Anda di halaman 1dari 14

AMAL AGAMA YANG SEMPURNA MENURUT PARA ULAMA

Sebagian ulama membagi 3 amal agama yang sepurna, yaitu :


IMAN = IMANIAH;
ISLAM = UBUDIYAH, MUAMALAH, MUSYARAH;
IHSAN = AKHLAK
AMAL AGAMA YANG SEMPURNA
Amal agama yang sempurna terdiri dari :
1. Imaniyah = iman
2. Ubudiyah = ibadah
3. Muamalah = transaksi dan hutang piutang
4. Muasyarah = sosialisasi
5. Akhlaq = adab dan perilaku
Definisi imaniah, ubudiyah, muamalah,
musyarah, akhlak.
1. Imaniyah
Di dalam Al-qur‟an sebenarnya tidak ada istilah ukhuwwah islamiyah ini. Yang terdapat dalam teks suci Al-
Qur‟an itu hanya terdapat ayat innama al-mu‟minun ikhwan, yang bermakna, “hanya orang-orang beriman
itu sajalah yang bersaudara”. Dengan demikian kata yang paling cocok dan berargumen kuat berdasarkan
firman Allah itu adalah digunakan istilah ukhuwwah imaniyah, persaudaraan seiman.

Keistimewaan dan keutamaan Ukhuwwah Imaniyah


1. Kelak di hari kiamat mereka memiliki kedudukan yang mulia yang dicemburui oleh para syuhada, wajah-
wah mereka bagaikan cahaya diatas cahaya.
2. Mereka kelak di hari Kiamat akan mendapatkan naungan dari Allah yang tidak ada naungan kecuali dari
padanya.
3. Orang yang saling mencintai karena Allah, wajib mendapat kecintaan Allah
4. Mereka merasakan manisnya iman. Sedangkan selain mereka tidak.
5. Mereka berada di bawah naungan cinta Allah, di bawah Arasy Al-Rahman.
2. UBUDIYAH
Sifat ubudiyah (kehambaan) ialah patuh dan taat terhadap semua
perintah dan larangan, dan melaksanakan perintah dan meninggalkan
larangan tanpa membantah dan merasa keberatan.

Jenis-jenis ubudiyah yaitu :


3. Berdasarkan segi bentuk dan sifatnya
4. Berdasarkan pelaksanaan nya
1. Berdasarkan segi bentuk dan sifatnya. Untuk jenis ini, ubudiyah dibagi lagi
ke dalam lima kategori, yaitu:
a. Ubudiyah dalam bentuk perkataan atau lisan, seperti: berdzikir, berdoa,
memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah, dan membaca Alquran.
b. Ubudiyah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya,
seperti: membantu atau menolong orang lain, mengurus jenazah.
c. Ubudiyah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan wujudnya,
seperti: sholat, puasa, zakat, dan haji.
d. Ubudiyah yang cara pelaksanaannya berbentuk menahan diri, seperti:
puasa, itikaf (berada di dalam masjid dengan niat melakukan ibadah),
ihram (siap, dalam keadaan suci untuk melakukan ibadah haji atau umrah).
e. Ubudiyah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti: memaafkan orang lain
yang telah melakukan keasalahan atau membebaskan orang-orang yang
berhutang dari kewajiban membayar.
2. Berdasarkan pelaksanaanya. Bentuk ubidiyah ini juga dapat dibagi
menjadi tiga kategori, yakni:
a. Ubudiyah jasmaniah-rohaniah, berarti perpaduan antara jasmani
dan rohani. Misalnya sholat dan puasa.
b. Ubudiyah rohaniah-amaliyah, berarti perpaduan rohani dan harta.
Misalnya: zakat.
c. Ubudiyah jasmaniah, rohaniah, dan amaliyah sekaligus, misalnya
adalah ibadah haji.
3. Muamalah
Muamalah adalah aturan-aturan dan hukum sesuai syariat Islam yang mengatur
tentang urusan dunia agar manusia dapat menjalani hidup yang sesuai dengan
syariat

