PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang definisi BUMN dan BUMD.
2. Untuk mengetahui tentang dasar hukum BUMN dan BUMD,
3. Untuk mengetahui tentang modal BUMN dan BUMD.
4. Untuk mengetahui tentang tujuan didirikannya BUMN dan BUMD.
5. Untuk mengetahui tentang contoh BUMN dan BUMD.
6. Untuk mengetahui tentang ciri-ciri BUMN dan BUMD.
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan BUMN dan BUMD.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Periksa Pasal 1 butir (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik
Negara.
2
Muhammad Sadi ,Hukum Perusahaan,Kencana,Jakarta:2016,hlm.198.
3
Daerah. Pasal 177 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
menyatakan Pemerintah Daerah dapat memiliki BUMD yang pembentukan,
penggabungan, pelepasan kepemilikan, dan/atau pembubarannya ditetapkan
dengan peraturan daerah yang berpedoman pada peraturan perundang-
undangan. Perusahaan daerah didirikan dengan peraturan daerah atas kuasa
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962. Perusahaan daerah adalah badan
hukum yang kedudukannya sebagai badan hukum diperoleh dengan
berlakunya peraturan daerah tersebut, peraturan daerah mulai berlaku setelah
mendapat pengesahan instansi atasan. Undang-Undang No 32 Tahun 2004
tidak menggunakan nomenklatur pendirian tetapi pembentukan.
Pendirian perusahaan daerah sendiri tidak memiliki payung hukum yang
cukup kuat. Hanya dituangkan pada beberapa undang-undang dan peraturan
pemerintah. Pasal 75 PP No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah menyatakan penyertaan modal pemerintah daerha dapat dilaksanakan
apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah
ditetapkan dalam peraturan daerah tentang penyertaan modal daerah
berkenaan. Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005 ini tidak menjelaskan
bagaimana pendirian atau pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
secara jelas dan terinci.
Jika berbadan hukum Perusda, pendirian Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) harus mengikuti UU No. 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan
Daerah. Sehingga Perusda tidak perlu akte pendirian motaris. Selanjutnya
pemerintah daerah menetapkan peraturan daerah tentang penyertaan modal
pada perusahaan daerah dimaksud. Sedangkan jika Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) berbadan hukum PT (Perseroan Terbatas), terkait
pendiriannya harus mengikuti Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.3
3
BUMD,diakses dari http://e-journal.uajy.ac.id (tanggal 10 November 2019, pukul 7.22).
4
2.3 Modal BUMN dan BUMD
1. BUMD
BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh Daerah. Daerah dapat mendirikan BUMD. Pendirian BUMD
tersebut ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda). BUMD terdiri atas :4
a) Perusahaan Umum Daerah
b) Perusahaan Perseroan Daerah
2. BUMN
Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Sumber Modal BUMN :
a) Modal yang diperoleh dari sebagian modal pada Perusahaan Perseroan
yang berbentuk saham. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan mencari
4
Sovia Hasanah, “Kepemilikan 100 Persen Saham BUMD oleh Satu Daerah”, diakses dari
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/It59c1d986cb252/kepemilikan-100-persen-
saham-bumd-oleh-satu-daerah/ , pada tanggal Selasa, 26 September 2017, pukul 15.45 WIB.
5
laba (profit motive). Status perusahaan merupakan badan hukum dan
diberikan kebebasan bergerak untuk bekerja sama dengan pihak swasta.
b) Modal yang diperoleh dari Perusahaan Umum, karena perusahaan umum
merupakan perusahaan negara yang bertuga melayani kepentingan
masyarakat luas dalam bidang produksi, distribusi, dan konsumsi. Contoh
perusahaan umum antara lain : Perum Pegadaian, Perum Perumahan
Umum Nasional (Perumnas), dan Perum Dinas Angkutan Motor Republik
Indonesia (Damri).5
c) Dari produk-produk yang disediakan dan diperjualbelikan dan merupakan
produk yang banyak diminati dan dibutuhkan sekali oleh masyarakat.
Bahkan bisa dibilang ketika tidak ada produk dari BUMN maka
masyarakat pun akan menjadi bingung dan tak tau arah.
