Anda di halaman 1dari 4

Rencana Usaha / Business Plan Pondok Pesantren Al Qur’an Al Ma’moen

A. Profil Bisnis
Bisnis yang telah berjalan di Pondok Pesantren Al-Quran Al-Ma’moen adalah
berupa bisnis usaha penjualan kebutuhan pangan para santri, yang dikelola oleh santri,
dan keuntungannya juga untuk keperluan pesantren, alat-alat belajar, alat kebersihan, air
mineral, dan lain sebagainya. Yamg juga akan digunakan dan dimanfaatkan oleh para
santri. Atau dengan kata lain “Dari santri oleh santri utuk santri.” Bisnis ini kami beri
nama KAJUR (Kantin Kejujuran). Dinamakan Kantin Kejujuran karena kantin ini
mengedepankan kejujuran santri, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Setiap barang yang dijual sudah dikasi lebel harganya.
2. Santri membayar cash barang yang dibeli dengan tanpa pengawasan
3. Santri menngambil uang kembalian di kasir dengan tanpa pengawasan
4. Setiap malam akan dihitung jumlah barang yang berkurang dengan uang yang
didapat.

Keunggulan Kantin Kejujuran ini adalah sebagai sarana bagi para santri untuk
belajar mengimplemenrasikan perintah Allah di dalam Al-Quran untuk sennantiasa
bersikap jujur, mengasah kemampuan santri dalam berbisnis, dan juga meningkatkan
kesadaran santri untuk sedekah jariyah, karena uang yang dibelanjakan akan
dimanfaatkan untuk kebutuhan pesantren, dengan kata lain santri belanja diniatkan untuk
beramal atau berinfak untuk pesantren. Dari sini lahirlah sebuah selogan “Anda belajar
anda beramal”. Yang telah dijadikan sebagai moto Kantin Kejujuran. Karena mengingat
Pondok Pesantren Al-Quran Al-Ma’moen merupakan lembaga yang mempunyai visi
membentuk generasi yang hafal, paham, dan mengamalkan isi Al-Quran, maka Kantin
Kejujuran hadir sebagai sarana penunjang bagi santri agar bisa menerapkan isi Al-Quran
khususnya dalam hal kejujuran.

Strategi yang kami gunakan untuk memikat pelanggan adalah adanya nilai
edukasi didalam berblanja, yaitu membentuk kepribadian pada santri agar senantiasa
jujur, teruatama ketika berbelanja. kemudian Barang-barang yang kami jual juga adalah
barang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari para santri. Kemudian barang yang
kami jual juga terbilang murah dan mengikut standar harga pada umunya. Dan kantin
Kejujuran juga menyediakan barang-barang yang tidak beresiko untuk kesehatan atau
dengan kata lain baik untuk kesehatan.

Alhamdulillah bisnis ini sudah berjalan selama kurang lebih 7 bulan di pesantren
Al-Quran Al-Ma’moen. Hasilnya sudah bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pesantren, walaupun belum sepenuhnya. Karena barang yang dijual baru hanya
kebutuhan pangan. Dan ruangan yang tersedia belum memadai untuk digunakan menjual
barang-barang dengan jumlah banyak.
B. Kondisi Saat Ini

Latar belakang

Belakangan ini animo masyarakat tentang animo masyarakat tentang korupsi


sangatlah besar di pengaruhi dengan maraknya perilaku korupsi dari pejabat-pejabat
negara, sehingga mempertanyakan sikap jujur yang di miliki pejabat pejabat DPR dan
atasannya yang mana tak lain dan tak bukan masyarakat sendiri yang memilih mereka
sehingga mereka bisa sampai ke tahap itu. Sehingga kata kata yang tak bukan asing lagi
yang sering kita dengar “ Indonesia bukan kekurangan orang pintar, tapi kekurangan
orang orang jujur”.

Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Ma’moen bekerjasama dengan pesantren Nurul


