Anda di halaman 1dari 54

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Pembimbing Sekolah


dan Pembimbing DU/DI, maka dengan ini Laporan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) disahkan dan disetujui oleh:

Pembimbing Sekolah:

1. M.Ali Al Husain,S.SI ( )

Pembimbing DU/DI :

1. Meiriza Afriadi ( )

Mengetahui, Talang Ubi, 7 Oktober 2021


Kepala SMK Negeri 1 Talang Ubi Ketua POKJA PRAKERIN

Alamsri, S.Pd.I Yoga Nugraha, S.Pd


NIP. 197807052006041011 NIP. 1991111522019031009

Menyetujui,
Pimpinan DU/DI

Junaedi

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang mana telah


memberikan suatu kenikmatan, keimanan dan keyakinan pada saya
selaku penulis dan terurai salam beserta shalawat dan junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW yang mana beliau telah membawa kita kedunia
yang terang benderang dan penuh rahmat.
Saya bersyukur atas selesainya Jurnal dan Laporan PRAKERIN
pelaksanaan program PRAKERIN yang berjalan selama 3 bulan, dalam
keadaan lancar tanpa ada kendala serta rintangan apapun juga. Dalam
melaksanakan PRAKERIN di PT. Indonesia Comnets Plus SBU
SUMBAGSEL saya mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepada penulis


sehingga penulis dapat menyelesaikan PRAKERIN ini dengan tepat
waktu.
2. Bapak Alamsri,S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Talang Ubi.
3. Bapak Yoga Nugraha,S.Pd selaku Ketua Pokja RAKERIN SMK
Negeri 1 Talang Ubi.
4. Bapak M.Ali Al Husain,S.SI selaku Pembimbing Sekolah SMK
Negeri 1 Talang Ubi.
5. Bapak Junaedi selaku Pemimpin DU/DI PT. Indonesia Comnets
Plus SBU SUMBAGSEL.
6. Bapak Meiriza Afriadi selaku Pembimbing PRAKERIN di
PT.Indonesia Comnets Plus SBU SUMBAGSEL
7. Segenap staf dan karyawan PT. Indonesia Comnets Plus SBU
SUMBAGSEL khususnya anggota team doktek retail terima kasih
atas bimbingannya selama melaksanakan PRAKERIN.
8. Kedua Orang Tua dan Keluarga tercinta, yang telah memberikan
dukungan dan doauntuk kelancaran selama PRAKERIN.

ii
Dilaksanakan dan penyelesaian laporan ini Melalui penyusunan
laporan ini pastinya penulis sadar akan banyak ditemukan kekurangan
yang ada. Maka kritik yang membangun sangat penulis harapkan agar
laporan kerja PRAKERIN ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata semoga
laporan kerja PRAKERIN ini bermanfaat bagi semua pihak.

Talang Ubi, 07 Oktober 2021


Penulis

Muhammad Tomi

iii
IDENTITAS SISWA

1. Nama Lengkap : Muhammad Tomi


2. NIS/NISN : 750/0040438619
3. Tempat dan Tgl. Lahir : Desa, Teluk Lubuk, 22 April
2004
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
5. Sekolah : SMK Negeri 1 Talang Ubi
6. Tingkat/Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Dan Jaringan
7. Alamat :Desa Teluk Lubuk Dsn 4

No. Handphone 082183403185

8. Agama : Islam
9. Catatan Kesehatan : Baik

Talang Ubi, 7 Oktober 2021


Siswa PRAKERIN
Foto
3x4cm

Muhammad Tomi

iv
IDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI
INSTANSI/LEMBAGA

1. Nama Perushaan : PT. INDONESIA COMNETS PLUS SBU


SUMBAGSEL
2. Alamat : Jl. Demang Lebar Daun No.1782, 20 Ilir D.
IV, Kec. Ilir Tim, I, Kota Palembang,
Sumatera Selatan
3. No. Telepon : (021) 29532400
4. Nama Pimpinan : Junaedi
5. Nama Pembimbing : Meiriza Afriadi

Mengetahui, Mengetahui, 07 Oktober 2021


Pimpinan DU/DI/Instansi Pembimbing,

Junaedi Meiriza Afriadi

v
PERNYATAAN SISWA

1. Identitas Siswa
a. Nama Lengkap : Muhammad Tomi
b. NIS/NISN : 750/0040438619
c. Kempetensi : Teknik Komputer Dan Jaringan
d. Alamat Lengkap : Desa Teluk Lubuk Dusun 4
e. No. Telp/Hp 082183403185

2. Menyatakan dengan sebenarnya :


a. Akan melaksanakan PRAKERIN dengan sungguh-sungguh
dengan penuh tanggung jawab.
b. Bersedia mentaati segala peraturan yang berlaku di tempat
PRAKERIN dan peraturan di Sekolah.
c. Bersedia menerima sanksi yang sesuai jika melanggar.
d. Mentaati dan mematuhi segala keputusan Rapat komite.

Benar saya yang menyatakan pernyataan di atas tanpa tekanan diri


pihak manapun. Jika saya melanggar penyataan tersebut saya bersedia
disanksi sesuai dengan Tata Tertib SMK Negeri 1 Talang Ubi. Tata Tertib
Peserta PRAKERIN dan peraturan perundangan yang berlaku.

Talang Ubi, 07 Oktober 2021


Mengetahui, Siswa Ybs.
Orang Tua/Wali

Materai 10000

Taufik Muhammad Tomi

vi
PERNYATAAN IZIN ORANG TUA/WALI

1. Identitas Orang Tua/Wali


a. Nama Lengkap : Taufik
b. Alamat Lengkap : Desa Teluk Lubuk Dusun 4
c. No. Telp/Hp 082183632851

2. Menyatakan keberatan/tidak keberatan* mengizinkan anak saya


untuk mengikuti PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) di tempat
PRAKERIN :
a. Nama DU/DI : PT.INDONESIA COMNETS PLUS SBU
SUMBAGSEL
b. Alamat Lengkap : Jl. Demang Lebar Daun No.1782, 20 Ilir D.
IV, Kec. Ilir Tim, I, Kota Palembang,
Sumatera Selatan
c. No. Telp/Hp : (021) 29532400
d. Mulai Kegiatan : 07 Oktober s.d 14 Januari 2022

Talang Ubi, 07 Oktober 2021


Orang Tua/Wali

Taufik

vii
PERNYATAAN PEMBIMBING

1. Pembimbing
a. Pembimbing I
Nama Lengkap : M.Ali Al Husain,S. SI
Alamat Lengkap : Bhayangkara. Kec.Talang Ubi. Kab. PALI
No. Telp/Hp 082280921275

b. Pembimbing II
Nama Lengkap : Meiriza Afriadi
Alamat Lengkap : Jln. Abikusno Cokrosuyoso Lr. Patra RT. 18
Rw. 04 No. 1131 Kertapati Palembang
Sumatera Selatan
No. Telp/Hp 081379230280

2. Menyatakan keberatan/tidak keberatan* membimbing siswa untuk


mengikuti PRAKERIN (Praktik Kerja Industri)di tempat PRAKERIN:
a. Nama DU/DI : PT. INDONESIA COMNETS PLUS SBU
SUMBAGSEL
b. Alamat Lengkap : Jl.Demang Lebar Daun No.1782, 20 Ilir D.
IV, Kec. Ilir Tim. I, Kota Palembang,
Sumatera Selatan
c. No. Telp/Hp : (021) 29532400
d. Mulai Kegiatan : 07 Oktober s.d 14 Januari 2022

