Anda di halaman 1dari 65

- Disusun: Tim Dosen Agama Institut Stiami -

PENDAHULUAN

Setiap individu manusia pasti menginginkan kebahagiaan kejayaan dan kesuksesan


baik hidup di dunia yang sementara lebih lagi di akherat yang hidup abadi
selamanya, Alloh tuhan semesta alam pun menghendaki manusia hidupnya
berbahagia, jaya dan sukses sebagaimana firman Alloh SWT “ Alloh menyeru
,manusia kepada kampung keselamatan “ ( Surat Yunus ayat 25 ), maka bukti
Alloh SWT menghendaki hidup manusia bahagia jaya dan sukses adalah dengan
mengutus utusannya para Nabi dan Rasul hingga berjumlah 124.000 ke muka bumi
untuk mengajarkan manusia agar manusia mendapatkan kebahagiaan, kejayaan dan
kesuksesan yang hakiki, yaitu dengan cara mentaati seluruh perintah Alloh SWT
dengan mengikuti cara hidup baginda Nabi SAW. Para ulama menyimpulkan
mentaati seluruh perintah Alloh SWT dengan cara mengikuti cara hidup baginda
Nabi SAW dengan mengamalkan agama yang sempurna yang terdiri 3 sendi agama
yaitu:

1. Iman
2. Islam
3. Ihsan

Maka dari 3 sendi agama ini dijabarkan menjadi 5 aspek kehidupan manusia yaitu:

1. Imaniyah ( Perkara mengenai keyakinan )


2. Ubudiyah ( Perkara mengenai ibadah )
3. Mu‟asyarah ( Perkara mengenai pergaulan )
4. Mu‟amalah ( Perkara mengenai berbisnis )
5. Akhlak ( Prilaku dan kesopanan )

41
Maka untuk mewujudkan agama yang sempurna pada diri individu manusia, maka
manusia harus memiliki sifat sifat yang mulia sebagaimana sifat para sahabat Nabi
SAW, sfat yang mulia para sahabat Nabi SAW sangat banyak sekali, tetapi para
ulama telah meringkas ada 6 pokok sifat sahabat yang dominan yang dengan sifat
ini para sahabat Nabi SAW telah berhasil mengamalkan agama secara sempurna
yaiti Sahabat memiliki haqeqat sifat:

1. Laa Ilaaha Illalloh Muhammadurrosululloh


2. Sholat Khusu dan Khudu
3. Ilmu Ma‟azzikir
4. Ikromul Muslimin
5. Tashihunniyyah
6. Da;wah Wattabligh Khuruj Fii Sabililla

Demikian untuk mewujudkan 6 sifat sahabat yang mulia ini, Nabi SAW telah
membangun masjid nabawi dengan menghidupkan amalan masjid nabawi yaitu:

1. Da‟wah Ilalloh
2. Ta‟lim Watta‟allum
3. Zikir Ibadah
4. Khidmat

Maka untuk mewujudkan 4 amalan masjid Nabaw, para ulama telah menghidupkan
amalan maqomi ( amalan tempatan ) dan amalan intiqoli ( berpindah tempat utk
menghidupkan agama ), amalan maqomi terdiri dari 5 amalan yaitu :

1.Musyawarah Harian

2. Talim Rumah dan Talim Masjd

3. Silaturahim 2.5 jam ke rumah tetangga masjid 40 rumah kanan kiri depan
belakang

42
4. Silaturahim rombongan sekali dalam seminggu ke tetangga masjid, dan
silaturrahim sekali dalam seminggu ke tetangga masjid yang dekat dgn masjid kita.

5.Keluar di jalan Alloh untuk menguatkan iman, membuat suasana iman dan
tersebarnya iman

Amalan Intiqoli yaitu amalan yang dilakukan diluar wilayah amalan maqonii
dengan nisab yang telah dibuat oleh para ulama yang ahlinya dengan mengorbankan
harta dan diri dengan cara keluar di jalan Alloh SWT. dengan mengorbankan 10
persen dari waktu kehidupannya

1. 2.5 jam dalam sehari


2. 3 hari dalam sebulan
3. 40 hari dalam setahun
4. 4 bulan dalam seumur hidup

Bila amalan ini dilakukan oleh umat islam hari ini di seluruh dunia maka masjid
menjadi makmur orang menjadi taat dan sholeh, agama diamalkan seperti di zaman
baginda Nabi SAW sehingga keberkahan akan turun dimana mana baik dari langit
dan bumi sebagaimana firman Alloh SWT “ walau anna ahlal qoro ),

Karena masjid ini bila hidup amalan masjid nabawi maka akan menghasilkan orang
orang yang taat dan bertaqwa kepada Alloh SWT. masjid ibaratnya adalah seperti
pabrik yang akan mencetak manusia manusia yang unggul dan berakhlakul karimah,
manusia yang bertaqwa dan berkuwalitas, tetapi bila hari ini masjid kosong tidak
ada lagi yang memakmurkan, maka ibarat pabrik yang sudah tidak lagi berproduksi,
sehingga tidak lagi mampu menghasilkan barang yang akan dimanfaatkan oleh
manusia,

Begitulah perumpamaan masjid yang tidak hidup dengan amalan masjid Nabawi
maka tidak ada lagi mencetak orang yang beriman bertaqwa kepada Alloh SWT,
permasalahan hari ini adalah bukan karena tidak ada masjid di indosia bahkan
masjid sangat banyak jumlahnya, jumlah masjid di indonesia terbanyak di seluruh

43
dunia, jumlahnya mencapai 1 juta masjid, nah yang menjadi pertanyaan adalah,
kenapa di negri ini tidak turun keberkahan dari langit dan bumi? padahal jumlah
masjid banyak, , maka jawabnya adalah karena masjidnya belum makmur
sebagaimana makmurnya masjid Nabawi di zaman baginda Rasululloh SAW.

Masjid di zaman sekarang masih banyak yang kosong, terutama di waktu sholat
subuh, lebih mengkhawatirkan di kampung kampung masjinya ada yang menjadi
kandang kambing, sarang burung hantu, kenapa demikian karena masjidnya sudah
tidak berfungsi sebagaimana mestinya seperti di zaman baginda Nabi SAW, maka
barometer kebangkitan umat islam hari ini bukan dilihat dari kekayaan dan
kepangkatan serta tehnologinya saja, tetapi faktor utamanya adalah keimanan nya,
barometer keimanan seseorang secara zohir dapat dilihat dari sholat subuhnya, bila
sholat subuh umat islam hari ini di seluruh dunia seperti banyaknya sholat jumat itu
tanda tanda kebangkitan umat islam seluruh dunia, mengutif perkataan Buya Hamka
“ Bila anda ingin melihat orang islam lihatlah di sholat idul fitri dan idul adha ,
tetapi bila anda ingin melihat orang yang beriman maka lihatlah sholat subuhnya,

Dikisahkan pada suatu ketika ada rombongan da‟wah yang diutus ke Israel yang
dipimpin amirnya oleh seorang ulama yang bernama maulana, maka ketika ada
jamaah yang berada di dalam masjid tentara Yahudi mengintai jamaah sholat di
waktu sholat subuhnya, maka Maulana bertanya kepada tentara yahudi tersebut,
“Ada apa gerangan anda mengintai sholat Kami ? “ maka tentara tersebut menjawab
“ saya hanya ingin tau shaf jamaah sholat subuh kalian, ternyata shafnya masih
kosong berarti kita masih aman, bila sholat subuh kalian sudah seperti sholat jumat,
maka itulah tanda tanda kehancuran kami dan kebangkitan “,

Maka pentingnya kita umat islam hari ini untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kita kepada Alloh SWT, dengan memakmurkan masjid sebagaiman
masjid Nabawi dengan melaksanakan sholat di masjid diawal waktu berjamaah. dan
membuat musyawarah fikir Nabi dan kerisauan Nabi SAW dengan mengajak
tetangga masjid untuk juga sholat diawal waktu berjamaah dan kita juga belajar
meluangkan waktu untuk mengeluarkan rombongan da‟wah dari masjid ke masjid

44
untuk memakmurkan masjid sehingga seluruh masjid yang ada di Indonesia
menjadi makmur sebagaimana masjid di zaman baginda Nabi SAW. gerak dan
menggerakkan karena di dalam gerak dan menggerakkan terdapat keberkahan
sebagaiman pepatah mengatakan “ Filharokah barokah “ di dalam pergerakan
terdapat barokah.

45
KEGIATAN BELAJAR 1
Hidayah dan Iman

A. Hidayah Iman dan Islam adalah nilai yang paling tinggi di muka bumi ini

Apakah yang paling mahal nilainya di muka bumi ini ? Apakah yang paling tinggi
nilainya di muka bumi ini ? sebagian orang menjawab bahwa yang paling mahal
adalah harta, karena bila memiliki harta kita dapat membeli apa saja yang kita
kehendaki, sehingga hari hari yang dipikirkan dan diusahakan bagaimana
mendapatkan harta sebanyak banyaknya terkadanag tak peduli darimana harta
didapat tak peduli halal atau haram, yang penting harta didapat dengan banyak,
namun setelah mendapatkan harta yang banyak, bila ditanya, apakah setelah harta
didapat pasti hidupnya bahagia ? jawabnya ternyata tidak, sebagian lainnya
mengatakan kebahagiaan didapat bila memiliki kedudukan dan pangkat yang tinggi,
kita dapat memiliki pasilitas dan anak buah yang banyak, sehingga hidup kita
terhormat dan tersanjung. sehingga hari hari yang dipikirkan dan diusahakan
bagaimana mendapatkan pangkat dan jabatan yang setinggi tingginya, terkadanag
tak peduli jabatan didapat dengan cara yang halal atau haram, yang penting
kedudukan dan pangkat didapat dengan setinggi tingginya, sekarang bila ditanya,
apakah setelah pangkat didapat pasti hidupnya bahagia ? jawabnya ternyata tidak,

Karena Alloh SWT tidak meletakkan kebahagiaan kejayaan dan kesuksesan dalam
harta yang banyak dan dalam pangkat yang tinggi, lalu dimana letak kebahagiaan
manusia yang haqiqi (yang sebenarnya) ?. Alloh SWT telah meletakkan
kebahagiaan kejayaan dan kesuksesan yang haqiqi hanya dalam mengamalkan
agama secara sempurna, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh baginda Nabi
SAW kepada para sahabatnya R hum.

Sebagian orang menganggap bahwa kebahagiaan dan kemulyaan didapat dengan


harta yang banyak dan pangkat yang tinggi, padahal itu bukan ukuran kemulyaan
dan kebahagiaan, maka kaya miskin bukan ukuran kebahagiaan dan kemulyaan,

46
pangkat dan jabatan bukan juga ukuran kebahagiaan dan kesuksesan seseorang,
sebenarnya kaya miskin itu adalah ujian dari Alloh SWT, Alloh SWT berfirman “
Wanabluukum bilkhoiri wa syarri fitnah “ artinya “ dan Aku uji manusia dengan
harta pangkat dan jabatan adalah ujian “, bila orang kaya taat kepada Alloh dapat
mengamalkan agama secara sempurna dengan mengikuti cara hidup baginda Nabi
SAW pasti bahagia, begitupun sebaliknya bila seorang miskin taat kepada Alloh
dengan mengikuti cara hidup baginda Rasululloh SAW pasti dan pasti hidupnyapun
bahagia, jadi bila anda ingin bahagia tidak perlu menunggu menjadi orang kaya
terlebih dahulu, karena orang kaya belum tentu hidupnya bahagia, bila ia tidak
mengamalkan agama secara sempurna , begitupun sebaliknya bila orang kaya ingin
bahagian tidak harus menjadi miskin dulu tetapi sempurnakanlah agama dalam
kehidupan anda , maka pasti anda akan hidup bahagian, baik di dunia maupun di
akherat,

Jadi agama diturunkan ke dunia bukan hanya untuk kebahagiaan di akherat saja
tetapi untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akherat, intinya
kebahagiaan kejayaan dan kesuksesan hanya Alloh SWT letakkan hanya dalam
mengamalkan agama secara sempurna, kaya miskin pejabat dan rakyat jelata bila
mengamalkan agama secara sempurna pasti dan pasti hidupnya akan bahagia,

Jadi. kekayaan dan kemiskinan merupakan sunatulloh yang tidak bisa diratakan
untuk semua orang, adanya orang kaya dan miskin itu merupakan suatu keharusan
dn suatu keniscayaan, yang terjadi di muka bumi ini, supaya terjadi adanya
kehidupan, bila semua orang kaya maka tidak akan ada kehidupan di muka bumi
ini, karena orang sudah pada kaya sehingga tidak ada lagi orang yang mau bekerja,
tidak ada supir, tidak ada pedagang dan tidak ada lagi petani dan tukang kebun,
maka tidak ada beras tidak ada mobil tidak ada warung dan toko, sehingga orang
ingin membeli sesuatu atau barang dan makanan tidak ada, maka tidak ada lagi
kehidupan.

Maka bila Alloh SWT memberi anda kekayaan, jangan menjadi sombong begitupun
bila menjadi miskin jangan minder, menjadi orang kaya harus rendah hati

47
dermawan kasih sayang kepada yang lemah dan miskin serta bersyukur tidak ingkar
kepada Alloh SWT yang telah memberi kekayaan, maka dengan demikian
kekayaannya tidak melalaikan bahkan dengan kekayaannya membawa dirinya
kepada kesuksesan baik di dunia maupun di akherat, begitupun bila miskin tidak
minder dan tetap istiqomah mentaati Alloh SWT dalam setiap saat dan keadaan,
maka orang yang miskin tetap taat kepada Alloh SWT dan meninggalnya husnul
khotimah maka akan masuk syurga 500 tahun lebih dahulu daripada orang yang
kaya.

Jadi kalimat Laa ilaaha Illaloh adalah sesuatu yang pokok dan asas, dimana semua
amal manusia akan bernilai kebaikan dan kebenaran disisi Alloh SWT manakala
sifat ini wujud dalam diri kita, oleh karena itu sifat ini paling penting karena pokok
dan asas, kenapa demikian ? alasan yang pertama adalah semua kebaikan yang
diamalkan manusia tidak akan bernilai disi Alloh SWT, amalnya seperti
fatamorgana bila tanpa dilandasi oleh Iman sebagaiman Firman Alloh SWT surat
An nur ayat 39:

َ ُْٖ‫ ِغذ‬٠َ ُْ ٌَ ُٖ‫ ِارَا َعب َء‬َّٝ‫ظ ّْآُْ َِب ًء َؽز‬


َّ َ‫ َعذ‬َٚ َٚ ‫ئًب‬١ْ ‫ش‬
َُٖ‫َّللاَ ِع ْٕذ‬ َّ ٌ‫غجُُٗ ا‬
َ ْ‫ؾ‬٠َ ‫ َع ٍخ‬١‫ة ِث ِم‬ َ ‫ ُْ َو‬ُٙ ٌُ‫ا أ َ ْع َّب‬ٚ‫َٓ َوفَ ُش‬٠ِ‫اٌَّز‬َٚ
ٍ ‫غ َشا‬
ّ ‫ ثَؾْ ٍش ٌُ ِ ّغ‬ِٟ‫د ـ‬
ِٗ ‫ ِل‬ْٛ َ‫ ٌط ِِ ْٓ ـ‬ْٛ َِ ِٗ ِ‫ل‬ْٛ َ‫ ٌط ِِ ْٓ ـ‬ْٛ َِ ُٖ‫َ ْؽشَب‬٠ ٍ ٟ ُ ‫ َو‬ْٚ َ ‫) أ‬93( ‫ة‬
ٍ ‫ظٍُ َّب‬ ِ ‫غب‬َ ‫ ُع ْاٌ ِؾ‬٠‫ع ِش‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ـَّبُٖ ِؽ‬َٛ َ‫ـ‬
َّ َٚ َُٗ‫غبث‬
ٍ ُٔ ْٓ ِِ ٌَُٗ ‫سا ـَ َّب‬ٛ
‫س‬ٛ َّ ًِ َ‫َغْ ع‬٠ ُْ ٌَ ْٓ َِ َٚ ‫َ َشاَ٘ب‬٠ ْ‫َ َىذ‬٠ ُْ ٌَ َُٖ‫َذ‬٠ ‫غ اِرَا أ َ ْخ َش َط‬
ً ُٔ ٌَُٗ ُ‫َّللا‬ ُ ‫ظٍُ َّبدٌ َث ْع‬
ٍ ‫قَ َث ْع‬ْٛ َ‫ب ـ‬َٙ ‫ؼ‬ ُ ٌ‫ع َؾبة‬
َ

Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah
yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila
didatanginya air itu, dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun. dan
didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya
perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-
Nya. Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang
di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang bertindih-tindih,
apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang
siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah dia mempunyai
cahaya sedikit pun. maka di dunia ini yang mahal adalah iman dan usaha atas iman,
karena itu haq prerogative Alloh SWT,

48
Ma'rifatullah (Mengenal Allah)

Setiap muslim seharusnya mengenal tuhannya dengan baik, yaitu: Allah ; satu-
satunya Dzat yang berhak untuk disembah dan ditaati. Ma'rifatullah adalah puncak
aqidah dan tauhid seorang muslim. Ma'rifatullah merupakan tolak ukur kualitas
keislaman dan keimanan seseorang, karena untuk mencapai ketinggian iman
seorang muslim harus tahu dan mengenal dengan baik siapa tuhannya.

