Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan ekonomi kita mengenal istilah perusahaan dan badan usaha.
Kedua istilah tersebut berbeda tetapidiberi pengertian sama. Artinya sebagai suatu
organisasi yang didalamnya diselenggarakan kerjasama antara faktor produksi
untuk menghasilkan barang atau jasa untuk melayani kepentingan umum
sekaligus kelangsungan usaha.
Pemilihan bentuk perusahaan merupakan masalah yang timbul pada saat
perusahaan didirikan. Pemilihan bentuk perusahaan perlu pertimbangan yang
matang untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan bentuk
yang jelas menurut hukum dapat diharapkan bahwa perusahaan akan dapat dengan
tegas menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Pemerintah Indonesia mendirikan BUMN dan BUMD dengan dua tujuan
utama, yaitu tujuan yang bersifat ekonomi dan tujuan yang bersifat sosial. Dalam
tujuan yang bersifat ekonomi, BUMN dan BUMD dimaksudkan untuk mengelola
sektor-sektor bisnis strategis agar tidak dikuasai pihak-pihak tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan BUMN dan BUMD?
2. Apa dasar hukum BUMN dan BUMD?
3. Bagaimana modal BUMN dan BUMD?
4. Apa tujuan BUMN dan BUMD?
5. Apa contoh BUMN dan BUMD?
6. Apa ciri-ciri BUMN dan BUMD?
7. Apa kelebihan dan kekurangan BUMN dan BUMD?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang definisi BUMN dan BUMD.
2. Untuk mengetahui tentang dasar hukum BUMN dan BUMD,
3. Untuk mengetahui tentang modal BUMN dan BUMD.
4. Untuk mengetahui tentang tujuan didirikannya BUMN dan BUMD.
5. Untuk mengetahui tentang contoh BUMN dan BUMD.
6. Untuk mengetahui tentang ciri-ciri BUMN dan BUMD.
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan BUMN dan BUMD.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian BUMN dan BUMD


Badan Usaha Milik Negara (BUMN), diatur dalam UU No 19 Tahun 2003
tentang BUMN (Lembaran Negara Nomor 70 Tahun 2003) yang diundangkan
serta mulai berlaku pada tanggal 19 Juni 2003. Menurut Pasal 1 butir (1), BUMN
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimilki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara
yang dipisahkan.1
Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD) adalah badan usaha yang didirikan oleh
pemerinytah daerah yang modalnya sebagian besar/seluruhnya adalah milik
pemerintah daerah. BUMD berdasarkan kategori sasarannya terdiri dari 2 (dua)
golongan, yakni perusahaan daerah untuk melayani kepentingan publik dan
perusahaan daerah tujuan peningkatan penerimaan daerah.

2.2 Dasar Hukum BUMN dan BUMD


Dasar hukum BUMN pertama kali dimulai pada tahun 1927 yang diberi nama
dasar hukum Indonesische Bedrijvenbet (Staatblad Tahun 1927 Nomor 419).
Indonesische Bedrijvenwet berkali-kali diubah dan terakhir kali ditambah
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1955. Kemudian, Indonesische
Bedrijvenwet berakhir dengan masa UU No 19 Prp Tahun 1960 tentang
Perusahaan Negara. Sembilan tahun kemudian dasar hukum BUMN diubah
kembali menjadi UU No 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1969. Dan akhirnya
dasar hukum BUMN terakhir kali diubah 34 tahun kemudian yaitu Undang-
Undang No 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.2
Ditilik dari produk hukum yang ada BUMD telah dibentuk berdasarkan
UU No 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, yang diperkuat oleh
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan

1
Periksa Pasal 1 butir (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik
Negara.
2
Muhammad Sadi ,Hukum Perusahaan,Kencana,Jakarta:2016,hlm.198.

