Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk mewujudkan tujuan negara dan melaksanakan cita-cita bangsa yang ada pada
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun
Aparatur Sipil Negara yang memiliki nilai-nilai berorientasi pelayanan, akuntabel, harmonis,
kompeten, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Pegawai Negeri Sipil sebagai Aparatur Sipil negara
diharapkan dapat menjadi pelayan publik yang prima bagi masyarakat dan mampu menjadi
perekat dan pemersatu bangsa untuk mempertahankan kesatuan bangsa seperti yang tercantum
dalam Pancasila. Pegawai Negeri Sipil sebagai Aparatur Sipil Negara mempunyai peranan
penting dalam penyelenggaraan tugas-tugas di dalam pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil
hendaknya memiliki integritas, kompetensi dan profesionalisme agar dapat menjalankan tugas
dengan baik dan bertanggung jawab.

Sebelum dilantik menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) diwajibkan untuk mengikuti masa percobaan dengan menjalani proses Pelatihan Dasar
untuk membangun sifat-sifat yang mencerminkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).

Untuk merealisasikan hal tersebut, diperlukan adanya penyelenggaraan Pelatihan secara


inovatif dan terintegrasi. Penyelenggaraan Latsar Golongan III mengatur mengenai
penyelenggaraan pelatihan yang meliputi pembelajaran klasikal dan non-klasikal seperti yang
tertuang dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017. Dengan
pembelajaran tersebut diharapkan dapat memperkuat rasa bela negara dan menambah wawasan
kebangsaan. Selain itu juga dapat memiliki nilai-nilai berorientasi pelayanan, akuntabel,
harmonis, kompeten, loyal, adaptif, dan kolaboratif yang tertanam dalam jiwanya serta
memperhatikan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik, dan Whole of
Goverment yang baik untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Mahkamah agung RI adalah salah satu lembaga tinggi negara yang memegang kekuasaan
kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan mempunyai kebebesan dari
pengaruh cabang-cabang lainnya 7 seperti yang disebutkan dalam UUD 1945. Dalam UUD 1945
tersebut tepatnya pada pasal 24 ayat (2) menentukan bahwa di bawah Mahkamah Agung terdapat
4 (empat) lingkungan peradilan, yaitu lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, dan lingkungan peradilan tata usaha negara.

Salah satu Visi dan Misi Mahkamah Agung RI adalah “Meningkatkan kredibilitas dan
transparansi badan peradilan”. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pengadilan Agama
Kangean untuk mendukung Visi dan Misi tersebut adalah dengan memberikan kemudahan pada
masyarakat pencari keadilan yang memiliki keterbatasan fisik khususnya tuna rungu untuk
memperoleh informasi prosedur berperkara. Saat ini Pengadilan Agama Kangean menyampaikan
informasi prosedur berperkara melalui website utama, pemutaran video di Tv media Ruang
Tunggu Pengadilan Agama Kangean, dan menggunakan media banner di mana penyampaian
informasi tersebut masih perlu ditingkatkan karena beberapa kali para pihak pencari keadilan
yang memiliki keterbatasan fisik khususnya tuna rungu mempertanyakan terkait informasi
prosedur berperkara kepada bagian informasi terutama syarat-syarat yang diperlukan, sehingga
pada kegiatan aktualisasi yang direncanakan ini akan membuat optimalisasi informasi prosedur
berperkara yang ramah terhadap para pihak pencari keadilan yang memiliki keterbatasan fisik
khususnya tuna rungu pada Pengadilan Agama Kangean.

Dalam optimalisasi tersebut akan disertai dengan penerapan nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara (ASN) yaitu Ber-AKHLAK (Beorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis,
Kompeten, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) serta Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Government sebagaimana telah dipelajari pada saat pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Dengan melakukan optimalisasi penyampaian informasi prosedur berperkara, diharapkan dapat
mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi secara cepat dan dapat
dipertanggungjawabkan.

B. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dari dilakukannya aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan,


Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), kedudukan dan peran
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia pada Unit Kerja masing-masing sebagai bentuk
penyelesaian masalah yang ditemukan.
2. Mengoptimalisasikan cara penyampaian informasi berperkara di Pengadilan Agama Kangean
agar para pencari keadilan dapat memperoleh informasi dengan cepat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Manfaat dari aktualisasi ini antara lain adalah :
1. Bagi Instansi
Manfaat dari aktualisasi ini untuk instansi adalah meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat pencari keadilan yang memiliki keterbatasan fisik khususnya tuna rungu juga
meningkatkan kredibilitas dan transparansi sebagai salah satu misi dari Pengadilan Agama
Kangean.
2. Bagi Penulis
a. Membantu Penulis untuk lebih memahami nilai-nilai dasar Apaaratur Sipil Negara (ASN)
serta kedudukan dan peran Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia sebagaimana yang
telah didapatkan pada saat proses pembelajaran Latihan Dasar CPNS.
b. Sebagai sarana bagi Penulis untuk mengaktualisasikan apa yang telah didapatkan pada
saat proses pembelajaran Latihan Dasar CPNS.
3. Bagi Masyarakat
Manfaat aktualisasi ini untuk Masyarakat khususnya yang memiliki keterbatasan fisik tuna
rungu adalah memperoleh informasi prosedur berperkara dengan lebih mudah, cepat , dan
dapat dipertanggungjawabkan. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan perubahan cara
penyampaian informasi prosedur berperkara dari yang sebelum dilakukan aktualisasi dan
sesudahnya.
Tabel 1.1 : Manfaat Aktualisasi bagi Masyarakat

No. Sebelum Sesudah Manfaat untuk Masyarakat


1. Penggunaan video Penggunaan video a. Bagi masyarakat pencari keadilan
prosedur prosedur dan tata yang memiliki keterbatasan fisik
berperkara di cara berperkara di khususnya tuna rungu video ini
Pengadilan Agama Pengadilan Agama dapat membantu dalam memahami
Kangean yang Kangean dengan tata cara dan prosedur berperkara
ditayangkan pada penambahan video karena dalam penyampaiannya
TV Media pada dengan Bahasa dilakukan secara visual.
Ruang Tunggu isyarat yang b. Masyarakat pencari keadilan yang
Pengadilan Agama ditayangkan pada sedang menunggu sidang dan
Kangean TV Media pada menunggu antrian PTSP dapat
Ruang Tunggu memanfaatkan waktu mengantri
Pengadilan Agama menjadi lebih optimal dan
Kangean bermanfaat, karena masyarakat
pencari keadilan dapat memperoleh
informasi terkait prosedur
berperkara dengan baik melalui
video yang di putar pada TV
media.
2. Penggunaan brosur Penggunaan e- a. Waktu antrian menjadi lebih cepat,
sebagai media brosur sebagai karena masyarakat pencari keadilan
penyampaian media yang memiliki keterbatasan fisik
informasi prosedur penyampaian khususnya tuna rungu sudah dapat
berperkara pada informasi tata cara memahami terlebih dahulu
Pengadilan Agama dan prosedur informasi tata cara dan proses
Kangean berperkara pada berperkara yang disampaikan
Pengadilan Agama melalui e-brosur
Kangean b. Masyarakat pencari keadilan yang
memiliki keterbatasan fisik
khusunya tuna rungu tidak perlu
lagi ke bagian meja informasi
untuk memperoleh informasi
mengenai tata cara dan prosedur
berperkara.
3. Menggunakan Penggunaan social a. Dapat memperoleh informasi
sosial media media s prosedur berperkara dari mana saja
khusus selain sosial dengan lebih cepat jika
media utama untuk dibandingkan dengan mencari
menyampaikan informasi langsung ke meja
informasi informasi
b. Dapat memperoleh informasi
dengan lebih mudah melalui sosial
media khusus karena dibuat secara
spesifik untuk menyampaikan
informasi prosedur berperkara saja
c. Dapat mengurangi biaya
transportasi jika dibandingkan
dengan mencari informasi langsung
ke meja informasi
4. Menggunakan Menggunakan a. Dapat memperoleh informasi
banner dalam banner dengan prosedur berperkara lebih lengkap dari
menyampaikan tambahan sebelumnya
informasi prosedur informasi yang
berperkara namun lebih detail untuk
hanya memuat menyampaikan
alurnya saja informasi prosedur
berperkara
5. Menggunakan a. Masyarakat yang sebelumnya tidak
poster untuk mengetahui bahwa tersedia informasi
mengajak prosedur berperkara menjadi tahu
masyarakat
memahami
prosedur
berperkara secara
lebih awal