Makna Ma'rifatullah

Ma'rifatullah bukanlah mengenali dzat Allah, karena hal itu tidak mungkin
terjangkau oleh akal manusia yang terbatas. Ma'rifatullah menurut Ibnul Qoyyim,
sebagaimana di definisikan oleh ahli ma'rifah adalah : "ilmu yang membuat
seseorang melakukan apa yang menjadi kewajiban bagi dirinya dan konsekuensi
pengenalannya”.

Ma'rifatullah tidak dimaknai dengan arti harfiah semata, namun dimaknai dengan
pengenalan terhadap jalan yang mengantarkan manusia semakin dekat dengan
Allah, mengenalkan rintangan dan tantangan yang ada dalam perjalanan
mendekatkan diri pada Allah.

Figur teladan dalam ma'rifatullah adalah Rasulullah, Dialah sosok yang paling
mengenal Allah, paling dekat denganNya, dan paling taat kepada perintah-
perintahNya.
Rasulullah SAW bersabda : "Sayalah orang yang paling mengenal Allah dan paling
takut kepadaNya".(HR. Bukhari dan Muslim). Tingkatan berikutnya yang paling
mengenal Allah adalah : ( ٍَُْٛ ِِ‫) ا َ ٌْعٍَُ َّب ُء اٌعَب‬. Ulama' yang mengamalkan ilmunya.

‫َّللاَ ِِ ْٓ ِعجَب ِد ِٖ اٌعٍَُ َّب ُء‬


ّ َٝ‫َ ْخش‬٠ ‫ ِأَّ َّب‬....: ٌٝ‫لبي رعب‬

49
"Sesungguhnya yang takut pada Allah di antara hamba-hambanya hanyalah
'ulama'”. (QS,35:28 )

Orang yang mengenali Allah, dengan benar adalah orang yang mampu mewarnai
dirinya dengan segala macam bentuk ibadah. Kita akan mendapatinya sebagai orang
yang rajin sholat, pada saat yang lain kita dapati ia senantiasa berzikir, tilawah,
pengajar, mujahid, pelayan masyarakat, dermawan, dll. Tidak ada ruang dan waktu
ibadah kepada Allah, kecuali dia ada di sana. Dan tidak ada ruang dan waktu yang
di benci Allah, melainkan ia menjauhinya.

Urgensi Ma'rifatullah

Ma'rifatullah adalah puncak kesadaran yang akan menentukan perjalanan hidup


selanjutnya. Dengan ma'rifatullah manusia bisa mengetahui tujuan hidup yang
sesungguhnya. Ketiadaan ma'rifatullah membuat orang hidup tanpa arah dan tujuan
yang jelas, bahkan orang yang tidak mengenal Allah dengan benar akan menjalani
hidupnya seperti binatang. (QS,47:12).

Ma'rifatullah adalah asas perjalanan ruhiyah manusia secara keseluruhan. Orang


yang mengenal Allah akan merasakan hidupnya tenang, lapang, dan dia hidup
dalam rentangan panjang antara sabar dan syukur.

Dari ma'rifatullah ini manusia akan mengenali kehidupan di luar alam materi,
seperti malaikat, jin dan ruh.

Dengan ma'rifatullah seorang muslim akan senantiasa menjaga dirinya dari


melanggar aturan-aturan Allah SWT sehingga hidupnya di penuhi dengan rahmat
dan ridho Allah.

50
Buah Ma'rifatullah

Puncak ilmu adalah mengenal Allah. seseorang dikatakan sukses dalam belajar atau
menuntut ilmu apabila dia semakin mengenal Allah dan semakin Dekat pada Allah.
Jadi, percuma sekolah tinggi, gelar prestisius segudang, harta melimpah dan jabatan
melangit bila itu semua tidak menjadikannya semakin dekat, semakin kenal dan
semakin taat pada Allah.

Ma'rifatullah adalah ni'mat yang sangat besar. Mengenal Allah akan membuahkan
ahklaq mulia. Betapa tidak, dengan mengenal Allah kita akan merasa di tatap, di
dengar dan di perhatikan oleh Allah, sehingga langkah dan gerak kita terarah pada
jalan yang dikehendaki Allah. inilah keni'matan hidup yang sebenarnya.

Dengan ma'rifatullah hidup menjadi tenang, terarah, ringan dan bahagia. Sebaliknya
jika kita jauh dari Allah, hidup akan terasa berat, sempit, sengsara, tenggelam dalam
lumpur dosa, dan terus menerus hidup dalam rentang waktu dan ruang kehinaan.

َّٝ ‫َب َِ ِخ أ َ ْع‬١‫ ََ ْاٌ ِم‬ْٛ َ٠ ُٖ‫ش ُش‬ َ ً ‫شخ‬


ُ ْ‫َٔؾ‬َٚ ‫ػ ْٕ ًىب‬ َ ١ْ ‫ ـَب ِ َّْ ٌَُٗ َِ ِع‬ٞ
ْ ‫ع ْٓ ِر ْو ِش‬ َ ‫ َِ ْٓ اَع َْش‬ٚ:
َ ‫ع‬ َ ٌٝ‫لبي رعب‬

"Barang siapa yang berpaling dari peringatanku maka sesungguhnya baginya


kehidupan yang sempit dan akan kami bangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan
buta". (QS. Thaahaa,124 ).

51
Ciri-ciri Orang yang Mengenal Allah (Al-arif billah)

berikut adalah ciri-ciri Orang yang ma'rifah :

1. tidak takut dan tidak bersedih hati ( ٌََُٕ‫َحْ َض‬ٚ ‫ ِْٓ ْى َٔ ََّل ُْ ْى‬َٛ‫ػه‬ ٌ ْٕ ‫ )َّلَ َخ‬dengan urusan
َ ‫ف‬
duniawi. Karena itulah kualitas ma'rifah kita bisa diukur, bila kita selalu
cemas dan takut kehilangan dunia, berarti kita belum mengenal Allah dengan
baik. Sebab orang yang ma'rifah, susah senangnya tidak diukur oleh ada
tidaknya dunia, tetapi diukur oleh dekat tidaknya dirinya dengan Allah.
2. Orang yang ma'rifah akan senantiasa menjaga kualitas ibadahnya. Karena
dengan terjaganya ibadah akan mendatangkan banyak manfaat
dan keuntungan dalam hidup, diantaranya :
o Hidup selalu berada di jalan yang benar.
o Memiliki kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup.
o Allah akan selalu mengaruniakan dalam hidupnya.
o Akan selalu optimis dalam menghadapi kehidupan.
o Memiliki kendali dan kontrol dalam hidup, sehingga tidak selalu
terjerumus kedalam jurang kema'siatan.
o Selalu berada dalam bimbingan dan pertolongan Allah.
o Memiliki Ruhiyah imaniah yang kuat.

Sarana Ma'rifatullah

Diantara sarana yang dapat mengantarkan kita pada ma'rifatullah adalah :

َّ ‫) انؼَ ْم ُم ان‬
1. Akal sehat ( ‫ ُى‬ِٛ‫غه‬

Akal sehat manusia jika digunakan untuk memikirkan dan merenungkan apa yamg
ada di sekelilingnya dari ciptaan Allah dapat menjadikan pemiliknya sampai pada
ma'rifatullah yang sempurna. Alqur-an menjelaskan dalam berbagai ayatnya
pengaruh perenungan makhluk terhadap pengenalan kepada sang khaliq.
Allahberfirman: ”sesunggunya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih

52
bergantinya malam dan siang terdapat tanda – tanda bagi orang yang berakal.
Yaitu orang – orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk atau
dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi ( seraya berkata ) " Ya tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan
sia – sia. Maha suci engkau maka peliharalah kami dari siksa api neraka”.(QS. 03:
190-191).Rasulullah Sha. Bersabda:

َّ ‫د‬
ِ‫َّللا‬ ِ ‫ رَا‬ِٟ‫ا ـ‬ٚ‫ ََل رَفَ َّى ُش‬َٚ ِ‫َّللا‬
َّ ‫ك‬ ِ ٍَْ ‫ خ‬ْٟ ِ‫ا ـ‬ٚ‫رَفَ َّى ُش‬

"berfikirlah kalian tentang ciptaan Allah dan janganlah berfikir tentang dzat
Allah" (HR. Abu Nu'aim).

2. Para Nabi dan Rasul ( ‫ع ُم‬ ُّ َٔ ‫َب ُء‬ِٛ‫) األ َ َْج‬


ُ ‫انش‬

Kita dapat mengenal Allah dengan baik melalui dakwah dan penjelasan dari
para rasul. Karena mereka memang di utus untuk mengenalkan dan mengajak
manusia kepada Allah. Allah SWT berfirman :"Sesungguhnya kami telah
mengutus rasul – rasul kami dengan membawa bukti – bukti nyata dan telah
telah kami turunkan bersama mereka Al-kitab dan neraca (keadilan) supaya
manusia dapat melaksanakan keadilan".(QS,57:25)

3. Nama dan sifat Allah ( ُ‫صفَبد‬ ْ َ ‫) األ‬


ّ ِ ‫ع ًَب ُء َٔ ان‬

Mengenali nama dan sifat Allah disertai dengan perenungan makna dan
pengaruhnya bagi kehidupan ini menjadi sarana untuk mengenali Allah. cara
inilah yang Allah gunakan untuk memperkenalkan dirinya kepada makhluk-
Nya. Dengan asma dan sifat ini terbukalah jendela bagi manusia untuk
mengenali Allah lebih dekat lagi. Asma dan sifat Allah akan menggerakkan
dan membuka hati manusia untuk menyajikan pancaran cahaya Allah. Allah
berfirman: "katakanlah: serulah Allah atau Ar- Rahman. Dengan nama yang

53
mana saja kamu seru, dia memiliki nama–nama yang baik .(ُٗ‫") األعًبء انحغ‬
Qs,17:110.

Saudaraku…! Di tengah kondisi yang semakin sulit dan zaman yang semakin
hancur tidak ada yang bisa menolong kita selai Allah. maka salah satu ikhtiar untuk
menggapai pertolongan-Nya dengan meningkatkan pengenalan kita kepada Allah.
cara menggapainya adalah dengan memperbaik kualitas ibadah kita serta dengan
terus menerus berusaha untuk istiqomah di jalan-Nya.19

19
https://mahadibnuauf.com/marifatullah-mengenal-allah

54
Kisah Mahalnya Hidayah

Kisah Nabi Musa AS dan Musa samiri

Di zaman Fir‟aun atau Ramses II, ada 2 nama orang yang sama, dan keduanya
sama-sama terkenal yaitu nama Musa. Yang satu adalah Nabi Musa yang satu lagi
adalah Musa Samiri.

Uniknya, Nabi Musa AS itu sejak kecil diadopsi anak oleh Fir‟aun. Kita tahu sendiri
bahwa Fir‟aun ini orang kafir yang mengaku sebagai tuhan.
Sedangkan yang satu lagi adalah Musa Samiri.
Siapa Musa Samiri?
Yaitu seorang anak kecil yang saat itu sebagaimana nasib bayi-bayi lelaki lainnya,
yang diancam oleh Fir‟aun untuk dibunuh.

Maka Musa Samiri ini oleh orang tuanya disembunyikan di suatu gua, tapi Allah
SWT menghendaki bahwa Musa Samiri ini dipelihara oleh Malaikat Jibril.
Nah, dalam permasalahan yang akan saya sampaikan, anehnya Nabi Musa AS yang
dipelihara mulai kecil sampai besar oleh Fir‟aun yang kafir bahkan mengaku
sebagai Tuhan itu, justru menjadi orang yang shaleh bahkan diangkat menjadi
seorang nabi dan rasul, itulah kekasih Alloh Nabi Musa AS.

Sedangkan yang aneh lagi, namanya Musa Samiri ini justru saat dewasa menjadi
orang kafir, bahkan dialah yang memprakarsai pembuatan patung anak sapi, tatkala
Nabi Musa AS munajat kepada Allah, yang Allah SWT saat itu berbicara langsung
kepada Nabi Musa AS

َ ْٛ ُِ ُ‫ َوٍَّ َُ هللا‬َٚ
‫ َّب‬١ْ ٍِ ‫ ر َ ْى‬ٝ‫ع‬
“Dan Allah berfirman kepada Nabi Musa dengan benar-benar firman yang
didengarkan.”

Tapi, di saat itu pula si Musa Samiri ini justru mengajak orang-orang Bani Israel,
untuk membuat patung dari emas untuk disembah. patung tersebut di dalam riwayat

55
dikatakan bisa bergerak-gerak, tapi menurut pendapat yang lain dikatakan, caranya
Musa Samiri membuat patung itu dengan metode tertentu, seperti diberi lobang,
diberi benang, atau diberi suatu alat yang bilamana ada angin masuk ke situ maka
dapat berbunyi.

Kalau di Jawa Timur ada yang namanya Layangan Sowangan atau layang-layang
Sowang yaitu layang-layang yang besar, kemudian diberi tali sedemikian rupa,
lantas dinaikkan ke udara sehingga terdengar suara yang kencang dari bawah, kira-
kira sapi bikinan Musa Samiri ya seperti itu. jadi Musa Samiri orangnya cerdas, tapi
masalahnya justru ia mengajak Bani Israel kepada kekafiran, yaitu menyembah
berhala sapi, dan tidak menyembah Allah.

Maka sangat aneh, Musa Samiri yang mulai kecil dipelihara oleh Malaikat Jibril
justru menjadi kafir. hikmahnya apa? hikmahnya bahwa seseorang itu pertama
untuk menjadi mu;min dan muslim yang baik adalah membutuhkan hidayah dari
Allah SWT.

Kedua, lingkungan dan pergaulan itu sangatlah penting, menurut suatu riwayat,
memang Nabi Musa, lingkungan beliau mulai kecil sampai menginjak dewasa ini,
lingkungannya tidak baik karena ada Fir‟aun, tetapi tatkala masih kecil dia susukan
oleh ibunya sendiri yang solehah, bahkan dibayar oleh Firaun, karena ketika Nabi
Musa masih bayi ketia beliau haus maka dicarikan ibu susu tidak ada yang cocok
dan mau, akhirnya ibu kandungnya yang dating ke istana yang akan menyusui Nabi
Musa anaknya sendiri, luar biasa makarnya Alloh SWT, dan setelah dewasa maka
Nabi Musa berinteraksi dengan orang-orang yang baik. Yaitu Siti Asiah wanita
Sholehah, beda dengan Musa Samiri, Musa Samiri ini tatkala mulai remaja atau
tumbuh dewasa justru berinteraksi dengan orang-orang yang jahat.