3
Daerah. Pasal 177 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
menyatakan Pemerintah Daerah dapat memiliki BUMD yang pembentukan,
penggabungan, pelepasan kepemilikan, dan/atau pembubarannya ditetapkan
dengan peraturan daerah yang berpedoman pada peraturan perundang-
undangan. Perusahaan daerah didirikan dengan peraturan daerah atas kuasa
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962. Perusahaan daerah adalah badan
hukum yang kedudukannya sebagai badan hukum diperoleh dengan
berlakunya peraturan daerah tersebut, peraturan daerah mulai berlaku setelah
mendapat pengesahan instansi atasan. Undang-Undang No 32 Tahun 2004
tidak menggunakan nomenklatur pendirian tetapi pembentukan.
Pendirian perusahaan daerah sendiri tidak memiliki payung hukum yang
cukup kuat. Hanya dituangkan pada beberapa undang-undang dan peraturan
pemerintah. Pasal 75 PP No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah menyatakan penyertaan modal pemerintah daerha dapat dilaksanakan
apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telah
ditetapkan dalam peraturan daerah tentang penyertaan modal daerah
berkenaan. Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005 ini tidak menjelaskan
bagaimana pendirian atau pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
secara jelas dan terinci.
Jika berbadan hukum Perusda, pendirian Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) harus mengikuti UU No. 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan
Daerah. Sehingga Perusda tidak perlu akte pendirian motaris. Selanjutnya
pemerintah daerah menetapkan peraturan daerah tentang penyertaan modal
pada perusahaan daerah dimaksud. Sedangkan jika Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) berbadan hukum PT (Perseroan Terbatas), terkait
pendiriannya harus mengikuti Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.3

3
BUMD,diakses dari http://e-journal.uajy.ac.id (tanggal 10 November 2019, pukul 7.22).

4
2.3 Modal BUMN dan BUMD
1. BUMD

BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh Daerah. Daerah dapat mendirikan BUMD. Pendirian BUMD
tersebut ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda). BUMD terdiri atas :4
a) Perusahaan Umum Daerah
b) Perusahaan Perseroan Daerah

Pendirian BUMD bertujuan untuk :


a) memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian Daerah pada
umumnya;
b) menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai
kondisi, karakteristik dan potensi Daerah yang bersangkutan berdasarkan
tata kelola perusahaan yang baik; dan
c) memperoleh laba dan/atau keuntungan.

Sumber Modal BUMD


Bicara soal kepemilikan saham BUMD, maka sumber modal BUMD terdiri atas:
a) penyertaan modal Daerah;
b) pinjaman;
c) hibah; dan
d) sumber modal lainnya. Adapun sumber modal lainnya adalah :
i. kapitalisasi cadangan;
ii. keuntungan revaluasi aset; dan
iii. agio saham.

2. BUMN

Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Sumber Modal BUMN :
a) Modal yang diperoleh dari sebagian modal pada Perusahaan Perseroan
yang berbentuk saham. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan mencari

4
Sovia Hasanah, “Kepemilikan 100 Persen Saham BUMD oleh Satu Daerah”, diakses dari
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/It59c1d986cb252/kepemilikan-100-persen-
saham-bumd-oleh-satu-daerah/ , pada tanggal Selasa, 26 September 2017, pukul 15.45 WIB.

5
laba (profit motive). Status perusahaan merupakan badan hukum dan
diberikan kebebasan bergerak untuk bekerja sama dengan pihak swasta.
b) Modal yang diperoleh dari Perusahaan Umum, karena perusahaan umum
merupakan perusahaan negara yang bertuga melayani kepentingan
masyarakat luas dalam bidang produksi, distribusi, dan konsumsi. Contoh
perusahaan umum antara lain : Perum Pegadaian, Perum Perumahan
Umum Nasional (Perumnas), dan Perum Dinas Angkutan Motor Republik
Indonesia (Damri).5
c) Dari produk-produk yang disediakan dan diperjualbelikan dan merupakan
produk yang banyak diminati dan dibutuhkan sekali oleh masyarakat.
Bahkan bisa dibilang ketika tidak ada produk dari BUMN maka
masyarakat pun akan menjadi bingung dan tak tau arah.

2.4 Tujuan BUMN dan BUMD

Tujuan BUMN :
1. Menambah pendapatan dan keuntungan negara di berbagai sektor BUMN

2. Memberikan sumbangsih bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi


negara

3. Bertanggung jawab atas penyediaan jasa serta barang yang berkualitas untuk
memenuhi kehidupan orang banyak

4. Berpartisiasi secara aktif untuk membimbing dan membantu pengusaha


ekonomi lemah dalam wujud koperasi masyarakat

5. Menjadi pionir di berbagai kegiatan usaha yang belum dilakukan oleh koperasi
dan pihak swasta

Tujuan BUMD :
1. Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas
negara

5
Dina Amalia, “Jenis dan Ciri-Ciri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN)” diakses dari
https://www.jurnal.id/blog/2017-jenis-dan-ciri-ciri-badan-usaha-milik-negara-bumn/ pada
tanggal 12 November 2017

6
2. Mencari keuntungan

3. Memenuhi hajat hidup orang banyak

4. Perintis kegiatan-kegiatan usaha

5. Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha-usaha kecil

2.5 Contoh BUMN dan BUMD

CONTOH BUMN DAN BUMD

A. Bentuk dan Contoh BUMN di Indonesia

Di Indonesia, definisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003


adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara
yang dipisahkan. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan hidup khalayak luas, baik dalam bentuk barang atau
jasa.
Sejak tahun 2001 seluruh entitas BUMN berada dibawah pengawasan dan
pengelolaan Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Menteri BUMN.

BUMN di Indonesia berbentuk perusahaan perseroan, perusahaan umum, dan


perusahaan jawatan.

1. Perusahaan Perseroan

Perusahaan perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan


terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51%
sahamnya dimiliki oleh pemerintah (atas nama negara) yang tujuan utamanya
mengejar keuntungan.

Ciri-ciri persero adalah sebagai berikut:

1. Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden


2. Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan memperhatikan
perundang-undangan
3. Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang-
undang
4. Modalnya berbentuk saham
5. Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara
yang dipisahkan

7
6. Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris
7. Menteri yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai pemegang saham milik
pemerintah
8. Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku sebagai
RUPS, jika hanya sebagian, maka sebagai pemegang saham perseroan
terbatas
9. RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan
10. Dipimpin oleh direksi
11. Laporan tahunan diserahkan ke RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
untuk disahkan
12. Tidak mendapat fasilitas negara
13. Tujuan utama memperoleh keuntungan
14. Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata
15. Pegawainya berstatus pegawai swasta

Dalam menjalankan kegiatannya, BUMN selalu melakukan RUPS (Rapat


Umum Pemegang Saham) sebagai wadah pertemuan petinggi perusahaan untuk
membahas berbagai langkah-langkah yang akan dilakukan perusahaan
kedepannya. RUPS mempertemukan posisi penting dalam perseroan seperti,
Direksi dan Komisaris. RUPS juga memungkinkan terjadinya pergantian
komisaris dan direksi. Komisaris adalah posisi jabatan yang berfungsi untuk
melakukan pengawasan dan koordinasi terhadap para direksi yang menjabat
dalam perseroan tersebut dan melaporkan hasil evaluasinya dalam RUPS.
Sementara itu, direksi adalah posisi jabatan yang berfungsi untuk mengeksekusi
kegiatan usaha perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Berkembangnya perseroan BUMN dalam menjalankan usahanya untuk tetap


hadir di pasar, ditambah lagi dengan makin meningkatnya persaingan yang makin
sengit, membuat keterbukaan menjadi reputasi yang merefleksikan tolak ukur
usaha perseroan. Akhirnya perseroan mulai memutuskan untuk melakukan IPO
atau sering disebut sebagai Penawaran Saham Perdana Publik (PSPP) untuk
mendorong perseroan mengelola kegiatan usahanya secara transparan, akuntabel
dan kredibel dengan tata kelola yang layak dengan melepas sebagian kepemilikan
perseroan kepada publik lewat bursa saham. Perseroan yang telah melakukan
PSPP adalah perusahaan yang secara finansial dan tata kelola siap dan mampu
untuk mengelola dan mengusahakan kegiatan didalam perseroan secara efektif,
efisien dan kompetitif.

