Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KLIPING

AKTIFITAS PRODUKSI, KONSUMSI, DAN DISTRIBUSI

NAMA : SELINA SAGITA PUTRI

KELAS : VII D

TAHUN : 2021/2022
PRODUKSI

1. Pengertian Produksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) produksi merupakan proses
mengeluarkan hasil.

Sementara dikutip dari laman resmi Kemdikbud, produksi diartikan sebagai setiap usaha
manusia untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia.

2. Tujuan Produksi

Masih dikutip dari laman resmi Kemdikbud, tujuan produksi sangat diperlukan dalam
menghasilkan barang agar mendapatkan laba.

Adapun tujuan produksi, antara lain:


a. memperbanyak jumlah barang/jasa
b. menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi
c. memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan
serta perkembangan teknologi
d. mengganti barang yang rusak atau habis
e. memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga
f. memenuhi pasar internasional
g. mendapatkan keuntungan
h. meningkatkan kemakmuran.

3. Fungsi Produksi
Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang dihasilkan.
Adapun periode produksi dibagi menjadi dua bagian, yaitu

1. Fungsi Produksi Jangka Pendek (short run)


Fungsi produksi jangka pendek adalah periode waktu dimana paling tidak hanya ada
satu input yang tetap dan kuantitasnya tidak dapat diubah-ubah.

Bila produsen ingin menambah produksinya dalam jangka pendek, maka hal ini
hanya dapat dilakukan dengan jalan menambah jam kerja dan dengan tingkat skala
perusahaan yang ada.
2. Fungsi Produksi Jangka Panjang (long run)

Fungsi produksi jangka panjang adalah suatu periode waktu yang cukup panjang, di
mana semua input dan teknologi berubah, tidak ada input tetap dalam jangka panjang.

Pembagian fungsi produksi ini tidak didasarkan pada lama waktu yang dipakai dalam
suatu proses produksi, akan tetapi dilihat dari macam input yang digunakan.

Itulah pengertian produksi beserta tujuan, faktor-faktor, dan fungsinya.

4. Jenis-jenis Produksi

a. Produksi Ekstraktif
Produksi ini melakukan eksplorasi sumber daya alam tanpa mengubah sifat dan
bentuk apapun. Hasil ekstraksi kemudian diserahkan kepada perusahaan lain untuk diolah
lebih lanjut menjadi barang baru yang memiliki nilai guna lebih tinggi.Contoh:
penambangan bahan tambang, penangkapan ikan di laut, dan pengeboran minyak bumi.
b. Produk Agraris
Produksi jenis ini mengolah alam dan memanfaatkan tanah agar dapat
menghasilkan sumber daya alam yang berupa barang setengah jadi atau barang jadi. Hal
ini tidak hanya mencakup pertanian saja, namun juga peternakan. Contoh: padi, sayur-
sayuran, buah-buahan, susu, telur, jagung, dan lain-lain.
c. Produksi Industri
Produksi jenis ini mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi. Produksi jenis ini menambah nilai guna agar dapat
dimanfaatkan oleh manusia dengan pemanfaatan yang lebih baik lagi. Contoh: pakaian,
sepeda motor, mobil, pesawat terbang, pakan ternak, obat, alat kesehatan, makanan dan
minuman, jilbab, mesin, alat elektronik, dan lain-lain.
d. Produksi Perdagangan
Produksi jenis ini bergerak dengan menghubungkan antara produsen dengan
konsumen agar barang yang diproduksi dapat beredar luas di pasaran. Penyaluran barang
dari produsen ke konsumen terbagi menjadi beberapa jenis: langsung dari produsen ke
konsumen, semi langsung, dan tidak langsung.
e. Produksi Jasa
Produksi jasa merupakan produksi yang menghasilkan produk bukan berupa
barang, namun berupa jasa. Dalam melakukan produksi ini dibutuhkan keahlian tertentu.
Hasil dari produksi jasa berwujud tidak konkret, tidak kasat mata, dan tidak bisa
dipegang, namun keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya. Contoh: jasa konseling,
jasa keuangan, jasa pendidikan, transportasi, dan lain-lain.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


Berikut contoh gambar macam-macam kegiatan produksi:
KONSUMSI
1. Pengertian Konsumsi.
Menurut Gregory Mankiw (2007)
Pengertian konsumsi adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga. Yang
dimaksud dengan barang adalah barang rumah tangga yang sifatnya tahan lama meliputi,
perlengkapan, kendaraan, dan barang yang tidak tahan lama, contohnya makanan dan
pakaian. Pembelanjaan jasa yang dimaksud adalah barang yang tidak berwujud konkret,
contohnya pendidikan.
Kamus Besar Ekonomi (KBBI)
Menurut Kamus Besar Ekonomi (KBBI), arti kata konsumsi adalah tindakan manusia untuk
menghabiskan atau mengurangi kegunaan (utility) suatu benda baik secara langsung atau
tidak langsung – pada pemuasan terakhir dari kebutuhannya.
Contoh Kegiatan Konsumsi Dalam Kehidupan Sehari-hari:
kegiatan konsumsi dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa terbatas gender, usia,
maupun status sosial dan jumlah kekayaan. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas
konsumsi atau pemanfaatan barang dan jasa yang sering dilakukan oleh banyak orang.
 Seseorang yang membeli daging ayam untuk digunakan sebagai bahan sup atau kari.
 Seorang ibu yang membelikan baju lebaran untuk keluarganya menjelang hari raya.
 Seorang siswa yang membeli sepatu untuk digunakan saat sekolah.
 Seorang pria yang datang ke tukang cukur rambut ketika rambutnya dirasa telah gondrong.
 Seorang karyawan yang memesan layanan transportasi online untuk berangkat bekerja.

