Anda di halaman 1dari 2

Apakah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) boleh menjadi pemegang saham pada anak

perusahaan di BUMD yang sahamnya tidak mencapai 70%?


Sebab ada pasal dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha
Milik Daerah yang menyatakan bahwa anak perusahaan BUMD harus dimiliki sebesar 70%
oleh BUMD. Bagaimana jika tidak sampai 70%, apakah adavcara lain atau itu sudah menjadi
peraturan mutlak?

 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh Daerah. Dasar pembentukan BUMD adalah UU No. 5 Tahun 1962
tentang Perusahaan Daerah. Sedangkan Perusahaan Daerah diatur dengan peraturan
pemerintah yang baru dan memiliki nama baru yaitu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Sebagaimana disebutkan dalam BAB IX Anak Perusahaan BUMD Pasal 107 ayat (4)
Pembentukan anak perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
persyaratan:
a. Disetujui oleh KPM atau RUPS;
b. Minimal kepemilikan saham 70% (tujuh puluh persen) dan sebagai pemegang saham
pengendali;
c. Laporan keuangan BUMD 3 tahun terakhir dalam keadaan sehat;
d. Memiliki bidang usaha yang menunjang bisnis utama; dan
e. Tidak boleh melakukan penyertaan modal berupa tanah dari BUMD yang berasal dari
penyertaan modal Daerah.

Sebagai contoh: Di PAM JAYA (BUMD DKI Jakarta) mau mendirikan anak perusahaan untuk
oprasional area barat (PAM JAYA BARAT) dalam ketentuannya PAM JAYA harus menjadi
pemegang saham pengendali (mayoritas) sebesar 70%. Hal ini diwajibkan karena merupakan
amanat peraturan perundang-undangan, hal ini mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
Sehingga dalam hal ini besar presentase BUMD harus mencapai 70% dan sebagai pemegang
saham pengendali (mayoritas).

Anda mungkin juga menyukai