Pembimbing Sekolah:
1. M.Ali Al Husain,S.SI ( )
Pembimbing DU/DI :
1. Meiriza Afriadi ( )
Menyetujui,
Pimpinan DU/DI
Junaedi
i
KATA PENGANTAR
ii
Dilaksanakan dan penyelesaian laporan ini Melalui penyusunan
laporan ini pastinya penulis sadar akan banyak ditemukan kekurangan
yang ada. Maka kritik yang membangun sangat penulis harapkan agar
laporan kerja PRAKERIN ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata semoga
laporan kerja PRAKERIN ini bermanfaat bagi semua pihak.
Muhammad Tomi
iii
IDENTITAS SISWA
8. Agama : Islam
9. Catatan Kesehatan : Baik
Muhammad Tomi
iv
IDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI
INSTANSI/LEMBAGA
v
PERNYATAAN SISWA
1. Identitas Siswa
a. Nama Lengkap : Muhammad Tomi
b. NIS/NISN : 750/0040438619
c. Kempetensi : Teknik Komputer Dan Jaringan
d. Alamat Lengkap : Desa Teluk Lubuk Dusun 4
e. No. Telp/Hp 082183403185
Materai 10000
vi
PERNYATAAN IZIN ORANG TUA/WALI
Taufik
vii
PERNYATAAN PEMBIMBING
1. Pembimbing
a. Pembimbing I
Nama Lengkap : M.Ali Al Husain,S. SI
Alamat Lengkap : Bhayangkara. Kec.Talang Ubi. Kab. PALI
No. Telp/Hp 082280921275
b. Pembimbing II
Nama Lengkap : Meiriza Afriadi
Alamat Lengkap : Jln. Abikusno Cokrosuyoso Lr. Patra RT. 18
Rw. 04 No. 1131 Kertapati Palembang
Sumatera Selatan
No. Telp/Hp 081379230280
viii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan....................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................... ii
Identitas Siswa................................................................................ iv
Identitas Dunia Usaha / Industri / Instansi / Lembaga................. v
Pernyataan Siswa........................................................................... vi
Pernyataan Izin Orang Tua ................................................................. vii
Pernyataan Pembimbing .................................................................... viii
DAFTAR ISI...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
ix
Misi Perusahaan .......................................................... 9
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................. 35
Saran........................................................................................................ 35
Saran Untuk Sekolah ........................................................ 35
Saran dan Kritik Untuk DU/DI ........................................... 35
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 38
x
DAFTAR TABEL
SUMBAGSEL .............................................................3
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Praktik Kerja Lapangan (PRAKERIN) adalah kebijakan “Link
and Mach” yang pada pelaksanaanya dilakukan di dua tempat yaitu
Sekolah dan dunia usaha/industri. Upaya ini dilaksanakan dalam
rangkah peningkatan mutu tamatan sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dalam mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan tuntutan
kebutuhan tentang kerja.
Harapan utama dari penyelenggaraan Kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PRAKERIN) di Dunia Usaha/Industri selain untuk
peningkatan mutu dan profesionalisme siswa sesuai dengan tuntutan
kebutuhan kerja di dunia usaha/industri, juga diharapkan siswa akan
memiliki etos kerja yang meliputi : kemupuan berkerja, motifasi kerja,
inisiatif, kreatif, hasil kerja yang berkualitas, disiplin waktu dan rajin
dalam berkerja.
Untuk mendekteksi perkembangan siswa perserta Praktik Kerja
Lapangan (PRAKERIN) di dunia usaha/industri maka diperlukan
suatu perangkat yang dapat memberikan informasi tentang
kualifikasi dan jenis kegiatan praktik siswa, prangkat yang di maksud
tersebut adalah “jurnal kegiatan siswa”. Jurnal ini sekaligus berfungsi
sebagai laporan kegiatan siswa selama melaksanakan kegiatan
praktik kerja Lapangan (PRAKERIN) di dunia usaha/indusrti.
Maksud PRAKERIN
a) Untuk memperoleh wawasan dan mengenal DU/DI.
b) Untuk mengetahui arti disiplin dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.