Talang Ubi, 07 Oktober 2021


Pembimbing I Pembimbing II

M.Ali Al Husain,S.SI Meiriza Afriadi

viii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan....................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................... ii
Identitas Siswa................................................................................ iv
Identitas Dunia Usaha / Industri / Instansi / Lembaga................. v
Pernyataan Siswa........................................................................... vi
Pernyataan Izin Orang Tua ................................................................. vii
Pernyataan Pembimbing .................................................................... viii

DAFTAR ISI...................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR. ..............................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang .................................................................... 1


Maksud dan Tujuan PRAKERIN ......................................... 1
Maksud PRAKERIN 1
Tujuan PRAKERIN 2
Tempat dan Waktu Pelaksanaan ........................................ 2
Manfaat PRAKERIN ............................................................. 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN


Sejarah PT. Indonesia Comnets Plus SBU
SUMBAGSEL (ICON+)............................................................. 5
Logo dan Tagline PT. Indonesia Comnets Plus SBU
SUMBAGSEL (ICON+)……………………………………….. 7
Makna Logo PT. Indonesia Comnets Plus SBU
SUMBAGSEL (ICON+).............................................................. 8
Visi dan Misi PT. Indonesia Comnets Plus SBU
SUMBAGSEL (ICON+)............................................................. 9
Visi Perusahaan 9

ix
Misi Perusahaan .......................................................... 9

Produk PT. Indonesia Comnets Plus SBU SUMBAGSEL


(ICON+) ....................................................................................... 9
ICONect ........................................................................ 9
ICONWeb ..................................................................... 10
ICONBase .................................................................... 13
ICONApps ................................................................... 14

Struktur Organisasi PT. Indonesia Comnets Plus SBU


SUMBAGSEL (ICON+) ............................................................. 16
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
Uraian Materi… ................................................................................. 17
Rumusan Masalah ...................................................................... 20
Penyelesaian Masalah ................................................................ 20

BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................. 35
Saran........................................................................................................ 35
Saran Untuk Sekolah ........................................................ 35
Saran dan Kritik Untuk DU/DI ........................................... 35

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 37

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 38

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1. Jadwal Kegiatan PT. Indonesia Comnets Plus SBU

SUMBAGSEL .............................................................3

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. Logo PT. Indonesia Comnets Plus SBU

SUMBAGSEL (ICON+) .......................................................... 7

Gambar 2. 2.Struktur Organisasi PT. Indonesia Comnets

Plus SBU SUMBAGSEL (ICON+)………………………… 16

Gambar 3.3. Optical Distribution Point Closure ................. 22

Gambar 4.4. ODP Pole.......................................................... 22

Gambar 5.5. ODP Pedestal .................................................. 23

Gambar 6.6. Prinsip pemantulan dan pembiasan

cahaya (Elliot dan John, 2005) ............................................ 31

Gambar 7.7. Mengupas pelindung tube ............................. 32

Gambar 8.8. Membersihkan tube dari jelly……………. 33


Gambar 9.9. Panjang tube yang dikupas…………….. 33
Gambar 10.10. Membersihkan core dari jelly ................... 34

xii
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Praktik Kerja Lapangan (PRAKERIN) adalah kebijakan “Link
and Mach” yang pada pelaksanaanya dilakukan di dua tempat yaitu
Sekolah dan dunia usaha/industri. Upaya ini dilaksanakan dalam
rangkah peningkatan mutu tamatan sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dalam mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan tuntutan
kebutuhan tentang kerja.
Harapan utama dari penyelenggaraan Kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PRAKERIN) di Dunia Usaha/Industri selain untuk
peningkatan mutu dan profesionalisme siswa sesuai dengan tuntutan
kebutuhan kerja di dunia usaha/industri, juga diharapkan siswa akan
memiliki etos kerja yang meliputi : kemupuan berkerja, motifasi kerja,
inisiatif, kreatif, hasil kerja yang berkualitas, disiplin waktu dan rajin
dalam berkerja.
Untuk mendekteksi perkembangan siswa perserta Praktik Kerja
Lapangan (PRAKERIN) di dunia usaha/industri maka diperlukan
suatu perangkat yang dapat memberikan informasi tentang
kualifikasi dan jenis kegiatan praktik siswa, prangkat yang di maksud
tersebut adalah “jurnal kegiatan siswa”. Jurnal ini sekaligus berfungsi
sebagai laporan kegiatan siswa selama melaksanakan kegiatan
praktik kerja Lapangan (PRAKERIN) di dunia usaha/indusrti.

MAKSUD DAN TUJUAN PRAKERIN

Maksud PRAKERIN
a) Untuk memperoleh wawasan dan mengenal DU/DI.
b) Untuk mengetahui arti disiplin dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.

1
c) Memberi bekal yang nyata bagi siswa/siswi Menenga
kejuruan pada bidang program Teknik Komputer Jaringan
untuk lebih mengembangkan ilmu pengeta
d) Menambah mental dan keterampilan serta kemampuan yang
dimiliki untuk berusaha atau berkerja sehingga dapat
menjadikan siswa/siswi menjadi calon tenaga yang handal di
tengah dunia usaha.
e) Melatih disiplin dan tanggung jawab pada perkerjaan yang
dilakukan.

Tujuan PRAKERIN
1) Mengetahui perkembangan kegiatan siswa selama mengikuti
Praktik Kerja Lapangan (PRAKERIN) antara lain:
a) Kegiatan mingguan.
b) Kemampuan kerja siswa pada Link Produksi.
c) Penilaian dari pihak dunia usaha/industri.
d) Catatan penting dari siswa dan pembimbing Praktik Kerja
Lapangan (PRAKERIN) didunia usaha/industri.

2) Menjadi suatu bukti dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan


(PRAKERIN) yang dilaksanakan di dunia usaha/industri dan
sebagai acuan Penilaian untuk mendapatkan sertifikat yang
harus dimiliki oleh siswa.

TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Adapun Waktu dan Tempat dalam melaksanakan PRAKERIN ini


adalah sebagai berikut :
Tempat : PT. INDONESIA COMNETS PLUS SBU SUMBAGSEL
Waktu : 07 Oktober s/d 14 Januari 2022
Berikut adalah jam masuk, jam istirahat, dan jam pulang PT.
INDONESIA COMNETS PLUS SBU SUMBAGSEL

2
TABEL 1.1
JADWAL KEGIATAN PT. INDONESIA COMNETS PLUS SBU
SUMBAGSEL
Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang
Senin 08:00 Pagi 12:00 Siang 17:00 sore
Selasa 08:00 Pagi 12:00 Siang 17:00 sore
Rabu 08:00 Pagi 12:00 Siang 17:00 sore
Kamis 08:00 Pagi 12:00 Siang 17:00 sore
Jum’at 08:00 Pagi 12:00 Siang 17:00 sore

MANFAAT PRAKERIN
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki manfaat, demikian
pula dengan kegiatan dengan kegiatan PRAKERIN yang telah selesai
dilaksanakan adapun manfaat dari kegiatan PRAKERIN yang telah
penulis laksanakan adalah sebagai berikut:
1. Bahan evaluasi kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh disekolah dengan kenyataan yang ada dilapangan,
disamping itu pula sebagai wawasan dan pengalaman berharga
selama PRAKERIN.
2. Menaba wawasan dan pengalaman penulis menghadapi dunia
kerja yang sesungguhnya.
3. Mendapatkan pengalaman kerja dan belajar bagaimana sistem
kerja dalam sebuah kantor.
4. Memperluas wawasan dan pengetahuan tentang dunia
perkantoran.
5. Dapat bersosialisasi dengan orang-orang yang berada
dilingkungan kantor dan mengatahui bagaimana kehidupan kantor
secara lebih real.
6. Lebih memahami bagaimana jalannya Akuntasi Pada sebuah
instansi atau perusahaan.
7. Siswa/siswi dapat memberikan kontribusi tenaga kerja di kantor
atau industri yang mereka tempatkan.
8. Memberi motifasi dan meningkatkan etos kerja bagi siswa.

