2) Menyangkut ukuran dan kematangan perusahaan. Perusahaan yang besar dan mapan lebih
mempunyai potensi memberi kontribusi ketimbang perusahaan kecil dan belum mapan.
Cara perusahaan memandang CSR atau alasan perusahaan menerapkan CSR bisa
diklasifikasikan dalam tiga kategori.
1) Sekedar basa-basi dan keterpaksaaan. Artinya CSR hanya dipraktikkan lebih karena faktor
eksternal
(eksternal driven).
3) Bukan lagi sekedar compliance tapi beyond compliance alias compliance plus.CSR
diimplementasikan karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam (internal driven).
Implementasi CSR itu merupakan langkahlangkah pilihan sendiri sebagai kebijakan perusahaan,
bukan karena dipaksa oleh aturan ataupun tekanan dari masyarakat
Tujuan dan misi CSR perusahaan ditentukan oleh nilai dalam perusahaan. Oleh karena itu, jika
tanggungjawab sosial dianggap sebagai nilai yang harus dipegang teguh perusahaan, maka
tanggungjawab sosial akan ikut menentukan tujuan dan misi perusahaan. Setidaknya ada tiga
alasan penting mengapa kalangan perusahaan mesti merespon dan mengembangkan isu CSR
sejalan dengan operasi usahanya. 1) Perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh
karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat. 2) Kalangan bisnis
dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme. 3) Kegiatan
tanggungjawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindari
konflik sosial. 1
Tujuan dan misi perusahaan selanjutnya akan menentukan strategi perusahaan. Strategi
umumnya menetapkan dan menggariskan arah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya demi tercapainya tujuan dan misi sesuai dengan nilai yang
dianut perusahaan. Selanjutnya strategi yang didasrkan pada tujuan dan misi diwujudkan
kedalam struktur organisasi perusahaan. Setelah nilai, tujuan dan misi, strategi dan struktur
organisasi ditentukan, maka dilaksanakan CSR kemudian dilakukan evaluasi.
Namun pada umumnya perusahaan-perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan CSR
menggunakan pertahapan implementasi CSR sebagai berikut:
1.Tahap perencanaan tahap ini terdiri dari 3 langkah utama yaitu Awareness Building, CSR
Assesment, dan CSRManual Building. Awareness buildingmerupakan langkah awal untuk
membangun kesadaran perusahaan mengenai arti penting CSR dan komitmen manajemen, upaya
ini dapat dilakukan melalui seminar, lokakarya, dan lain-lain. CSRassesmentmerupakan upaya
untuk memetakan kondisi perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan
prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk membangun struktur perusahaan yang
kondusif bagi penerapan CSR secara efektif. Pada tahap membangun CSRmanual, dilakukan
melalui bencmarking, menggali dari referensi atau meminta bantuan tenaga ahli independen dari
luar perusahaan. Pedoman ini diharapkan mampu memberikan kejelasan dan keseragaman pola
pikir dan pola tindak seluruh elemen perusahaan guna tercapainya pelaksanaan program yang
terpadu, efektif dan efisien.
2. Tahap pelaksanaan terdapat beberapa poin yang harus diperhatikan seperti konsisten dari
waktu ke waktu untuk dilakukan untuk membangun sistem informasi, baik untuk mekanisme
perencanaan. Pada tahap ini terdapat pengorganisasian sumber daya, penyusunan untuk
menempatkan orang sesuai dengan jenis tugas, pengarahan, pengawasan, pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan rencana, serta penilaian untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan. Tahap
implementasi terdiri dari 3 langkah utama yaitu sosialisasi, pelaksanaan dan internalisasi
3.Tahap Pemantauan dan Evaluasi Tahap ini perlu dilakukan secara mengukur sejauh mana
efektivitas penerapan CSR sehingga membantu perusahaan untuk memetakan kembali kondisi
dan situasi serta capaian perusahaan dalam implementasi CSR sehingga dapat mengupayakan
perbaikan-perbaikan yang perlu berdasarkan rekomendas
1
Aruf zulkifli “Implementasi Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau Implementation of Corporate Social Responsibility’
(https://bangazul.com/implementasi-tanggungjawab-sosial-perusahaan-atau-implementation-of-corporate-social-responsibility/,
23 april 2017}
4.TahapPelaporan Pelaporan perlu dilakukan untuk membangun sistem informasi, baik untuk
keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material dan
relevan mengenai perusahaan