1
c) Memberi bekal yang nyata bagi siswa/siswi Menenga
kejuruan pada bidang program Teknik Komputer Jaringan
untuk lebih mengembangkan ilmu pengeta
d) Menambah mental dan keterampilan serta kemampuan yang
dimiliki untuk berusaha atau berkerja sehingga dapat
menjadikan siswa/siswi menjadi calon tenaga yang handal di
tengah dunia usaha.
e) Melatih disiplin dan tanggung jawab pada perkerjaan yang
dilakukan.
Tujuan PRAKERIN
1) Mengetahui perkembangan kegiatan siswa selama mengikuti
Praktik Kerja Lapangan (PRAKERIN) antara lain:
a) Kegiatan mingguan.
b) Kemampuan kerja siswa pada Link Produksi.
c) Penilaian dari pihak dunia usaha/industri.
d) Catatan penting dari siswa dan pembimbing Praktik Kerja
Lapangan (PRAKERIN) didunia usaha/industri.
2
TABEL 1.1
JADWAL KEGIATAN PT. INDONESIA COMNETS PLUS SBU
SUMBAGSEL
Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang
Senin 08:00 Pagi 12:00 Siang 17:00 sore
Selasa 08:00 Pagi 12:00 Siang 17:00 sore
Rabu 08:00 Pagi 12:00 Siang 17:00 sore
Kamis 08:00 Pagi 12:00 Siang 17:00 sore
Jum’at 08:00 Pagi 12:00 Siang 17:00 sore
MANFAAT PRAKERIN
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki manfaat, demikian
pula dengan kegiatan dengan kegiatan PRAKERIN yang telah selesai
dilaksanakan adapun manfaat dari kegiatan PRAKERIN yang telah
penulis laksanakan adalah sebagai berikut:
1. Bahan evaluasi kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh disekolah dengan kenyataan yang ada dilapangan,
disamping itu pula sebagai wawasan dan pengalaman berharga
selama PRAKERIN.
2. Menaba wawasan dan pengalaman penulis menghadapi dunia
kerja yang sesungguhnya.
3. Mendapatkan pengalaman kerja dan belajar bagaimana sistem
kerja dalam sebuah kantor.
4. Memperluas wawasan dan pengetahuan tentang dunia
perkantoran.
5. Dapat bersosialisasi dengan orang-orang yang berada
dilingkungan kantor dan mengatahui bagaimana kehidupan kantor
secara lebih real.
6. Lebih memahami bagaimana jalannya Akuntasi Pada sebuah
instansi atau perusahaan.
7. Siswa/siswi dapat memberikan kontribusi tenaga kerja di kantor
atau industri yang mereka tempatkan.
8. Memberi motifasi dan meningkatkan etos kerja bagi siswa.
3
9. Waktu tempuh untuk mencapai keahlian profesional menjadi lebih
singkat.
10. Mempererat hubungan sekolah dengan partner instansi/ industri.
11. Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatif, kreatif, motifasi kerja,
kerjasama, tingkah laku, emosi dan etika.
12. Sebagai media promosi alumi SMK NEGERI 1 TALANG UBI.
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
5
menjadi enabler layanan teknologi informasi untuk mendukung proses
bisnis penyediaan layanan kelistrikan.
Berikut adalah table aktivitas/ perkembangan PT. Indonesia Comnets
Plus (ICON+)
Table 2.1
4. 2001
Melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan
PT Telkom (Persero).
5. 2002
Kerja sama dengan PT Indosat (Persero) dan
Departemen Perhubungan.
6 2005
Memperoleh izin prinsip Internet Telephony
untuk keperluan publik. Mencapai kinerja
korporasi AAA (Triple A) dengan skor 99.
7. 2007
Memperoleh izin prinsip penyelenggara Jasa
Interkoneksi Internet (NAP) dan penyelenggara
Jasa Internet Telphony untuk keperluan publik.
8. 2012
Menjadi “The Limit Breaker” berdasarkan
pencapaian kinerja yang gemilang.
9. 2013
Mencanangkan strategi dan aktivasi komunikasi
korporat dengan mengusung tagline “We Speak
Beyond Connectivity” dan melakukan brand
activation di 3 kota, yaitu Bali, Surabaya, dan
10. 2014 Jakarta.