2. Fungsi Konsumsi
Pengertian Konsumsi merupakan sebuah aktivitas pada manusia yang mengurangi dan
menggunakan dalam kegunaan barang dan jasa untuk secara bertahap dan simultan memenuhi
kebutuhan hidup dan kepuasan orang. Tujuan konsumsi lainnya diantaranya:
1. Menghabiskan atau Mengurangi nilai Guna Suatu Barang Sekaligus
Hal-hal yang termasuk ke dalam klasifikasi mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara
sekaligus adalah barang-barang yang habis pakai atau tidak barang-barang yang tidak dapat
bertahan lama. Yaitu seperti makanan dan minuman. Karena jika tidak dihabiskan dalam waktu
sekaligus, maka bahan-bahan tersebut akan rusak, basi, dan kadaluarsa sehingga tidak memiliki
nilai guna lagi.
2. Mengurangi Nilai Guna Suatu Barang dan Jasa Secara Bertahap
Hal-hal yang termasuk ke dalam klasifikasi mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara
bertahap adalah misalnya penggunaan barang yang tidak habis dalam jangka waktu singkat.
Yaitu seperti mobil, motor, pakaian, furniture rumah tangga seperti meja, kursi, lemari, dan
sebagainya. Untuk mengurangi nilai guna barang-barang tersebut memerlukan waktu yang cukup
lama dan bertahap.
3. Pemenuhan Kebutuhan Jasmani dan Rohani
Adanya tujuan utama dalam sebuah kegiatan pada konsumsi manusia adalah untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan mental mereka. Kebutuhan fisik seperti minum atau makan, olahraga dan
lainnya. Sambil melakukan kebutuhan spiritual seperti hiburan, membaca, ibadah, buku dan lain
sebagainya.
Hal ini dikarenakan dengan memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani kita, beban yang ada di
tubuh serta pikiran kita akan lebih diringankan. Dalam buku Apotek Rabbani: Kiat Sehat
Jasmani & Rohani ini akan dijelaskan mengenai kiat-kiat dari Al-Qur’an dalam mengobati hati
dan jasmani.
4. Memuaskan Kebutuhan Secara Fisik
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik, seperti seseorang yang membeli produk
pelangsing agar tubuh tetap langsing dan ideal, atau mengonsumsi obat-obatan sebagai dalam
sebuah kecantikan, dan dapat membeli pakaian bagus untuk terlihat cantik dan elegan hingga
untuk memenuhi kebutuhan fisik dengan cara langsung.
Oleh sebab itu, kebutuhan fisik merupakan suatu hal yang penting bagi manusia. Termasuk di
dalamnya aktivitas fisik yang dapat Grameds baca pada buku Aktivitas Fisik Motorik dan
Pengembangan Kecerdasan Majemuk Usia Dini oleh Panggung Sutapa.
5. Mendukung Aktivitas Produksi
Keinginan manusia untuk mengkonsumsi produk barang dan jasa tertentu dapat mendorong
terjadinya aktivitas produksi. Kedua aktivitas ini akan saling menguntungkan seluruh pihak yang
terlibat, yakni pihak yang memproduksi dan menginginkan keuntungan serta pihak yang
mengkonsumsi dan menginginkan kepuasan.
6. Membantu Menyesuaikan Rumusan Tarif Upah Minimum untuk Pekerja
Aktivitas konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat digunakan pemerintah sebagai tolok ukur
untuk menyesuaikan rumusan tarif upah minimum. Selain itu, aktivitas ini juga bisa dijadikan
acuan penentuan tarif pajak serta rasio anggaran belanja negara.
7. Sebagai Titik Awal dan Akhir Kegiatan Ekonomi
Perilaku konsumsi masyarakat juga menempati posisi penting dalam kegiatan ekonomi karena
berperan sebagai titik awal sekaligus titik akhir kegiatan tersebut. Seseorang yang menginginkan
ponsel baru, misalnya, akan membeli ponsel tersebut dan memulai suatu transaksi dalam
kegiatan ekonomi. Setelah ponsel dimiliki dan keinginannya terpenuhi, kegiatan ekonomi pun
otomatis berakhir pada titik itu.