Maka orang yang bergaul dengan orang baik, akan menjadi baik, dan orang yang
bergaul dengan orang jahat juga akan menjadi jahat pula. Pepatah arab mengatakan
“ Suu ul Khuluqu yu;di “ Artinya “ Akhlak yang buruk itu menular “ begitupun

56
mafhum mukholafahnya akhlak yang akhlak yang baik juga menular, sebagaimana
sabda baginda Nabi SAW jika berkawan dgn pandai besi maka kita terkena bau
asapnya sebaliknya jika bertemu dengan pedagang minyak wangi maka kita
kedapatan bau wanginya. Itulah makna di dalam hikayat tentang dua nama Musa
yaitu Nabi Musa AS yang dirahmati oleh Allah, dan Musa Samiri yang dilaknat
oleh Allah SWT20

Keilmuan yang tinggi tidak jaminan seseorang mendapatkan Hidayah

Kisah nyata ini di tuturkan Habib Quraisy bin Qosim Baharun, Cirebon, dr kisah
perjalanannya th 1996. Kala itu pesawat melintasi daratan Afrika. Diantara
penumpangnya Habib Quraisy dan ibu Tua sekitar 65-70 tahun berpenutup jilbab di
sebelahnya. “Dimana asal Anda?” Tanyanya. Tahu Habib Quraisy orang Indonesia,
dia mengajaknya berbahasa Indonesia dan amat fasih pula. Ibu Tua itu tersenyum
bijak sambil berkata “Saya „Alhamdulillah‟ menguasai sebelas bahasa dan 20
bahasa daerah”.

Ibu Tua mulai mengupas pembahasan Al Qur‟an dg indah dan mahir.

Habib pun penasaran atas kehebatannya menjelaskan Al Qur‟an, “Apakah Ibunda


hafal Al qur‟an

Beliau jawab “Ya, saya telah menghafal Al Qur‟an dan saya rasa tidak cukup hanya
menghafal Al Quran sehingga saya berusaha menghapal Tafsir Jalalain dan saya
pun hafal”.

Tidak sampai disitu saja, Ibu Tua itu melanjutkan bicaranya “Namun Al Qur‟an
harus bergandengan dengan hadist. Sehingga saya kemudian berupaya lagi
menghafal hadist tentang hukum sehingga saya hafal kitab hadist Bulughul Marom
di luar kepala”.
20
https://hajinews.id/2020/07/12/musa-vs-musa/

57
“Lantas saya masih belum merasa cukup, karena di dalam Islam bukan hanya ada
halal dan haram tapi harus ada fadhailul amal, maka saya pilih kitab Riyadhus
Sholihin untuk saya hafal dan saya hafal”. Kata Ibu itu menuturkan pendalamannya
tentang Islam kepada Habib Quraisy.

Ibu itu kembali bertutur “Di sisi agama ada namanya tasawuf, maka saya cenderung
pada tasawuf sehingga saya pilih kitab Ihya Ulumuddin dan sampai saat ini saya
sudah 50 kali mengkhatamkan membacanya.

Saking seringnya saya baca Ihya Ulumuddin sampai-sampai Bab Ajaibul Qulub
saya hafal di luar kepala”.

Habib Quraisy terperangah melihat kehebatan dan luarbiasanya Ibu itu. Namun
karena tidak percaya begitu saja, Habib pun akhirnya mencoba test kebenaran
perkataannya. Apakah benar Ia telah hafal Al Qur‟an? Apakah benar Ia menguasai
Tafsir Jalalain ttg asbabun-nuzul dan qaul Ibnu Abbas? Setelah melalui beberapa
pertanyaan. Ternyata benar Ibu itu hafal Qur‟an bahkan mampu menjawab tafsirnya
dengan mahir dan piawai.

Ketika Habib mengangkat permasalahan ihya mawat yang ada dalam kitab
Bulughul Maram Ibu Tua itu pun menjabarkannya cukup jelas.

Ketika Habib membahas tentang hadist Riyadhus Sholihin maka Ibu Tua itu
menyebutkan sesuai apa yang disebutkan dalam kitab Dalailul Falihin sebagai
syarah kitab hadist tsb.

Dan lagi Ia menjelaskan masalah psikologi hati berbasis kitab Ihya Ulumuddin pada
pasal ajaibul qulub. Kembali Habib dibuat heran akan kehebatan Ibu Tua itu dan
menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pesawat akan mendarat di Airport. Ibu itu mengambil tasnya yang ada di kabin.
Kerana sudah merasa kenal, Habib membantu menurunkan 3 tasnya ke lantai

58
pesawat. Subhaanallah… Saat Ibu itu menunduk untuk mengambil tasnya ternyata
keluar dari balik jilbabnya seutas kalung salib.

Seperti petir menyambar di siang bolong, Habib Quraisy menunduk lemah. Ibu itu
tersenyum, “Akan kujelaskan padamu nanti di hotel.”

Habib akan transit selama sehari semalam, pun Ibu Tua itu. Maka di ruang tunggu
dia tunjukkan nomor kamarnya kepada Habib dan berjanji bertemu di ruang lobbi
restaurant.

Keduanya akhirnya bertemu. Kpada Habib Qurasy ia mengatakan, “Saya bukan


orang Kristen, mengapa saya keluar dari Kristen ?… karena saya menganggap
Kristen itu hanya dongeng belaka. Dan kalung ini bukan berarti saya Kristen, tapi
kalung ini pemberian almarhumah ibu saya”.

Ia mengatakan bahwa Ia telah mempelajari Kristen, Hindu juga Islam. Ia


mengungkap ketertarikannya mengenai keagungan yang ada di balik wahyu Allah
SWT dan hadits Nabi Muhammad SAW.

“Ibu apa agamanya sekarang ?” Habib bertanya.

Dia katakan “Saya tidak beragama”

“Andai Ibu masuk Islam, begitu baca syahadat, ibu akan langsung dapat titel
ulama”. Karena demikian luas ilmu yang dimiliki kata Habib.

Ia menjawab,

“MUNGKIN KARENA SAYA BELUM MENDAPAT HIDAYAH DARI


ALLAH”

59
Habib Quraisy meneteskan airmata bersyukur kpd Allah SWT, bagaimana orang
seperti dia yang sudah hafal Al Qur‟an dan lain sebagainya belum Allah izinkan
untuk beriman kepada-NYA.

Sementara kita tanpa usaha apapun, telah dipilih oleh Allah SWT untuk jadi seorang
muslim. Demikianlah kisah ajaib ini. Semoga dapat diambil iktibar betapa
bersyukur kita dianugrahi iman dan semakin bertambah kuat sampai ajal
menjemput, sehingga kita termasuk orang yang husnul khotimah.

Ibu tua itu namanya ANN MARIE SCHIMMEL, ahli terkemuka dalam literature
Islam & mistisisme (tasawuf), berkebangsaan Jerman, sebagai professor mengajar
di 3 Universitas terkenal di 3 Negara berbeda, dikenal memiliki ingatan fotografis.
Wafat tahun 2003 di usia 80 thn, entah bagaimana tentang keimanannya di akhir
hidupnya. Ada yang tahu???

BETAPA MAHALNYA HIDAYAH.

SETINGGI-TINGGINYA ILMU,

SELUAS-LUASNYA PENGETAHUAN,

SEDALAM-DALAMNYA PEMIKIRAN, DAN

SEKUAT-KUATNYA HAFALAN AL-QUR‟AN 30 JUZ DAN HADlTS

TIDAKLAH MAMPU MENGGAPAI HIDAYAH.

KERANA HIDAYAH DATANGNYA DARI RAHMAT ALLAH.

SEBAGAIMANA SEORANG HAMBA MASUK SURGA KARENA


RAHMATNYA

Tidaklah cukup hafal Al-Qur'an dan hadist.

60
Subhanallah....Sujud syukurku pada -Mu ya Rabb...atas nikmat hidayah ini....

Semoga ini menjadi pelajaran untuk kita semua.Aamiin 21

Kisah bayi Ajaib Syarifudin Al Khalifah

[Sigli | Sayed Mustafal] Mengingat era Tahun 90 an tentu kita tahu tentang
Syarifuddin Khalifah yang terlahir Tahun 1993 dari keluarga Kristen Khatolik
ternyata mampu menghafal Al-Qur‟an di usia 1,5 tahun.
Allah SWT memperlihatkan keajaiban bocah Arusha, kota kecil di utara Tanzania,
Afrika. Hari ini, Selasa (17 Juni), hafizh ini berulang tahun ke 17.

Bahwa dikisahkan, penduduk di Arusha yang hanya berjumlah 1.2 juta orang,
dimana mayoritas penduduk beragama Kristen, baik Kristen Anglikan dan Kristen
Katolik, lahir anak yang di usia 4 bulan sudah mampu membaca ayat suci Al-
Qur‟an.

Anak pasangan Francis dan Domisia ini pun semakin membuat kehebohan ketika di
usianya yang masih beberapa hari, menolak untuk dibaptis di Kingori Baptis
Church. “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah na jumba wake Muhammad
saw!”

Begitulah Syarifuddin kecil mengucapkan pada kedua orangtuanya dalam bahasa


Arusha. “Ibu, tolong jangan baptis saya, saya adalah orang yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW.”

Jauh setelah acara pembaptisan yang gagal, Allah swt makin memperlihatkan
kebenaran ajaran-Nya dengan memperlihatkan kemampuan Syarifuddin menghafal
al-Qur‟an maupun sholat lima waktu tanpa ada yang mengajarkan maupun
mencontohkan.

21
https://sumbarprov.go.id/home/news/9255-ilmu-yang-tinggi-tak-menjamin-manusia-mendapat-hidayah.html

61
Melihat keajaiban demi keajaiban, kedua orang tuanya Francis dan Domisa
akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat. Mereka resmi masuk Islam dengan
disaksikan oleh Ustaz Ismael.

Penduduk yang sebelumnya mayoritas beragama Kristen pun mulai percaya


kebenaran dari Allah swt dan mereka ramai-ramai masuk Islam. Tak heran, kini
ribuan orang telah diislamkan oleh Syarifuddin.

Suatu ketika Syarifuddin –yang sudah digelari Syekh- datang ke Ethiopia. Ribuan
orang hadir di stadion Ethiopia. Tak cuma kaum muslimin, justru yang hadir
mayoritas umat Kristiani. Harap maklum, anak yang terlahir dari keluarga non-
muslim memiliki magnet yang begitu kuat di kalangan Kristiani. Mereka yang tidak
percaya maupun setengah percaya ingin melihat langsung sosok Syarifuddin.

Bahkan, mereka yang tidak percaya sempat mengatakan pada Syekh, “Are you
Jesus?” Kemudian dengan tenang Syakh Syarifuddin menjawab, “No…I‟m not
Jesus, I‟m created by God. The same God who created Jesus.” (hal 109). Di
stadion Ethiopia itu pula, bocah ini membimbing umat Kristiani untuk
mengucapkan dua kalimat syahadat: Asyhadu an-laa ilaaha illallaah. Wa asyhadu
anna Muhammadan rasuulullaah. Subhanallah! [Said Mustafa, Subbag Umum
Pidie/yyy]22

https://aceh.kemenag.go.id/berita/198001/bayi-ajaib-afrika-penyebar-islam-kini-
telah-remaja

https://www.youtube.com/watch?v=RcgjQCKPYKs

22
https://aceh.kemenag.go.id/berita/198001/bayi-ajaib-afrika-penyebar-islam-kini-telah-remaja

62
Arti dan makna Iman

A. Definisi
Menurut bahasa Iman artinya percaya. Iman dapat pula diartikan
kepercayaan kepada Allah SWT. Syahadatain (dua persaksian: bersaksi bahwa tiada
Tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah) merupakan
suatu pernyataan sebagai kunci dalam memasuki gerbang Islam. Pernyataan bahwa
hanya Allah (Yang Esa) satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, merupakan
pokok ajaran yang menjadi misi segala Nabi yang pernah diutus oleh Allah ke bumi
di sepanjang sejarah kehidupan manusia.23

Iman disebut juga tauhid. Tauhid merupakan pokok dan akar dari keimanan
yang menjadi penyangga segala bangunan Islam. Syahadatain di ibaratkan sebagai
ikatan janji antara seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya, yang menjadikan
seseorang menjadi muslim yang harus tunduk, taat, patuh kepada Allah. Sehingga ia
akan menjadi selamat sejahtera baik di dunia dan akhirat.

Orang yang beriman disebut Mukmin. Keimanan seseorang dapat dikatakan


sempurna, bila telah meyakini didalam hati, mengucapkan dengan lisan dan
membuktikan dengan amal perbuatan.

B. Rukun Iman
Rukun artinya tiang atau pokok. Jadi rukun Iman artinya pokok-pokok Iman
yang harus diyakini adanya dan kebenarannya. Apabila salah satu dari rukun Iman
ada yang tidak di imani, maka secara keseluruhan imannya batal/gugur. Firman
Allah SWT dalam surah An-Nisa : 136

‫بة‬َ َ ‫ ْاٌ ِىز‬َٚ ٌِٗ ْٛ ‫ع‬


ُ ‫ َس‬ٍٝ‫ع‬ ْ ‫بة اٌَّز‬
َ ‫ ٔ ََّض َي‬ِٞ َ َ ‫ ْاٌ ِىز‬َٚ ٌِٗ ْٛ ‫ع‬
ُ ‫ َس‬َٚ ِ‫ا ِثبهلل‬ْٛ ُِٕ‫آ ِا‬ْٛ َُِٕ ‫َٓ ا‬٠ِ‫ب اٌَّز‬َٙ ُّ٠َ‫َآا‬٠
‫ َِ ْاَل ِخ ِش ـَمَ ْذ‬ْٛ َ١ٌ‫ ْا‬َٚ ٍِٗ ‫ع‬ ْ ‫اٌَّز‬
ُ ‫ ُس‬َٚ ٗ‫ ُوز ُ ِج‬َٚ ِٗ‫ ٍَِ ِئ َىز‬َٚ ِ‫َّ ْىفُ ْش ِثبهلل‬٠ ْٓ َِ َٚ ًُ ‫ ا َ ْٔضَ َي ِِ ْٓ لَ ْج‬ِٞ
)ٖٔٙ : ‫ذًا (إٌّغآء‬١ْ ‫ػٍالً َث ِع‬
َ ًَّ ‫ػ‬
َ
23
Dr. Abdul Hadi Muthohhar, M.A, Islam dan Aspek-aspek Kemasyarakatan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000) h.
41

63
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (Q.S. An-Nisa: 136)

Sabda Rasulullah SAW:

َِِٓ ْ‫رُئ‬َٚ ‫ َِ ْاَل ِخ ِش‬ْٛ َ١ٌ‫ ْا‬َٚ ٍِٗ ‫ع‬


ُ ‫ ُس‬َٚ ٗ‫ ُوز ُ ِج‬َٚ ِٗ‫ ٍَِئِ َىز‬َٚ ِ‫ أ َ ْْ رُئْ َِِٓ ِثبهلل‬: ‫ لَب َي‬: ْ‫ب‬ ِ ْ ِٓ ‫ع‬
ِ َّ ٠ْ ‫اْل‬ َ ِٝٔ‫ـَب َ ْخ ِج ْش‬
) ‫اٖ ِغٍُ عٓ عّش‬ٚ‫ش ِ َّشٖ ( س‬َٚ ٖ‫ ِْش‬١‫ِث ْبٌمَذَ ِس َخ‬

Artinya : “Maka terangkanlah kepadaku tentang Iman, jawab Nabi “hendaklah


engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-
Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari kiamat dan hendaklah engkau beriman
kepada Qodar yang baik dan buruk.” (H.R. Muslim dari Umar)

Berdasarkan ayat al-Qur‟an dan hadist di atas, rukun Iman terdiri dari :

1. Iman kepada Allah


2. Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Rasul-rasul Allah
5. Iman kepada Hari Akhir
6. Iman kepada Qadha dan Qadar

B. IMPLEMENTASI IMAN DALAM KEHIDUPAN


Didalam Al-Qur‟an telah dijelaskan bagaimana sikap dan tingkah laku
orang-orang yang beriman, dari hal yang paling pokok seperti pengakuan adanya
keEsaan Allah sampai kepada cabang-cabang Iman seperti membuang duri di jalan,
menjaga kebersihan, malu berbuat maksiat dan sebagainya.

64
Diantara ciri-ciri orang yang beriman sesuai surah Al-Anfal ayat 2-3 yaitu :

1. Apabila disebut nama Allah, gemetarlah hatinya


2. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah, bertambahlah imannya
3. Senantiasa bertawakal kepada Allah
4. Mendirikan Shalat
5. Menafkahkan sebagian rizkinya atau hartanya yang diterimanya dari Allah

Memahami ciri-ciri di atas, maka orang-orang yang beriman akan


mengimplementasikan keimanannya dalam kehidupan sehari-hari dengan
selalu :

1. Qona‟ah (menerima atau merasa cukup dengan apa yang dimiliki)


2. Berprasangka baik (Husnudzon)
3. Teguh pendirian
4. Tidak berputus asa
5. Bertanggung jawab
6. Berkata benar
7. Menepati janji
8. Suka tolong menolong dalam kebaikan

Pengertian Syahadatain
Syahadatain terdiri dari syahadat tauhid dan syahadat risalah. Syahadat tauhid
(Asyhadu allaa Ilaa ha Illallah) adalah pengakuan dan persaksian bahwa “Tidak ada
tuhan selain Allah”, dan syahadat risalah (Wa asyhadu anna Muhammadan
Rasulullah) adalah pengakuan dan persaksian bahwa “Muhammad adalah utusan
Allah.”Kata Asyhadu secara etimologis berasal dari kata syaha – da yang
mempunyai tiga pengertian : musyahadah (menyaksikan), syahadah (kesaksian) dan
half (sumpah). Antara ketiga pengertian tersebut terdapat relevansi yang kuat,
yaitu : seseorang akan bersumpah bila dia memberi kesaksian, dan dia akan
memberikan kesaksian bila dia menyaksikan. Berdasarkan pengertian tersebut maka

65
syahadat seseorang (bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah semata, dan
sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah) harus mencakup ketiga pengertian
diatas :
 Musyahadah dengan hati dan pikiran
 Syahadah dengan lisan
 Half dengan menghilangkan segala keragusn.
Inti syahadah yang pertama (Asyhadu allaa Ilaa ha Illallah) adalah
beribadah hanya kepada Allah SWT semata. Sedangkan inti dari syahadah
yang kedua (Wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah) adalah
menjadikan Rasulullah sebagai titik pusat keteladanan (uswah hasanah)
baik dalam hubungan dengan Allah SWT secara vertikal maupun dalam
hubungan dengan manusia secara horisontal.

Urgensi Seorang Muslim Bersyahadat

1. Pintu Masuk dalam Islam (Al-Madkhal ila Al-Islam)


Jika seseorang memasuki ruang yang tetrutup, dia memerlukan password
atau kunci untuk membuka pintunya. Demikian juga untuk masuk Islam,
seseorang harus terlebih dahulu harus mengucapkan kalimat syahadatain
(dua syahadat), yaitu laa ilaaha illallah dan Muhammadurrasuulullah. Inilah
kunci Islam itu. Dengannya, seorang Muslim bisa mendapatkan semua yang
dijanjikan Allah SWT, baik berupa diterimanya amal di dunia hingga
pahala yang melimpah ruah di akhirat kelak. Tanpa kunci itu, semua amal –
sebaik apapun dalam pandangan manusia- tidak ada nilainya di hadapan
Allah SWT.

2. Konklusi Ajaran Islam (Khulaashah Ta’alim Al-Islam)


Materi dua kalimat syahadat terdiri dari dua prinsip. Pertama, pengakuan
akan tiadanya tuhan (ilah) selain Allah dan kedua, pengakuan bahwa
Muhammad adalah utusan Allah. Kedua prinsip ini mengandung dua

66
konklusi ajaran Islam, yang keduanya menjadi landasan bagi diterimanya
amal. Jika seorang Muslim mengamalkan suatu amalan, baik itu berupa
ibadah mahdhah (khusus), seperti shalat, atau ibadah amah (umum) seperti
sedekah, maka kedua landasan itu harus melekat padanya. Pertama, ikhlas
karena Allah dan kedua, sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW.

3. Ikhlas Karena Allah SWT


Kalimat laa ilaaha illallah, mengandung prinsip ikhlas. Demikian itu karena
kata ilah, yang umumnya diterjemahkan dengan “tuhan” ternyata
mengandung pengertian yang jauh lebih spesifik. Imam Ibnu Taimiyah
menjelaskan arti kata “ilah” dengan mengatakan, “Segala sesuatu yang
dicenderungi hati dengan seluruh perasaan cinta, pengagungan,
penghormatan, pemuliaan, rasa takut, rasa harap, dan lainnya.” Maka
kalimat laa ilaaha illallah berarti tidak ada sesuatu yang dicenderungi oleh
hati dengan seluruh perasaan cinta, kecuali Allah SWT. Dalam kalimat ini
terkandung hakikat ikhlas itu, di mana seseorang hanya mengharapkan
ridha dan pahala Allah dalam beramal, sebelum mendapatkan berbagai
tujuan duniawi.

4. Mengikuti Petunjuk Rasulullah SAW


Kalimat syahadat yang kedua adalah Muhammadurrasuulullah yang artinya
“Muhammad adalah utusan Allah.” Syahadat kedua ini juga mengandung
prinsip dasar ajaran bahwa Muhammad SAW adalah ikutan dan rujukan
dalam praktik ibadah kepada Allah SWT, karena beliaulah wasiithah
(perantara) yang menghubungkan umat manusia dengan Allah SWT. Untuk
dapat menegakkan prinsip ini, seorang Muslim harus ittiba‟ (mengikuti)
petunjuk baginda Rasulullah SAW, dalam setiap gerak dan amalannya.,
sebagaimana Allah SWT berfirman:

“Katakanlah (wahai Muhammad), “Jika kamu (benar-benar) mencintai

67
Allah, maka ikutilah aku…maka Alloh SWT akan mencintaimu” (QS. Ali
Imran : 31)

Rukun Syahadat

Rukun syahadat tauhid (Laa ilaaha illallah)


Laa ilaaha illallah mempunyai dua rukun:

1. An-Nafyu atau peniadaan: “Laa ilaha” membatalkan syirik dengan segala


bentuknya dan mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah
selain Allah.

2. Al-Itsbat (penetapan): “illallah” menetapkan bahwa tidak ada yang berhak


disembah kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan
konsekuensinya. Makna dua rukun ini banyak disebut dalam ayat Al-
Qur‟an, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta‟ala:

Contoh Nafi Itsbat

Usaha atas Nafi Itsbat ( Meniadakan yang lain dan hanya membenarkan Allah ) :

Meyakini Kekuasaan Allah ada yang :

1. Dengan Asbab :
menciptakan manusia hasil dari perkawinan manusia ( Sunnatullah )

2. Tanpa Asbab :
menciptakan manusia tanpa ibu dan bapak seperti Adam AS

3. Berlawanan Asbab :
menciptakan manusia bertentangan dengan asbab, Isa AS lahir dari ibu yang suci,
onta nabi sholeh yang lahir dari batu, tongkat nabi Musa AS menjadi ular.

68
Meyakini bahwa :

1. Allah Khaliq : Allah yang menciptakan


2. Allah Malik : Allah yang bertanggung jawab atas pemeliharaan ciptaannya
3. Allah Razieq : Allah pula yang menjamin Rizki CiptaanNya

Meyakini bahwa :

1. Mahluk itu adalah ciptaan Allah


2. Sifat pada mahluk ini Allah yang memberikan
3. Allah kuasa merubah sifat pada mahluk
4. Sifat pada mahluk hanya setetes sifat di dalam khazanah Allah

Contoh :

Api itu adalah mahluk Allah. Sifat panas pada Api adalah Allah yang memberikan.
Allah kuasa merubah sifat panas pada Api seperti Apinya Nabi Ibrahim AS yang
menjadi sejuk. Sifat yang ada pada Api ini dibanding dengan sifat-sifat yang masih
ada dalam khazanah Allah hanya seperti satu tetes air di lautan.

Meyakini bahwa :

1. Allah mampu memberikan manfaat dengan mahluk


2. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa seizin Allah
3. Allah tidak berhajat pada mahluk, tetapi mahluk berhajat pada Allah
4. Allah mampu memberikan manfaat tanpa mahluk

Contoh amaliyah Nafi Itsbat :

Uang tidak dapat memberikan kebahagiaan, yang dapat memberikan kebahagiaan


hanya Alloh SWT, Alloh SWT dapat memberikan kebahagiaan tidak berhjat kepada
uang dan uang dapat memberikan kebahagiaan berhajat kepada Alloh SWT, Bila
Alloh berkehendak dengan uang orang bisa bahagia, bila Alloh berkehendak dengan

69
uang orang tidak dapat bahagia, bahkan bila Alloh SWT berkehendak tanpa
uangpun orang dapat bahagia, inilah kalimat Laa Ilaaha Illalloh yang harus kita
yakini kita amalkan dan kita da‟wahkan kepada umat manusia seluruh dunia.

Obat tidak dapat memberikan kesembuhan, yang dapat memberikan kesembuhan


hanya Alloh SWT, Alloh SWT dapat memberi kesembuhan tidak berhjat kepada
obat dan obat dapat memberi kesembuhan berhajat kepada Alloh SWT, bila Alloh
berkehendak dengan obat orang bisa sembuh, bila Alloh berkehendak dengan obat
orang tidak bisa sembuh, bahkan bila Alloh SWT berkehendak tanpa obatpun orang
bisa sembuh, inilah makna kalimat Laa Ilaaha Illalloh yang harus kita yakini kita
amalkan dan kita da‟wahkan kepada umat manusia seluruh dunia., buktinya ada
orang sakitnya sama, rumah sakitnya sama ruangannya sama, dokternya sama dan
obatnya juga sama tetapi yang satu pulang sembuh yang satu pulang, tetapi
pulangnya kerahmatulloh, seharusnya kalau memang obat bisa menyembuhkan
kedua duanya harusnya sembuh

Makanan tidak dapat mengenyangkan,, yang dapat mengeyangkan hanya Alloh


SWT, Alloh SWT dapat mengeyangkan tidak berhjat kepada makanan dan makanan
dapat mengeyangkan berhajat kepada Alloh SWT, bila Alloh berkehendak dengan
makan orang bisa kenyang, bila Alloh berkehendak dengan makan orang tidak bisa
kenyang, bahkan bila Alloh SWT berkehendak tanpa makanpun orang bisa
kenyang, inilah makna kalimat Laa Ilaaha Illalloh yang harus kita yakini kita
amalkan dan kita da‟wahkan kepada umat manusia seluruh dunia. buktinya kisah
ashabul kahfi yang tinggal di dalam goa selama 309 tahun tidak makan dan tidak
minum tetapi tidak mati, seharusnya kalau otang tidak makan dan tidak minum
seharusnya sudah mati, kenapa tidak mati ? karena inilah kuasa Alloh SWT.

Tetapi jangan disalah fahami, bahwa Alloh yang mengenyankan, kalo begitu gak
usah makan aja, ini adalah faham yang salah, faham seperti ini disebut faham
jabariyah yang menjadikan manusia jadi fatalistis tidak mau usaha dan ikhtiyar,
Alloh SWT telah menjadikan dunia ini sebagai darul asbab ( tempatnya sebab ),
pengen kenyang ya makan, pengen punya anak ya nikah, pengen gajian ya bekerja,

70
orang pengen kenyang gak mau makan ya itu namanya mimpi, orang pengen punya
anak tetapi tidak mau menikah itupun namanya mimpi, dan orang yang mau gajian
tetapi tidak mau bekerja itu namanya berkhayal, tetapi juga jangan meyakini
makanan yang dapat mengenyangkan, orang yang yakin kepada asab namanya
syirik dan fahamnya disebut faham qodariyah, faham yang menyimpang dari aqidah
islam, seperti meyakini orang menikah pasti punya anak, bekerja pasti dapat gaji,
kalau kita makan pasti perut kita kenyang, ini adalah faham yang salah yang perlu
diluruskan, ada orang yang menikah sudah bertahun tahun tetapi nyatanya tidak
punya anak,

Adakah orang gak makan bisa kenyang ? maka jawabnya ada, siapa itu, mereka
adalah ashabul kahfi yang tinggal di dalam goa tidak makan selama 309 tahun
lamanya tetapi kenyang terus gak mati, kisah ini dapat dilihat di surat al kahfi ayat
25, pertanyaan selanjutnya, adakah seorang wanita bisa melahirkan tanpa menikah ?
maka jawabnya ada, siapakah dia itu ? dia adalah Siti Mariyam, yang dapat
melahirkan Nabi Isya tanpa memiliki suami, kisah ini terdapat di dalam surat
Maryam ayat 20, Nabi Adam AS lahir ke muka bumi ini tanpa memiliki ayah dan
ibu, makanya kita jangan membatasi kekuasaan Alloh SWT, Alloh SWT maha
kuasa atas segala sesuatu, Alloh kuasa menciptakan manusia tanpa asbab, seperti
Nabi Adam AS, Alloh SWT mampu menciptakan manusia yang bertentangan
dengan sebab seperti Siti Mariyam yang melahirkan tanpa suami, dan Alloh mampu
menciptakan manusia dengan sebab seperti kita sekarang yang lahir karena
memiliki ayah dan ibu.

Jadi kesimpulannya jangan sampai kita meninggalkan sebab, itu hukumnya haram
karena Alloh SWT telah menjadikan dunia ini sebagai tempatnya sebab, begitu pula
sebaliknya

“ Allah dapat menyembuhkan penyakit dengan obat. Obat tidak bisa


menyembuhkan penyakit tanpa izin dari Allah. Obat adalah mahluk, dan mahluk
tetap mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk berhajat pada Allah.
Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari Allah. Obat

71
dapat menyembuhkan penyakit karena ada izin dari Allah. Tetapi Allah tidak
memerlukan obat dalam menyembuhkan penyakit. Allah berkuasa menyembuhkan
penyakit dengan obat ataupun tanpa obat.”

“ Allah dapat menghilangkan haus dengan air. Namun Air tidak bisa
menghilangkan haus tanpa izin dari Allah. Air adalah mahluk, dan mahluk tetap
mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk yang berhajat pada Allah.
Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari Allah. Air
dapat menghilangkan haus karena ada izin dari Allah. Allah mampu menghilangkan
haus tanpa air.”

“ Allah mampu menggunakan Api untuk membakar. Tetapi Api tidak bisa
membakar tanpa izin dari Allah. Api adalah mahluk, dan mahluk tetap mahluk.
Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk berhajat pada Allah. Mahluk tidak
bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari Allah. Api dapat membakar
karena ada izin dari Allah. Allah berkuasa membakar tanpa api.”

