1810111107
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
Muhammad Bakri, Hak Menguasai Tanah Oleh Negara: Paradigma Baru Untuk Reformasi
Agraria(Yogyakarta, Cetakan I, 2007), 35.
banyak peraturan perundangundangan yang harus dijabarkan untuk pelaksanaan
ketentuan pokok dalam UUPA.2
Menurut Triana bahwa asas hak menguasai oleh Negara sebenarnya memiliki
semangat pengganti asas ‘domein verklaring’ yang berlaku pada masa kolonial
belanda, yang ternyata hanya memberikan keuntungan pada pemerintahan kolonial
belanda pada masa itu.6Asas domein verklaringtercantum di dalam Agrarisch Besluit
(Staatsblad 1870 Nomor 118) sebagai aturan pelaksana AgrarischWet (AW 1870).
Secara gramatikal,“Domein” berarti wilayah atau tanah milik negara dan “verklaring”
berarti pernyataan. Jadi, “Domen Verklaring” artinya penyataan bahwa suatu tanah
yang tidak dapat dibuktikan pemiliknya dianggap sebagai tanah negara.7Tujuan dari
Domain Verklaring ini adalah ingin mengusai tanah adat yang tidak ada bukti yang
tertulis, sehingga akan sulit dibuktikan dan dapat dikuasai oleh Pemerintah Belanda .
2. Rumusan Masalah
2
Winahyu Erwiningsih, Pelaksanaan Pengaturan Hak Menguasai Negara atas Tanah Menurut UUD
1945 (Jurnal Hukum No. Edisi Khusus Vol. 16 Oktober 2009), 120
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu hal yang masih menjadi perdebatan mengenai Pasal 33 UUD 1945
adalah tercantum didalam ayat (3) mengenai pengertian “hak penguasaan negara” atau
ada yang menyebutnya dengan “hak menguasai negara”. Sebenarnya ketentuan yang
dirumuskan dalam Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945 tersebut sama persisnya
dengan apa yang dirumuskan dalam Pasal 38 ayat (2) dan ayat (3) UUDS 1950,
sehingga ada anggapan bahwa hal itu merupakan cerminan nasionalisme ekonomi
Indonesia.
Secara yuridis hak menguasai Negara diatur di dalam Pasal 2 Ayat (2) UUPA,
yakni memberi wewenang untuk:3
3
Indonesia, Undang Undang, Undang Undang Nomo 5 Tahun 1960, (Lembaran Negara Tahun 1960
Nomor104; Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043), Pasal 2 Ayat (2)
sesuatu hak dibatasi oleh isi dari hak itu, artinya sampai seberapa Negara memberi
kekuasaan kepada yang mempunyai untuk menggunakan haknya sampai disitulah
batas kekuasaan" Negara tersebut,” dan
“Kekuasaan Negara atas tanah yang tidak dipunyai dengan sesuatu hak oleh
seseorang atau pihak lainnya adalah lebih luas dan penuh. Dengan berpedoman pada
tujuan yang disebutkan diatas Negara dapat memberikan tanah yang demikian itu
kepada seseorang atau badanhukum dengan sesuatu hak menurut peruntukan dan
keperluannya, misalnya hak milik, hak-guna-usaha, hak guna-bangunan atau hak
pakai atau memberikannya dalam pengelolaan kepada sesuatu Badan Penguasa
(Departemen, Jawatan atau Daerah Swatantra) untuk dipergunakan bagi pelaksanaan
tugasnya masing-masing (pasal 2 ayat 4). Dalam pada itu kekuasaan Negara atas
tanah-tanah inipun sedikit atau banyak dibatasi pula oleh hak ulayat dari kesatuan-
kesatuan masyarakat hukum, sepanjang menurut kenyataannya hak ulayat itu masih
ada”.
6
0 John Salindeho, Masalah Tanah dalam Pembangunan, Sinar Grafika, Jakarta, 1988, hlm. 40.
overidden. On the other hand we are all a minority in some capacity - thus, protection
of minority rights arguably becomes part of the public interest”.7
Menurut Pasal 18 tersebut, tatacara pengambilan hak atas tanah diatur dalam
bentuk undang-undang. Oleh karena itu, maka dibuat undang-undang yang mengatur
tentang pengambilan hak atas tanah yaitu, Undang-Undang No. 20 Tahun 1961
tentang Pengambilan hak-hak Atas Tanah Dan Benda-benda yang Ada di Atasnya.
7
"Public Interest” Diakses Oktober 2007
8
Pasal 1 UU No. 20 Tahun 1961
….Oleh karena kepentingan umum harus didahulukan dari kepentingan
perseorangan, maka jika tindakan yang dimaksudkan itu memang benar-benar untuk
kepentingan umum, dalam keadaan yang memaksa yaitu jika jalan musyawarah tidak
dapat membawa hasil yang diharapkan, haruslah ada kuasa pada pemerintah untuk
mengambil dan menguasai tanah yang bersangkutan. Pengambilan itu dilakukan
dengan cara mengadakan pengambilan hak sebagai yang dimaksudkan dalam Pasal
18 Undang-undang Pokok Agraria tersebut di atas… .9
9
Penjelasan Pasal 1, UU No. 20 Tahun 1961.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Hak Menguasai Negara di bidang pertanahan adalah hak yang diberikan kepada
Negara untuk :
a. Pengaturan (regelendaad)
a) Penatagunaan tanah
a) Pembatasan jumlah bidang dan luas tanah yang boleh dikuasai (landreform)
DAFTAR KEPUSTAKAAN
UNDANG-UNDANG
BUKU