Tujuan BUMN :
1. Menambah pendapatan dan keuntungan negara di berbagai sektor BUMN
3. Bertanggung jawab atas penyediaan jasa serta barang yang berkualitas untuk
memenuhi kehidupan orang banyak
5. Menjadi pionir di berbagai kegiatan usaha yang belum dilakukan oleh koperasi
dan pihak swasta
Tujuan BUMD :
1. Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas
negara
5
Dina Amalia, “Jenis dan Ciri-Ciri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN)” diakses dari
https://www.jurnal.id/blog/2017-jenis-dan-ciri-ciri-badan-usaha-milik-negara-bumn/ pada
tanggal 12 November 2017
6
2. Mencari keuntungan
1. Perusahaan Perseroan
7
6. Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris
7. Menteri yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai pemegang saham milik
pemerintah
8. Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku sebagai
RUPS, jika hanya sebagian, maka sebagai pemegang saham perseroan
terbatas
9. RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan
10. Dipimpin oleh direksi
11. Laporan tahunan diserahkan ke RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
untuk disahkan
12. Tidak mendapat fasilitas negara
13. Tujuan utama memperoleh keuntungan
14. Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata
15. Pegawainya berstatus pegawai swasta
8
2. Perusahaan Umum
3. Perusahaan Jawatan
1. PAL Indonesia
2. Perum Antara
3. Perum Bulog
4. Perum Damri
5. Perum Jaminan Kredit Indonesia
6. Perum Jasa Tirta I
7. Perum Jasa Tirta II
8. Perum Lembaga Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia
9. Perum Perhutani
10. Perum Perikanan Indonesia
11. Perum Perumnas
12. Perum Peruri Indonesia
9
13. Perum PFN
14. Perum PNRI
15. Perum PPD
16. PT Adhi Karya IBK
17. PT Amarta Karya
18. PT Aneka Tambang IBK
19. PT Angkasa Pura I
20. PT Angkasa Pura II
21. PT Nuklir Indonesia
22. PT Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
23. PT LEN Industri
24. PT Bank Rakyat Inddonesia (Persero), Ibk
25. PT Bank Mandiri (Persero) Ibk
26. PT Perusahaan Listrik Negara
27. PT Sarinah
10
masyarakat).Semua risiko yang mungkin terjadi akan ditanggung oleh
pemerintah.
Kelebihan BUMN :
1. Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan masyarakat
Kekurangan BUMN :
1. Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
11
2. Manajemen perusahaan kurang profesional
Kelebihan BUMN :
1. Kegiatan ekonomi yang dilakukan untuk melayani kepentingan umum
4. Dalam pengumpulan modal tidak sukar karena modal berasal dari kekayaan
daerah yang dipisahkan.
Kekurangan BUMD :
1. Karena pengelola ditunjuk oleh pemerintah, kemampuan dan keahlian dalam
mengelolanya menyebabkan sering menderita kerugian.
3. Pendirian BUMD sangat sulit karena harus melalui peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Menurut Pasal 1 butir (1), BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimilki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Badan Usaha
Milik Daerah ( BUMD) adalah badan usaha yang didirikan oleh pemerinytah
daerah yang modalnya sebagian besar/seluruhnya adalah milik pemerintah
daerah. BUMD berdasarkan kategori sasarannya terdiri dari 2 (dua) golongan,
13
yakni perusahaan daerah untuk melayani kepentingan publik dan perusahaan
daerah tujuan peningkatan penerimaan daerah.
2. Dasar hukum BUMN terakhir kali diubah 34 tahun kemudian yaitu Undang-
Undang No 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Ditilik dari
produk hukum yang ada BUMD telah dibentuk berdasarkan UU No 5 Tahun
1962 tentang Perusahaan Daerah.
3.2 Saran
BUMN dan BUMD memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda-beda bagi
masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Kembali lagi kepada diri sendiri untuk
menyikapi keberadaan badan-badan usaha tersebut. Akankah kita manfaatkan
dengan baik atau hanya sekedar untuk diketahui. yang jelas jika rencana
pemerintah demi menyejahterakan semua masyarakt sebaiknya kita mendukung.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
B. Peraturan Perundang-Undangan
14
Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara
C. Website
15