6
Penandatanganan Memorandum of
Understanding (MoU) dengan Direktorat Jendral
12. 2016 Pemasyarakatan untuk koneksi internet
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di seluruh
Indonesia.
Penandatanganan Memorandum of
Understanding (MoU) dengan Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi dalam mempercepat
pelayanan publik untuk masyarakat hingga di
tingkat desa. Meraih penghargaan The Best
Electrical Service Company dalam ajang
Indonesia Best Electrical Award 2016 yang
diselenggarakan oleh SWA, Kementrian
ESDM, Dewan Energi Nasional, dan PT PLN
(Persero).
Launching 9 aplikasi terpusat untuk
membantu modernisasi dan digitalisasi proses
bisnis PLN.
7
1. Karakter “I” (Integrity)
ICONETS harus jujur, tulus dan dapat dipercaya dalam
berpikir,berkata dan bertindak. Dan tanda coretan garis ke atas
pada huruf “I”melambangkan ICONETS harus selalu berhubungan
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
7. Warna
Menghormati induk (PLN) yang bermakna saling menghormati satu
sama lain.
• Merah : passion (keinginan kuat)
• Biru : sky (sangat luas)
• Kuning : alert (waspada terhadap kompetitor)
8
Visi dan Misi PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+)
Visi Perusahaan
Menjadi penyedia solusi TIK terkemuka di Indonesia
berbasis jaringan melalui pemanfaatan aset strategis.
Misi Perusahaan
a. Memberikan layanan TIK yang terbaik di kelasnya kepada
pelanggan guna meningkatkan nilai perusahaan.
b. Memenuhi kebutuhan dan harapan PLN secara proaktif
dengan menyediakan solusi-solusi TIK yang inovatif dan
memberikan nilai tambah.
c. Membangun organisasi pembelajar yang berkinerja tinggi
untuk mendorong perusahaan mencapai bisnis yang unggul
dan menjadi pilihan bagi talenta-talenta terbaik.
d. Memberi kontribusi terhadap perkembangan telekomunikasi
nasional.
ICONect
Layanan ini merupakan solusi konektifitas yang
memberikan nilai lebih bagi pelanggan. Solusi yang diberikan
berupa komunikasi data yang menghubungkan lokasi
pelanggan di berbagai wilayah Indonesia. Jaringan end to end
fiber optic akan menjamin kelancaran pertukaran informasi
yang cepat dan aman sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Adapun layanan ICONect terbagi menjadi 4, yaitu:
9
khusus diperuntukan untuk daerah metropolitan. Metronet di
ICON+ merupakan layanan komunikasi data dengan system
dedicated connection antara satu lokasi ke lokasi lainnya,
berbasis fiber optic dengan menggunakan teknologi Ethernet
di usernya, metronet bukan termasuk teknologi TDM yang
ada pada Clear Channel.
ICON+ memiliki jaringan metronet yang murni
dikelola sendiri tanpa membeli jaringan dari provider lain
(baik link maupun transport) sehingga keamanan data
pelanggan pasti nya lebih terjamin karena tidak ada tangan
ketiga yang ikut bermain.
3. Clear Channel
Clear Channel adalah layanan jaringan
telekomunikasi non protocol berbasis teknologi SDH
(Synchronous Digital Hierarchy) yang menggunakan media
transmisi end to end fiber optic, sehingga memiliki tingkat
keandalan dan keamanan yang tinggi.
Clear Channel merupakan layanan komunikasi data
dengan system dedicated connection antara satu lokasi ke
lokasi lainnya (point topoint) dan memiliki kapasitas mulai
dari 2 Mbps (E1) sampai dengan 10 Gbps (STM 64) dengan
waktu koneksi tidak terbatas.
10
IP VSAT adalah layanan komunikasi satelit yang
menggunakan teknologi VSAT sebagai perangkat
komunikasi yang terintegrasi dengan network berbasis IP.
ICON Web
Kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan akses informasi dan
komunikasi tanpa batas melalui jaringan internasional dan peering dengan
provider lokal. Adapun layanan ICONWeb terbagi menjadi 4, yaitu:
1. Internet Corporate
Internet Corporate adalah layanan internet kecepatan tinggi
yang berbasis teknologi VPN MPLS dengan lastmile fiber
optic sehingga mampu memberikan kualitas layanan dan keamanan
jaringan yang terbaik.