Meyakini bahwa :

1. Mahluk tidak bisa, Allahlah yang melakukannya


2. Mahluk untuk bisa berhajat pada Allah, Allah melakukannya tidak berhajat pada
mahluk
3. Jika Allah berkehendak dapat dengan mahluk, jika Allah berkehendak bisa tanpa
mahluk
4. La illaha Illallah

Contoh :

“Api tidak bisa membakar, Allah yang membakar. Api untuk membakar berhajat
pada Allah. Allah membakar tidak berhajat pada api. Jika Allah berkehendak Allah
bisa membakar dengan api, jika Allah berkehendak Allah bisa membakar tanpa Api.
Jika Allah berkehendak ada api tapi tidak terbakar-bakar. La Illaha Illallah.”

72
“Pesawat tidak bisa mengantar manusia, Allahlah yang mengantar manusia.
Pesawat untuk bisa mengantar manusia berhajat pada Allah. Allah untuk mengantar
manusia tidak berhajat pada pesawat. Jika Allah berkehendak Allah bisa mengantar
manusia dengan pesawat, jika Allah berkehendak Allah bisa mengantar manusia
tanpa pesawat. La Illaha Illallah”

“Air tidak bisa menghilangkan haus, Allah yang menghilangkan haus. Air
menghilangkan haus berhajat pada Allah. Allah menghilangkan haus tidak berhajat
pada air. Jika Allah bekehendak Allah bisa menghilangkan haus dengan air, jika
Allah berkehendak Allah bisa menghilangkan haus tanpa air.”

Ulama katakan : “Awalluddeen Ma‟rifatullah” artinya awal beragama adalah


mengenal Allah. Istilah Umum : “Tak kenal tanda tak sayang” maksudnya kenal
terlebih dahulu baru rasa sayang datang. Jadi tugas pertama yang perlu kita fikirkan
adalah bagaimana kita bisa mengenal Allah terlebih dahulu karena itu adalah awal
dari suatu rasa cinta kita. Dengan mengenal Allah maka akan datang rasa cinta kita
kepada Allah. Jika kita sudah cinta kepada Allah baru kita fikirkan bagaimana
caranya mendatangkan cinta Allah kepada kita. Namun untuk bisa mengenal Allah,
maka kita harus mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Cara terbaik untuk mengenal
Allah adalah dengan Pengenalan Diri bahwa kita ini hanya”Hamba” dan Allah
adalah “Khaliq”. Contoh :

1. Kita ini Fana ( dari tiada ) dan hanya Allah yang Nyata ( yang ada )
2. Kita ini tidak bisa berbuat dan hanya Allah yang bisa berbuat
3. Kita ini salah dan hanya Allah yang benar
4. Kita ini hina dan hanya Allah yang mulia, etc.

Inilah hakekat dari kalimat : “ La Illaha Illallah” = kalimat Nafi Istbat

“Artinya : Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beri-man
kepada Allah, makasesungguhnya ia telah berpegang kepa-da buhul tali yang amat
kuat …” [Al-Baqarah: 256]

73
Firman Allah, “siapa yang ingkar kepada thaghut” itu adalah makna dari “Laa
ilaha” rukun yang pertama. Sedangkan firman Allah, “dan beriman kepada Allah”
adalah makna dari rukun kedua, “illallah”.

Begitu pula firman Allah Subhanahu wa Ta‟ala kepada Nabi Ibrahim alaihis salam :
“Artinya : Sesungguhnya aku berlepas diri terhadap apa yang kamu sembah, tetapi
(aku menyembah) Tuhan yang menjadikanku …”. [Az-Zukhruf: 26-27]

Firman Allah Subhanahu wa ta‟ala , “Sesungguhnya aku berlepas diri” ini adalah
makna nafyu (peniadaan) dalam rukun pertama. Sedangkan perkataan, “tetapi (aku
menyembah) Tuhan yang menjadikanku”, adalah makna itsbat (penetapan) pada
rukun kedua.

Rukun Syahadat Risalah (Muhammad Rasulullah)


Syahadat ini juga mempunyai dua rukun, yaitu kalimat “„abduhu wa rasuluh (hamba
dan utusanNya). Dua rukun yaitu: menafikan ifrath (berlebih-lebihan) dan

tafrith (meremehkan) pada hak Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam. Beliau


adalah hamba dan rasulNya. Beliau adalah makhluk yang paling sempurna dalam
dua sifat yang mulia ini, di sini artinya hamba yang menyembah. Maksudnya, beliau
adalah manusia yang diciptakan dari bahan yang sama dengan bahan ciptaan
manusia lainnya. Juga berlaku atasnya apa yang berlaku atas orang lain. Beliau
hanya memberikan hak ubudiyah kepada Allah dengan sebenar-benarnya.
Rasul artinya, orang yang diutus kepada seluruh manusia dengan misi dakwah
kepada Allah sebagai basyir (pemberi kabar gembira) dan nadzir (pemberi
peringatan). Persaksian untuk Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam dengan dua
sifat ini meniadakan ifrath dan tafrith pada hak Rasulullah Shallallahu „alaihi wa
sallam.

74
Aplikasi Syahadatain dan Implemenrasinya
Syahadatain memiliki makna yang sangat luar biasa bagi umat islam, karena
beberapa hal :

1.Pintu Masuk dalam Islam

Diterimanya iman dan amal seseorang adalah dengan pernyataan syahadatain.


Tanpa mengucapkan kalimat syahadat maka amal yang dikerjakan bagaikan abu
atau fatamorgana yang terlihat tapi tidak ada. Karena ia adalah pembeda antara
keimanan dan kekufuran. Allah berfirman dalam. “Dan Kami menghadap kepada
apa yang mereka telah kerjakan dari amal (baik), lalu Kami jadikan dia debu yang
berterbangan.” (QS 25:23)

Kesempurnaan iman seseorang bergantung kepada pemahaman dan pengamalan


syahadat. Pada dasarnya setiap manusia telah mengakui Allah sebagai Tuhan
mereka ketika di dalam rahim, Allah berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari


sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-
orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”. (QS 7:172).

Pengakuan atas keesaan Allah SWT ini perlu disempurnakan di dunia dengan
mengucapkan, memahami dan melaksanakan syahadatain sesuai dengan ajaran
Islam

75
2. Intisari Ajaran Islam
Pemahaman muslim terhadap Islam bergantung kepada pemahaman pada
syahadatain. ketika seorang memahami makna syahadat dengan benar dan
mengetahui tuntutan syahadat itu, sesungguhnya ia telah memahami intisari ajaran
islam. karena di dalam dua kalimat sederhana ini mengandung tiga hal penting.

Pertama: Pernyataan Laa Ilaaha illa Allah merupakan penerimaan


penghambaan kepada Allah SWT saja. Wujud penyerahan diri seorang hamba
hanya kepada Allah saja yang menciptakan manusia. Allah berfirman :

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembahKu”. (QS 51:56)

Kedua: Pernyataan Muhammad Rasulullah merupakaan pengakuan bahwa


Muhammad adalah utusan Allah, teladan dan panutan dalam mengikuti aturan
Allah. Sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu
suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah..” QS 33:21.

Ketiga: Penghambaan kepada Allah SWT meliputi seluruh aspek kehidupan. Ia


mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan dirinya sendiri dan dengan
masyarakatnya. Seluruh aktifitas hidup manusia secara individu, masyarakat dan
negara mesti ditujukan mengabdi kepada Allah SWT saja. Allah berfirman:

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka
ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-
jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kamu bertakwa.” QS 6:153

76
Dasar Perubahan
Syahadatain mampu merubah manusia dalam aspek keyakinan, pemikiran, maupun
jalan hidupnya. Perubahan meliputi berbagai aspek kehidupan manusia secara
individu maupun masyarakat. Ada perbedaan penerimaan syahadat pada generasi
pertama umat muhammad dengan generasi sekarang. Perbedaan tersebut disebabkan
pemahaman terhadap makna syahadatain secara bahasa dan pemaknaan, serta sikap
konsisten terhadap syahadat tersebut dalam pelaksanaan ketika menerima maupun
menolak.

Umat terdahulu langsung berubah ketika menerima syahadatain. Sehingga mereka


yang tadinya bodoh menjadi pandai, yang kufur menjadi beriman, yang
bergelimang dalam maksiat menjadi takwa dan ahli ibadah, yang sesat mendapat
hidayah. Masyarakat yang tadinya bermusuhan menjadi bersaudara di jalan
AllahSWT.

Perubahan individu contohnya terjadi pada Mush‟ab bin Umair yang sebelum
mengikuti dakwah Rasul merupakan pemuda yang paling terkenal dengan
kehidupan glamour di kota Mekkah. Tetapi setelah menerima Islam, ia menjadi
pemuda yang sederhana, sebagai dai Rasul untuk kota Madinah. Yang kemudian
syahid pada peperangan Uhud.

Beberapa reaksi masyarakat Quraisy terhadap kalimat tauhid sangat beragam.


Mereka yang menggunakan akalnya akan dapat mudah menerima kalimat tauhid
tetapi sebaliknya mereka yang menggunakan hawa nafsu serta adanya berbagai
kepentingan akan menyulitkan mereka memahami kalimat tauhid. Allah berfirman :
“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha illa
Allaah (Tiada Tuhan melainkan Allah) mereka menyombongkan diri dan mereka
berkata: “Apakah sesungguhnya kami gila?” Sebenarnya dia (Muhammad) telah
datang membawa kebenaran dan membenarkan Rasul-rasul sebelumnya.” (QS
37:35-37)

77
Hakikat Dakwah Para Rasul
Setiap Rasul semenjak Nabi Adam AS hingga nabi besar Muhammad
SAW membawa misi dakwah yang sama yaitu Tauhid. Dakwah Rasul senantiasa
membawa umat kepada pengabdian terhadap Allah SWT saja. Allah
berfirman: “Katakanlah! Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti
kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah
Tuhan Yang Esa.” Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka
hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS 18:110)

Memiliki Keutamaan yang Besar


Banyak ganjaran dan pahala yang diberikan oleh Allah SWT dan dijanjikan oleh
Nabi Muhammad SAW. Keutamaan ini selalu dikaitkan dengan aplikasi dan
implikasi syahadat dalam kehidupan sehari-hari. Keutamaan yang paling besar
Adalah surga Allah. Rosulullah mengatakan : “Dua perkara yang pasti”. Maka
seorang sahabat bertanya, Apakah perkara itu wahai Rasulullah? Rasulullah
menjawab: “Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah
dengan sesuatu, ia akan masuk surga (HR Ahmad)

Syarat Syarat Sahadatain

 Syarat-syarat “Laa ilaha illallah”

Bersaksi dengan laa ilaaha illallah harus dengan tujuh syarat. Tanpa syarat-syarat
itu syahadat tidak akan bermanfaat bagi yang mengucapkannya. Secara global tujuh
syarat itu adalah:

1.„Ilmu, yang menafikan jahl (kebodohan).

Artinya memahami makna dan maksudnya . Mengetahui apa yang ditiadakan dan
apa yang ditetapkan, yang menafikan ketidaktahuannya dengan hal tersebut. Allah

78
Subhanahu wa Ta‟ala berfirman: “Artinya :… Akan tetapi (orang yang dapat
memberi syafa`at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka
meyakini (nya). [Az-Zukhruf : 86]. Maksudnya orang yang bersaksi dengan laa
ilaaha illallah, dan memahami dengan hatinya apa yang diikrarkan oleh lisannya.
Seandainya ia mengucapkannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya, maka
persaksian itu tidak sah dan tidak berguna.

2.Yaqin (yakin), yang menafikan syak (keraguan).


Yaqin (yakin). Orang yang mengikrarkannya harus meyakini kandungan sya-hadat
itu. Manakala ia meragukannya maka sia-sia belaka persaksian itu. Allah
Subhanahu wa Ta‟ala berfirman: “Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang
beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya kemudian
mereka tidak ragu-ragu …” [Al-Hujurat : 15]. Kalau ia ragu maka ia menjadi
munafik. Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: “Artinya : Siapa yang engkau
temui di balik tembok (kebon) ini, yang menyaksikan bahwa tiada ilah selain Allah
dengan hati yang meyakininya, maka berilah kabar gembira dengan (balasan)
Surga.” [HR. Al-Bukhari]. Maka siapa yang hatinya tidak meyakininya, ia tidak
berhak masuk Surga.

3.Qabul (menerima), yang menafikan radd (penolakan).

Menerima kandungan dan konsekuensi dari syahadat; menyem-bah Allah semata


dan meninggalkan ibadah kepada selainNya.

Inqiyad (patuh), yang menafikan tark (meninggalkan).

Ikhlash, yang menafikan syirik.


Yaitu mengucapkan kalimat ini dan hatinya juga membenarkan-nya. Manakala
lisannya mengucapkan, tetapi hatinya mendustakan, maka ia adalah munafik dan
pendusta.

79
Shidq (jujur), yang menafikan kadzib (dusta). Mahabbah (kecintaan), yang
menafikan baghdha‟ (kebencian).

 Syarat Syahadat Risalah “Anna Muhammadan Rasulullah”


1. Mengakui kerasulannya dan meyakininya di dalam hati.
2. Mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisan.
3. Mengikutinya dengan mengamalkan ajaran kebenaran yang telah
dibawanya serta meninggalkan kebatilan yang telah dicegahnya..
4. Membenarkan segala apa yang dikabarkan dari hal-hal yang gha-ib, baik
yang sudah lewat maupun yang akan datang.
5. Mencintainya melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, harta, anak,
orangtua serta seluruh umat manusia.
6. Mendahulukan sabdanya atas segala pendapat dan ucapan orang lain serta
mengamalkan sunnahnya.24

24
http://blog.umy.ac.id/rhilla/2012/12/03/makna-syahadatain-dan-implikasinya/

80
Keutamaan syahadat
Syahadat atau kalimat tauhid sangat utama dibandingkan dengan ibadah-
ibadah yang lain sebagaimana yang telah didakwahkan oleh para Nabi dan
Rosul. Diantara keutamaan-keutamaannya adalah:

1. Allah akan menghapus dosa-dosanya Dalam sebuah hadis qudsi yang


diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: “aku mendengar Rosulullah
bersabda, “Allah yang maha suci dan yang maha tinggi berfirman yang
artinya: “.....wahai anak adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan
dosa sepenuh bumi, sedangkan engkau ketika mati tidak mempersekutukan
aku dengan suatu apapun, pasti aku akan berikan kepadamu ampunan
sepenuh bumi pula.(HR. Tirmidzi: 3540, ia berkata “Hadis hasan gharib)

a. Allah ta‟ala akan menghilangkan kesulitan dan kesedihannya didunia dan


akhirat. Dalilnya dalam firman allah yang artinya: “barang siapa yang
bertakwa kepada allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka....”(QS. At-
Thalaq: 2-3) Seseorang tidak dikatakan bertaqwa kepada allah kalau ia
tidak mentauhidkanNya. Orang yang bertauhid dan bertaqwa akan diberi
jalan keluar dari berbagai masalah hidupnya. (Suzane Haneef, 1979)

b. Allah akan menjadikan dan menghiasai dalam hatinya rasa cinta kepada
iman serta menjadikan didalam hatinya rasa benci kepada kekafiran,
kefasikan, dan kedurhakaan. Allah berfirman didalam Al-Quran yang
artinya: “.....tetapai allah akam menjadikan kamu cinta kepada keimanan
dan menjadikan (iman itu)indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci
kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah yang
mengikuti jalan yang lurus. ”(QS. Al-hujurat: 7)

81
c. Syahadat/ kalimat tauhid akan mencegah seorang muslim kekal di Neraka.
Dari sahabat Abu Sa‟id al-Kudri Radiallahu „anhu ia berkata, “bahwa
Rosulullah Shalallahu „alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “setelah
penghuni surga masuk ke surga, dan penghuni neraka masuk ke neraka,
maka setelah itu allah pun berfirman, “keluarkan (dari neraka) orang-orang
yang didalam hatinya terdapat seberat biji sawi iman!” maka merekapun
dikeluarkan dari neraka, hanya saja tubuh mereka sudah hitam legam
(bagaikan arang). Lalu mereka dimasukkan kedalam sungai kehidupan,
maka tubuh mereka tumbuh (berubah) sebagaimana tumbuhnya benih yng
ada di pinggiran sungai. Tidak lah engkau perhatikan bahwa benih itu
tumbuh berwarna kuning dan berlipat-lipat? (HR. Bukhari)

d. Syahadat/tauhid merupakan penentu diterima atau ditolaknya amal


manusia. Sempurna dan tidaknya amal seseorang tergantung apa tauhidnya.
Orang yang beramal tetapi tauhidnya tidak sempurna, misalnya karena
dicampuri Riya‟, tidak ikhlas, berbuat syirik, niscaya amalnya akan menjadi
bumerang baginya, bukan mendapatkan kebahagiaan. Seluruh amal harus
dilakukan ikhlas karena allah, baik itu berupa sholat, zakat, sodaqoh, puasa,
haji, dan lainnya. Dalilnya firman allah yang artinya: “yang menciptakan
mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih
baik amalnya. Dan dia maha perkasa lagi maha pengampun.”(QS. Al-Mulk:
2)

e. Tauhid merupakan satu-satunya sebab untuk mendapatkan ridho allah , dan


orang yang paling bahagia dengan syafaat Nabi, maksudnya adalah orang
yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan penuh keikhlasan dari dalam
hatinya. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu „anhu, ia berkata, “Rosulullah
Shalallahu „alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “orang yang paling
bahagia dengan mendapat syafa‟atku pada hari kiamat adalah orang yang
mengiucapkan laa ilaaha illallah secara ikhlas dari hatinya atau jiwanya.”