3
9. Waktu tempuh untuk mencapai keahlian profesional menjadi lebih
singkat.
10. Mempererat hubungan sekolah dengan partner instansi/ industri.
11. Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatif, kreatif, motifasi kerja,
kerjasama, tingkah laku, emosi dan etika.
12. Sebagai media promosi alumi SMK NEGERI 1 TALANG UBI.

4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

Sejarah PT Indonesia Comnets Plus (ICON+)

PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) adalah perusahaan


nasional yang bergerak dibidang penyelenggara jaringan dan jasa
telekomunikasi. ICON+ merupakan anak perusahaan PT PLN
(Persero) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000. Tujuan awal
lahirnya ICON+ adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan
infrastruktur jaringan kelistrikan untuk telekomunikasi yang semula
hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan layanan jaringan
telekomunikasi bagi operasi ketenaglistrikan. Seiring berjalannya
waktu dan berkembangnya teknologi yang dimiliki serta kebutuhan
industri akan jaringan telekomunikasi, kini ICON+ beroperasi sebagai
penyedia layanan utama jaringan telekomunikasi dengan tingkat
availability dan reliability yang konsisten baik bagi PLN maupun publik.
ICON+ mendukung perkembangan telekomunikasi dan teknologi
informasi di Indonesia dengan memaksimalkan pendayagunaan hak
jaringan ketenagalistrikan milik PT PLN (Persero), yaitu“ Right of Way”
(ROW) untuk menyediakan layanan jasa dan jaringan telekomunikasi
berbasis fiber optic, baik untuk PLN maupun pelanggan corporate
lainnya. Dalam hal ini ICON+ mengembangkan usaha dengan
menyalurkan
kelebihan kapasitas jaringan telekomunikasi ketenaga listrikan
fiber optic milik PLN yang terbentang di Pulau Jawa, Bali, Nusa
Tenggara, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Sejak tahun 1995,
PLN telah mengoperasikan jaringan fiber optic terutama di Jawa untuk
memenuhi kebutuhan telekomunikasi internal PLN. Pada tahun 2000
ICON+ telah memperluas jaringan dan pasarnya dengan melayani
kebutuhan telekomunikasi pelanggan eksternal yang mendapat
dukungan sepenuhnya dari PT PLN (Persero). Selain itu, ICON+ juga

5
menjadi enabler layanan teknologi informasi untuk mendukung proses
bisnis penyediaan layanan kelistrikan.
Berikut adalah table aktivitas/ perkembangan PT. Indonesia Comnets
Plus (ICON+)

Table 2.1

No tahun Aktivitas/ perkembangan


1. 1991 PT PLN (Persero) melakukan kontrak
pembangunan jaringan Fiber optic.

2. 1999 PT PLN (Persero) mengajukan proposal


pendirian Entitas Anak beserta aspek bisnis
yang akan dikelolanya.
3. 2000
PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) berdiri.

4. 2001
Melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan
PT Telkom (Persero).
5. 2002
Kerja sama dengan PT Indosat (Persero) dan
Departemen Perhubungan.
6 2005
Memperoleh izin prinsip Internet Telephony
untuk keperluan publik. Mencapai kinerja
korporasi AAA (Triple A) dengan skor 99.
7. 2007
Memperoleh izin prinsip penyelenggara Jasa
Interkoneksi Internet (NAP) dan penyelenggara
Jasa Internet Telphony untuk keperluan publik.
8. 2012
Menjadi “The Limit Breaker” berdasarkan
pencapaian kinerja yang gemilang.
9. 2013
Mencanangkan strategi dan aktivasi komunikasi
korporat dengan mengusung tagline “We Speak
Beyond Connectivity” dan melakukan brand
activation di 3 kota, yaitu Bali, Surabaya, dan
10. 2014 Jakarta.

Mendapatkan penugasan untuk


mengembangkan optimalisasi pengelolaan
proses bisnis back office dan pengelolaan
11. 2015 administrative back office PT PLN (Persero)
secara bertahap.

6
Penandatanganan Memorandum of
Understanding (MoU) dengan Direktorat Jendral
12. 2016 Pemasyarakatan untuk koneksi internet
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di seluruh
Indonesia.

Penandatanganan Memorandum of
Understanding (MoU) dengan Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi dalam mempercepat
pelayanan publik untuk masyarakat hingga di
tingkat desa. Meraih penghargaan The Best
Electrical Service Company dalam ajang
Indonesia Best Electrical Award 2016 yang
diselenggarakan oleh SWA, Kementrian
ESDM, Dewan Energi Nasional, dan PT PLN
(Persero).
Launching 9 aplikasi terpusat untuk
membantu modernisasi dan digitalisasi proses
bisnis PLN.

Logo dan Makna PT Indonesia Comnets Plus (ICON+)

Gambar 1 Logo ( ICON+)


(Sumber: www.iconpln.net.id)

Mengusung tagline “We Speak Beyond Connectivity” ICON+


percayabahwa dengan kelebihan yang dimiliki perusahaannya yakni
jaringan fiber optic yang dapat menjangkau hingga ke daerah-daerah
terpencil, mereka dapat memenuhi segala kebutuhan pelanggannya.

Makna Logo PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+)

7
1. Karakter “I” (Integrity)
ICONETS harus jujur, tulus dan dapat dipercaya dalam
berpikir,berkata dan bertindak. Dan tanda coretan garis ke atas
pada huruf “I”melambangkan ICONETS harus selalu berhubungan
dengan Tuhan Yang Maha Esa.

2. Karakter “C” (Care)


ICONETS selalu bersikap peduli, berempati dan responsif serta
memberikan pelayanan yang melebihi harapan pemegang saham.

3. Karakter “O” (Open Minded)


ICONETS bersikap objektif dan komunikatif untuk menghasilkan
kinerja yang lebih baik.

4. Karakter “N” (Innovation)


ICONETS selalu mengerahkan kreatifitas dalam segala hal untuk
menghasilkan nilai tambah bagi stakeholder.

5. Lingkaran Ellipse (Team Work)


ICONETS percaya bahwa kekuatan sinergi dapat membentuk tim
pemenang. ICONERS bekerja sama dengan semangat gotong
royong, saling mengisi dan menyemangati, berpikir matang-
matang untuk memperoleh hasil yang maksimal.

6. Karakter “+” (Excellence)


ICONETS bekerja dengan cerdas dan ulet untuk menghasilkan
kualitas terbaik dalam mendukung keberhasilan perusahaan.

7. Warna
Menghormati induk (PLN) yang bermakna saling menghormati satu
sama lain.
• Merah : passion (keinginan kuat)
• Biru : sky (sangat luas)
• Kuning : alert (waspada terhadap kompetitor)

8
Visi dan Misi PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+)

Visi Perusahaan
Menjadi penyedia solusi TIK terkemuka di Indonesia
berbasis jaringan melalui pemanfaatan aset strategis.
Misi Perusahaan
a. Memberikan layanan TIK yang terbaik di kelasnya kepada
pelanggan guna meningkatkan nilai perusahaan.
b. Memenuhi kebutuhan dan harapan PLN secara proaktif
dengan menyediakan solusi-solusi TIK yang inovatif dan
memberikan nilai tambah.
c. Membangun organisasi pembelajar yang berkinerja tinggi
untuk mendorong perusahaan mencapai bisnis yang unggul
dan menjadi pilihan bagi talenta-talenta terbaik.
d. Memberi kontribusi terhadap perkembangan telekomunikasi
nasional.