3. IP Transit NAP
Network Access Point adalah titik interkonesi jaringan
dimana Internet Service Provider (ISP) dan Network Service
Provider (NSP) dapat saling terhubung dalam suatu peering.
Dengan adanya NAP menggunakan Tier 1 akan mempermudah
koneksi Internet Telephony, VoIP, VPN, streaming media, dan
Video Conference terutama ke link international.
11
4. I-WIN
I-WIN Merupakan solusi efektif untuk keandalan interkoneksi
internet nasional. I-WIN adalah layanan professional service bagi
pelanggan yang membutuhkan infrastruktur wi-fi sebagai hotspot
untuk akses layanan internet maupun intranet.
5. Hosting
ICON+ menyediakan layanan pelengkap berupa Hosting
bagi pelanggan layanan Internet dengan storage capacity mulai
dari 1GB hingga 10GB dengan peningkatan per 1GB.
1. Hosting:
1) Berdasarkan platform content dibagi 2 jenis umum:
a) WEB hosting
b) MAIL hosting
2. Domain:
a) Indonesia (.ID)
b) Global/Internasional
12
ICONBase
Infrastruktur yang handal menjadi kunci dimana keamanan data
menjadi hal yang penting saat ini. ICON+ memberikan berbagai macam
layanan, infrastruktur yang aman dan dapat memberikan nilai yang lebih
bagi efisiensi bisnis pelanggan. Didukung oleh data center Tier-3 yang
berlokasi di dalam negeri. ICON+ berkomitmen untuk memberikan
layanan infrastruktur terbaik dengan tingkat keamanan yang tinggi.
Adapun layanan ICONBase terbagi menjadi 3, yaitu:
1. ICONCloud Virtual Data Center
Merupakan solusi berbagai kebutuhan infrastruktur cloud
computing untuk mendukung kinerja bisnis.
ICONApps
Sebagai “ICT Enabler of PLN”, ICON+ memberikan berbagai
solusi aplikasi untuk menunjang integrasi proses bisnis PLN. Solusi-solusi
tersebut ditujukan untuk dapat senantiasa membantu PLN memberikan
pelayanan terbaik bagi pelanggannya. Adapun layanan ICONApps terbagi
menjadi 3, yaitu:
13
1. I-SEE/VASS (Video As A Service)
Merupakan layanan Video Surveillance berkualitas tinggi
dengan kapasistas jaringan dan penyimpanan terbaik.
14
d. Batu Bara Online (BBU)
Merupakan aplikasi yang ditujukan untuk melakukan
pengelolaan batu bara, yang meliputi requirement, design,
pengembangan, implementasi, operasional, dan pengelolaan
batubara sesuai proses bisnis PLN. Aplikasi ini dikelola
ICON+ secara terpusat.
e. Centralized Automatic Meter Reading (AMR)
Merupakan aplikasi yang dikelola secara terpusat untuk
melakukan pembacaan meter listrik. Aplikasi ini juga ditujukan
untuk end-to-end pengelolaan energi, mulai dari pembangkitan,
transmisi, dan distribusi listrik.
f. Document Management System (DMS)
Merupakan aplikasi yang digunakan untuk menangani
endto-end pengelolaan dokumen (document life cycle). Aplikasi ini
menangani pengelolaan dokumen secara elektronik, mulai dari
proses drafting, review, publikasi, penyimpanan, dan
pemusnahan dokumen.
g. Catat Meter Online (i-CMO)
Merupakan aplikasi pembacaan meter listrik yang dilakukan
secara terpusat dan ditujukan untuk melayani penagihan listrik
secara postpaid dan prepaid. Aplikasi ini juga terintegrasi langsung
dengan system AP2T dan AT2LT.
h. Field Service - Work Force Management (WFM)
Merupakan aplikasi online terkait dengan pengelolaan work
force, terutama terkait penanganan gangguan yang dikelola secara
terpusat.
15
4. Seat Management
Layanan Seat Management mendukung kinerja operasional IT
perusahaan pelanggan.
