Anda di halaman 1dari 3

Fakultas Hukum

Universitas Surabaya

Mata Kuliah yg Diujikan : Hukum Lingkungan


Nama : Putu Anjani Widhi Putri
NRP : 120118253
No Absen : 55
KP :A

Jawaban:

1. Sistem pengelolaan lingkungan hidup telah diatur sedemikian rupa didalam Undang –

undang No. 32 Tahun 2009 Tentang perlindangan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Didalam Pasal 1 angka 2 UU PPLH dikatakan bahwa perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinyan pencemaran dan/ kerusakan

lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,

pengawasan dan penegakan hukum. Apabila dikaitkan dengan keadaan yang harus di

hadapi sekarang atau yang disebut dengan new normal menimbulkan dampak

meningkatnya penimbunan limbah medis dimana didalam UU PPLH sendiri telah diatur

didalam pasal 59 ayat 1 dimana Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib

melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya. Maka dengan aturan yang telah

jelas dan tegas ini telah cukup untuk mengatur tentang pengelolaan lingkungan dalam

situasi new normal yang juga didukung dengan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun

2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/MENLHK-SETJEN/2015 Tahun 2015

tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan.

UAS Semester Genap 2019/2020 Hukum Lingkungan


2. Bentuk pertanggung jawaban yang dapat dikembangkan dalam keadaan New normal

ialah asas tanggung jawab mutlak ( strict liability) yang mana asas ini telah didatur

didalam Pasal 88 UU No. 32 Tahun 2009. Di dalam strict liability, dimana seseorang

harus bertanggung jawab kapanpun kerugian timbul. Hal ini berarti bahwa pertama, para

korban dilepaskan dari beban untuk membuktikan adanya hubungan kausal antara

kerugiannya dengan tindakan individual tergugat. Kedua, para pihak pencemar akan

memperhatikan baik tingkat kehati-hatiannya, maupun tingkat kegiatannya.Penerapan

asas strict liability, telah membatasi dalam hal tertentu dapat digunakannnya

pertanggungjawaban secara mutlak (strict liability), yaitu hanya terhadap pencemaran

lingkungan yang mengandung limbah B3. Sehingga para pelaku pencemaran limbah

medis dapat dimintai pertanggung jawaban sesuai dengan kerugian yang telah

ditimbulkannya seperti tanggung jawab dengan ganti kerugian sesuai dengan pencemaran

yang telah di lakukan dan memulihkan Kembali lingkungan yang telah tercemar oleh

limbah medis nantinya.

3. Apabila di kaitkan dengan pengaturan new normal yang menimbulkan kemungkinan

melonjaknya limbah medis dan memungkinkan pula terjadinya pencemaran bila tidak

diolah dengan baik, maka para pelaku pencemaran dapat diancam dengan ancaman

pidana, karena didalam UU PPLH sendiri terdapat ketentuan pidana yang dapat menjerat

para pelaku pencemaran lingkungan. Ketentuan ini terdapat didadalam bab XV UU

PPLH tentang ketentuan pidana. Sehingga bila mengikuti UU PPLH maka ancaman

pidana sangat memungkinkan untuk diterapkan didalam pengaturan new normal yang

akan kita hadapi karena selain memang ancaman pidana telah diatur didalam UU PPLH

itu sendiri, ancaman pidana juga diperlukan agar masyarakat lebih peduli terhadap

UAS Semester Genap 2019/2020 Hukum Lingkungan


kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan jika tidak di olah dengan baik yang

mana jika pencemaran itu terjadi sangat besar kemungkinan orang lain mengalami

kerugian. Tetapi tentu ancaman pidana ini didalam hukum lingkungan menjadi putusan

terakhir atau dikenal dengan ultimum remedium.

4. polluter pay principles merupakan asas yang efektif diterapkan terhadap kegiatan -

kegiatan usaha yang saat ini menghasilkan timbunan limbah medis. Karena asas ini

menunjuk pada suatu kewajiban atau pembebanan kepada pencemar untuk membayar

kerugian yang dialami korban. Sebagaimana hal ini juga diatur didalam pasal 87 ayat 1

yaitu Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan perbuatan

melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang

menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi

dan/atau melakukan tindakan tertentu. sehingga apabil terdapat kegiatan – kegiatan usaha

yang menimbulkan limbah medis dan terjadi pencemaran. Pelaku dapat membayar

kerugian yang dialami oleh korbannya karena sesuai dengan asas polluter pay principles

kerugian yang diterima korban wajib diberikan ganti rugi oleh pelakunya, sesuai pula

dengan ketentuan yang telah di atur dengan UU PPLH.

UAS Semester Genap 2019/2020 Hukum Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai