Anda di halaman 1dari 28

MO

MODUL AJAR
Peluang

SMAN 1 JASINGA
Naskah Fuani
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul

Nama/Institusi/Tahun Naskah Fuani/SMAN 1 Jasinga/2022

Jenjang Sekolah SMA


Fase/Kelas E / 10
Domain/Topik Analisis data dan Peluang / Peluang kejadian saling lepas
Kata Kunci Peluang, kejadian saling lepas
Pengetahuan/Keterampilan Himpunan
Prasyarat
Alokasi waktu (menit) 540 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 12 JP
Moda Pembelajaran •X Tatap Muka (TM)
Metode Pembelajaran •X Discovery Learning
• Problem-Based Learning
• Project-Based Learning
Sarana Prasarana • Papan tulis
• Kapur/Spidol
• Komputer/Laptop
• Jaringan Internet
• LCD Proyektor
Target Peserta Didik •X Regular/tipikal
• Hambatan Belajar
• Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
Karakteristik Peserta Didik ---
Daftar Pustaka  Susanto, Dicky. 2021Matematika; Kementrian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Jakarta
Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana asesmen):

Rasionalisasi
Pada Fase E ini materi peluang yang akan dibahas hanya sampai peluang kejadian saling
lepas. Hal ini untuk mengenalkan siswa terhadap peluang kejadian majemuk yang masih
cukup sederhana. Untuk peluang kejadian majemuk yang lain akan dibahas pada fase F.

Urutan Materi Pembelajaran

1. Ruang sampel
2. Gabungan dua kejadian
3. Peluang kejadian saling lepas

Rencana Asesmen
1. Asesmen kelompok : Pengisian LKS
2. Asesmen individu : kuis bentuk uraian

Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran


Topik Peluang kejadian saling lepas
Tujuan Pembelajaran  Menjelaskan pengertian ruang sampel dan kejadian
 Menentukan ruang sampel dan kejadian dari suatu percobaan
 Menjelaskan pengertian peluang suatu kejadian
 Menentukan peluang suatu kejadian
 Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian
 Menjelaskan pengertian gabungan dua kejadian
 Menentukan peluang gabungan dua kejadian
 Menjelaskan pengertian kejadian saling lepas
 Menentukan peluang kejadian saling lepas
Pemahaman Bermakna  Terdapat beberapa macam kejadian majemuk pada peluang,
dan salah satunya adalah kejadian saling lepas
 Kejadian A dan kejadian B dikatakan saling lepas jika irisan
dua kejadian tersebut adalah himpunan kosong
Pertanyaan Pemantik  Apakah yang dimaksud dengan kejadian majemuk?
 Apakah perbedaan kejadian saling lepas dan kejadian tidak
saling lepas?
Profil Pelajar Pancasila • Beriman & Bertakwa terhadap Tuhan YME
• Berkebhinekaan Global
•X Bernalar Kritis
•X Kreatif
• Bergotong royong
• Mandiri
Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama

□ Kegiatan Pendahuluan

 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan


perilaku religius
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai
pembiasaan perilaku jujur dan disiplin
 Siswa mencermati informasi tentang sejarah teori peluang
 Siswa diingatkan tentang himpunan dan kombinasi
 Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang ruang sampel dan
kejadian 15
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang menit
o Mendiskusikan masalah yang ada pada buku pelajaran
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan ruang sampel dan kejadian
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti

Fase 1:
105
Stimulation (Memberi  Siswa mengamati permasalahan yang ada bagian
menit
Stimulus) pendahuluan di LKS-1
 Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap
Fase 2: kelompok terdiri atas 2 - 4 siswa
Problem Statement  Siswa melakukan percobaan dan mengidentifikasi
(mengidentifikasi informasi dari hasil percobaan pada aktivitas 1, 2,
masalah) 3 dan 4
Fase 3:
 Siswa mengumpulkan data ruang sampel
Data Collecting
berkaitan dengan hasil percobaan pada aktivitas
(mengumpulkan data)
1, 2, 3 dan 4
Fase 4:
Data Processing  Siswa mengolah data ruang sampel berkaitan
(mengolah data) dengan hasil percobaan pada aktivitas 1, 2, 3 dan
4
Fase 5: Verification
(memverifikasi)  Siswa membandingkan hasil diskusi antar
kelompok untuk memverifikasi penyelesaian
masalah.
 Perwakilan siswa mempresentasikan hasil
diskusi, siswa lain dengan aktif dan kritis
menanggapi presentasi tersebut

Fase 6 : Generalization  Siswa menyimpulkan pengertian ruang sampel


(menyimpulkan) dan kejadian dan cara menentukannya
 Siswa mengerjakan latihan soal

□ Kegiatan Penutup

 Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun
tidak langsung
 Siswa mengerjakan kuis 15
 Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya menit
yaitu peluang suatu kejadian

Pertemuan Kedua

□ Kegiatan Pendahuluan

 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan


perilaku religius
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai
pembiasaan perilaku jujur dan disiplin
 Siswa mencermati informasi manfaat teori peluang
 Siswa diingatkan tentang ruang sampel dan kejadian
 Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang peluang suatu
kejadian dan frekuensi harapan 15
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang menit
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-2
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa
lain menanggapi
o Menyimpulkan peluang kejadian dan frekuensi harapan
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti

Fase 1:
105
Stimulation (Memberi  Siswa mengamati permasalahan yang ada bagian
menit
Stimulus) pendahuluan di LKS-2
 Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap
Fase 2:
kelompok terdiri atas 2 - 4 siswa
Problem Statement
 Siswa melakukan percobaan dan mengidentifikasi
(mengidentifikasi
informasi dari hasil percobaan pada aktivitas 1
masalah)
dan 2
Fase 3:
 Siswa mengumpulkan data berkaitan dengan hasil
Data Collecting
percobaan pada aktivitas 1 dan 2
(mengumpulkan data)
Fase 4:  Siswa mengolah data berkaitan dengan hasil
Data Processing percobaan pada aktivitas 1 dan 2
(mengolah data)
 Siswa membandingkan hasil diskusi antar
Fase 5: Verification kelompok untuk memverifikasi penyelesaian
(memverifikasi) masalah.
 Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut
Fase 6 : Generalization  Siswa menyimpulkan rumus peluang suatu kejadian
(menyimpulkan) dan frekuensi harapan
 Siswa mengerjakan latihan soal

□ Kegiatan Penutup

 Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun
tidak langsung
 Siswa mengerjakan kuis 15
 Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya yaitu menit
peluang suatu kejadian majemuk

Pertemuan Ketiga

□ Kegiatan Pendahuluan

 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan


perilaku religius
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai
pembiasaan perilaku jujur dan disiplin
 Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari peluang kejadian majemuk
10
 Siswa diingatkan tentang peluang suatu kejadian menit
 Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang peluang kejadian
majemuk
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-3
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan peluang gabungan dua kejadian dan kejadian saling lepas
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti

Fase 1:
110
Stimulation (Memberi  Siswa memahami dua kejadian gabungan dan irisan
menit
Stimulus) yang ada di LKS-3
 Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap
Fase 2:
kelompok terdiri atas 2 - 4 siswa
Problem Statement
 Siswa mengidentifikasi gabungan dua kejadian dan
(mengidentifikasi
kejadian saling lepas pada LKS-3
masalah)
 Siswa mengumpulkan informasi perbedaan
kejadian saling lepas dan kejadian tidak saling lepas
Fase 3:
 Siswa melengkapi informasi dengan mencari
Data Collecting
mencari berbagai informasi yang mendukung dari
(mengumpulkan data)
beberapa buku referensi, internet, atau sumber
yang lain untuk menguatkan dugaan yang dibuat.
Fase 4:
 Siswa mengolah informasi untuk menemukan
Data Processing
rumus peluang dan rumus peluang kejadian saling
(mengolah data)
lepas
 Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
Fase 5: Verification untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
(memverifikasi)  Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut
 Siswa menyimpulkan pengertian gabungan dua
Fase 6 : Generalization kejadian dan kejadian saling lepas serta rumus
(menyimpulkan)
menentukan peluangnya
 Siswa mengerjakan latihan soal

□ Kegiatan Penutup

 Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun
tidak langsung
 Siswa mengerjakan kuis 15
 Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya yaitu menit
ulangan harian
REFLEKSI GURU

□ Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
□ Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?

□ Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

□ Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?

□ Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?

□ Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

REFLEKSI SISWA

□ Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?

□ Pada bagian mana yang belum kalian pahami?

□ Apakah LKS membantu kalian memahami materi hari ini?


Lampiran Lembar Kerja

Lembar Kerja Siswa (LKS)-1 Kelompok :


1.
2.
Ruang Sampel dan Kejadian 3.
4.

Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Menjelaskan pengertian ruang sampel dan kejadian
Menentukan ruang sampel dan kejadian suatu percobaan

Pendahuluan
Teori Peluang adalah sebuah ilmu matematika yang dipopulerkan oleh Blaise Pascal dan dikembangkan
oleh Pierre de Fermat pada abad ke 17. Banyak sekali bidang kehidupan sehari- hari yang tidak bisa lepas
dari teori peluang.

Cerita lahirnya teori peluang dimulai ketika di


tahun 1654 seorang penggemar matematika
bernama Chevalier de Mere bertemu dengan
Blaise Pascal dalam sebuah perjalanan. De Mere
menanyakan banyak persoalan matematika
kepada Pascal hingga sebuah pertanyaan yang
akhirnya dibutuhkan waktu sekitar dua tahun
untuk Pascal menjawabnya.
https://primaindisoft.com/blog/sejarah-teori-peluang

Pertanyaannya yang diajukan Chevalier de Mere adalah:


"Dua orang dalam permainan lempar koin memperebutkan 100 Franc dimana pemenangnya adalah orang
yang berhasil memenangkan 7 kali permainan.
Jika karena suatu hal, permainan berhenti ketika pemain pertama telah menang 5 kali, dan pemain kedua
telah menang sebanyak 4 kali, bagaimana cara paling adil dalam membagi hadiahnya?"
Pertanyaan de Mere sendiri sebenarnya adalah pertanyaan yang sudah sering dicoba untuk dijawab oleh
banyak ahli matematika seperti oleh Luca Pacioli pada tahun 1694 dan Nicolo Tartaglia pada abad ke 16.
Namun jawaban kedua orang ahli matematika tersebut dianggap belum memuaskan.
Untuk menjawab persoalan tersebut, Pascal meminta salah satu rekannya, Pierre de Fermat, untuk ikut
membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Singkat cerita Fermat menemukan jawaban persoalan di atas (yang akhirnya menjadi dasar teori peluang)
dan dikirimkan ke Pascal. Surat jawaban dari Fermat sangat memuaskan namun Blaise Pascal merasa cara
manual Fermat dalam menghitung semua kemungkinan hasil lemparan koin sebanyak 4 kali sangat
membosankan dan akan memakan banyak waktu. Oleh karenanya Pascal mencari solusi dan menemukan
cara sederhana dalam menghitung besar kemungkinan yang kemudian terkenal dengan istilah segitiga
pascal.
A. Ruang Sampel

Sebelum pertandingan sepak bola dimulai biasanya wasit memanggil kedua kapten kesebelasan
tersebut kemudian melakukan pengundian untuk menentukan kesebelasan mana yang akan
memainkan bola terlebih dahulu. Pengundian biasanya dengan cara melambungkan sekeping
mata uang. Sebelum melambungkan mata uang tersebut wasit meminta kapten kesebelasan
masing-masing untuk memilih “angka” atau “gambar”.
Cara seperti di atas merupakan salah satu contoh percobaan.
Pada percobaan pelemparan sekeping mata uang logam di atas, hasil yang mungkin adalah
muncul gambar (G) atau angka (A).
Misalkan himpunan semua hasil yang mungkin adalah S , maka S = { A, G }.
S disebut ruang sampel sedang anggota-anggotanya yaitu A dan G disebut titik-titik sampel.
Untuk lebih memahami ruang sampel dan titik sampel dari suatu percobaan, maka lakukan
percobaan-percobaan berikut!

Aktivitas-1
Lakukan Percobaan berikut bersama teman dalam satu kelompokmu.
Sediakan sebuah kantong yang berisi 3 kelereng berwarna merah (M), hijau (H) dan kuning (K). Dengan mata tertutup ambilah s
Dengan memperhatikan hasil percobaan tersebut, jawablah pertanyaan berikut! Mungkinkah kelereng warna hijau terambil dar
Mungkinkah kelereng warna biru terambil dari kantong tersebut? Mengapa?
Warna apa saja kelerang yang mungkin terambil dari kantong tersebut? Jadi kelereng yang mungkin terambil dari kantong hanya
Ruang Sampel (S) = {}
Titik Sampel adalah .......................................

Aktivitas-2
Lakukan percobaan berikut agar kalian mampu menentukan ruang sampel dari percobaan pelemparan sebuah dadu.
Ambilah sebuah dadu yang sering kalian gunakan untuk permainan ular tangga kemudian lemparkan ke atas dan catatlah
Suruh seluruh anggota kelompok melakukan hal serupa satu persatu. Dengan memperhatikan hasil perobaan tersebut jaw
Mungkinkah angka 5 muncul di atas? ....................
Mungkinkah angka 7 muncul di atas?mengapa?
Jadi semua kemungkinan permukaan yang muncul pada percobaan di atas hanyalah angka : ........ ,,
........ , ........ , ........ , ........ .Ruang Sampel S = {}
Titik Sampelnya adalah .......................................
Aktivitas-3
Sediakan 9 gulungan kertas undian masing-masing memuat nomor-nomor undian ; 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13,
15 dan 17.
Ambilah secara acak satu kertas undian tersebut, setelah selesai kembalikan. Mintalah teman yang lain melakukannya.
Mungkinkah yang terambil nomor undian 1 ? Mungkinkah yang terambil nomor undian 10 ? Sebutkan semua nomor undi

Aktivitas-4

Lemparkan ke atas dua keping mata uang bersama-sama, kemudian catatlah semua kejadian yang mungkin!
Kejadian yang mungkin terjadi adalah mata uang pertama muncul angka (A) dan mata uang kedua muncul angka (A) dan d

Dari beberapa percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :


 Himpunan semua hasil yang mungkin dalam suatu eksperimen disebut
ruang sampel dan diberi lambang dengan S .
 Banyaknya semua anggota S ditulis dengan simbol n(S)
 Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel

Contoh
1. Sebuah mata uang logam dilambungkan sekali. Hasil yang mungkin terjadi adalah muncul
sisi angka (A) atau muncul sisi gambar (G). Ruang sampelnya adalah S = {A,G}dan n(S) =
2.
2. Melambungkan dua buah koin satu kali. Hasil yang mungkin terjadi adalah koin pertama
muncul angka dan koin kedua mucul angka (AA) atau koin pertama muncul angka dan
koin kedua muncul gambar (AG) dan seterusnya sehingga ruang sampel S = { AA, AG, GA,
GG}; dan n(S) = 4.
3. Sebuah kartu diambil dari 8 kartu bernomor mulai dari 2 sampai dengan 9. hasil yang
mungkin terjadi adalah terambil kartu bernomor 2 atau terambil kartu bernomor 3 atau
terambil kartu bernomor 4 dan seterusnya. Ruang sampelnya adalah S = {2,3,4,5,6,7,8,9}
; dan n(S) = 8.
4. Sebuah bola diambil dari 4 bola merah dan 2 bola putih. Hasil yang mungkin terjadi
adalah terambil bola merah pertama (m 1) atau terambil bola merah kedua (m 2) atau
terambil bola merah ketiga (m3) dan seterusnya.S = { m1, m2, m3, m4, p1, p2} ; dan n(S) =
6.
5. Dua buah bola diambil sekaligus dari 5 bola. Hasil yang mungkin terjadi adalah terambil
bola kesatu dan kedua (b1b2) atau terambil bola kesatu dan ketiga (b1b3) dan seterusnya.
S = { b1b2, b1b3, b1b4, b1b5, b2b3, b2b4, b2b5, b3b4, b3b5, b4b5 }; dan n(S) = 10 = kombinasi 2
unsur dari 5 unsur yang tersedia = 5C2.
6. Mengambil 4 bola sekaligus dari 5 bola .S ={ b1b2b3b4, b1b2b3b5, b1b2b4b5, b1b3b4b5,
b2b3b4b5 } ; dan n(S) = 5 = kombinasi 4 unsur dari 5 unsur yang tersedia = 5C2
Latihan Soal-1
Andi memiliki 3 buah kelereng berwarna kuning (K), merah (M) dan hijau (H) yang terletak di saku kanan
serta 2 buah kelerang berwarna putih (P) dan biru (B) disaku kirinya. Jika Andi mengambil satu kelereng dari
saku kiri dan satu kelereng dari saku kanan secara acak maka tentukan ruang sampel keadaan tersebut.

Di atas Meja terdapat dua tumpukan kartu secara tertutup. Tumpukan pertama terdiri dari kartu As, K, Q dan
J sedangkan tumpukan kartu kedua terdiri dari kartu berangka 5, 7 dan 9. Jika diambil secara acak satu kartu
dari tumpukan peratama dan satu kartu dari tumpukan kedua maka :
Sebutkan semua titik-titik sampelnya
Tuliskan ruang sampelnya

Dalam tas Zahra terdapat 3 LKS yaitu Fisika (F), Matematika (MAT) dan Biologi (BIO) sedangan dalam tas Indri
terdapat 4 LKS yaitu Matematika (MAT), Sejarah (SEJ), Geografi (GEO) dan Bahasa Indonesia (BIN).
Jika diambil satu LKS dari tas Zahra dan satu LKS dari tas Indri, maka susunlah ruang sampel percobaan
tersebut dengan beberapa cara (minimal dua cara)

B. Kejadian

Sembarang himpunan bagian dari suatu ruang sampel S disebut kejadian. Kejadian yang memiliki
tepat satu anggota disebut kejadian sederhana. Sedangkan kejadian yang memiliki lebih dari
satu anggota disebut kejadian majemuk. Jika A suatu kejadian dalam ruang sampel S maka A  S
sehingga 0 n(A) n(S). Jika A’ = komplemen himpunan S maka n(A’) = n(S) – n(A)

Contoh

1. Sebuah dadu bermata enam dilambungkan sekali.


a. Tuliskan ruang sampelnya.
b. Jika A kejadian mucul mata prima, tuliskan A .
c. Jika B kejadian mucul mata ganjil tuliskan B
d. Tuliskan n(S), n(A), n(B), n(A’)an n(B’)
Penyelesaian :
a. S = { 1,2,3,4,5,6}
b. A = { 2, 3, 5 }
c. B = { 1, 3, 5 }
d. n(S) = 6; n (A) = 3; n(B) = 3 , n(A’) = n(S)- n(A)= 6-3 = 3 ; dan n(B’) = n(S)-n(B)= 6-3 = 3

2. Sebuah bola diambil dari sebuah kantong yang berisi 10 bola berwarna merah ,5 bola
berwarna kuning, dan 3 bola berwarna biru.
A = kejadian terambil bola merah. B = kejadian terambil bola biru.
C= kejadian terambil bola bukan merah. Tentukanlah n(S), n(A) , n(B), n(C)

Penyelesaian :
n(S) = banyak cara mengambil 1 bola dari 18 bola yang ada = ……….
n(A)= banyak cara mengambil 1 bola merah dari bola merah yang ada = ………
n(B)= banyak cara mengambil 1 bola biru dari bola biru yang ada = ………
n(C) = banyak cara mengambil 1 bola yang bukan merah = ……..
atau :
C= kejadian terambil bola bukan merah
C’ = Kejadian terambil bola merah ; n(C) = n(S) n(C’) = …….  …… = ……..

3. Dari sebuah kantong berisi 6 bola merah dan 4 bola putih diambil tiga buah bola sekaligus
secara acak.
A = kejadian ketiga bola yang terambil berwarna merah.
B = kejadian bola yang terambil dua buah berwarna merah dan satu bola berwarna putih. C
= kejadian bola yang terambil ada yang putih
Tentukanlah n(S), n(A), n(B), n(C)

Penyelesaian :
n(S) = Banyak cara mengambil dua bola dari bola yang tersedia
Latihan Soal-2

1. Pada percobaan melambungkan sebuah dadu bersisi 6, tulislah kejadian-kejadian berikut ini
dengan notasi himpunan :
a. Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 4.
b. Kejadian munculnya mata dadu ganjil.
c. Kejadian munculnya mata dadu prima.
d. Kejadian munculnya mata dadu kelipatan 2.
e. Kejadian munculnya mata dadu bukan 3.

2. Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah
kejadian- kejadian berikut ini dengan notasi himpunan :
a. Kejadian munculnya mata dadu ganjil dan angka pada mata uang logam.
b. Kejadian munculnya mata dadu prima dan gambar pada mata uang logam.
c. Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 3 dan angka pada mata uang logam.
d. Kejadian munculnya mata dadu lebih dari 5 dan gambar pada mata uang logam.
e. Kejadian munculnya mata dadu bukan primal dan angka pada mata uang logam.

3. Tiga buah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-kejadian
berikut ini dengan notasi himpunan :
a. Kejadian muncul tiga gambar
b. Kejadian muncul tiga angka.
c. Kejadian muncul dua gambar dan satu angka.
d. Kejadian muncul dua Angka dan satu gambar.
e. Kejadian muncul paling sedikit satu gambar.

4. Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-kejadian berikut ini
dengan notasi himpunan :
a. Kejadian muncul mata dadu sama.
b. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu adalah 5.
c. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu adalah 10
d. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu kurang dari 4.
e. Kejadian muncul selisih mata dua dadu adalah 2.
Lembar Kerja Siswa (LKS)-2 Kelompok :
1.
Peluang suatu kejadian dan frekuensi 2.
harapan 3.
4.

Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-2
Menjelaskan pengertian peluang suatu kejadian
Menentukan peluang suatu kejadian
Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian

Pendahuluan
Dalam percakapan sehari-hari, kita seringkali mengungkapkan suatu kejadian dengan
menggunakan kata-kata yang mengandung arti kemungkinan, kesempatan atau peluang.

Sebagai contoh, simaklah kalimat-kalimat berikut ini

a. Di Indonesia waktu sore hari matahari terbenam ke arah timur


b. Pada bulan tertentu, wilayah Jakarta dan sekitarnya mengalami musim kemarau
c. Hari ini cuaca mendung, kemungkinan besar hujan akan turun
d. Dalam pertandingan final bulutangkis kekuatan Jonatan Cristy seimbang dengan
kekuatan Antoni Ginting. Kedua pemain itu mempunyai kesempatan yang sama untuk
menjadi juara.
e. Berdasarkan nilai rapor yang diperoleh, Ilham mempunyai peluang besar diterima di
PTN melalui jalur tanpa tes.

Tiap orang percaya bahwa kejadian a) adalah kejadian yang tidak mungkin (mustahil) terjadi,
kejadian b) kejadian yang pasti terjadi, kejadian c), d), e) adalah kejadian yang mungkin terjadi
tetapi munkin pula tidak terjadi. Meskipun tingkat keyakinan ditentukan melalui kata-kata :
kemungkinan besar, kesempatan yang sama dan peluang besar.

Cabang matematika yang mempelajari cara-cara perhitungan derajat keyakinan seseorang untuk
menentukan terjadi dan tidak terjadinya suatu kejadian disebut ilmu hitung peluang (Theory of
probability)
A. Peluang Suatu Kejadian

Untuk memahami arti peluang suatu kejadian, kerjakanlah percobaan-percobaan berikut ini .

Aktivitas-1

Secara bergantian di kelompokmu lakukan pelemparan sebuah mata uang logam sebanyak 100
kali. Pada setiap pelemparan dicatat sisi mana yang muncul, yaitu gambar (G) dan angka (A).
Kemudian hasilnya anda isikan pada tabel berikut :
Jumlah lemparan 20 40 60 80 100

Jumlah muncul gambar

Jumlah muncul angka

Selanjutnya dari tabel tersebut kalian tentukan frekuensi relatifnya sebagaimana definisi berikut
Definisi : frekuensi relatif
Misalnya A adalah kejadian di suatu percobaan. Frekuensi relatif dari kejadian A adalah
jumlah munculanggota A
P(A)  jumlah percobaan
Hasil pengamatan di atas diisikan pada tabel frekuensi relatif berikut ini
Jumlah lemparan 20 40 60 80 100
Frekuensi relatif muncul
gambar
Frekuensi relatif muncul
angka

Jika kalian perhatikan tabel di atas ternyata kita dapat menduga bahwa frekuensi relatif
munculnya gambar atau angka mendekati bilangan tertentu. Bilangan berapakah itu?
Silahkan dibandingkan dengan kelompok lain relatif samakah bilangan itu?