16
BAB III
PEMBAHASAN
Uraian Materi
17
Dari penjelasan diatas menurut pendapat AYU MONAWIT
SIBUEA dan HANSON RONALDO ASSALAM, dapat penulis
simpulkan bahwa Fiber optic atau serat optic merupakan saluran
transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari bahan kaca atau
plastik, yang mempunyai bahan transparan yang jernih yang
digunakan untuk mentransmisikan gelombang cahaya dari suatu
tempat ketempat lainnya.
18
d. Mengurangi cahaya yang loss dari inti ke udara
sekitar.
2. Jenis-Jenis Fiber Optik:
1. Fiber Optik SingleMode
Kabel fiber optik single mode yaitu kabel jaringan
yang memiliki transmisi tunggal, sehingga hanya
bisa menyebarkan cahayanya hanya melalui satu inti
dalam suatu waktu.
19
Kabel ini memanfaatkan gelombang cahaya sehingga
tidak terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik
seperti gelombang radio.
f. Fiber optik tidak mengandung aliran listrik sehingga
mencegah terjadinya kebakaran akibat konsleting.
g. Memiliki keamanan tinggi karena minim distorsi.
2. Kekurangan Fiber Optik:
a. Biaya instalasi dan perawatan cenderung lebih mahal
dari pada jenis kabel lainnya.
b. Membutuhkan sumber cahaya yang kuat.
c. Kabel harus dipasang dengan jalur berbelokuntuk
memaksimalkan kecepatan dan kelancaran transmisi
cahaya.
Rumusan Masalah
20
drop optik atau tempat untuk membagi satu core optic ke
beberapa pelanggan (terminal), dan Optical Distribution
Point adalah tempat terminasi kabel yang memiliki sifat-
sifat tahan korosi, tahan cuaca,kuat dan kokoh dengan
konstruksi untuk dipasang diluar. ODP berfungsi sebagai
tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode
terutama untuk menghubungkan kabel fiber optik
distribusi dan kabel drop. Perangkat ODP dapat berisi
optical pigtail, connector adaptor, splitter room dan
dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas
tertentu.
ODP dipasang harus sesuai dengan
peruntukannya, ODP Pole hanya boleh dipasang pada
tiang, ODP Pedestal dipasang pada permukaan tanah,
ODP Wall dipasang pada dinding dan ODP Clousure
hanya boleh dipasang pada kabel SCPT dan kabel
SSW baik pada pertengahan gawang maupun di dekat
tiang.Cara pemasangan ODP dengan cara memetik
salah satu core dari kabel distribusi secara urut.
Kemudian core tersebut dimaskukan kedalam pasif,
pasif yang biasa digunakan pada ODP yaitu pasif 1/8.
Sehingga pasif tersebut displit menjadi delapan.
ODP terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
a. ODP Closure
ODP Closure adalah sebuah kotak hitam yang
terpasang pada kabel jaringan telepon utama SCPT
dan kabel SSW, dan untuk letak pemasangan bisa
berada dekat dengan tiang telepon atapun
terpasang pada pertengahan kabel diantara dua
tiang telepon.
21
x`
22
c. ODP Pedestal
ODP Pedestal adalah sebuah tabung yang berisi
sambungan kabel fiber optik yang di letakan di atas
tanah, dan umumnya ODP Pedestal atau ODP tanah
di pasang di sekitar komplek perumahan ataupun
area perkantoran.
23
yang belum disambungkan.
d. Patch-cord, utas penyambung; kabel interkoneksi;
biasanya dengan konektor yang sudah terpasang di kedua
ujungnya, digunakan untuk menghubungkan dua
perangkat.
e. Pigtail, seutas serat optik yang pendek untuk
menghubungkan dua komponen optis, dilengkapi satu
konektor pada salah satu ujungnya.
f. Slack storage, suatu kompartemen yang digunakan
untuk mengamankan, mengorganisasikan, dan melindungi
kelebihan kabel/ fiber.
g. Splice Tray, suatu kompartement untuk mengamankan,
mengorganisasikan, dan melindungi sambungan fiber yang
menggunakan teknik splicing.
h. Splice, sambungan permanen antara dua serat optic.