Produk PT Indonesia Comnets Plus (ICON+)

ICONect
Layanan ini merupakan solusi konektifitas yang
memberikan nilai lebih bagi pelanggan. Solusi yang diberikan
berupa komunikasi data yang menghubungkan lokasi
pelanggan di berbagai wilayah Indonesia. Jaringan end to end
fiber optic akan menjamin kelancaran pertukaran informasi
yang cepat dan aman sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Adapun layanan ICONect terbagi menjadi 4, yaitu:

1. Metro Ethernet (Metronet)


Metronet adalah layanan komunikasi data yang
merupakan kombinasi sempurna teknologi Optical Transport,
Giga Ethernet Switching, dan IP Network yang secara

9
khusus diperuntukan untuk daerah metropolitan. Metronet di
ICON+ merupakan layanan komunikasi data dengan system
dedicated connection antara satu lokasi ke lokasi lainnya,
berbasis fiber optic dengan menggunakan teknologi Ethernet
di usernya, metronet bukan termasuk teknologi TDM yang
ada pada Clear Channel.
ICON+ memiliki jaringan metronet yang murni
dikelola sendiri tanpa membeli jaringan dari provider lain
(baik link maupun transport) sehingga keamanan data
pelanggan pasti nya lebih terjamin karena tidak ada tangan
ketiga yang ikut bermain.

2. IP VPN (Internet Protocol – Virtual Private Network)


IP VPN adalah layanan komunikasi data yang bersifat
shared network dengan berbasis teknologi IP dilengkapi oleh
teknologi MPLS (Multi Protocol Label Switching) untuk
membentuk suatu Wide Area Network (WAN).

3. Clear Channel
Clear Channel adalah layanan jaringan
telekomunikasi non protocol berbasis teknologi SDH
(Synchronous Digital Hierarchy) yang menggunakan media
transmisi end to end fiber optic, sehingga memiliki tingkat
keandalan dan keamanan yang tinggi.
Clear Channel merupakan layanan komunikasi data
dengan system dedicated connection antara satu lokasi ke
lokasi lainnya (point topoint) dan memiliki kapasitas mulai
dari 2 Mbps (E1) sampai dengan 10 Gbps (STM 64) dengan
waktu koneksi tidak terbatas.

4. IP VSAT (Internet Protocol – Very Small Aperture


Terminal)

10
IP VSAT adalah layanan komunikasi satelit yang
menggunakan teknologi VSAT sebagai perangkat
komunikasi yang terintegrasi dengan network berbasis IP.

ICON Web
Kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan akses informasi dan
komunikasi tanpa batas melalui jaringan internasional dan peering dengan
provider lokal. Adapun layanan ICONWeb terbagi menjadi 4, yaitu:

1. Internet Corporate
Internet Corporate adalah layanan internet kecepatan tinggi
yang berbasis teknologi VPN MPLS dengan lastmile fiber
optic sehingga mampu memberikan kualitas layanan dan keamanan
jaringan yang terbaik.

Internet Corporate merupakan layanan komunikasi data


dengan system dedicated (point to point), sebagai satu layanan
dengan tingkat QoS dan keamanan lebih baik dibandingkan
dengan jaringan IP biasa, dengan layanan Internet Corporate,
pelanggan dapat melakukan akses internet selama 24 jam non
stop. Tarif yang berlaku adalah flat, sehingga pelanggan tidak perlu
khawatir terhadap fluktuasi biaya internet setiap bulannya.
2. Indonesia Internet Exchange Access
Indonesia Internet Exchange Access Merupakan solusi
efektif bagi perusahaan yang memerlukan interkoneksi nasional ke
Indonesia.

3. IP Transit NAP
Network Access Point adalah titik interkonesi jaringan
dimana Internet Service Provider (ISP) dan Network Service
Provider (NSP) dapat saling terhubung dalam suatu peering.
Dengan adanya NAP menggunakan Tier 1 akan mempermudah
koneksi Internet Telephony, VoIP, VPN, streaming media, dan
Video Conference terutama ke link international.

11
4. I-WIN
I-WIN Merupakan solusi efektif untuk keandalan interkoneksi
internet nasional. I-WIN adalah layanan professional service bagi
pelanggan yang membutuhkan infrastruktur wi-fi sebagai hotspot
untuk akses layanan internet maupun intranet.

5. Hosting
ICON+ menyediakan layanan pelengkap berupa Hosting
bagi pelanggan layanan Internet dengan storage capacity mulai
dari 1GB hingga 10GB dengan peningkatan per 1GB.
1. Hosting:
1) Berdasarkan platform content dibagi 2 jenis umum:
a) WEB hosting
b) MAIL hosting

2) Berdasarkan kinerja dibagi 2 jenis:


a) SHARED hosting
b) DEDICATED hosting

2. Domain:
a) Indonesia (.ID)
b) Global/Internasional

3. Layanan Tambahan Lainnya:


1) DNS
a. Resolver
b. Authoritive
2) SMTP
a. Gateway
b. Filter
c. Spooling

12
ICONBase
Infrastruktur yang handal menjadi kunci dimana keamanan data
menjadi hal yang penting saat ini. ICON+ memberikan berbagai macam
layanan, infrastruktur yang aman dan dapat memberikan nilai yang lebih
bagi efisiensi bisnis pelanggan. Didukung oleh data center Tier-3 yang
berlokasi di dalam negeri. ICON+ berkomitmen untuk memberikan
layanan infrastruktur terbaik dengan tingkat keamanan yang tinggi.
Adapun layanan ICONBase terbagi menjadi 3, yaitu:
1. ICONCloud Virtual Data Center
Merupakan solusi berbagai kebutuhan infrastruktur cloud
computing untuk mendukung kinerja bisnis.

2. Data Center Colocation


Data Center Colocation Merupakan penempatan perangkat
server dan network pelanggan dengan jaminan keamanan dan
keandalan terbaik. Layanan ini bertujuan untuk mendukung
perusahaan yang belum
memiliki ruang server ataupun memerlukan rak server tambahan
untuk berbagai kebutuhan.

3. Manage Service Router


Merupakan layanan terintegrasi untuk kenyamanan dan
kemudahan bisnis.

ICONApps
Sebagai “ICT Enabler of PLN”, ICON+ memberikan berbagai
solusi aplikasi untuk menunjang integrasi proses bisnis PLN. Solusi-solusi
tersebut ditujukan untuk dapat senantiasa membantu PLN memberikan
pelayanan terbaik bagi pelanggannya. Adapun layanan ICONApps terbagi
menjadi 3, yaitu:

13
1. I-SEE/VASS (Video As A Service)
Merupakan layanan Video Surveillance berkualitas tinggi
dengan kapasistas jaringan dan penyimpanan terbaik.

2. I-VIP (Video Conference)


Merupakan layanan komunikasi interaktif video dan
suara yangmelibatkan dua partisipanatau lebih, baik
dalam lokasi geografis yang sama maupun berbeda.

3. Solusi Aplikasi Ketenagalistrikan (PLN)


a. Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
Merupakan sistem aplikasi terpusat yang dibuat secara
online (web-based application) dan mencakup keseluruhan
proses bisnis dan administrasi bagi pelanggan PLN. Hingga
saat ini, sistem aplikasi tersebut melayani kebutuhan
pelayanan pelanggan yang meliputi: online imaging, ERP PLN,
listrik pra-bayar, pembayaran non-tagihan listrik, dan pengelolaan
contact center.
b. Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpadu (APKT)
Merupakan aplikasi yang digunakan untuk pengelolaan
operasional jaringan, distribusi jaringan, record dan recovery
dari gangguan dan keluhan pelanggan. Pengelolaan dilakukan
secara online, realtime dan terintegrasi dengan proses bisnis
PLN lainnya.
c. Contact Center 123 PLN
Merupakan sistem pelayanan pelanggan yang ditujukan
untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan PLN, dalam
melakukan komunikasi, penyampaian gangguan dan keluhan
pelanggan. Sistem ini dikelola secara terpusat oleh PT ICON+
dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan PLN.

14
d. Batu Bara Online (BBU)
Merupakan aplikasi yang ditujukan untuk melakukan
pengelolaan batu bara, yang meliputi requirement, design,
pengembangan, implementasi, operasional, dan pengelolaan
batubara sesuai proses bisnis PLN. Aplikasi ini dikelola
ICON+ secara terpusat.
e. Centralized Automatic Meter Reading (AMR)
Merupakan aplikasi yang dikelola secara terpusat untuk
melakukan pembacaan meter listrik. Aplikasi ini juga ditujukan
untuk end-to-end pengelolaan energi, mulai dari pembangkitan,
transmisi, dan distribusi listrik.
f. Document Management System (DMS)
Merupakan aplikasi yang digunakan untuk menangani
endto-end pengelolaan dokumen (document life cycle). Aplikasi ini
menangani pengelolaan dokumen secara elektronik, mulai dari
proses drafting, review, publikasi, penyimpanan, dan
pemusnahan dokumen.
g. Catat Meter Online (i-CMO)
Merupakan aplikasi pembacaan meter listrik yang dilakukan
secara terpusat dan ditujukan untuk melayani penagihan listrik
secara postpaid dan prepaid. Aplikasi ini juga terintegrasi langsung
dengan system AP2T dan AT2LT.
h. Field Service - Work Force Management (WFM)
Merupakan aplikasi online terkait dengan pengelolaan work
force, terutama terkait penanganan gangguan yang dikelola secara
terpusat.

15
4. Seat Management
Layanan Seat Management mendukung kinerja operasional IT
perusahaan pelanggan.

Struktur Organisasi PT. Indonesia Comnets Plus SBU


SUMBAGSEL (ICON+)

Berikut dibawah ini adalah struktur organisasi PT. Indonesia


Comnets Plus SBU SUMBAGSEL (ICON+)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Indonesia Comnets Plus SBU


SUMBAGSEL (ICON+)

16
BAB III
PEMBAHASAN
Uraian Materi

Menurut AYU MONAWIT SIBUEA (2020) dalam skripsi yang


berjudul “STUDI MICROBENDING LOSS SINGLE MODE FIBER
OPTIC DALAM BUTIRAN PASIR TERHADAP TEKANAN “ Fiber
optic atau serat optik adalah sebuah bahan transparan yang sangat
jernih, atau kabel yang terbuat dari bahan kaca atau plastik, yang
dapat digunakan untuk mentransmisikan gelombang cahaya (Crisp
& Elliot, Serat Optik: Sebuah Pengantar Edisi Ketiga, 2008) atau
dapat juga diartikan serat optik adalah silinder kaca panjang yang
dapat mengirimkan cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya tanpa
kebocoran, cahaya yang merambat menabrak dinding silinder
dengan sudut datang lebih besar daripada sudut kritisnya untuk
refleksi internal total (Smith, 2000).
Menurut HANSON RONALDO ASSALAM (2019) dalam
skripsi yang berjudul “PEMANFAATAN SERAT OPTIK DENGAN
KONFIGURASI SINUSOIDAL UNTUK SENSOR BEBAN “ Serat
optic merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat
dari kaca atau plastik yang sangat halus dan dapat digunakan
untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ketempat
lain.
Serat optik terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti
kaca (glass). Didalam serat inilah energi cahaya yang dibangkitkan
oleh sumber cahaya ditransmisikan sehingga dapat diterima oleh
unit unit penerima (receiver). Serat optik umumnya digunakan
dalam sistem telekomunikasi serta dalam pencahayaan, sensor,
dan optik pencitraan. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh
kemurniaan dari bahan penyusun gelas. Semakin murni bahan
gelas, maka semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik
(Nugraha, 2006).

17
Dari penjelasan diatas menurut pendapat AYU MONAWIT
SIBUEA dan HANSON RONALDO ASSALAM, dapat penulis
simpulkan bahwa Fiber optic atau serat optic merupakan saluran
transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari bahan kaca atau
plastik, yang mempunyai bahan transparan yang jernih yang
digunakan untuk mentransmisikan gelombang cahaya dari suatu
tempat ketempat lainnya.

1. Struktur-struktur dasar dari sebuah serat optik yang terdiri dari


3 bagian,
sebagai berikut:
1. Inti (core)
Bagian yang paling utama dinamakan bagian inti
(core),dimana gelombang cahaya yang dikirimkan akan
merambat dan mempunyai indeks bias lebih besar dari
lapisan kedua.
2. Kulit (cladding)
Berfungsi sebagai cermin yaitu memantulkan cahaya
agar dapat merambat ke ujung lainnya.Dengan adanya
cladding ini cahaya dapat merambat dalam core serat
optik. Cladding terbuat dari bahan gelas dengan indeks
bias yang lebih kecil dari core. Cladding merupakan
selubung dari core.
3. Jaket (coating)
Bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan
cladding yang terbuat dari bahan plastik yang elastis
dengan fungsi:
a. Menghindari terjadinya kerusakan yang disebabkan
oleh pengaruh luar.
b. Mengurangi loss hamburan pada permukaan inti.
c. Melindungi serat dari kontaminasi penyerapan
permukaan.

18
d. Mengurangi cahaya yang loss dari inti ke udara
sekitar.
2. Jenis-Jenis Fiber Optik:
1. Fiber Optik SingleMode
Kabel fiber optik single mode yaitu kabel jaringan
yang memiliki transmisi tunggal, sehingga hanya
bisa menyebarkan cahayanya hanya melalui satu inti
dalam suatu waktu.

Jenis fiber optik ini memiliki inti berukuran kecil


dengan diameter sekitar 9 mikrometer yang digunakan
untuk mentransmisikan gelombang cahaya dari sinar
inframerah dengan panjang gelombang 1300-1550
nanometer.

2. Fiber Optik Multimode

Kabel Fiber optik multimode merupakan kabel


yang dapat mentransmisikan banyak cahaya dalam
waktu bersamaan karena memiliki ukuran inti besar
yang memiliki diameter sekitar 625 mikrometer.
Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk
keperluan komersial yang pada umumnya diakses
banyak orang. Fiber optik ini mengirimkan sinar
inframerah yang memiliki panjang 850-1300 nanometer.
3. Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik
1. Kelebihan Fiber Optik:
a. Memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan
kapasitas mencapai 1 GB/detik.
b. Dapat mentransmisikan data dengan jarak yang cukup
jauh tanpa adanya bantuan penguat sinyal.
c. Bahannya terbuat dari kaca dan plastik sehingga tahan
terhadap karat.
d. Ukuran kabel sangat kecil dan fleksibel.

19
Kabel ini memanfaatkan gelombang cahaya sehingga
tidak terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik
seperti gelombang radio.
f. Fiber optik tidak mengandung aliran listrik sehingga
mencegah terjadinya kebakaran akibat konsleting.
g. Memiliki keamanan tinggi karena minim distorsi.
2. Kekurangan Fiber Optik:
a. Biaya instalasi dan perawatan cenderung lebih mahal
dari pada jenis kabel lainnya.
b. Membutuhkan sumber cahaya yang kuat.
c. Kabel harus dipasang dengan jalur berbelokuntuk
memaksimalkan kecepatan dan kelancaran transmisi
cahaya.