82
f. Allah ta‟ala menjamin akan memasukkannya ke surga` Dari Utsman bin
Affan Radiallahu „anhu ia berkata: “Rosulullah Shalallahu „alaihi wa sallam
bersabda yang artinya: barang siapa yang meninggal dunia sedang ia
mengetahui bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar
kecuali allah, maka ia masuk surga.”(HR. Muslim)

g. Allah akan memberikan kemenangan, pertolongan, kejayaan, dan


kemuliaan. Allah berfirman yang artinya: “wahai orang-orang yang
beriman, jika kamu menolong (agama) allah, niscaya dia akan menolongmu
dan meneguhkan kedudukan mu.”(QS. Muhammad: 7) Dari Jabir
Radiallahu „anhu ia berkata: “bahwa Rosulullah shalallahu „alaihi wa
sallam bersabda yang artinya: barang siapa yang meninggal dunia dalam
keadaan yang tidak mempersekutukan allah dengan sesuatu apapun, ia
masuk surga” (HR. Muslim)

h. Allah akan memberikan kehidupan yang baik didunia dan akhirat. Allah
berfirman yang artinya: “barang siapa yang mengerjakan amal shalih, baik
lakilaki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan kami
berikan kepadanya kehidupan yang lebih baik dan akan kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.”(QS. An-Nahl: 97) G. Penutup Seseorang yang bersyahadat harus
memiliki pengetahuan tentang syahadat. Ia wajib memahami isi dari dua
kalimat yang ia nyatakan itu, serta bersedia menerima konsekuensi
ucapannya.Seseorang yang bersyahadat harus mengetahui dengan sempurna
makna dari syahadat tanpa sedikitpun keraguan terhadap makna tersebut.
Bagi umat islam, kata syahadat bukanlah kata yang asing lagi ditelinga
manusia.

i. Syahadat adalah seperti napas yang senantiasa menemani hidup manusia


syahadat adalah salah satu syarat utama keislaman seseorang. Tanpa

83
syahadat dalam hati, pikiran, ucapan, dan tindakan mereka, maka tiada pula
islam dalam kehidupan manusia. Didalam agama islam kedua kalaimat
syahadat tersebut merupakan sebuah rangkaain utuh yang harus diimani
secara menyeluruh, agar umat islam dapat memeksimalkan kualitas
syahadat dalam kehidupannya, maka harus mengetahui makna yang
terkandung dalam dua kalimat syahat tersebut, konsekuensi dalam
memaknai dua kalimat syahat, sytar-syarat syahadat, dan hal-hal yang
membatalkan dua kalimat syahadat. Demikian beberapa catatan yang dapat
kami tulis sebagai manusia biasa, yang tidak lepas dari kesalahn dan lupa
karna kekurangan terdapat dimana-mana. Mohon bimbingan dan saran demi
perbaikan makalah ini. Daftar Pustaka Al-quran & Terjemahanya.
Departemen25

25
https://umroh.com/blog/keutamaan-kalimat-syahadat/

84
C. PENGERTIAN HUKUM AQLI, HUKUM SYAR'I DAN HUKUM 'ADHI

Definisi „Hukum(secara umum)

ٗٔ‫ٗء‬١‫ٔف‬ٚ‫اصجب د اِشَلِشا‬

Tetapnya suatu perkara atas perkara yg lain atau lepasnya suatu perkara atas perkara
yang lain.

1. Hukum Syar'i : hukum yang datang dari allah dan rosulnya : Yaitu Wajib, Haram,
Sunnah, Makruh dan Mubah, seperti hukum Wajib melaksanakan sholat yang
5 Waktu, Wajib membayar akat bila sudah sampai haul dan nisabnya, haram
berzinah, Sunah sholat berjama'h, Mubah tidur siang, Makruh memakan yang
beraroma bau ketika ingin melaksanakan sholat.

2. Hukum Aqli : hukum yang datang dari aqal kita : seperti wajib adanya
yang membuat sepatu kita. mustahil adanya sepatu ada dengan sendirinya,
pasti ada yang membuatnya. Wajib adanya yang menciptakan dunia dan mustahil
dunia ini ada dengan sendirinya.

Hukum Aqli terbagi 3 bagian :

1. Wajib Aqli :

Sesuatu perkara yang mesti adanya, jika tidak ada akal tidak menerima ( tidak dapat
di mengerti ).Contoh : adanya yang menciptakan mobil. akal kita tidak menerima (
tidak di mengerti ) jika adanya mobil tidak ada yang membuatnya. jadi adanya yang
membuat mobil mesti adanya tidak boleh tidak. berarti adanya motor,sepeda, becak
mesti ada yang membuat. adanya gunung, lautan, pulau mesti ada yang membuat.
adanya bumi mesti ada yang membuat. semua yang ada yang kelihatan sama mata
kita mesti ada yang membuat, semuanya di ketahuinya oleh akal kita.

85
2. Mustahil Aqli :

Sesuatu perkata yang mesti tidak ada, jika ada akal tidak menerima ( tidak dapat di
mengerti )
Contoh : Mustahil bagi Alloh SWT menempat karena Alloh SWT tidak berhajat
kepada tempat yang menempat adalah mahluk

3. Mumkin atau Jaiz Akli : sesuatu perkara yang dapat di mengerti ada dan
tidaknya. Contoh: Kita bilang Nanti malam hujan, itu hukumnya jaiz, boleh
diturunkan hujan oleh Alloh boleh juga tidak diturunkan hujan, suka suka Alloh
bisa Alloh turunkan hujan bisa juga tidak, mka itu hukumnya jaiz bagi Alloh

Definisi „Akal :

ٗ‫اثزذا ئ‬ٚ ‫ اٌذ ِب غ‬ٟ‫سٖ ـ‬ٛٔٚ ‫ِؾٍٗ اٌمٍت‬ٚ ‫خ‬٠‫إٌؼش‬ٚ ‫خ‬٠‫س‬ٚ‫ َ اٌؼش‬ٍٛ‫ رذ سن ثٗ اٌفظ اٌع‬ٟٔ ‫ؽب‬ٚ‫ؿ س‬١‫س ٌط‬ٛٔ
‫غ‬ٍٛ‫ ي وّب ٌٗ اٌج‬ٚ‫ا‬ٚ ٓ١ٕ‫بٌغ‬١‫ػ ـ‬ٚ‫ٓ ٔفخ اٌش‬١‫ِٓ ؽ‬

Sinar latif ruhani(sinar ruhani) yang dapat menemukan pengetahuan yang sulit
maupun yang mudah.Tempatnya adalah Hati dan pancarannya di otak, pertama kali
tumbuhnya adalah ketika ruhani manusia di tiupkan(oleh malaikat jibril) ke dalam
janin(kandungan ibunya)dan mulai sempurna ketika dia menginjak usia baligh.(
khoridatul bahiyyah hal 31 )

Jika di lihat dari‟ penta,rifan „Hukum dan penta‟rifan Akal di atas dapat diambil
suatu kesimpulan tentang Ta‟rif nya Hukum akal yaitu :

Definisi Hukum Akal ( Hukum Aqli ):

ٌٝ‫ سؽّٗ هللا رعب‬ٞ‫شس‬ٌٙ‫خ عجذ هللا ا‬١‫ اٌش‬ٞ‫ذ‬١‫ لبي ع‬:

‫اص‬ٛ‫ع‬ٚ ‫اعزؾبٌخ‬ٚ ‫ة‬ٛ‫ع‬ٚ َ‫ صالصخ ألغب‬ٍٟ‫اٌؾىُ اٌعم‬.

86
ِٗ‫ اٌعمً عذ‬ٟ‫س ـ‬ٛ‫زظ‬٠ ‫ ِب َل‬ٍٟ‫اعت اٌعم‬ٌٛ‫ـب‬.

ٖ‫د‬ٛ‫ع‬ٚ ً‫ اٌعم‬ٟ‫س ـ‬ٛ‫زظ‬٠ ‫ ِب َل‬ٍٟ‫ً اٌعم‬١‫اٌّغزؾ‬ٚ.

‫عذِٗ ربسح‬ٚ ‫دٖ ربسح‬ٛ‫ع‬ٚ ً‫ اٌعم‬ٟ‫س ـ‬ٛ‫زظ‬٠ ‫ ِب‬ٍٟ‫اٌغبئض اٌعم‬ٚ.

ٞ‫أِب ٔظش‬ٚ ٞ‫س‬ٚ‫اؽذ ِٓ األلغبَ اٌضالصخ اِب ػش‬ٚ ً‫و‬ٚ.

‫ شبؼال ٌٍفشاغ‬ٞ‫ضا أ‬١‫ْ اٌغشَ ِزؾ‬ٛ‫رؤًِ وى‬ٚ ‫ ـىش‬ٌٝ‫ ِعشـزٗ ا‬ٟ‫ؾزبط ـ‬٠ ‫ ِب َل‬ٞ‫س‬ٚ‫اعت اٌؼش‬ٌٛ‫ـب‬
ٓ١ٕ‫اؽذ ٔظؿ اْلص‬ٌٛ‫أْ ا‬ٚ.

ْ‫عشؾ ثبٌزؤًِ وزٕضٖ هللا عٓ اٌّىب‬٠ ‫ ِب‬ٞ‫إٌظش‬ٚ.

‫ْ ِعب‬ٛ‫اٌغى‬ٚ ‫ اٌغغُ عٓ اٌؾشوخ‬ٍٛ‫ وخ‬ٞ‫س‬ٚ‫ً اٌؼش‬١‫اٌّغزؾ‬ٚ.

‫ؤخز لذسا ِٓ اٌفشاغ‬٠ ‫ عشِب‬ٌٝ‫ْ هللا رعب‬ٛ‫ و‬ٞ‫ً إٌظش‬١‫ِضبي اٌّغزؾ‬ٚ.

‫ْ رفىش‬ٚ‫ذسن اثزذاء ِٓ د‬٠ ً‫ص اٌؾشوخ ِضال ـبْ اٌعم‬ٛ‫ وبرظبؾ اٌغشَ ثخظ‬ٞ‫س‬ٚ‫اٌغبئض اٌؼش‬ٚ
‫ب‬ِٙ‫عذ‬ٚ ُ‫د٘ب ٌٍغغ‬ٛ‫ع‬ٚ ‫ٔظش طؾخ‬ٚ.

ٖ‫عذ‬ٌٛ ٍٗ١‫ؾ‬٠ ٓ‫ٌى‬ٚ ٗ‫ضٖ ثبٌٕظش ٌزار‬١‫غ‬٠ ً‫عض ـبْ اٌعم‬٠ ٌُ ٞ‫ع اٌز‬١‫ت اٌّط‬٠‫ رعز‬ٞ‫ِضبي اٌغبئض إٌظش‬ٚ
ٗ‫هللا ٌٗ ثبْلٔغبص ِٓ عزاث‬.

Telah berkata Sayidiy Syeih Abdullah bin Muhammad Al _Harariy Al‟ Abdari :

Bahwasanya apapun yang di temukan oleh akal (hukum akal), itu tidak keluar dari
tiga sifat. Yakni Adakalanya Wajib, Mustahi, atau Jaiz.

Menurut ta‟rif yg lain;

menetapkan perkara pada perkara yang lainnya/melepaskan suatu perkara atas


perkara lainnya serta tidak menunggu penganalisaan dari sering terjadi(hukum
adi)dan tidak menunggu atas penetapan asy-syar,i (hukum syar,i) ( khoridatul
bahiyyah hal 23)26

26
https://daarulmajaadzib.wordpress.com/2010/09/23/pengertian-hukum-aqli

87
Fakta Hukum Akal

Hukum Akal tidk menunggu dari seringnya terjadi seperti pada Hukum
adi(adat),juga tidak menunggu kepada adanya yang menetapkan seperti pada
Hukum syar,i yang di tetapkan oleh Allah dan Rasulnya(Alqur,an&Alhadist).Akal
menemukan/membenarkan adanya Tuhan(sang pencipta) sebelum adanya Risalah
yang di bawa oleh para nabi dan setelah para Nabi di turunkan dengan Risalahnya
,Akal menyaksikan dan membenarkan hal tersebut yang di Alqur,an di sebut dengan
Allah SWT.

Faktanya menemukannya si Akal terhadap perkara cuma


menemukan/menghadapi‟3 perkara saja yaitu 1.perkara yang wajib(pasti) 2. perkara
yang mustahil 3.perkara yang jaiz(relatif). Dan ini mutlak berlaku bagi siapa saja
manusia di planet bumi ini yang masih memiliki akal,baik mereka mengakui atau
tidak mengakui tentang hal ini.kecuali mereka yang akalnya sudah tidak berfungsi
lagi Alias “Gila”,Enak jadi orang gila mereka di bebaskan dari jeratan Hukum, baik
Hukum Agama maupun Hukum negara,siapa yang mau ?..

Rincian Hukum Akal :

1.wajib : – sesuatu yang tidak di temukan akal tidak adanya

– sebaliknya di temukan hanya adanya.

seperti menempatnya si jirim,gerak dan diamnya si jirim.

2.Mustahil: – sesuatu yang tidak di temukan akal adanya

– sebaliknya di temukan akal tidak adanya.

seperti tidak menempatnya si jirim, terpisahnya jirim dari arod, berkumpulnya gerak
& diam dalam 1 jirim dalan 1 waktu.

88
3.jaiz : – sesuatu yang di temukan akal adanya dan tiadanya secara silih berganti.

adanya si jirim, dan tiadanya si jirim ( makhluk:Red )

klasifikasi Hukum Akal

1.wajib aqli dhoruri

wajib yang tidak usah di pikir-pikir bagi akal untuk menemukannya,seperti


menempatnya si jirim,gerak dan diamnya si jirim..

2.wajib aqli nadhori

wajib yang harus di pikir secara seksama untuk kita mengetahui perkaranya secara
benar,seperti bukti adanya alam ini,wajib qudrat dan irodatnya Allah Swt..

Mustahil Dloruriy :Adalah siatu perkara yang di temukan mustahilnya oleh akal
tanpa melalui berfikir sebagaimana contoh Benda tidak bergerak dan diam secara
bersamaan.