24
Pasive/Active Splitter (PS/AS) yang berfungsi untuk
mendistribusikan daya optik ke cabang atau pelanggan.
25
5. Optical Indoor Outlet (Roset)
Roset adalah box terminasi kabel indoor dan patch cord
yang terhubung ke ONT (optical network terminal), roset yang
kami jual tanpa ada logo atau hanya polos saja tapi kami juga
menerima penyablonan logo pada roset sesuai pesanan. Kami
juga jual fiber optic roset sesuai kebutuhan anda ada yang
hanya box roset dan adepternya saja, ada juga yang boxnya
saja, dan ada pula yang lengkap berikut adapter dan pigtail
didalamnya.
Beberapa aplikasi yang menggunakan Roset
diantaranya yaitu Jarlokaf (Jaringan lokal akses fiber),
Digunakan untuk jaringan ATM, MAN, dan WAN, Pusat data,
TV kabel atau CATV (Community Antenna Television), Home
monitoring, Layanan Triple- Play : voice, data, video, Building
Network Access dll.
6. Patchcord
Patchcord adalah kabel fiber optic dengan panjang tertentu
yang sudah terpasang konektor di ujungnya. digunakan untuk
menghubungkan antar perangkat atau kekoneksi telekomunikasi.
Patchcord merupakan kabel fiber indoor yang dipakai hanya
untuk di dalam ruangan saja.
7. Joint Closure
Joint Closure adalah alat yang digunakan untuk
penyambungan kabel fiber optic. Alat ini biasa digunakan
untuk penambahan panjang kabel fiber optic. Clousure sendiri
ada dua tipe pertama closure dom dan clousure inline.
Untuk clousure dom biasanya digunakan pada tiang dan untuk
untuk closure inline biasa digunakan diiudara atau dalam
tanah,selain itu closure juga mimiliki kapasitas bermacam–
macam,dari closure 12 core, closure 24 core, closure 48
26
core, tergantung kebutuhan dan keperluannya.
8. Kabel Distribusi
Kabel distribusi sama halnya seperti kabel fiber optic
feeder yang mempunyai fungsi untuk meneruskan informasi
yang berupa sinyal optic mulai dari Optical Distribution Cabinet
(ODC) sampai dengan Optical Distribution Point.
1. Penghamburan
a. Rayleigh scattering
27
sangat kecil, yaitu kurang dari satu panjang
gelombang cahaya. Terdapat dua hal yang
menyebabkan terjadinya fenomena ini, dan keduanya
timbul di dalam proses manufaktur. Sebab pertama
adalah terdapatnya ketidakmerataan di dalam adonan
bahan-bahan pembuat serat optik. Ketidakrataan dalam
jumlah yang sangat kecil dan bersifat acak mustahil
untuk sepenuhnya dihilangkan. Penyebab kedua
adalah pergeseran pergeseran kecil pada kerapatan
bahan yang biasanya terjadi saat kaca silika mulai
membeku menjadi padat.
b. Microbending loss
28
jarak antar-pulsa menjadi lebih lebar dan bila tumpang tindih
tetap terjadi maka pulsa-pulsa ini tidak akan terlalu rusak
atau dapat digunakan rangkaian penguat eletronik yang
digunakan pada jarak tertentu.
Prinsip kerja penguat ini adalah mengubah cahaya yang
dalam kedalam bentuk elektrik, kemudian sinyal itu akan
diperkuat daya nya selanjutnya diubah kembali menjadi
sinyal optik untuk ditransmisikan kembali.
Akan tetapi penggunaan penguat ini dianggap kurang
praktis, hal ini disebabkan karena peralatan tersebut dapat
menyebabkan kesalahan tambahan, membatasi kecepatan
transmisi dan lebar bidang serta relatif mahal dalam
penerapannya. (ITU-T Recommendation Series G, 2010).
2. Penyerapan (absorptionloss)
Zat pengotor (impurity) apapun yang masih tersisa di
dalam bahan inti akan menyerap sebagian dari energi
cahaya yang merambat di dalam serat optik. Zat yang
menimbulkan efek paling serius adalah ion-ion hidroksil (OH)
dan zat-zat logam. Ion-ion hidroksil yang merupakan wujud
lain dari air akan menyerap energi gelombang dengan
panjang gelombang 1380 nm, sedangkan zat-zat logam
akan menyerap energi gelombang dengan berbagai nilai
panjang gelombang tertentu.