C. NILAI-NILAI DASAR ASN, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI


Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi media untuk menerapkan nilai-nilai
dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai tersebut dalam penerapannya adalah
sebagai berikut :
1. Berorientasi Pelayanan
Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat maka sikap tersebut merupakan bentuk pelayanan kepada
masyarakat.
2. Akuntabel
Akuntabel adalah kewajiban setiap individu, kelompok, dan juga instansi dengan
melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas
tinggi. Selain itu juga menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan. Akuntabel
adalah prinsip dasar bagi setiap level pada sebuah organisasi sebagai bentuk
pertanggungjawaban. Dalam prakteknya berikut ini adalah beberapa indikator dari nilai
akuntabel yaitu tanggung jawab, integritas, keadilan, keseimbangan, konsisten,transparan,
jujur, kepercayaan, dan kejelasan.
3. Kompeten
Kompeten adalah kewajiban setiap individu, kelompok, dan juga instansi khususnya
Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu dengan terus meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah, selain itu juga membantu orang lain belajar, dan
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Harmonis adalah kewajiban setiap individu, kelompok, dan juga instansi khususnya Aparatur
Sipil Negara (ASN) dengan tetap menjaga rasa saling peduli dan menghargai perbedaan antar
sesama individu di lingkungan kerja.
5. Loyal
Loyal adalah sikap yang wajib dimiliki setiap individu, kelompok, atau khususnya Aparatur
Sipil Negara (ASN) yaitu dengan tekad dan kesanggupan menaati, melaksanakan, dan
mengamalkan sesuatu dengan disertai penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan
kesanggupan tersebut harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari serta dalam
pelaksanaan tugas. Nasionalisme tidak semata-mata hanya berupa mencintai bangsa sendiri
melainkan mewujudkannya dengan cara menghormati bangsa dan Negara lainnya.
6. Adaptif
Adaptif adalah kewajiban setiap individu, kelompok, dan juga instansi khususnya Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang dalam bekerja di instansi masing-masing harus cepat menyesuaikan
diri menghadapi perubahan, selain itu juga terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas,
dan bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah kewajiban setiap individu, kelompok, dan juga instansi khususnya
Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu dalam bekerja kita harus dapat memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, selain itu juga terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.

Selain nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,


Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), aktualisasi ini juga diharapkan dapat membantu
peserta agar lebih memahami kedudukan dan perannya. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa menjadi perwakilan
pemerintah untuk melayani masyarakat, sehingga kualitas pemerintahan dapat terlihat dari
bagaimana kinerja yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Berikut ini adalah
Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) :

Manajemen ASN

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, manajemen ASN merupakan


pengelolaan ASN untuk menghasilkan ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen ASN berdasarkan pada asas kepastian hukum,
profesionalitas, proposionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan
efisien, keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilan dan kesetaraan,
serta kesejahteraan.

Fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa. Selain itu ASN bertugas untuk :
Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas

Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Smart ASN

Data dari Global Talent Competitiveness Index menunjukkan bahwa Indonesia


berada di perikat ke-77 dari 119 negara dengan nilai 38,04. Indeks tersebut menunjukkan
seberapa besar daya saing negara di tingkat dunia berdasarkan kemampuan sumber daya
manusianya. Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi mengupayakan untuk memperbaiki indeks tersebut dengan
menerapkan Human Capital Management Strategy menuju Smart ASN 2024.

Pemerintah memiliki program 6P yang melingkupi perencanaan, perekrutan dan


seleksi, pengembangan kapasitas, penilaian kinerja dan penghargaan, promosi, rotasi, dan
karier, serta peningkatan kesejahteraan. Program ini disiapkan sebagai strategi
mempersiapkan talenta ASN menghadapi era digital. Dalam hal ini penilaian kinerja ASN
sudah dinilai dengan sistem merit sebagai fokus pembangunan ASN. Sistem ini adalah
kebijakan dan manajemen SDM aparatur negara berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Smart ASN diharapkan memiliki profil untuk menghadapi era disurpsi dan
tantangan dunia yang semakin kompleks. Profil dari Smart ASN mencakup integritas,
nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing,
berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

Anda mungkin juga menyukai