan ataupun konflik
diantara mereka.
3. Mengembangkan alternatif yang baik : Bisa saja
dengan adanya konflik yang terjadidiantara orang per
orang atau kelompok per kelompok, membuat mereka
berpikir dia harusmulai mencari alternatif yang lebih
baik dengan misalnya bekerja sama dengan orang
lainmungkin.
Dampak Negatif:
1. Hilangnya harta benda bahkan banyak korban jiwa.
2. Retaknya hubungan antar suku.
3. Menghambat kerjasama.
4. Kesenjangan sosial.

Bentuk Konflik Sosial (Konflik antar etnis)


Perang sampit termasuk contoh bentuk konflik sosial
yaitu konflik antar etnis, karena para transmigran asal
Madura telah membentuk 21 persen populasi
Kalimantan Tengah. Akibatnya, Kalimantan Tengah
merasa tidak puas karena terus merasa disaingi oleh
Madura. Karena adanya permasalahan ekonomi ini,
terjadi kerusuhan antara orang Madura dengan suku
Dayak.

Solusi/Pemecahan masalah
penyelesaian konflik Sampit dapat terjadi
berkat tindakan pemerintah dengan cara
mengevakuasi warga, terus meningkatkan keamanan,
mengadakan rehabilitasi mental, dan menangkap para
provokator yang menjadi sumber penyebab
konflik. Rehabilitasi mental dianggap perlu diterapkan
karena dampak dari Perang Sampit ini mampu
memunculkan trauma yang mendalam, khususnya
bagi orang-orang Suku Madura yang kerabatnya
menjadi korban pemenggalan dari Suku Dayak.

Anda mungkin juga menyukai