Anda di halaman 1dari 9

PRILAKU

KONSUMEN
DAN PRODUSEN

MASUK
MATERI

PRILAKU KONSUMEN
Pengertian Konsumsi
Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan
Tujuan Kegiatan Konsumsi

Pola Perilaku Konsumen

PRILAKU PRODUSEN

Pengertian Produksi TUJUAN

FAKTOR-FAKTOR Pola Prilaku Produsen


PRILAKU KONSUMEN

Pengertian Konsumsi
Kata  konsumsi berasal dari
kata consumption yang berarti menggerogoti
hingga habis atau menghabiskan. Dengan begitu
makan dan minum dapat dikategorikan sebagai
kegiatan konsumsi. Namun kegiatan konsumsi
bukanlah hanya mencakup makan dan minum
saja, tetapi juga berkenaan dengan kebutuhan
pakaian, tempat tinggal, transportasi dan masih
banyak lagi karena kebutuhan manusia
cenderung bertambah dan beragam.

Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda


ekonomi atau benda yang untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan. Seperti kegiatan
menghirup udara, berjemur pada sinar matahari
pagi dan mandi di sungai bukan kegiatan
konsumsi karena benda itu didapat secara gratis.
Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Seperti
penggunaan ge rgaji, cangkul, mesin-mesin, dan
barang-barang modal lainnya yang bertujuan
menambah faedah benda tidak dikategorikan ke
dalam kegiatan konsumsi.
PRILAKU KONSUMEN
Manfaat nilai atau jumlah barang
yang digunakan 
a. Barang yang nilai gunanya dihabiskan
secara berangsur-angsur. Contohnya
Pakaian, sepatu dan televisi
b. Barang yang nilai gunanya dihabiskan
sekaligus.. Contohnya Makanan, minuman
dan obat-obatan.

Tujuan Kegiatan Konsumsi


Coba jelaskan, apa tujuan kamu makan, minum,
berpakaian, menonton TV, atau piknik ke pantai?
Jawabannya tentu adalah untuk memenuhi
kebutuhan. Makan, minum, dan berpakaian adalah
untuk memenuhi kebutuhan fisik secara langsung.
Sedangkan menonton TV dan piknik adalah untuk
memenuhi kebutuhan rohani. Kedua jenis
kebutuhan tersebut dipenuhi secara langsung oleh
benda konsumsi. Artinya, benda konsumsi tersebut
secara langsung kamu gunakan untuk memenuhi
PRILAKU KONSUMEN
Pola Perilaku Konsumen
Masing-masing konsumen merupakan pribadi yang unik.
Konsumen yang satu dengan lainnya mempunyai
kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam
memenuhi kebutuhannya. Namun, dalam perbedaan-
perbedaan yang unik itu ada suatu persamaan, yaitu setiap
konsumen berusaha untuk memaksimalkan kepuasaannya
dalam mengkonsumsi suatu barang.
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang
terlibat secara langsung dalam memperoleh,
mengkonsumsi, dan membuang suatu produk, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
tindakan– tindakan tersebut.
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang
berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku
konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang
mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan
pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna &
Wozniak, 2001).
Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana
cara seorang konsumen memilih suatu produk yang
diyakini akan memberikan kepuasan meksimum dengan
dibatasi oleh pendapatan dan harga barang.
PRILAKU PRODUSEN
Pengertian Produksi
Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang
paling sederhana adalah seseorang membuka salon
kecantikan di rumahnya. Ia sudah dapat mendapat
penghasilan dari salonnya tersebut. Inilah yang
dimaksud dengan produksi, seseatu yang berkaitan
dengan penambahan nilai guna suatu objek. Nilai
guna yang ditambahkan dalam contoh diatas adalah
bagaimana sebuah rumah tidak hanya digunakan
sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga
untuk menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.

Tujuan Produksi
Dari pengertian tersebut, jelas bahwa kegiatan produksi
mempunyai tujuan yang meliputi: barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen
• Meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
• Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
• Memperoleh  keuntungan sebesar - besarnya.
• Memperluas lapangan usaha.
• Menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
• Memenuhi kebutuhan rumah tangga produksi maupun
rumah konsumsi
PRILAKU PRODUSEN
Faktor – faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur
-  unsur yang dapat digunakan dalam proses
produksi. Unsur – unsur ini meliputi Sumber
Daya Alam, tenaga manusia, modal, dan
kewirausahaan. Semua unsur – unsur tersebut
dinamakan faktor produksi. Jadi, Faktor
produksi adalah semua unsur yang menopang
usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar
barang dan jasa.

Pola Perilaku Produsen


A.    Produksi jangka pendek
Produksi jangka pendek berarti terdapat satu faktor
produksi yang bersifat tetap sedangkan faktor
produksi lainnya bersifat variabel (berubah - ubah).
Dalam hal ini jangka pendek dan jangka panjang
tidak terkait dengan lamanya waktu yang digunakan
dalam proses produksi suatu barang, tetapi lebih
kepada sifat factor produksi yang digunakan.
PRILAKU PRODUSEN
Produksi jangka pendek
a. Fungsi Produksi
Adalah hubungan teknis antara factor produksi
dengan barang produksi yang dihasilkan dalam
proses produksi. Produk sebagai output  dari
proses produksi sangat tergantung pada faktor
produksi sebagai input dalam proses produksi
tersebut. Hubungan antara faktor produksi
dengan produk dapat digambarkan sebagai
berikut :
 Input:
a) SDA 
b) SDM
c) Modal
d) Pengusaha
 Output :
a) Barang dan Jasa
b. Hukum Tambahan Hasil yang Menurun (The Law
of Diminishing Return)
Hukum ini menggambarkan apabila factor produksi
yang dapat diubah jumlahnya misalnya tenaga kerja
terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak
pertambahannya. Akan tetapi sesudah mencapai
tingkat tertentu, produksi tambahan akan makin
berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Ini
menyebabkan pertambahan produksi total semakin
lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang
maksimum kemudian menurun.
PRILAKU PRODUSEN
Produksi Jangka Panjang
Produksi dalam jangka panjang bukan berarti
proses produksi yang dilakukan membutuhkan
waktu yang panjang. Jangka panjang yang
dimaksudkan dalam artian ini adalah semua
variable yang digunakan dalam produksi berubah –
ubah.
 Perilaku Produsen yang Mengutamakan
Kepentingan Masyarakat
Kemajuan dan kesuksesan suatu bisnis tergantung
pada etos kerja dan etika para pelaku bisnis. Selain
emngejar keuntungan, pelaku bisnis juag perlu
menanamkan kepercayaan kepada pelanggan.
Perhatikan contoh kasus berikut :
Sebuah butik membuat baju yang dipesan
pelanggannya. Agar tidak mengecewakan
pelanggannya, ia membeli bahan berkualitas di
pasar tradisional Tanah Abang. Untuk
mengerjakannya, diserahkan pada dua orang
pegawainya yang sudah profesional. Setelah jadi
baju itu dijualnya dengan harga yang pantas.

Anda mungkin juga menyukai