Rumusan Masalah

Pada pembahasan laporan terdapat beberapa masalah yaitu :


1. Apa saja peralatan yang digunakan untuk memasang fiber
optic?
2. Bagaimana faktor kerugian-kerugian yang dialami fiber optic
dalam faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik?
3. Bagaimana langkah-langkah untuk melakukan instalasi
penyambungan fiber optic?
Penyelesaian Masalah
Sebelum melakukan perbaikan fiber optik, maka perlu disusun
langkah-langkah persiapan perbaikan, yaitu sebagai berikut :
Menyiapkan peralatan fiber optic
Berikut peralatan yang digunakan untuk memasang
fiber optic, yaitu sebagai berikut:

1. ODP (Optical Distribution Point)


ODP merupakan sebuah perangkat pendukung layanan
fiber optik yang berfungsi sebagai titik terminasi kabel

20
drop optik atau tempat untuk membagi satu core optic ke
beberapa pelanggan (terminal), dan Optical Distribution
Point adalah tempat terminasi kabel yang memiliki sifat-
sifat tahan korosi, tahan cuaca,kuat dan kokoh dengan
konstruksi untuk dipasang diluar. ODP berfungsi sebagai
tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode
terutama untuk menghubungkan kabel fiber optik
distribusi dan kabel drop. Perangkat ODP dapat berisi
optical pigtail, connector adaptor, splitter room dan
dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas
tertentu.
ODP dipasang harus sesuai dengan
peruntukannya, ODP Pole hanya boleh dipasang pada
tiang, ODP Pedestal dipasang pada permukaan tanah,
ODP Wall dipasang pada dinding dan ODP Clousure
hanya boleh dipasang pada kabel SCPT dan kabel
SSW baik pada pertengahan gawang maupun di dekat
tiang.Cara pemasangan ODP dengan cara memetik
salah satu core dari kabel distribusi secara urut.
Kemudian core tersebut dimaskukan kedalam pasif,
pasif yang biasa digunakan pada ODP yaitu pasif 1/8.
Sehingga pasif tersebut displit menjadi delapan.
ODP terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
a. ODP Closure
ODP Closure adalah sebuah kotak hitam yang
terpasang pada kabel jaringan telepon utama SCPT
dan kabel SSW, dan untuk letak pemasangan bisa
berada dekat dengan tiang telepon atapun
terpasang pada pertengahan kabel diantara dua
tiang telepon.

21
x`

Gambar 3.3. ODP Closure


b. ODP Pole
ODP Pole adalah sebuah kotak terminal kabel fiber
optik yang di pasang pada tiang kabel telepon yang
berfungsi sebagai tempat untuk membagi core serat optic
dari kabel utama ke pelanggan sehingga jika rumah anda
dekat dengan kotak ODP Pole/ODP Wall maka akan lebih
mudah jika ingin mengajukan pemasangan jaringan
indihome.

Bagaimana jika tempat tinggal anda jauh dari ODP


Pole atau berjarak lebih dari 100 meter, maka untuk menjadi
pelanggan indihome anda harus membeli sendiri tambahan
kabel fiber (jika rumah anda berjarak lebih dari 100 meter
dari Box ODPPole).

Gambar 4.4. ODP Pole

22
c. ODP Pedestal
ODP Pedestal adalah sebuah tabung yang berisi
sambungan kabel fiber optik yang di letakan di atas
tanah, dan umumnya ODP Pedestal atau ODP tanah
di pasang di sekitar komplek perumahan ataupun
area perkantoran.

Gambar 5.5. ODP Pedestal

2. ODC (Optical Distribution Cabinet)


ODC adalah suatu ruang yang berbentuk kotak
atau kubah (dome) yang terbuat dari material khusus
yang berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan
jaringan optic single mode, yang dapat berisi
connector, splicing, maupun splitter dan dilengkapi
ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu
pada jaringan akses optik pasif (PON), untuk
hubungan telekomunikasi.

Komponen komponen yang ada dalam ODC :


a. Cable Tray, suatu kompartemen yang digunakan untuk
mengamankan, mengorganisasi, dan melindungi serat
optik, patch-cord, pigtail; dan digunakan dalam konteks
manajemen kabel/fiber.
b. Connector, ujung fiber optik yang akan disambungkan
pada konektor adaptor.
c. Parking-lot, suatu tempat terminasi sementara konektor

23
yang belum disambungkan.
d. Patch-cord, utas penyambung; kabel interkoneksi;
biasanya dengan konektor yang sudah terpasang di kedua
ujungnya, digunakan untuk menghubungkan dua
perangkat.
e. Pigtail, seutas serat optik yang pendek untuk
menghubungkan dua komponen optis, dilengkapi satu
konektor pada salah satu ujungnya.
f. Slack storage, suatu kompartemen yang digunakan
untuk mengamankan, mengorganisasikan, dan melindungi
kelebihan kabel/ fiber.
g. Splice Tray, suatu kompartement untuk mengamankan,
mengorganisasikan, dan melindungi sambungan fiber yang
menggunakan teknik splicing.
h. Splice, sambungan permanen antara dua serat optic.

i. Splitter, suatu perangkat yang digunakan untuk membagi

sebuah sinyal optik ke dalam dua atau lebih sinyal.


3. OTB (Optical Termination Box)
OTB adalah alat yang digunakan untuk menyabung fiber optik
dalam server dengan menggunakan pigtail fiber optik.
OTB digunakan sebagai media penyambung dari kabel fiber
optik ke switch dengan mengunakan kabel fiber optic patchcord.
4. OLT (Optical Line Terminal)
OLT merupakan sebuah perangkat yang berteknologi GPON
(Gigabit Passive Optical Network) berfungsi sebagai koneversi dari
sinyal elektrik menjadi optik, interfacing dengan sentral local, dan
interfacing dengan ODN.
dalam sebuah GPON bisa terdiri atas beberapa ODN yang
berfungsi untuk transport dan distribusi data dari OLT ke
ONT/ONU. Komponen pendukung lainnya adalah

24
Pasive/Active Splitter (PS/AS) yang berfungsi untuk
mendistribusikan daya optik ke cabang atau pelanggan.

5. ONT (Optical Network Termination)


ONT adalah perangkat yang berada di rumah
pelanggan sebagai interfaces atau titik penghubung ke CPE
(Customer Premises Equipment). ONT ini disediakan oleh
perusahaan atau badan yang menyediakan jasa sambungan
internet atau biasa kita sebut dengan ISP.
ONT ini bisa kita samakan dengan modem yang biasa
kita pakai untuk mengakses internet di rumah. Namun yang
membedakan adalah teknologi dari kedua perangkat ini.
Untuk modem yang biasa kita temui menggunakan teknologi
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) dengan
menggunakan kabel tembaga. Sedangkan ONT sudah
menggunakan teknologi GPON (Gigabit Passive Optical
Networks) dan dihubungkan melalui jaringan distribusi kabel
serat optic.
Berikut dibawah ini fungsi dari ONT adalah:
1. Melakukan konversi layanan dalam sinyal optik menjadi sinyal
elektrik.
2. Sebagai alat demultiplexer layanan Demultiplexer atau
sering disingkat demux adalah rangkaian-rangkaian yang
digunakan untuk memperbanyak.

jumlah output/keluaran. pada rangkaian demultiplexer input


yang masuk diperbanyak output nya menjadi beberapa
output.
3. Mengeluarkan output layanan berupa Voice, Vide/IP TV
dan data Internet.

25
5. Optical Indoor Outlet (Roset)
Roset adalah box terminasi kabel indoor dan patch cord
yang terhubung ke ONT (optical network terminal), roset yang
kami jual tanpa ada logo atau hanya polos saja tapi kami juga
menerima penyablonan logo pada roset sesuai pesanan. Kami
juga jual fiber optic roset sesuai kebutuhan anda ada yang
hanya box roset dan adepternya saja, ada juga yang boxnya
saja, dan ada pula yang lengkap berikut adapter dan pigtail
didalamnya.
Beberapa aplikasi yang menggunakan Roset
diantaranya yaitu Jarlokaf (Jaringan lokal akses fiber),
Digunakan untuk jaringan ATM, MAN, dan WAN, Pusat data,
TV kabel atau CATV (Community Antenna Television), Home
monitoring, Layanan Triple- Play : voice, data, video, Building
Network Access dll.