Aktivitas yang kalian lakukan tersebut adalah cara menghitung peluang dengan pendekatan
frekuensi relatif (definisi empirik)
Perhatikan bahwa pendekatan frekuensi relatif di atas hanya dapat memberikan dugaan, sehingga
kita akan belajar menggunakan definisi peluang klasik

Definisi Peluang Klasik


Jika suatu percobaan menghasilkan N hasil yang mungkin, dan masing-masing mempunyai
kemungkinan yang sama untuk terjadi, dan jika tepat n di antara hasil percobaan itu merupakan
n
anggota kejadian A, maka peluang kejadian A yang dilambangkan dengan P(A) adalah P( A)
N

Sebuah bilangan asli diambil secara acak dari bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Jika A
adalah kejadian munculnya bilangan ganjil, hitunglah nilai peluang kejadian A.
Tiga mata uang logam dilempar secara bersamaan. Hitunglah nilai peluang kejadian :
a. Munculnya tiga sisi angka
b. Munculnya satu sisi gambar dan dua sisi angka

Dari sebuah kantong berisi 6 bola merah dan 4 bola putih diambil tiga buah bola sekaligus secara
acak. A = kejadian ketiga bola yang terambil berwarna merah. B = kejadian bola yang terambil dua
buah berwarna merah dan satu bola berwarna putih. C = kejadian bola yang terambil sekurang-
kurangnya satu putih Tentukanlah P(A), P(B), P(C)

Latihan Soal-1
1. Dua buah dadu bermata 6 dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah nilai
peluang kejadian :
a. munculnya mata dadu pertama angka 3.
b. munculnya mata dadu pertama dan mata dadu kedua angka-angka prima.
c. munculnya jumlah mata kedua dadu sama dengan 8

2. Sebuah mata uang logam dan sebuah dadu bermata 6 dilambungkan sekali. Berapakah
peluang yang muncul :
a. mata uang muncul gambar dan dadu mucul 3.
b. mata uang muncul angka
c. mata uang muncul gambar dan dadu muncul prima.
d. Mata uang logam muncul angka dan dadu kurang dari 5.

3. Dari satu set kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak. Berapakah peluang yang terambil
adalah kartu :
a. As d. berwarna hitam
b. bukan As e. King
c. spade f. Queen Merah.

4. Dari sebuah kotak yang berisi 4 bola merah, 7 bola putih diambil tiga bola sekaligus secara
acak. Berapakah peluang ketiga bola yang terambil :
a. semua merah d. berlainan warna
b. semua putih e. ada yang merah.
c. dua kuning dan satu putih f. sekurang-kurangnya satu putih.
B. Frekuensi harapan suatu kejadian

Frekuensi harapan adalah banyak kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada sebuah
percobaan. Misalkan sebuah percobaan dilakukan sebanyak n kali dan P(A) adalah peluang
kejadian A. Frekuensi harapan kejadian A ditentukan dengan rumus :

Tiga buah mata uang logam dilempar bersama-sama sebanyak 80 kali. tentukanlah frekuensi
harapan munculnya ketiga-tiganya angka ?
Latihan soal-2
Dua buah dadu dilempar secara bersamaan sebanyak 360 kali. Tentukan frekuensi harapan muncul mata dadu berju
Sebuah mesin permainan melempar bola bernomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 sebanyak 70 kali. Tentukan frekue
Tiga mata uang logam dilempar sebanyak 80 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya paling sedikit satu gambar.
Dari 9 kartu diberi huruf F, E, R, I, Y, A, N, T, O diambil sebuah kartu secara acak. Jika pengambilan dilakukan seban
Lembar Kerja Siswa (LKS)-3 Kelompok :
1.
Peluang gabungan dua kejadian dan 2.
kejadian saling lepas 3.
4.

Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-3
Menjelaskan pengertian gabungan dua kejadian
Menentukan peluang gabungan dua kejadian
Menjelaskan pengertian kejadian saling lepas
Menentukan peluang kejadian saling lepas

Kejadian majemuk dapat terbentuk dengan cara mengkombinasikan dua atau lebih kejadian.
Pengkombinasian tersebut dapat dilakukan dengan gabungan atau irisan.
Misalnya pada percobaan pelemparan sebuah buah dadu

 Ruang sampelnya adalah S = {...................................................................}


 Kejadian A adalah kejadian munculnya mata dadu bilangan ganjil maka A = {..........................}
 Kejadian B adalah kejadian munculnya mata dadu bilangan prima maka B = {..........................}
Dari kejadian A dan B di atas dapat dibentuk kejadian-kejadian baru sebagai berikut :
1. Gabungan dua kejadian A dan B di tulis dengan notasi A Ս B jika digambar dalam diagram
venn sebagai berikut :

Kejadian A Ս B dibaca sebagai :


" kejadian muncul mata dadu bilangan ganjil atau kejadian
munculnya mata dadu bilangan prima"
Sehingga A Ս B = {.................................}

2. Irisan dua kejadian A dan B di tulis dengan notasi A Ո B, jika digambar dalam diagram venn
sebagai berikut :
Kejadian A Ո B dibaca sebagai :
" kejadian muncul mata dadu bilangan ganjil dan kejadian
munculnya mata dadu bilangan prima"
Sehingga A Ո B = {.................................}
1. Peluang gabungan dua kejadian

Peluang gabungan dua kejadian dapat ditentukan menggunakan sifat gabungan dua himpunan
Kalian ingat bahwa banyak anggota himpunan A Ս B adalah
n(A Ս B) = ……….. + ………. - ……………………

jika semua ruas dibagi dengan n(S) didapat :

Kesimpulan

Dalam dua kejadian sembarang A serta B dalam ruang sampel S, maka akan berlaku rumus:

P(AB) = ………… + …….….  …………………….


