NIM : 5190811101
Prodi : Teknik Sipil
Makul : PAI (kelas A)
Dosen : Deraman, S.Pd.I., M.SI.
1. Dalam membangun keluarga harus adanya suatu ketenangan dan perasaan kasih sayang
agar bisa mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
a. keluarga sakinah berarti keluarga yang didalamnya mengandung ketenangan,
ketentraman, keamanan, dan kedamaian antar anggota keluarganya. Dengan
adanya ketenangan, ketentraman, rasa aman, kedamaian maka keguncangan di
dalam keluarga tidak akan terjadi. Masing-masing anggota keluarga dapat
memikirkan pemecahan masalah secara jernih dan menyentuh intinya.
b. Mawaddah ini khususnya digunakan untuk istilah perasaan cinta yang menggebu
pada pasangannya. Dalam islam, mawaddah ini adalah fitrah yang pasti dimiliki
oleh manusia. Muncul perasan cinta yang menggebu ini karena hal-hal yang
sebabnya bisa dari aspek kecantikan atau ketampanan pasangannya, moralitas,
kedudukan dan hal-hal lain yang melekat pada pasangannya atau manusia ciptaan
Allah. Keluarga yang ada perasaan mawaddah tentunya memunculkan nafsu yang
positif (nafsu yang halal dalam aspek pernikahan).
c. Rahmah terbesar tentu berasal dari Allah SWT yang diberikan pada keluarga yang
terjaga rasa cinta, kasih sayang, dan juga kepercayaan. Keluarga yang rahmah tidak
mungkin muncul hanya sekejap melainkan muncul karena proses adanya saling
membutuhkan, saling menutupi kekurangan, saling memahami, dan memberikan
pengertian. Rahmah atau karunia dan rezeki dalam keluarga adalah karena proses
dan kesabaran suami istri dalam membina rumah tangganya, serta melewati
pengorbanan juga kekuatan jiwa. Dengan prosesnya yang penuh kesabaran, karunia
itu pun juga akan diberikan oleh Allah sebagai bentuk cinta tertinggi dalam
keluarga.
2. Etika Islam yang dilarang dan dianjurkan dalam kegiatan enterpreneurship sebagaimana
dicontohkan oleh Rasulullah saw sebagai berikut.
a. Kejujuran h. Islam tidak mengenal
b. Pencatatan Utang Piutang persaingan namun sinergi
c. Orientasi Ta’awun i. Bisnis tidak mengganggu
d. Tidak Sumpah Palsu ibadah kepada Allah SWT
e. Sikap Longgar dan j. Tidak memonopoli dalam
Ramahtamah bisnis
f. Tidak menjelekkan bisnis k. Bisnis tidak dalam kondisi
orang lain berbahaya
g. Jujur dalam takaran dan l. Berzakat
timbangan
m. Hanya menjual barang yang o. Kelonggaran dalam piutang
halal p. Larangan riba
n. Segera membayar hutang
3. Prinsip Menjalin Kerukunan bagi Umat Islam Terhadap Pemeluk Agama Lain
a. Dasar hubungan antara umat Islam dan pemeluk agama
b. Mengedepankan budi pekerti yang baik
c. Internalisasi semangat persaudaraan nasional (ukhuwwah wathaniyyah)
d. Kebebasan beragama, beribadah dan mendirikan rumah ibadah
e. Tidak mengganggu, merendahkan, menistakan atau menghina simbol-simbol
agama lain
Menghormati hak-hak mereka sebagai warga negara Indonesia, seperti hak memilih
pekerjaan, memeluk agama dan beribadah sesuai keyakinannya, berpolitik, keadilan
hukum dan sebagainya
Ayat Al-Qur’an yang membahas Toleransi A. QS:al kafirun1-6 “Katakanlah: “Hai orang-
orang kafir,aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.dan kamu bukan
penyembah Tuhan yang aku sembah.dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” Surat ini adalah surat makkiyah, surat
yang diturunkan pada periode Makkah, meskipun ada juga pendapat yang menyebutkan
bahwa, surat ini turun pada periode Madinah. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya
menyebutkan bahwa, surat ini adalah surat penolakan (baraa’) terhadap seluruh amal
ibadah yang dilakukan oleh orang-orang musyrik, dan yang memerintahkan agar kita ikhlas
dalam setiap amal ibadah kita kepada Allah, tanpa ada sedikitpun campuran, baik dalam
niat, tujuan maupun bentuk dan tata caranya. Karena setiap bentuk percampuran disini
adalah sebuah kesyirikan, yang tertolak secara tegas dalam konsep aqidah dan tauhid Islam
yang murni
4. Dalam Al-Qur'an dijumpai lafadz "amar ma'ruf nahi munkar" pada beberapa tempat.
Sebagai contoh dalam QS. Ali Imran: 104: "Hendaklah ada di antara kalian segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung".Amar makruf nahi
mungkar (bahasa Arab: األمر بالمعروف والنهي عن المنكر, al-amr bi-l-maʿrūf wa-n-nahy ʿani-l-
munkar) adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang berisi perintah menegakkan yang
benar dan melarang yang salah. Dalam ilmu fikih klasik, perintah ini dianggap wajib bagi
kaum Muslim. "Amar makruf nahi mungkar" telah dilembagakan di beberapa negara,
contohnya adalah di Arab Saudi yang memiliki Komite Amar Makruf Nahi
Mungkar (Haiʾat al-amr bi-l-maʿrūf wa-n-nahy ʿani-l-munkar). Di kekhalifahan-
kekhalifahan sebelumnya, orang yang ditugaskan menjalankan perintah ini
disebut muhtasib. Sementara itu, di Barat, orang-orang yang mencoba melakukan amar
makruf nahi mungkar disebut polisi syariah.
Dalil amar ma'ruf nahi munkar adalah pada surah Luqman, yang berbunyi sebagai berikut:
“ Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan
laranglah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa
yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah).” (Luqman 17) ”
Amar ma'ruf nahi munkar dilakukan sesuai kemampuan, yaitu dengan tangan (kekuasaan)
jika dia adalah penguasa/punya jabatan, dengan lisan atau minimal membencinya dalam
hati atas kemungkaran yang ada, dikatakan bahwa ini adalah selemah-lemahnya iman
seorang mukmin
7. Masjid kampus memiliki peran dan andil sebagai pembina dalam mengembangkan
toleransi aktif dan moderasi agama. Peran masjid kampus dalam hal tersebut dinilai bisa
mengatasi persoalan karakter masyarakat, khususnya dalam konteks pendidikan karakter
mahasiswa uty.
Untuk saran kegiatannya, yaitu mengenalkan dan memperdalam ilmu-ilmu islam kepada
mahasiswa uty, seperti kegiatan yang diberikan pada mahasiswa baru kemarin (AAI).