29
disatukan (ITU-T Recommendation Series G, 2010).
2. Rugi Penyambungan
30
menyebabkan ukuran diameter serat optik menjadi berbeda
dari diameter semula, sehingga mempengaruhi sifat
transmisi cahaya di dalamnya. Rugi-rugi macro bending
terjadi ketika sinar atau cahaya melalui serat optik yang
dilengkungkan dengan jari-jari lebih lebar dibandingkan
dengan diameter serat optik, sehingga menyebabkan
kerugian.
Berdasarkan prinsip pemantulan dan pembiasan
cahaya, jika sudut datang lebih kecil dari sudut kritis, maka
mode cahaya tidak dipantulkan secara sempurna melainkan
lebih banyak dibiaskan keluar dari inti serat optik.
Sedangkan untuk sinar yang membentuk sudut datang lebih
besar dari sudut kritis, sebagian besar mode cahaya akan
dipantulkan kembali masuk ke dalam selubung seperti
halnya prinsip pemantulan total.
Kondisi ini mengakibatkan perubahan mode. Jumlah
radiasi optik dari lengkungan serat tergantung kekuatan
medan dan kelengkungan jari-jari.
31
Akibatnya sinar yang tadinya merambat dengan sudut
“aman” kini tidak lagi demikian. Sudut datangnya menjadi
kurang dari sudut kritis dan mengakibatkan sinar harus
dihindarkan. Namun seberapa tajamkah lekukan yang
dikatakan tajam.
Bagaimana cara melakukan instalasi penyambungan fiber
optic
32
3. Membersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi
dengan thinner sampai bersih.
Berikut gambar dibawah ini cara membersihkan tube dari
jelly.
33
5. Membersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah
dibasahi dengan thinner sampai bersih.
Berikut dibawah ini gambar cara membersihkan core dari
jelly.
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah menjalani magang selama 3 bulan lebih di PT.
Indonesia Comnets Plus SBU SUMBAGSEL, kesimpulan yang dapat
penulis buat adalah dengan adanya magang ini penulis mendapatkan
banyak pengalaman mengenai dunia kerja. serta menambah
pengetahuan baru baik secara teori maupun praktik kerja. Kegiatan
magang juga mendorong penulis untuk mencari pengalaman dan
pengetahuan lebih banyak lagi mengenai dunia IT, dikarenakan ilmu
yang diajarkan diperkuliahan hanya dasar-dasar dari IT saja
sedangkan didunia kerja lebih banyak masalah yang bervariasi.
Saran
Saran untuk Sekolah
1. Peningkatan mutu yang berkaitan dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi di sekolah harus segera ditingkatkan.
2. Kalau bisa Tempatkan lah siswa/siswi di tempat yang sesuai dengan
Jurusannya.
3. Perlengkapan/peralatan yang menyangkut Teknologi Informasi dan
Komunikasi lainnya harus tersedia semaksimal mungkin pada sekolah.
4. Perlu adanya kekompakan dalam bekerja.
35
harus dikelola olehsatu orang, contohnya dari bidang aktivasi :
segera dikerjakan.
36
DAFTAR PUSTAKA
Yogi, Susilo. 2020. Pembangunan Infrastruktur Jaringan Fiber Optik
Kabupaten Tulang Bawang di PT. Giga Patra Multimedia. Bandar
Lampung. Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya.
37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
38
Dari foto lampiran diatas bahwa pekerjaan saya di PT.
Indonesia Comnets Plus SBU SUMBAGSEL ditugaskan
sebagai tim DOKTEK RETAIL yang mana tugas saya adalah
untuk melakukan pengecekan kembali terhadap Dokumen
Teknik (DOKTEK) instalasi pekerjaan dilapangan . Apakah
pekerjaan yang dilakukan oleh tim dilapangan sudah sesuai
atau belum dengan standar operasional prosedur pekerjaan
tersebut.
39
40
41
42