Secara hukum, ketentuan perseroan untuk melepas sebagian kepemilikan usaha


sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun, terdapat
beberapa pengecualian bagi beberapa perseroan yang struktur kepemilikannya
tidak bisa diubah, seperti:

1. Persero yang menurut perundang-undangan harus berbentuk BUMN


2. Persero yang bergerak di bidang hankam negara
3. Persero yang diberi tugas khusus untuk kepentingan masyarakat

8
2. Perusahaan Umum

Perusahaan umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki


negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus
mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

Ciri-ciri Perusahaan Umum (perum):

1. Melayani kepentingan masyarakat umum.


2. Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
3. Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta. Artinya,
perusahaan umum (PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan semua
pihak.
4. Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.
5. Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
6. Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.
7. Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go
public
8. Dapat menghimpun dana dari pihak.

3. Perusahaan Jawatan

Perusahaan jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki


modal yang berasal dari negara. Saat ini hanya TVRI yang merupakan satu-
satunya perjan yang dimiliki oleh BUMN. Besarnya modal perjan ditetapkan
melalui APBN. Ciri-ciri perjan antara lain sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat.


2. Merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah.
3. Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada
menteri atau direktur jenderal departemen yang bersangkutan.
4. Status karyawannya adalan pegawai negeri.

Contoh BUMN (Badan Usaha Milik Negara) :

1. PAL Indonesia
2. Perum Antara
3. Perum Bulog
4. Perum Damri
5. Perum Jaminan Kredit Indonesia
6. Perum Jasa Tirta I
7. Perum Jasa Tirta II
8. Perum Lembaga Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia
9. Perum Perhutani
10. Perum Perikanan Indonesia
11. Perum Perumnas
12. Perum Peruri Indonesia

9
13. Perum PFN
14. Perum PNRI
15. Perum PPD
16. PT Adhi Karya IBK
17. PT Amarta Karya
18. PT Aneka Tambang IBK
19. PT Angkasa Pura I
20. PT Angkasa Pura II
21. PT Nuklir Indonesia
22. PT Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
23. PT LEN Industri
24. PT Bank Rakyat Inddonesia (Persero), Ibk
25. PT Bank Mandiri (Persero) Ibk
26. PT Perusahaan Listrik Negara
27. PT Sarinah

Contoh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Berikut adalah 5 contoh dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) :

1. Bank Pembangunan Daerah (BPD)


2. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
3. Perusahaan Daerah Angkutan Kota (Bus Kota)
4. Perusahaan Daerah Angkutan Antarkota (Bus AKDP dan AKAP)
5. Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PDRPH)

2.6 Ciri-Ciri BUMN dan BUMD

A. Ciri-Ciri BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


Berikut ciri atau karakteristik BUMN diantaranya yaitu:

1. Pemilik badan usaha tersebut adalah pemerintah.


2. Pemerintah memiliki kekuasaan absolut dalam menetapkan kebijakan dan
menjalankan kegiatan usaha.
3. Salah satu penyumbang kas negara (sumber pendapatan negara)
4. Salah satu instrumen yang digunakan untuk mengembangkan
perekonomian negara.
5. Modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, adapula modal
yang diperoleh dari bantuan luar negeri.
6. Tidak ditujukan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan
modal yang sekecil-kecilnya, tetapi dibenarkan untuk mencari keuntungan.
Keuntungan tersebut kemudian dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
7. Pemerintah berperan sebagai pemegang saham (minimal 51% sahamnya
harus dipegang oleh pemerintah), masyarakat juga berperan sebagai
pemegang saham (maksimal 49% saham dapat dipegang oleh

10
masyarakat).Semua risiko yang mungkin terjadi akan ditanggung oleh
pemerintah.