DISTRIBUSI
1. Pengertian Distribusi
kata “distribusi” diadaptasi
dari bahasa Inggris “distribution” yang
artinya tindakan atau proses pengiriman
sesuatu dari satu pihak ke pihak lainnya.
Ada juga yang menyebutkan
arti distribusi adalah suatu
kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk
memudahkan proses penyampaian produk
dari produsen kepada konsumen. Dengan
kata lain, distribusi adalah penghubung
antara aktivitas produksi dan konsumsi.
Kegiatan distribusi dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, di antaranya:
 Jumlah produk.
 Sifat produk.
 Luas daerah.
 Sarana angkutan.
 Sarana komunikasi.
 Faktor perusahaan.
 Faktor biaya.
 Kondisi pasar.

2. Fungsi Distribusi Dalam Kegiatan Ekonomi


Secara umum ada empat fungsi utama kegiatan distribusi, yaitu pembelian, klasifikasi,
promosi, dan penyaluran. Berikut penjelasan selengkapnya:
a. Pembelian Produk
Kegiatan pembelian barang merupakan proses awal dari distribusi yang diproduksi
oleh produsen. Namun, jika penyaluran barang dari produsen dilakukan secara langsung
kepada konsumen, maka proses ini tidak berlaku.
b. Klasifikasi Produk
Setelah proses pembelian barang, akan ada kegiatan pengklasifikasian barang
berdasarkan fungsi dan jenisnya agar pemasaran dan penghitungan barang menjadi lebih
mudah.
c. Promosi Produk
Setelah barang diklasifikasikan maka akan terjadi proses promosi barang, yaitu
memperkenalkan barang tersebut kepada khalayak. Proses promosi barang ini dapat dilakukan
dengan memasang display di etalase toko, iklan di berbagai media, dan penawaran langsung
ke konsumen.
d. Penyaluran Produk
Ini merupakan aktivitas utama dari distribusi, yaitu menyalurkan barang kepada
konsumen. Proses penyaluran harus dilakukan dengan cepat dan tepat agar distributor
mendapatkan keuntungan dari kegiatan distribusi.
3. Jenis-jenis Distribusi

Berdasarkan peran produsen dengan konsumen, jenis distribusi dapat


dikelompokkan menjadi dua, yaitu distribusi langsung dan distribusi tidak langsung.
Namun selain itu, ada juga jenis distribusi intensif, selektif, dan eksklusif.
Berikut ini pembahasannya secara ringkas:
a. Distribusi Langsung
Pengertisn distribusi langsung adalah suatu kegiatan penyaluran barang dari
produsen langsung kepada konsumen. Dengan kata lain, produsen berperan sebagai
distributor dan proses distribusinya tidak melalui perantara atau pihak ketiga.
Pada praktiknya, perusahaan harus mempertimbangkan jumlah investasi yang
dibutuhkan untuk menerapkan strategi distribusi langsung. Misalnya, menambahkan
gudang, kendaraan, dan staf pengiriman untuk mendistribusikan barang sendiri secara
efektif.
b. Distribusi Tidak Langsung
Pengertian distribusi tak langsung adalah suatu kegiatan penyaluran barang dari
produsen kepada konsumen yang menggunakan perantara atau pihak ketiga. Dalam hal ini,
distributor bisa berupa perorangan atau perusahaan distribusi.
Istilah “perantara” seringkali mendapatkan reputasi buruk, akan tetapi dalam kasus
distribusi, perantara dapat membantu dalam proses pengiriman barang ke konsumen.
Strategi distribusi tidak langsung melibatkan perantara yang membantu logistik dan
penempatan produk sehingga dapat menjangkau pelanggan dengan cepat dan di lokasi
yang optimal berdasarkan kebiasaan dan preferensi konsumen.
c. Distribusi Intensif
Jenis distribusi ini dilakukan dengan cara mengirimkan produk ke sebanyak
mungkin lokasi retail. Namun, hanya produk tertentu saja yang cocok dengan metode ini,
yaitu produk yang mudah terjual. Misalnya, minuman dingin yang hanya membutuhkan
sedikit usaha untuk menjualnya.
d. Distribusi Ekslusif
Distribusi ekslusif dilakukan produsen dengan melakukan kesepakatan dengan
pihak pengecer, yaitu menjual produk hanya melalui etalase khusus. Salah satu contoh
distribusi ekslusif yaitu kesepakatan antara Aple dan AT&T dalam distribusi produk
iPhone di Amerika.
Strategi distribusi ini sangat cocok untuk produk-produk ekslusif yang diminati dan
ditunggu-tunggu oleh banyak orang, misalnya iPhone.
e. Distribusi Selektif
Distribusi selektif merupakan jalan tengah antara distribusi intensif dan ekslusif.
Jenis distribusi ini dilakukan dengan mendistribusikan produk di lebih dari satu lokasi,
namun tidak sebanyak dengan distribusi intensif.
Misalnya; produk pakaian terkenal yang dipilih secara selektif seperti merek
pakaian Exclusive. Selain di tokonya sendiri, produk dari merek Exclusive juga dapat
ditemukan di beberapa toko pakaian.
Contoh gambar distribusi

Anda mungkin juga menyukai