Anda di halaman 1dari 2

WALHI sebagai salah satu organisasi lingkungan hidup hendak mengajukan gugatan

terhadap PT. Indosana yang telah membangun pabrik di lahan hutan konservasi agar PT.
Indosana menghentikan pembangunan dan memindahkan lokasi pabrik tersebut.
a. Bentuk penegakan hukum apakah yang dapat digunakan oleh WALHI? Jelaskan!
b. Apakah upaya penegakan hukum administrasi dapat dilakukan? Jelaskan!

JAWAB
a.
Bentuk penegakan hukum yang dapat digunakan oleh WALHI dapat berupa
upaya represif dalam rangka mendayagunakan secara maksimal instrument
pengawasan dan perizinan. Upaya represif disini dapat berupa penegakan hukum
yang efektif, konsekuen, dan konsisten terhadap pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup yang sudah dilakukan oleh PT. Indosana.
Contoh konkritnya adalah dengan menerapkan sanksi, baik sanksi
administrasi berupa paksaan pemerintah, uang paksa, dan pencabutan izin maupun
sanksi pidana berupa penjara serta sanksi perdata berupa ganti keruigan dan atau
tindakan tertentu. Dengan melakukan hal tersebut diharapkan akan menimbulkan
efek jera juga akan meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kepentingan tentang
betapa pentingnya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
b.
Upaya penegakan hukum administrasi tentunya dapat dilakukan karena
dalam UUPPLH mengenal tiga jenis sanksi yaitu sanksi pidana, sanksi perdata, dan
sanksi administrasi. Mengenai penegakan hukum administrasi ini diatur dalam Pasal
25, 26, dan Pasal 27 UUPPLH. Meskipun demikian, pengenaan atau penjatuhan
sanksi administrasi terhadap setiap kasus perusakan atau pencemaran lingkungan
haruslah terlebih dahulu mendapatkan prioritas utama. Dengan kata lain,
penjatuhan sanksi administrasi haruslah mendahului sanksi-sanksi lalnnya. Ha! ini
didasarkan kepada bahwa sifat dari sanksi administratif itu adalah langsung
ditujukan untuk menyelesaikan sumber masalahnya.
Tidak demikian halnya dengan sanksi pidana yang bertujuan memenjarakan
pelaku atau penjatuhan sanksi perdata yang bertujuan- penuntutan ganti kerugian.
Kedua jenis sanksi tersebut sangat jelas tidak ditujukan langsung untuk
menyelesaikan sumber masalahnya. Berapapun beratnya sanksi pidana yang
dijatuhkan dan berapapun besarnya ganti kerugian yang dibayarkan tidaklah ada
kaitannya dengan penyelesaian sumber masalahnya. Perusakan dan atau
pencemaran lingkungan tetap saja berlangsung, bahkan mungkin dampaknya sangat
potensial semakin meluas.
Penjatuhan sanksi admlnlstratif kepada pelaku perusakan atau pencemaran
lingkungan yang dalam kasus ini adalah PT. Indosana tidak harus melalul putusan
pengadilan. Penjatuhan sanksi admlnlstratif dapat langsung dijatuhkan oleh pejabat
yang berwenang terhadap pelaku perusakan atau pencemaran lingkungan. Menurut
UUPLH ada 3 (tiga) jenis sanksi adminlstrasi, yaitu; paksaaan pemerintahan (Pasal 25
ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) UUPLH); uang paksa (Pasal 25 ayat (5)
UUPLH); dan pencabutan izin usaha dan/atau kegiatan (Pasal 27 ayat (1) UUPLH).

Anda mungkin juga menyukai