Diketahui dari 45 siswa dalam suatu kelas, terdapat 28 siswa yang gemar pada mapel
Matematika, 22 siswa gemar pada mapel bahasa Inggris, serta sisa 10 siswa gemar kedua-
duanya.
Apabila seorang siswa dipilih secara acak, maka tentukan peluang siswa yang terpilih
merupakan siswa yang gemar matematika ataupun bahasa Inggris.

Berdasarkan hasil survai yang dilakukan pada suatu wilayah tentang kepemilikan sepeda motor
dan mobil diperoleh data sebagai berikut :
60 % warga memiliki sepeda motor 20 % warga memiliki mobil
10 % warga memiliki mobil dan sepeda motor
Dari wilayah tersebut dipilih satu warga secara acak, berapa peluang warga tersebut memiliki
sepeda motor atau mobil?

2. Peluang Dua Kejadian Saling Lepas

Dua kejadian disebut saling lepas apabila kedua


kejadian tersebut tidak dapat terjadi pada saat
bersamaan.
Kejadian A dan kejadian B saling lepas maka A  B = .
Jika digambarkan dalam diagram venn di samping :

Berdasarkan rumus peluang gabungan dua kejadian dia atas bahwa


P (A  B) = P (A) + P (B) – P (A ∩ B) karena A  B =  maka n(A  B) = …. didapat P (A  B) = ….
sehingga
P (A  B) = ……. + ……. – ….. P (A  B) = ……. + …….

Kesimpulan

Jika kejadian A dan kejadian B adalah dua kejadian yang saling lepas maka berlaku rumus :
P (A  B) =
Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak.
a. Tentukan peluang terambil kartu hitam atau heart.
b. Tentukan peluang terambil kartu heart atau As.

Penyelesaian :
Latihan Soal

1. Sebuah dadu dilemparkan satu kali. Tentukan peluang munculnya angka genap atau angka
lebih besar dari 3.
2. Suatu kelas terdiri dari 40 siswa, 25 siswa gemar olahraga, 21 siswa gemar seni musik, dan 9
siswa gemar olahraga dan seni musik. Peluang seorang siswa :
a. gemar olahraga atau seni musik
b. tidak gemar olahraga maupun seni musik
3. Terdapat satu set kartu bridge, selanjutnya akan diambil sebuah kartu dari 1 set kartu bridge
tersebut. Tentukan peluang terambilnya kartu King atau kartu Diamond
4. Di atas meja terdapat dua set kartu. Setiap set kartu terdiri atas 52 lembar dengan empat
warna berbeda (merah, kuning, hijau, dan biru). Masing-masing warna terdiri atas 13 kartu
bernomor 1 sampai dengan 13 . Satu kartu akan diambil secara acak dari dua set kartu
tersebut. Tentukan peluang terambil kartu berwarna merah atau bernomor 13
5. Dari 100 orang mahasiswa yang terdaftar, 40 orang mengikuti kuliah statistik, 55 orang
mengikuti kuliah kalkulus dan 30 orang mengikuti keduanya. Jika seorang dari dari 100 orang
itu dipanggil, maka tentukan peluang yang dipanggil itu mengikuti kuliah statistik atau
kalkulus.
6. Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama satu kali. Tentukan peluang muncul jumlah
angka kedua dadu sama dengan 3 atau 10
7. Sebuah kantong berisi 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam. Diambil sebuah bola
secara acak, tentukan peluang terambil bola merah atau hitam.
8. Dari 10 orang, terdiri atas 6 laki-laki dan 4 wanita, akan dipilih 3 orang untuk menjadi ketua,
sekretaris, dan bendahara suatu organisasi. Tentukan peluang terpilih ketua laki-laki atau
sekretaris wanita
Lampiran

Asesmen Pertemuan Pertama

INSTRUMEN ASESMEN INDIVIDU

□ Kuis bentuk uraian (5 menit)

Pada sebuah pelemparan dua buah dadu :


1. Tentukan kejadian munculnya jumlah mata kedua dadu lebih dari 7
2. Tentukan kejadian munculnya jumlah mata kedua dadu adalah bilangan prima

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-1)

1 2 Skor 3 4
No Indikator Bagian LKS
. 1 2 3 4
1 Siswa dapat Aktivitas 1, Terisi Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan 2, 3, 4 benar > 25% sampai > 70% benar
pengertian ruang ≤ 25% ≤ 70 % sampai ≤ > 85%
85%
sampel dan kejadian

2 Siswa dapat Latihan soal Terisi Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan ruang benar > 25% sampai > 70% benar
sampel dan kejadian ≤ 25% ≤ 70 % sampai ≤ > 85%
85%
suatu percobaan

RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran Nomor Soal


Menentukan ruang sampel dan Siswa dapat menentukan ruang sampel dan
1 dan 2
kejadian suatu percobaan kejadian suatu percobaan

No Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
kejadian jumlah mata kedua dadu lebih dari 7 =
1 {(2, 6), (3, 5), (3, 6), (4, 4), (4, 5), (5,3), 5
(5,4), (5,5), (5,6), (6,2), (6,3), (6,4), (6,5), (6,6)
kejadian jumlah mata kedua dadu prima =
2 {(1,1), (1, 2), (2, 1), (1, 4), (2, 3), (3,2), (4,1), 5
(1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2), (6,1), (5,6), (6,5)
Asesmen Pertemuan Kedua
INSTRUMEN ASESMEN INDIVIDU