Tujuan muamalah adalah untuk menciptakan suatu kehidupan bermasyarakat yang


tenteram, damai, makmur, dan sejahtera.
Muamalah dibagi menjadi 2 yaitu:
4. Muamalah Madiyah => Muamalah yang mengkaji Obyeknya (Benda yang halal,
haram dan syubhat untuk diperjualbelikan)
5. Muamalah Adabiyah => Muamalah yang mengkaji Subyeknya (Ditinjau dari segi
tukar menukar benda yang bersumber dari panca indra manusia yang unsure
penegaknya adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban. Misalnya: keridhaan
kedua belah pihak, ijab qabul, menipu, dll)
LARANGAN MUAMALAH YANG
DIATUR DALAM ISLAM
Dalam melakukan muamalah, seperti jual-beli, sewa-menyewa, utang-
piutang, dan pinjam-meminjam, ada larangan-larangan yang diatur dalam
Islam di antaranya yaitu:
1) Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang batil
2) Tidak boleh melakukan kegiatan riba
3) Tidak boleh dengan cara-cara zalim (aniaya)
4) Tidak boleh mempermainkan takaran, timbangan, kualitas, dan kehalalan
5) Tidak boleh dengan cara-cara spekulasi atau berjudi
6) Tidak boleh melakukan transaksi jual-beli barang haram
JENIS MUAMALAH DALAM ISLAM
1. MUAMALAH JUAL BELI
muamalah jual beli adalah kesepakatan tukar menukar benda untuk memiliki benda tersebut selamanya.
Rukun jual beli ada tiga yakni, ada penjual dan pembeli, ada uang dan barang yang diperjualbelikan, dan
terakhir ada ijab qobul.
2. MUAMALAH UTANG PIUTANG
Utang piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan catatan akan dikembalikan
pada waktu kemudian. Dengan cara tidak mengubah keadaannya. Rukun utang-piutang ada tiga di
antaranya adalah yang berpiutang dan yang berutang, harta atau barang, dan lafadz kesepakatan.
3. MUAMALAH SEWA MENYEWA
Menurut fiqh Islam, sewa menyewa disebut dengan ijārah. Maknanya adalah imbalan yang harus diterima
oleh seseorang atas jasa yang diberikannya. Jasa di sini berupa penyediaan
tenaga dan pikiran, tempat tinggal, atau hewan.
Rukun muamalah sewa menyewa adalah orang yang menyewakan, orang yang menyewa, barang yang
disewa, dan sigat (bebicara langsung dan melalui orang yang terpercaya untuk mewakili).
4. Mu’asyarah
Mu’asyarah diartikan sebagai hubungan suami istri. Adapun maksud dari
kata mu‟asyarah bil ma‟ruf adalah perintah untuk menggauli istri dengan
baik yang dilakukan oleh suami.
Hukum mu‟asyarah adalah hukumnya wajib, karena hubungan yang
dilakukan suami-istri merupakan salah satu tujuan dalam berumah tangga.
Tujuan Mu’asyarah
agar rumah tangga terjalin baik dan harmonis;
melestarikan anak turunan, karena anak turunan diharapkan dapat
mengambil alih tugas, perjuangan dan ide-ide yang pernah tertanam
didalam jiwa suami atau istri.
agar manusia dapat berkembang biak mengisi bumi dan
memakmurkannya
5. Akhlak
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan dengan mudah dan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
Tujuan Akhlak :
6. Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak lahir
7. Bertujuan membentuk pribadi muslim yang luhur
8. Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan
SIFAT MULIA PARA SAHABAT RA
Umat akhir zaman ini belum mampu mengamalkan agama secara sempurna yang
mencakup: imaiyah, ubudiyah, muamalah, muasyarah, dan akhlak, akan tetapi para
sahabat RA dapat dan mampu mengamalkan agama secara sempurna.
Sifat mulia para sahabat RA adalah :
1) Yakin dengan kalimat Thoyyibah : Tiada Tuhan selain Allah SWT, dan nabi
Muhammad Utusan Allah SWT
2) Sholat khusyu‟ wal khudu : Sholat dengan konsentrasi batin merendahkan diri di
hadapan Allah SWT
3) Ilmu dan zikir
4) Memuliakan sesama muslim
5) Ikhlas dalam beramal
6) Mengajak dan menyampaikan untuk taat kepada Allah SWT, serta keluar berjuang
di jalan Allah SWT
Enam sifat mulia sahabat RA ini bukanlah perasan atau intisari dari
agama, namun apabila umat akhir zaman ini terdapat sifat-sifat mulia
sama seperti sifatnya para sahabat RA, maka umat akhir zaman ini akan
mudah mengamalkan agama secara sempurna

Anda mungkin juga menyukai