Mustahil nadzori adalh yang ditemukan mustahilnya melalui proses berfikir


sebagimana mengetahui mustailnya Allah ta‟ala berrsifat benda,naik atau turun ,
duduk,berdiri , wajah dan lain sebagainya dari persamaan dengan perkara yang
baru. AKal tidak secara tiba – tiba memustahilkan sebelum melalui berfikir dan
melihat beberapa dalil akli.

Jaiz Dloruri :adalah perkara yang menemukan bolehnya tanpa melalui proses
berfikir sebagaiman Benda sedang bergerak. akal mengesahkan tiadanya bergerak
pada benda tersebut.

Jaiz nadzori : adalah perkara yang di temukan kebolehanya, melalui proses


pemikiran,artinya dibutuhkan pemikiran dalil akli yang menunjukan
kebolehanya.Misalnya, di siksanya seorang mukmin yang ta‟at. Maka itu kalau di
niisbatkan pada allah ta‟ala adalah jaiz. Akan tetapi setelah akal melihat dalil

89
syara‟., maka akal menemukan mustahil hal itu terjadi karena janji allah subahanhu
wa ta‟ala terhadap keselamatan orang yang ta‟aat lepadaNya. Berfikirlah..!

Pernyataan Hukum Wajib di sini yang di maksud adalah wajib menurut Hukum akal
seperti wajib menempatnya si jirim,wajib barunya Alam,wajib qidam bagi Allah
ta‟ala dll „bukan wajib menurut kaidah Hukum Syar‟i seperti wajibnya sholat 5
waktu,wajibnya puasa di bulan Ramadhan,wajib membayar zakat dll, dan bukan
wajib menurut kaidah hukum Adat(adi)seperti wajib kenyang karena makan,wajib
api membakar,wajib air mengalir ke tempat yang rendah dll.

Pentingnya mempelajari Hukum Akal

Alqur,an telah mensinyalir pentingnya penggunaan Akal ini seperti dalam surat
Albaqoroh 164 :

َ ٌَّٕ‫ٕفَ ُع ا‬٠َ ‫ ْاٌ َجؾْ ِش ِث َّب‬ٟ‫ ِـ‬ٞ‫ رَغْ ِش‬ِٟ‫ ْاٌفُ ٍْ ِه اٌَّز‬َٚ ‫بس‬
‫بط‬ ِ َٙ ٌَّٕ‫ا‬َٚ ًِ ١ْ ٌٍَّ‫ؾ اا‬ ْ َٚ ‫ع‬
ِ َ‫اخ ِزال‬ ِ ‫األ َ ْس‬َٚ ‫د‬
ِ ‫ا‬ٚ‫غ َّ َب‬
َّ ٌ‫ك ا‬ِ ٍَْ ‫ خ‬ٟ‫ِا َّْ ِـ‬
ِ‫َبػ‬٠‫اٌش‬
ّ ِ ‫ؿ‬٠ِ ‫ظ ِش‬ َّ َ‫ث‬َٚ ‫ب‬َٙ ِ‫ر‬ْٛ َِ َ‫ع ثَ ْعذ‬
ْ َ ‫ر‬َٚ ‫ب ِِٓ ُو ًِّ دَآثَّ ٍخ‬َٙ ١‫ش ِـ‬ َ ‫األس‬ ْ ِٗ ِ‫َب ث‬١ ْ‫غ َّبء ِِٓ َِّبء َـؤَؽ‬ ّ ‫ َِب أَٔضَ َي‬َٚ
َّ ٌ‫َّللاُ َِِٓ ا‬
ٍَُْٛ‫َ ْع ِم‬٠ ٍَ ْٛ َ‫د ٌِّم‬ ِ ‫األ َ ْس‬َٚ ‫غ َّبء‬
ٍ ‫َب‬٠٢ ‫ع‬ َ ُّ ٌ‫ة ْا‬
َّ ٌ‫َْٓ ا‬١َ‫غ ِ ّخ ِش ث‬ ِ ‫غ َؾب‬
َّ ٌ‫ا‬َٚ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan
apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan
bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang berakal.

Albaqoroh 190 :

ِ ‫ ْاأل َ ٌْجَب‬ٌُِٟٚ‫د ِأل‬


‫ة‬ ِ َٙ ٌَّٕ‫ا‬َٚ ًِ ١ْ ٌٍَّ‫ا ْخز َِالؾِ ا‬َٚ ‫ع‬
ٍ ‫ب‬٠َ َ٢َ ‫بس‬ ِ ‫ ْاأل َ ْس‬َٚ ‫د‬
ِ ‫ا‬ٚ‫غ َّ َب‬ ِ ٍَْ ‫ خ‬ِٟ‫ِا َّْ ـ‬
َّ ٌ‫ك ا‬

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal..

Dan Hadist Rasulallah ‫ملسو هلآو هيلع هللا ىلص‬

90
ٖ‫ا لذ س‬ٚ‫ هللا ـب ٔىُ ٌٓ رمذ س‬ٟ‫ اـ‬ٚ‫َلرفىش‬ٚ ‫ خٍك هللا‬ٟ‫ ا ـ‬ٚ‫رفىش‬

“Berfikirlah tentang makhluk ALLAH dan jangan sekali-kali berfikir tentang Dzat
ALLAH,karena sesungguhnya kalian sudah tentu tidak akan dpt mencapai
hakikatnya”.( H.R al-Ashbihani dan Abusy-Syaikh yg bersumber dari Ibnu Abbas )

3. Hukum 'Adi atau hukum kebiasaan : menetapkan manis pada gula, menetapkan
asin pada garam

jika bertabtakan antara hukum syar'i dan hukum aqli maka yang harus di
kedepankan adalah hukum syar'i, contoh " Saya sdh mencapai maqom yang tidak
lagi wajib bagi kami sholat " karena maqom saya sdh berma'rifat orang yang sholat
maqomnya masih maqom syariat, maka kalau ada perkataan seperti ini kita harus
mengedepankan syariat, meskipun sdh mencapai marifat maka tetap wajib untuk
melaksanakan sholat, orang yang paling ma'rifat di dunia ini adalah baginda Nabi
SAW, tetapi baginda Nabi SAW sholatnya sampai kakinya bengkak bengkak,
ketika ditanya oleh Siti Aisyah istri baginda Nabi SAW, maka baginda Nabi SAW
menjawab, " Apakah aku tidak ingin dijadikan oleh Alloh menjadi hamba yang
bersyukur', ada sebagian orang awam yang ketika memahami teks Al quran, hadits
atau kitab para ulama seperti ini, maka dia tidak bisa membedakan antara kalimat
yang majaz dan yang haqeqat, karena belajar agama tidak boleh otodidak dia mesti
ada guru yang membimbingnya, orang yang belajar agama tanpa guru maka
gurunya adalah syetan dia akan mudah tersesat, sehingga para ulama mengatakan "
Assanad Minaddin " artinya sanad itu adalah bagian daripada agama, bagaimana
pemahaman keislaman kita hari ini yang kita inginkan sama persis dengan
pemahaman yang difahami oleh sahabat Nabi SAW yang telah diajarkan oleh
baginda Nabi SAW, jangan sampai pemahaman keislaman kita hari ini menurut
hawa nafsu kita atau logika kita saja, tetapi bagaimana pemahaman kita sesuai
dengan yang dikehendaki oleh Alloh dan Rasulnya itulah perlunya adanya guru
yang bersanad (orang yang mendapatkan pemahaman agama melalui guru ke guru
terus bersambung sampai ke Rosululloh SAW )

91
Berbeda dengan ilmu dunia dapat difahami melalui otodidak kalau ilmu agama
tidak bisa otodidak dia mesti ada guru pembimbing yang bersanad supaya
kefahamanya tidak melenceng, kalau ilmu agama penahamanya semakin murni
semakin bagus, tetapi sebaliknya kalau ilmu dunia semakin jadul pemahamannya
semakin ketinggalan, pemahaman ilmu dunia perlu inovasi dan kreatifitas semakin
maju maka harus semakin ditingkatkan pemahaman kreatifiasnya dan inovasinya
supaya tidak ketinggalan zaman, sehingga kata ulama agama itu duplikasi yaitu
duplikasi kepada pemahaman yang diajarkan oleh baginda Nabi SAW, sedang dunia
itu bukan duplikasi tetapi harus ada inovasi baru akan berkembang, itulah bedanya
antara ilmu dunia dan ilmu agama.

Maka maksud kalimat " Saya sudah mencapai maqom yang tidak lagi wajib bagi
kami solat itu bukan kalimat haqeqat itu adalah kalimat majaz " kalimat majaz
artinya adalah bukan arti yang sebenarnya, contoh anda keras kepala bukan berarti
kepala anda keras seperi besi, tetapi arti keras kepala disini maksudnya adalah susah
untuk dinasehati, ini contoh kalimat majaz, nah begitu pula kalimat " saya sudah
mencapai makom yang tidak lagi wajib kami sholat adalah kalimat majaz yang
artinya " Kami sudah mencapai maqom bahwa sholat itu bukan suatu beban dan
kewajban tetapi sholat itu bagi kami adalah suatu kebutuhan sebagaiman kita butuh
air dan udara.

Maka karena kita butuh air sehingga kita mengkonsumsi air sebanyak banyaknya,
begitu juga maksud kalimat " Kami sudah mencapai maqom yang tidak wajib lagi
bagi kami untuk sholat adalah "bagi kami sholat itu bukan suatu beban tetapi sholat
itu adalah suatu kebutuhan, karena sholat sudah menjadi kebutuhan maka sholatnya
sering dan selalu melaksanakan sholat, tiada hari tanpa meninggalkan sholat, baik
sholat yang 5 waktu maupun sholat sunnah yang lainya selalu dikerjakan, jadi
maknanya bertentangan sekali makna kami sudah mencapai makom yang tidak lagi
wajib kami sholat bukan berarti meninggalkan sholat justru sakng banyaknya dia
sholat maka ucapan itu yang terungkap dalam ucapannya, karena sudah menjadikan

92
sholat itu suatu kebutuhan bukan beban, ini yang sering keliru difahami oleh orang
yang hanya giroh saja dalam islam tetapi lemah dalam pemahaman agamanya,

Tetapi jika yang bertabrakan antara hukum aqli dan hukum 'adi maka yang harus di
kedepankan adalah hukun 'aqli. contoh kisah Isro mi'roj, menurut pemahaman
hukum adhi, biasanya orang kalau pergi ke langit pertama kedua sampai ke tujuh
bahkan sampai ke sidrotul muntaha membutuhkan waktu berhari hari
berminguminggu dan berbulan bulan, nah yang terjadi pada diri Rasululloh dalam
kisah isro mi'roj hanya terjadi semalaman saja. maka ini bertentangan antara hukum
aqli dan hukum syar'i,

Maka kita harus kedepankan hukum aqli, bagaimana maksudnya, logis dengan
masuk akal itu berbeda, kalau logis sama dengan dengan pemahaman dengan
hukum 'Adhi, jadi kisah isro mi'roj tidak logis tetapi masuk akal, bagaimana
penjelasannya, karena kalau logis itu dinilai dari kebiasaan dan waktu, contoh
biasanya saya pergi dari Jakarta ke bandung membutuhkan waktu 4 jam, tetapi bila
saya bilang saya pergi dari jakarta ke bandung hanya 5 menit maka ini tidak logis
tetapi masuk akal, pengertian masuk akal disini adalah karena menggunakan hukum
akli, yaitu Wajib Mustahil Jaiz,

Jadi kalau ada orang yang mengatakan saya pergi dari jakarta ke bandung hanya
butuh waktu 5 menit itu memang tidak logis tetapi masuk akal, pengertian masuk
akan disini adalah saya pergi ke Bandung membutuhkan waktu hanya 5 menit itu
jaiz bagi Alloh bila menggunakan hukum aqli, karena Alloh maha kuasa,kita jangan
sampai membatasi kekuasaan Alloh dengan logika kita karena dalilnya " Innalloha
'alaa kulli syai in qodiir " artinya Alloh SWT maha berkuasa atas segala sesuatu,
jangankan 5 menit satu menitpun Alloh SWT mampu menghantarka saya ke
bandung, sebenarnya Alloh SWT maha mampu menghantarkan saya tanpa butuh
waktu yang panjang, bahkan sekedip matapun Alloh SWT mampu menghantarkan
kita kebandung dalam sekejap kedipan mata, sebagaimana ahli kitab di zaman Nabi

93
Sulaiman AS, Alloh SWT memberi kemampuan memindahkan istana Ratu Balqis
dalam sekejap mata.inilah makna kalimat Laa ilaha Illalloh.

yang ada hubungannya dengan ilmu tauhid adalah hukum aqli. jadi di dalam
pembahasan ilmu tauhid tidak akan membahas hukum syar'i karena adanya di dalam
ilmu fiqih, dan hukum 'adi karena yang menetapkan hukum 'adi adalah panca indra (
hissi ) dan logika kita.

Kalimat Majaz ( metafora ) yang Menggunakan Kata Akal :

“Tidak masuk akal si budi terjatuh dari lantai 10 tidak mati‟(maksudnya hukum
adat/logika)

“Saya kehabisan akal untuk mencari dia” (maksudnya kasab ikhtiar/usaha)

“Anak itu akalnya hebat ,jadi juara kelas” (maksudnya pintar)

“Anak kecil itu belum punya Akal “(maksudnya belum baligh/belum dewasa)

“mengerjakan PR begitu saja salah,gunakan akalmu‟ nak !”(maksudnya


pikiranmu/berfikir)

Di dalam praktek kehidupan keseharianpun tidak terlepas dari pada “ Hukum” „


yaitu Hukum syar,i, hukum aqli (akal ) dan Hukum adi (kebiasaan). jika tidak
mempelajari /memahami masalah Hukum (syar,i, aqli, 'adi) ini dengan benar akan
terjadi pembolak-balikan hukum seperti hukum Aqli jadi hukum adi, hukum syar,i
jadi hukum aqli begitu sebaliknya. jika Di dalam kehidupan keseharianpun akan
mengalami kebingungan, ketersesatan apalagi di dalam hal-hal yang prinsip seperti
memahami Aqidah. Alih-alih memahami aqidah dengan benar jika tidak
mempelajari atau memahami tentang masalah hukum dengan benar juga [Hukum

94
syar,i, hukum aqli (akal) dan Hukum adhi (kebiasaan) justru kita akan tersesat ke
dalam pemahaman Aqidah yang keliru.27

Refrensi: Al Husun Al hamidiyah

Penulis : Sayyid Husain Afandi

Penerbit: Al Hidayah Surabaya

Sumber: https://umroh.com/blog/keutamaan-kalimat-syahadat/
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kepentingan mempelajari ilmu tauhid agar tidak tersesat


iman dan keyakinannya sehingga terhindar dari dosa besar yaitu kesyirikan

Metode

Metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode kualitatif


dengan pendekatan deskriptif analitis.

Hasil Penelitian

Ternyata nilai yang paling mahal, yang paling berharga dan paling tinggi di
dunia ini adalai iman, Tanpa iman amal manusia dan kebaikan manusia tidak akan
bernilai disisi tuhannya yaitu Alloh SWT, orang yang berbuat kebaikan bila tanpa
dilandasi dengan iman maka ada 2 kerugian,

Pertama: amalnya di katakana dalam al quran seperti fata morgana, amalnya


menjadi sia sia karena tidak bernilai sedikitpun dihadapan Alloh SWT, kebaikan
yang diperbuatnya hanya mendapat pujian dari manusia saja di dunia ini saja,

27
http://disidiksiddik.blogspot.com/2014/07/hukum-aqli.html

95
seperti perkataan dia orang yang baik, dia orang yang dermawan dst, sedang disisi
Alloh SWT sedikitpun kebaikan tidak ada nilainya.