□ Kuis bentuk uraian (5 menit)

1. Dua buah dadu dilempar bersama-sama. Tentukan peluang munculnya jumlah mata
kedua dadu minimal berjumlah 9
2. Empat mata uang dilempar bersama-sama sebanyak 80 kali. Tentukan frekuensi
harapan munculnya tiga gambar

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-2)

1 2 Skor 3 4
N Indikator Bagian
o. LKS 1 2 3 4
1 Siswa dapat Aktivitas Terisi Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan 1 benar > 25% > 70% benar
pengertian peluang dan 2 ≤ 25% sampai ≤ sampai ≤ > 85%
suatu kejadian 70 % 85%
2 Siswa dapat Latihan Terisi Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan peluang soal benar > 25% > 70% benar
suatu kejadian ≤ 25% sampai ≤ sampai ≤ > 85%
70 % 85%
3 Siswa dapat Latihan Terisi Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan frekuensi soal benar > 25% > 70% benar
harapan suatu kejadian ≤ 25% sampai ≤ sampai ≤ > 85%
70 % 85%

 Nilai RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran Nomor


Soal
Menentukan peluang suatu kejadian Siswa dapat menentukan peluang suatu kejadian 1
Menentukan frekuensi harapan suatu Siswa dapat menentukan frekuensi harapan
Kejadian
2
suatu
kejadian

No Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
A= kejadian jumlah mata kedua dadu minimal 9
n(S) = 36
A={(3,6), (4,5), (5,4), (6,3),(4,6),(5,5),
1 5
(6,4),(5,6),(6,5), (6,6)}  n(A) = 10
n(A) 10
P(A)  n(S) 36
A= kejadian muncul tiga gambar
2 n(S) = 2 x 2 x 2 x 2 = 16 5
A = { GGGA, GGAG, GAGG, AGGG}  n(A) = 4
Nomo Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
r Tujuan Mencapai Tujuan Pembelajaran
Soal Pembelajaran
n(A) 4
P(A)  
n(S) 16
n = 80
4
F (A)  P(A) n =  80 = 20 kali
h
16

 Nilai akhir = Jumlah skor x 10

Asesmen Pertemuan Ketiga


INSTRUMEN ASESMEN INDIVIDU

□ Kuis bentuk uraian (10 menit)

Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge. Tentukan peluang
1 kejadian terambil kartu Queen atau kartu berwarna merah.
Dua buah dadu dilambungkan satu kali. Tentukan peluang kejadian munculnya jumlah
2 kedua mata dadu 5 atau perkalian kedua mata dadu 6
Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali.
3 Tentukan peluang munculnya mata dadu prima atau angka pada uang logam

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-3)

No Indikator Bagian LKS 1 2 Skor 3 4


. 1 2 3 4
1 Siswa dapat Latihan soal Terisi Terisi Terisi benar Terisi
menjelaskan benar benar > 70% benar
pengertian peluang ≤ 25% > 25% sampai ≤ > 85%
gabungan dua kejadian sampai ≤ 85%
dan kejadian 70 %
saling lepas
2 Siswa dapat Latihan soal Terisi Terisi Terisi benar Terisi
menentukan peluang benar benar > 70% benar
gabungan dua kejadian ≤ 25% > 25% sampai ≤ > 85%
dan kejadian saling sampai ≤ 85%
lepas 70 %
RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan peluang gabungan dua Siswa dapat menentukan peluang gabungan
kejadian dan kejadian saling lepas
1-3
dua kejadian dan kejadian saling lepas

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran
 n(S) = 52
 n(K) = 4
 n(M)= 26
1 3 ---
 n(KM) = 2
 P(K M)  P(K)  P(M) P(K M)
 P(K  M)  4  26  2  28
52 52 52 52
 n(S) = 36 ---
 Jumlah 5 (J5) = {(1,4), (2,3), (3,2), (4,1)}
n(J5) = 4
 Perkalian 6 (K6) = {(1,6), (2,3),
2 (3,2),(6,1)} n(K6) = 4 4
 J5 K6 = {(2,3), (3,2)} n(J5K6) = 2
 P(J5 k6)  P(J5)  P(K6)  P(J5 K6)
P(J5  K6)  4  4  2  6
36 36 36 36
 n(S) = 6 x 2 = 12  Mata dadu prima (D) = {2, 3, 5}
 Mata dadu prima (D) = {2, 3, 5}  Angka pada uang logam (A) = {A}
3  Angka pada uang logam (A) = {A} 3  P(D  A)  3  1  1
6 2
 P(D  A)  3  1  4
12 12 12

o Nilai akhir = Jumlah skor x 10

Bagian III. Pengayaan dan Remedial (Diferensiasi)


1. Pengayaan
Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)   diberikan materi masih
dalam cakupan materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
b. Siwa yang mencapai nilai n n (maksimum)  diberikan materi melebihi cakupan
materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
2. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian pembelajarannya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes / non tes

Anda mungkin juga menyukai