B. Ciri-Ciri BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)

1. BUMD merupakan badan usaha yang didirikan dan dalam pelaksanaannya


berada di bawah pemerintah daerah.
2. Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha sehingga
memiliki kekuasaan absolut.
3. Sebagian besar atau seluruh modal BUMD dikuasai pemerintah daerah,
modal tersebut berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan.
4. BUMD dipimpin oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala
daerah, baik gubernur, walikota atau bupati yang berwenang di daerah
tersebut.
5. Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap risiko yang dapat terjadi
dalam menjalankan usaha.
6. Salah satu penyumbang kas daerah dan negara (sumber pendapatan daerah
dan negara)
7. Salah satu instrumen yang digunakan untuk mengembangkan
perekonomian daerah dan negara.
8. Tidak ditujukan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan
modal yang sekecil-kecilnya, tetapi dibenarkan untuk mencari keuntungan.
Keuntungan tersebut kemudian dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
9. Pemerintah berperan sebagai pemegang saham dalam BUMN.
10. Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik dari Bank ataupun Non-
Bank.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan BUMN/BUMD

Kelebihan BUMN :
1. Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan masyarakat

2. Mendapat jaminan dan dukungan dari negara

3. Permodalannya sudah pasti,karena mendapat modal dari negara

4. Kelangsuangan hidup perusahaan terjamin

5. Sebagai sumber pendapatan negara

Kekurangan BUMN :
1. Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien

11
2. Manajemen perusahaan kurang profesional

3. Menimbulkan monopoli atas sektor vital

4. Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat

5. Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi

Kelebihan BUMN :
1. Kegiatan ekonomi yang dilakukan untuk melayani kepentingan umum

2. Meringankan beban pengeluaran konsumsi masyarakat melalui penetapan harga


produk karena memperoleh subsidi dari pemerintah.

3. Pengelolaannya oleh tenaga kerja yang berasal dari daerah setempat.

4. Dalam pengumpulan modal tidak sukar karena modal berasal dari kekayaan
daerah yang dipisahkan.

5. Status pegawai diatur oleh pemerintah atau daerah

6. Memdapat fasilitas dari negara

Kekurangan BUMD :
1. Karena pengelola ditunjuk oleh pemerintah, kemampuan dan keahlian dalam
mengelolanya menyebabkan sering menderita kerugian.

2. Penetapan harga ditentukan sepihak oleh perusahaan, bukan melalui mekanisme


pasar.

3. Pendirian BUMD sangat sulit karena harus melalui peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Menurut Pasal 1 butir (1), BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimilki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Badan Usaha
Milik Daerah ( BUMD) adalah badan usaha yang didirikan oleh pemerinytah
daerah yang modalnya sebagian besar/seluruhnya adalah milik pemerintah
daerah. BUMD berdasarkan kategori sasarannya terdiri dari 2 (dua) golongan,

13
yakni perusahaan daerah untuk melayani kepentingan publik dan perusahaan
daerah tujuan peningkatan penerimaan daerah.
2. Dasar hukum BUMN terakhir kali diubah 34 tahun kemudian yaitu Undang-
Undang No 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Ditilik dari
produk hukum yang ada BUMD telah dibentuk berdasarkan UU No 5 Tahun
1962 tentang Perusahaan Daerah.

3.2 Saran

BUMN dan BUMD memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda-beda bagi
masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Kembali lagi kepada diri sendiri untuk
menyikapi keberadaan badan-badan usaha tersebut. Akankah kita manfaatkan
dengan baik atau hanya sekedar untuk diketahui. yang jelas jika rencana
pemerintah demi menyejahterakan semua masyarakt sebaiknya kita mendukung.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Mulhadi.2017.Hukum Perusahaan.Jakarta:Rajawali Pers.

Widjaya IGR.2006.Hukum Perusahaan.Jakarta:Kesaint Blanc.

Rahardjo Handri.2013.Hukum Perusahaan. Jakarta:Pustaka Yustisia.

Sadi Muhammad.2016.Hukum Perusahaan di Indonesia.Jakarta: Kencana.

B. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

14
Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara

UU No 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah.

C. Website

BUMD,diakses dari http://e-journal.uajy.ac.id (tanggal 10 November 2019,


pukul 7.22).

15

Anda mungkin juga menyukai