Qur’an menerapkan metode HQ4T dalam menghafal Al-Qur’an, sebuah program
menghafal Al Qur’an yang mengintegrasikan antara 4T tadi, yang pertama yaitu
TILAWAH, sebelum santri menghafal, santri harus dipastikan telah menuntaskan program
tahsin dan juga menguasai hukum-hukum dasar dari ilmu tajwid agar tidak terjadi
kesalahan dalam menghafalnya. Kedua TAFHIM, santri Pondok Pesantren Al Qur’an Al
Ma’moen belajar tentang ilmu Nahwu, Muhadatsah, bahasa Arab dan metode
menerjemahkan Al Qur’an sehingga santri saat santri menghafal, mereka sudah bisa
memaknai sendiri apa yang mereka hafalkan sekaligus memberikan pijakan kepada santri
untuk mengeksplor makna dari kandungan ayat yang mereka hafalkan melalui kajian
pagi, kajian malam dan melalui jurnal Qur’an. Ketiga TAHFIDZ, setelah santri telah
memenuhi 2 syarat di atas maka barulah mereka boleh melangkah ke bagian ketiga ini,
yaitu menghafalkan Al Qur’an, metode yang kami gunakan ialah terinspirasi dari
Maroko, yang mana anak-anak yang mengahafal Al Qur’an disana tak hanya menghafal
Al Qur’an saja melainkan mereka menuliskan apa yang telah mereka hafalkan di atas
papan, nah inilah yang kami gunakan dalam proses mengahafal, mereka menulis hafalan
mereka di sebuah kertas sebagai tanda mereka telah bisa membayangkan tempat posisi
dan tulisan dari ayat yang mereka hafalkan. Keempat TATHBIQ, T yang terakhir adalah
Tathbiq pengamalan atau implementasi dari apa yang mereka pahami, baca dan juga
hafalkan, karna menghafal Al Qur’an juga bagus tetapi akan jauh lebih baik jika kita bisa
mengamalkannya dan menjadi sebaik-baik manusia yang dikatakan oleh Nabi SAW, nah
melalui T yang keempat inilah santri menerapkan apa yang mereka pelajari dari Al
Qur’an yang dalam hal ini salah satunya adalah jujur dalam setiap perkataan dan
tindakan, di Pondok Pesantren Al Qur’an Al Ma’moen ini kami membuka KANTEEN
KEJUJURAN, santri membayar sendiri apa yang mereka dan menyimpannya di sebuah
kotak yang telah kami sediakan dan mengambil kembalian pun disitu, program kanteen
kejujuran ini kami buat untuk melatih santri jujur dalam perilaku dan perkataan mereka
sehingga dimanapun mereka berada, mereka akan di cintai, di hargai, dan di hormati
karna sikap mereka tersebut.
Sember Daya

Untuk semakin terkendalinya bisnis ini kami membutuhkan 1 orang manager dan
sekaligus direktur sebagai pembimbing dan pengasuh. 3 orang santri sebagai eksekutor
lapangan untuk mencatat masuk dan keluarnya barang dan 1 orang santri sebagai
bendahara.

Permasalahan

Seperti yang kita dengar dan kita baca nama bisnis kami adalah kantin kejujuran,
permasalahan yang akan kami hadapi ialah jika ada salah seorang atau beberapa santri
yang mungkin kurang mengerti dengan apa yang mereka dapatkan dari pelajaran mereka
sehari-hari sehingga menyebabkan mereka menyimpang dan tidak berprilaku jujur, entah
mengambil barang lebih dan membayar kurang dari itu atau bahkan mengambil dan tidak
membayar sama sekali lantas pergi begitu saja, untuk itu kita mengambil solusi dengan
menempatkan beberapa santri sebagai bagian dari kantin jujur tersebut agar mengawasi
dan menjaga kantin, dan tak lupa menghitung debit dan kredit pada setiap harinya,
terlepas dari apapun masalah yang akan kami hadapi, mari kita lihat dampak positif yang
akan di terima masyarakat sekitar nantinya jika santri-santri ini telah menyelesaikan
belajar mereka di pondok dan menjadi bagian dari masyarakat, siapa yang tidak suka
dengan orang jujur, siapa yang akan merasa aman jika mereka bertetangga, berteman, dan
bersosialiasi dengan orang jujur? Tentunya semua orang akan senang, jujur itu perlu di
latih sejak dini dan terus di latih, oleh karena itu kami berharap santri Pondok Pesantren
Al Qur’an Al Ma’moen melatih mereka untuk jujur sehingga mereka bisa menjadi orang
yang bermanfaat untuk sekitarnya, agama, dan bahkan bangsanya melalui program ini.

C. Rencana Ke Depan

Kantin kejujuran saat ini sementara menyediakan makanan-makanan ringan dan


minuman untuk santri karena saat ini kami belum memiliki tempat yang cukup untuk
menyediakan kebutuhan-kebutuhan lain bagi santri, hampir 2 kali seminggu persediaan
habis dan kami belanja ke pasar hanya untuk kebutuhan makanan mereka sedang masih
banyak kebutuhan lain seperti alat tulis, perlengkapan mandi, alat-alat kebersihan mereka
yang belum bisa kami sediakan karna terkendala tempat dan sebagainya. Rencana ke
depan, kami akan menjadikan kantin kejujuran ini menjadi Al Ma’moen Mart sehingga
tidak hanya menyediakan makanan makanan ringan dan minuman saja tetapi kebutuhan
kebutuhan santri yang lain bahkan yang lebih penting seprti kitab-kitab mereka, alat tulis,
sabun mandi, sabun cuci, seragam sekolah, bahkan di Al Ma’moen mart ada mesin
fotocopy dan depot air minum sendiri, sehingga santri tidak perlu repot repot lagi
membeli air di luar area pondok pesantren. Dengan demikian di harapkan agar santri
pondok pesantren Al Ma’moen nyaman, betah dan fokus belajar selama menjadi santri
karena sudah tidak lagi memikirkan akan membeli di mana kebutuhan kebutuhan mereka
selama menjadi santri.

D. Pendanaan
E. Timeline Rencana Usaha/Business Plan

Anda mungkin juga menyukai