6. Patchcord
Patchcord adalah kabel fiber optic dengan panjang tertentu
yang sudah terpasang konektor di ujungnya. digunakan untuk
menghubungkan antar perangkat atau kekoneksi telekomunikasi.
Patchcord merupakan kabel fiber indoor yang dipakai hanya
untuk di dalam ruangan saja.
7. Joint Closure
Joint Closure adalah alat yang digunakan untuk
penyambungan kabel fiber optic. Alat ini biasa digunakan
untuk penambahan panjang kabel fiber optic. Clousure sendiri
ada dua tipe pertama closure dom dan clousure inline.
Untuk clousure dom biasanya digunakan pada tiang dan untuk
untuk closure inline biasa digunakan diiudara atau dalam
tanah,selain itu closure juga mimiliki kapasitas bermacam–
macam,dari closure 12 core, closure 24 core, closure 48

26
core, tergantung kebutuhan dan keperluannya.
8. Kabel Distribusi
Kabel distribusi sama halnya seperti kabel fiber optic
feeder yang mempunyai fungsi untuk meneruskan informasi
yang berupa sinyal optic mulai dari Optical Distribution Cabinet
(ODC) sampai dengan Optical Distribution Point.

9. Kabel Drop Core


Memahami Arsitektur Teknologi FTTX Kabel drop
berfungsi untuk menghubungkan Optical Distribution Point
(ODP) ke Optical Terminal Premises (OTP) di sisi pelanggan.

Menganalisa faktor kerugian-kerugian yg dialami


fiber optic
Berikut adalah kerugian-kerugian yang dialami fiber
optic dalam faktor intrinsik yaitu, sebagai berikut:

1. Penghamburan

Disebabkan karena adanya facet - facet yang


memantulkan dan membiaskan cahaya. Penghamburan dapat
disebabkan karena rayleigh scattering, microbending loss, dan
rugi rugi dispersi.

a. Rayleigh scattering

Hamburan Rayleigh (Rayleigh scatter) adalah efek


terpencarnya cahaya akibat terjadinya perubahan kecil
yang bersifat lokal pada indeks bias bahan inti dan
selongsong.

Dikatakan bersifat lokal karena perubahanhanya


terjadi di lokasi-lokasi tertentu saja di dalam bahan, dan
ukuran daerah yang terkena pengaruh perubahan ini

27
sangat kecil, yaitu kurang dari satu panjang
gelombang cahaya. Terdapat dua hal yang
menyebabkan terjadinya fenomena ini, dan keduanya
timbul di dalam proses manufaktur. Sebab pertama
adalah terdapatnya ketidakmerataan di dalam adonan
bahan-bahan pembuat serat optik. Ketidakrataan dalam
jumlah yang sangat kecil dan bersifat acak mustahil
untuk sepenuhnya dihilangkan. Penyebab kedua
adalah pergeseran pergeseran kecil pada kerapatan
bahan yang biasanya terjadi saat kaca silika mulai
membeku menjadi padat.

b. Microbending loss

Pembengkokan mikro berasal dari keadaan


kabel yang tidak sempurna akibat berbagai pengaruh
dari luar kabel, seperti tekanan dari luar,
ketidaksempurnaan bentuk inti dalam kabel optik
tersebut ataupun ketika proses penarikan saat
instalasi. Adanya perubahan radius inti berakibat
sama seperti halnya pembengkokan mikro dimana
sinyal yang berpropagasi akan hilang pada saat
berpropagasi.
c. Rugi-rugi Dispersi

Dispersi merupakan sinyal yang merambat


mengalami distorsi sehingga mengakibatkan
pemuaian pulsa cahaya yang ditransmisikan,
sehinggapada akhirnya mengakibatkan pulsa-pulsa
tersebut saling tumpang tindih dengan satu
samalainnya. Kita dapat mengurangi tingkat dispersi
di dalam serat optik hingga ke tataran yang masih
bisa diterima. Salah satu caranya adalah dengan
menurukan frekuensi pulsa sehingga

28
jarak antar-pulsa menjadi lebih lebar dan bila tumpang tindih
tetap terjadi maka pulsa-pulsa ini tidak akan terlalu rusak
atau dapat digunakan rangkaian penguat eletronik yang
digunakan pada jarak tertentu.
Prinsip kerja penguat ini adalah mengubah cahaya yang
dalam kedalam bentuk elektrik, kemudian sinyal itu akan
diperkuat daya nya selanjutnya diubah kembali menjadi
sinyal optik untuk ditransmisikan kembali.
Akan tetapi penggunaan penguat ini dianggap kurang
praktis, hal ini disebabkan karena peralatan tersebut dapat
menyebabkan kesalahan tambahan, membatasi kecepatan
transmisi dan lebar bidang serta relatif mahal dalam
penerapannya. (ITU-T Recommendation Series G, 2010).

2. Penyerapan (absorptionloss)
Zat pengotor (impurity) apapun yang masih tersisa di
dalam bahan inti akan menyerap sebagian dari energi
cahaya yang merambat di dalam serat optik. Zat yang
menimbulkan efek paling serius adalah ion-ion hidroksil (OH)
dan zat-zat logam. Ion-ion hidroksil yang merupakan wujud
lain dari air akan menyerap energi gelombang dengan
panjang gelombang 1380 nm, sedangkan zat-zat logam
akan menyerap energi gelombang dengan berbagai nilai
panjang gelombang tertentu.

Berikut adalah kerugian-kerugian yang dialami fiber


optic dalam faktor ekstrinsik yaitu, sebagai berikut:

1. Rugi Penggandengan Ragam (mode coupling losses)

Hal ini terjadi bila sudut sebuah mode yang direfleksikan


berubah karena perubahan diameter inti, pada kasus ini
beberapa mode menyatu (couple). Mode coupling juga terjadi
pada sambungan serat (connection & splices) bila ujung serat

29
disatukan (ITU-T Recommendation Series G, 2010).

2. Rugi Penyambungan

Terdapat tiga masalah utama di dalam proses menyambung


serat optik :

a. Tipe kedua serat harus saling kompatibel.

b. Ujung kedua serat harus diletakkan sedekat-


dekatnya dengan satu sama lainnya hingga
menyisakan sekecil mungkin celah diantara
keduanya.
c. Posisi kedua serat harus dibuat saling
bersesuaian seakurat mungkin di titik
persambungan.
Apabila kita menyambungkan
sebuah serat modus jamak dengan inti
berukuran besar ke serat lainnya yang
memiliki inti lebih kecil, maka hanya
sebagian dari cahaya yang datang dari inti
berukuran besar dapat masuk ke inti
berukuran kecil dan akibatnya sebagin
daya cahaya akan hilang tetapi, jika cahaya
merambat dating dari inti yang lebih kecil
masuk keinti yang lebih besar seluruh
bagian cahaya dapat diterima masuk dan
rugi-rugi daya tidak akan terjadi.