Kedua: Dosa syirik yang dibawa sampai mati adalah dosa yang paling besar dan
dosa yang tidak akan diampuni oleh Alloh SWT, semua dosa dengan izin Alloh
SWT in syaa Alloh akan diampuni kecuali dosa syirik yang dibawa sampai mati,
mati dalam ketiadaan membawa iman adalah mati yang paling menakutkankarena
dosanya kekal abadi selamanya di dalam neraka tanpa ada batas akhirnya, suatu saat
pintu syurga pasti akan di tutup begitupun suatu saat pintu neraka pun pasti ditutup,
maka sebelum pintu neraka dan pintu syurga ditutup selama lamanya, Alloh SWT
memerintahkan malaikat untuk memeriksa ke dalam neraka, apakah masih ada
orang yang memiliki iman dihatinya meskipun nilai imannya itu hanya sebesar biji
zarrah, maka diperintahkan untuk diselamatkan dari neraka dan dimasukkan
kedalam syurga, maka orang yang beriman akan menikmati kenikmatan syurga,
yang abadi yang sudah tidak ada lagi kematian selamanya yang jauh lebih nikmat
99% dari pada nikmat dunia, Alloh SWT memiliki 100 rahmat berupa kenikmatan,
yang baru diturunkan ke muka bumi ini baru 1 % saja sedang kenikmatan yang
nilainya 99% itu disimpan di syurganya Alloh SWT.

Kesimpulan

a.Amal kebaikan yang dilakukan dengan landasan iman di dalam hatinya meski
amal itu sedikit akan bernilai besar, sedang amal kebaikan meskipun besar bila
tanpa dilandasi dengan iman maka tidak akan bernilai sedikitpun disisi Alloh SWT,
dalil ini ada di dalam al quran surat ( An nur 39)

b. Seluruh dosa manusia selain akan diampuni dosanya oleh Alloh SWT kecuali
kekufuran dan kesyirikan yang dibawa sampai mati, ini terdapat dalam al quran
surat ( An - nisa ayat 48 )

c. Iman adalah kunci syurga, karena depan dipintu syurga tertulis Laa Ilaaha Illalloh
Muhammadurrosululloh

96
d. Dunia ini tidak akan terjadi hari kiamat selam masih ada satu orang yang
menyebut kalimat iman yaitu Alloh Alloh, keberadaan orang kafir di dunia ini
meski hidup dalam kegemilangan dunia harta pangkat dan jabatan hakekatnya
haqqatnya berhutang budi kepada orang beriman karena masih adanya orang
beriman sehingga kiamat tertunda dan mereka masih dapat menikmati nikmatnya
dunia.

e. orang kalau cacat amalnya masih bisa dimaafkan tetapi bila cacat iman maka
tidak ada lagi ampunan lagi disi Alloh SWT.

d. Pentingnya mempelajari ilmu iman atau ilmu tauhid, agar mengenal Alloh
dengan sebenar benarnya kenal tidak taqlid buta tetapi mengenal dengan yakin,
dengan dalil syar‟i yang qot‟i

e. Pentingnya memahami dan mempraktekkan makna kalimat La Ilaha Illaloh yang


terkandung penjabarannya dengan penjabaran nafi Itsbat.

f. Makna Syahadat dalam 2 kalimat syahadat disini adalah bukan berarti


menyaksikan zat Alloh secara zohir langsung, kita tidak akan mampu melihat Alloh
SWT, mata kepala kita, karena itu pasti tidak akan bisa

g. dalam memahami Al quran tidak cukup hanya dengan pakai terjemah saja, tanpa
guru, untuk memahaminya minimal harus menguasai 15 disiplin ilmu agama, orang
yang belajar tanpa guru maka gurunya syetan atau hawa nafsu,sedang ilmu agama
adalah bimbingan wahyu dari Alloh SWT ada yang nilainya logis dan ada yang
tidak logis

h. Di dunia ini Alloh ciptakan ada 2 hukum, Sunnatulloh dan Qurotulloh, kalau
sunatulloh orang barat bilang namanya hukum alam, orang filsafat sebut hukum
sebat akibat, menurut orang milenial disebut logis dan menurut ilmu tauhid dibut
dengan hokum Adhi ( Hukum kebiasaan )

i. Orang yang sukses yang sesungguhnya bukan orang yang kaya raya atau yang
mempunyai jabatan yang tinggi, tetapi orang yang sukses yang sesungguhnya

97
adalah orang yang ketika diakhir hayatnya mampu mengucapkan kalimat iman “
Laa Ilaaha Illalloh “

J. Amal yang terbaik di dunia ini adalah amaln yang telah di contohkan oleh
baginda Nabi SAW karena amalnya itu berdasarkan bimbingan dan wahyu dari
yang maha pencipta alam semesta yaitu Alloh SWT.28

Penyakit umat yang melanda umat hari ini


Ada enam penyakit yang melanda ummat Manusia saat ini, dan enam penyakit ini
dapat disembuhkan hanya dengan enam sifat yang pernah diajarkan Rasulullah
SAW kepada para sahabat R. Anhum dalam kurun waktu selama 23 Tahun,
penyakit ini akan tetap ada dalam kehidupan manusia, sampai kehidupan manusia
yang paling akhir dari kehidupan dunia ini ( terjadinya kiamat ) dan
penyembuhannya pun tetap dengan enam sifat yang telah diajarkan dan dicontohkan
Rasulallah SAW kepada para sahabat R. Anhum Ajma‟in.

Enam penyakit tersebut adalah :


1. Penyakit kekufuran, kemusyrikan, bid‟ah, dan kurafat. Penyakit ini
dapat disembuhkan dengan sifat dan hakikat kalimat thoyyibah ” Laa
ilaaha illallah Muhammadurrasulallah.
2. Penyakit Keji dan Munkar, Penyakit ini dapat disembuhkan dengan
sifat dan hakikat Sholat Khusyu‟ dan Khudu‟
3. Penyakit kebodohan, kelalaian dan keterbelakangan. Penyakit ini dapat
disembuhkan dengan sifat dan hakikat Ilmu dan Dzikir.
4. Penyakit Perpecahan dan Pertikaian, Penyakit ini dapat disembuhkan
dengan sifat dan hakikat Ikhromul Muslimin.
5. Penyakit ‟Ujub, Riya‟ dan Sum‟ah. Penyakit ini dapat disembuhkan
dengan Tashihunniyyah.
6. Penyakit menganggap dan merasa bahwa diri, harta dan waktu milik
dirinya sendiri bukan milik Allah SWT ( cinta dunia ), Penyakit

28
https://umroh.com/blog/keutamaan-kalimat-syahadat/

98
tersebut dapat disembuhkan dengan cara meluruskan kesalah pahaman
bahwa diri, harta dan waktu telah dibeli dan ditukar oleh Allah SWT
dengan Ridha dan Syurganya.

Makna Enam Sifat


 1. Laa Ilaaha Illallah Muhammadurrasulallah : adalah ikrar seorang hamba
 2. Sholat Khusyu‟ dan Khudu‟ adalah tanda bukti seorang hamba
 3. Ilmu dan Dzikir adalah adab dan perasaan seorang hamba
 4. Ikhromul Muslimin adalah pakaian seorang hamba
 5. Tashihunniyyat adalah hakikat seorang hamba
 6. Da‟wah dan Tabligh adalah belajar menjadi seorang hamba

HAKIKAT DARI ENAM SIFAT

 1. Laa ilaaha Illallah Muhammadurrasulallah adalah hakikat dari Ruhnya


Agama.
 2. Sholat Khusyu‟ dan Khudu‟ adalah hakikat dari Amal Agama.
 3. Ilmu dan Dzikir adalah hakikat Nurnya Agama.
 4. Ikhromul Muslimin adalah hakikat Buahnya Agama.
 5. Tashihunniyat adalah hakikat syarat diterimanya Agama.
 6. Da‟wah dan Tbligh adalah syarat tersebarnya Agama keseluruh Dunia

Sesungguhnya Allah SWT telah meletakkan kejayan, kebahagiaan dan


kesuksesan hidup Manusia Manusia didunia yang sementara dan akherat yang
abadi selama lamanya hanya dalam Amal Agama yang sempurna, yaitu Agama
yang telah dibawa oleh baginda Nabi Muhammad SAW, sejauh mana Manusia mau
mengamalkan Agama secara sempurna maka sejauh itulah kebahagiaan, kejayaan
dan kesuksesan yang akan Manusia peroleh.

Pada saat ini Ummat Manusia belum mampu mengamalkan Agama secara
sempurna, Kenapa? Karna faktor Utamanya adalah lemahnya Iman, sedang pada

99
zaman dahulu Para sahabat telah sukses dan berhasil mengamalkan Agama secara
sempurna, kenapa? Karna didalam diri sahabat terdapat sifat sifat yang mulia.

Enam sifat ini bukanlah kesempurnaan Agama, karna kesempurnaan Agama


terletak didalam Al Qur ‟an dan Sunnah Baginda Nabi Muhammad SAW. namun
apabila Enam sifat ini wujud didalam diri kita maka Insya Allah Kitapun akan
mudah mengamalkan Agama secara sempurna.
Adapun Enam Sifat yang Mulia itu adalah :
1.Yakin terhadap Hakikat kalimat Thoyyibah Laa Ilaaha Illallah
Muhammadurrasulallah
2. Sifat dan Hakikat Sholat Khusyu‟ dan Khudu‟.
3. Sifat dan Hakikat Ilmu dan Dzikir.
4. Sifat dan Hakikat Ikhromul Muslimin.
5. Sifat dan Hakikat Tashihunniyyah
6. Sifat dan Hakikat Da‟wah dan Tabligh Khuruj Fisabilillah

Setiap sifat dipelajari : Artinya, maksud dan tujuannya, keuntungannya serta cara
untuk mendapatkannya.

I. SIFAT PERTAMA : LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADURRASULALLAH


a).Yakin terhadap Kalimat Thoyyibah ” Laa Ilaaha Illallah
Muhammadurrasulallah SAW ”
1. Laa ilaaha Illallah Artinya : Tiada yang berhaq disembah kecuali Allah SWT
2. Maksud dan Tujuannya : Mengeluarkan segala keyakinan kepada makhluk
yang ada
didalam hati kita dan memasukkan yaqin hanya kepada Allah SWT.

3. Keuntungannya :
a)

100
‫ّ ٔعهى يب يٍ ػجذ لبل َّلانّ اَّلهللا ثى يبد ػهٗ رنك اَّل‬ٛ‫ هللا ػه‬ٙ‫ صه‬ٙ‫ لبل انُج‬: ‫ػٍ ػُّ لبل‬
) ٖ‫ انهٓذخم انجُخ ( سٔاِ انجخبس‬ٙ‫ رس سض‬ٙ‫أث‬

Artinya : Dari Abu Dzar Ra, Nabi SAW bersabda “ Tiada seorang hamba yang
mampu mengucapkan kalimat “Laa ilaaha Illallah” Kemudian dia meninggal dunia
diatas keyakinan tersebut, kecuali baginya Syurga “ ( HR : Bukhori )
b)
َّ‫صذق لهجّ نغب‬ٚ ‫ لبل انُجٗ ملسو هيلع هللا ىلص يٍ شٓذ اٌ َّلانّ اَّلهللا‬: ‫ك سضٗ هللا ػُّ لبل‬ٚ‫ػٍ أثٗ ثكش انصذ‬
) ٗ‫ؼه‬ٚ ٕ‫دخم يٍ أٖ أثٕاة أنجُخ شبء ( سٔاِ أث‬

Artinya : Dari Abu Bakar Siddiq Ra ia berkata, Rasulallah SAW bersabda : “


Barang siapa bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah SWT dengan
sepenuh hatinya, maka ia akan masuk syurga dari arah pintu mana saja yang ia
kehendaki. ( HR Abu Ya‟la )
c).
ّ‫بيخ يٍ لبل َّل ان‬ٛ‫ٕو انم‬ٚ ٗ‫ أعؼذ انُبط ثشفبػز‬: ‫ لبل انُجٗ ملسو هيلع هللا ىلص‬: ‫شح سضٗ هللا ػُّ لبل‬ٚ‫ػٍ أثٗ ْش‬
) ٖ‫اَّل هللا خبنصب يٍ لجم َفغّ ( سٔاِ انجخبس‬

Artinya : Dari Abu Hurairah Ra Ia berkata, Nabi SAW bersabda: Orang yang paling
banyak menerima manfaat dari syafaatku adalah orang yang dihatinya ikhlas
mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah; “ ( HR : Bukhori )

4. Cara untuk mendapatkannya;


 Dakwahkan ( Sampaikan ) Kalimat Laa Ilaaha Illallah kepada Ummat
Manusia
 Banyak membicarakan kebesaran Allah SWT (dengan membentuk Halaqah
Iman)

101
 Berdo‟a kepada Allah SWT agar diberi haqiqat Laa Ilaaha Illallah kedalam
hati sanubari kita.

LATIHAN
Untuk memperdalam materi diatas, kerjakanlah latihan di bawah ini!

1. Pemahaman Anda tentang nilai yang paling tinggi yang paling mahal dan
yang paling berharga di dunia ini beserta contohnya.
2. Berikan dua alasan mengapa iman itu dikatakan hal yang pokok dan prinsip
dalam kehidupan kita di dunia ini, jelaskan beserta contohnya.

RANGKUMAN

Kebanyakan manusia di muka bumi ini meremehkan perkara keyakinan dan


menganggap tinggi nilai keduniaan. padahal perkara keyakinan ini adalah
perkara yang prinsip dan perkara yang pokok, yang asasi dalam hidup dan
kehidupan kita di dunia ini, perkara keyakinan juga dapat menentukan kebahagiaan
manusia yang haqiqi baik di dunia yang sementara lebih lagi di akherat yang abadi
selamanya, dalam hadits qudsi,

Disisi Alloh SWT nikmat dunia itu tidak lebih kecuali hanya setemplang satu sayap
nyamuk saja, karena itu dunia nilainya rendah sehingga orang yang yakinnya
salahpun diberikan juga oleh Alloh SWT, bahkan boleh jadi dari sisi keduniaan
orang yakinnya salah diberikan lebih dibanding dengan orang yang beriman dan
yakinnya benar, tetapi ada nikmat yang mahal yang tinggi yang tidak semua orang
diberikan oleh Alloh SWT yaitu nikmat iman, dengan nikmat iman inilah manusia
akan mendapatkan kebahagiaan yang haqiqi baik di dunia mendapatkan keberkahan
hidup di akherat mendapatkan nikmat hidup yang nilainya satu berbanding dengan
nilai sembilan puluh sembilan yaitu tempat segala kenikmatan tempat segala
balasan atas yakin anda dan amal anda yang benar di dunia ini.

102
TES FORMATIF 1

Pilih satu jawaban yang paling tepat!

1. Yang termasuk nilainya paling tinggi, paling berharga di dunia ini adalah…

A. Harta yang berlimpah


B. Pangkat dan jabatanyang tinggi
C. Popularitas
D. Iman

2. Dimanakah wujud keberadaan Alloh SWT

A. Di Arsy
B. Dimana mana
C. Lebih dekat dengan urat Nadi
D. Wujud Alloh ada tanpa menempat

3. Sunnatulloh dapat disebut juga dengan

A. Logis
B. Hukum alam
C. Sebab Akibat
D. Semuanya benar

4. Orang yang sukses yang sesungguhnya adalah orang …

A. Orang kaya
B. Orang berpangkat
C. Orang ganteng atau Orang cantik
D. Orang yang di akhir hayatnya mampu mengucapkan Laa Ilaaha Illalloh

5. Orang yang paling rugi hidupnya di dunia ini adalah orang….

A. Orang miskin.
B. Orang fakir

103
C. Orang yang tak beriman kepada Alloh SWT
D. Orang cacat

Jumlah jawaban yang benar


Tingkat penguasaan = ___________________________X100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan:

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang

belum dikuasai.

104

Anda mungkin juga menyukai