3. Rugi Pembengkokan (macrobending loss)

Bending yaitu pembengkokan serat optik yang


menyebabkan cahaya yang merambat pada serat optik
berbelok dari arah transmisi dan hilang. Sebagai contoh,
pada serat optik yang mendapat tekanan cukup keras dapat

30
menyebabkan ukuran diameter serat optik menjadi berbeda
dari diameter semula, sehingga mempengaruhi sifat
transmisi cahaya di dalamnya. Rugi-rugi macro bending
terjadi ketika sinar atau cahaya melalui serat optik yang
dilengkungkan dengan jari-jari lebih lebar dibandingkan
dengan diameter serat optik, sehingga menyebabkan
kerugian.
Berdasarkan prinsip pemantulan dan pembiasan
cahaya, jika sudut datang lebih kecil dari sudut kritis, maka
mode cahaya tidak dipantulkan secara sempurna melainkan
lebih banyak dibiaskan keluar dari inti serat optik.
Sedangkan untuk sinar yang membentuk sudut datang lebih
besar dari sudut kritis, sebagian besar mode cahaya akan
dipantulkan kembali masuk ke dalam selubung seperti
halnya prinsip pemantulan total.
Kondisi ini mengakibatkan perubahan mode. Jumlah
radiasi optik dari lengkungan serat tergantung kekuatan
medan dan kelengkungan jari-jari.

Gambar 6.6. Prinsip pemantulan dan pembiasan


cahaya (Elliot dan John, 2005)

Berdasarkan gambar diatas bahwa garis normal


selalu mengarah tegak lurus terhadap permukaan inti
(bidang batas inti-mantel). Sekarang, jika inti dilengkungkan,
seperti pada Gambar dibawah ini, Berdasarkan gambar
diatas Maka garis normal akan berubah arahnya mengikuti
permukaan inti.

31
Akibatnya sinar yang tadinya merambat dengan sudut
“aman” kini tidak lagi demikian. Sudut datangnya menjadi
kurang dari sudut kritis dan mengakibatkan sinar harus
dihindarkan. Namun seberapa tajamkah lekukan yang
dikatakan tajam.
Bagaimana cara melakukan instalasi penyambungan fiber
optic

Berikut ini adalah prosedur atau langkah-langkah dalam


melakukan instalasi penyambungan serat optic:

1. Mengukur kabel serat optik dengan menggunakan meteran


sepanjang +150 cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu
menandai dengan isolasi atau spidol.

2. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam


sepanjang batas tersebut. Adapun langkah-langkah untuk
membuka pelindung tube tersebut adalah :
a. Sebaiknya dilakukan secara sedikit sepanjang 25 cm
dengan cara digergaji dan tidak diperbolehkan terlalu
dalam karena akan mengenai tube.
b. Mematahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji
dan sudut patah tidak boleh 30 agar tubetidak ikut patah.
c. Kemudian menarik sehingga yang terlihat hanya benang
pelindung dan mengupas benang tersebut dengan cutter
sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.
Berikut dibawah ini gambar cara mengupas pelindung
tube.

Gambar 7.7 Mengupas pelindung tube

32
3. Membersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi
dengan thinner sampai bersih.
Berikut gambar dibawah ini cara membersihkan tube dari
jelly.

Gambar 8.8 Membersihkan


tube dari jelly

4. Mengukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm,


memberi tanda dengan spidol. Lalu mengupas tube pada batas
tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan sebaiknya
dilakukan demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar
pemotong tube searah jarum jam sebanyak 2 kali lalu dipatahkan
dan tidak lebih dari 30o agar serat optik tidak ikut patah, lalu
menarik tube sehingga yang terlihat hanya serat optik saja yang
dilindungi oleh jelly. Melakukan berulang-ulang sampai sepanjang
100 cm dari ujung tube.
Berikut gambar dibawah ini panjang tube yang dikupas.

Gambar 9.9 Panjang tube yang dikupas

33
5. Membersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah
dibasahi dengan thinner sampai bersih.
Berikut dibawah ini gambar cara membersihkan core dari
jelly.

Gambar 10.10 Membersihkan core dari jelly

34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah menjalani magang selama 3 bulan lebih di PT.
Indonesia Comnets Plus SBU SUMBAGSEL, kesimpulan yang dapat
penulis buat adalah dengan adanya magang ini penulis mendapatkan
banyak pengalaman mengenai dunia kerja. serta menambah
pengetahuan baru baik secara teori maupun praktik kerja. Kegiatan
magang juga mendorong penulis untuk mencari pengalaman dan
pengetahuan lebih banyak lagi mengenai dunia IT, dikarenakan ilmu
yang diajarkan diperkuliahan hanya dasar-dasar dari IT saja
sedangkan didunia kerja lebih banyak masalah yang bervariasi.
Saran
Saran untuk Sekolah
1. Peningkatan mutu yang berkaitan dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi di sekolah harus segera ditingkatkan.
2. Kalau bisa Tempatkan lah siswa/siswi di tempat yang sesuai dengan
Jurusannya.
3. Perlengkapan/peralatan yang menyangkut Teknologi Informasi dan
Komunikasi lainnya harus tersedia semaksimal mungkin pada sekolah.
4. Perlu adanya kekompakan dalam bekerja.

Saran dan Kritik untuk DU/DI


1. Komunikasi yang baik antara siswa praktik dan pembimbing
sangat perlu ditingkatkan untuk kegiatan PRAKERIN.
2. Pengalaman istilah-istilah teknik serta ilmu pengetahuan
khususnya di bidang Teknologi dan Komunikasi perlu
dikembangkan lebih maju dan lebih baik.
3. Seharusnya PT. Indonesia Comnet Plus SBU SUMBAGSEL

menerima lebih banyak pegawai, alasan dari pendapat tersebut


adalah karena saya melihat begitu banyaknya dokumen yang

35
harus dikelola olehsatu orang, contohnya dari bidang aktivasi :

dokumen teknik yang sudah menumpuk sampai seribu

sedangkan orang yang mengerjakan dokumen tersebut kurang

lebih 6 orang dan terkadang ada dokumen yang diperlukan

cepat atau harus segera dikerjakan.kurang lebih 6 orang dan

terkadang ada dokumen yang diperlukan cepat atau harus

segera dikerjakan.

Demikianlah kesimpulan dan saran yang penulis ajukan atas dasar


analisa yang dilakukan dalam pelaksanaan PRAKERIN di PT. Indonesia
Comnets Plus SBU SUMBAGSEL dengan harapan dapat dijadikan bahan
masukan bagi peserta PRAKERIN selanjutnya. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pelaksanaan PRAKERIN ini.

36
DAFTAR PUSTAKA
Yogi, Susilo. 2020. Pembangunan Infrastruktur Jaringan Fiber Optik
Kabupaten Tulang Bawang di PT. Giga Patra Multimedia. Bandar
Lampung. Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya.

Ayu, Monawit Sibuea. 2020. Studi Microbending Loss Single


ModeFiber Optic Dalam Butiran Pasir Terhadap Tekanan. Medan.
Universitas Sumatera Utara.
Hanson, Ronaldo Assalam. 2019. Pemanfaatan Serat Optik Dengan
Konfigurasi Sinusoidal Untuk Sensor Beban. Medan. Universitas
Sumatera Utara.
Firman, Syah. Julian, Atma Jaya. 2020. Analisis Pengaruh
Penyambungan Kabel Fiber Optik Terhadap Kecepatan Jaringan
Internet. Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.

37
LAMPIRAN-LAMPIRAN

38
Dari foto lampiran diatas bahwa pekerjaan saya di PT.
Indonesia Comnets Plus SBU SUMBAGSEL ditugaskan
sebagai tim DOKTEK RETAIL yang mana tugas saya adalah
untuk melakukan pengecekan kembali terhadap Dokumen
Teknik (DOKTEK) instalasi pekerjaan dilapangan . Apakah
pekerjaan yang dilakukan oleh tim dilapangan sudah sesuai
atau belum dengan standar operasional prosedur pekerjaan
tersebut.

39
40
41
42

Anda mungkin juga menyukai