Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kompetensi Dasar :
3.7 Mengidentifikasi informasi teks diskusi berupa pendapat pro dan kontra dari
permasalahan aktual yang didengar dan/atau dibaca.
1.8 Menyimpulkan isi, gagasan, pendapat, argumen yang mendukung dan yang
kontra serta solusi atas permasalahan aktual dalam teks diskusi yang didengar
dan/atau dibaca.
3.8 Menelaah pendapat dan argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi
atas permasalahan aktual dalam teks diskusi yang didengar dan/atau dibaca.

Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat mengidentifikasi informasi teks diskusi
Siswa dapat menyimpulkan isi teks diskusi
Siswa dapat mengidentifikasi struktur teks diskusi
Siswa dapat menganalisis struktur teks diskusi

Petunjuk Mengerjakan!
1. Bacalah teks diskusi yang sudah dibagikan
2. Aanalisislah teks diskusi berdasarkan :
a. Tulislah 5 informasi penting pada teks diskusi
b. Analisislah teks diskusi berdasarkan strukturnya
Mengonsumsi Teh

Ada sebagian orang yang menjadikan minum teh sebagai kebiasaan sehari-
harinya. Misalnya, setiap sarapan harus disertai teh. Teh sejak 5000 tahun lalu
sudah mulai dikonsumsi dan dikenal memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat
teh adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Tapi, teh ternyata juga memiliki dampak
buruk.
Kandungan polyfenol dalam teh dikenal ampuh sebagai antioksidan. Selain
itu, teh juga mengandung vitamin C dan E yang bisa menjaga kesehatan jantung.
Kandungan betakaroten, kafein, dan fluor dalam teh dapat mencegah timbulnya
karies pada gigi. 
Tapi, jika teh dikonsumsi secara berlebihan bisa berdampak kurang baik juga
pada kesehatan. Kafein yang berlebih dapat menghambat penyerapan makanan
oleh tubuh. Selain itu juga bisa menjadikan ketergantungan sehingga badan kurang
berstamina saat tidak meminumnya. 
Kafein juga kurang baik bagi ibu yang sedang menyusui. Zat ini berdampak
pada penurunan kualitas ASI. Bahkan, kandungan mineral dalam kafein yang
dikonsumsi secara berlebih bisa berpotensi menyebabkan batu ginjal. 
Maka dari itu, mengonsumsi teh tidak perlu berlebihan. Ada baiknya
memberikan batasan dalam meminum teh. Dalam sehari maksimal minum teh
adalah 5 cangkir ukuran 200 ml. Untuk merasakan manfaat teh, lebih baik diseduh
dengan air yang tidak terlalu banyak dan hindari penambahan gula. Usahakan juga
jangan mengonsumsi teh dalam keadaan perut kosong karena dapat memicu
naiknya asam lambung.
Ganja untuk Pengobatan

Masyarakat pernah digegerkan dengan kasus penangkapan Fidelis Ari


Sudarwoto karena kedapatan menanam ganja di rumahnya. Saat ditangkap, ia
beralasan menanam ganja untuk pengobatan istrinya yang mengidap suatu penyakit
yang belum bisa disembuhkan dengan berbagai metode pengobatan. 
Menurut sejarah, ganja sebenarnya sudah dijadikan obat sejak 3000 tahun
lalu. Bahkan, fakta ini sudah ditunjang oleh beberapa penelitian. Beberapa hasil
studi juga mengungkapkan ganja dapat menjadi alternatif pengobatan di dunia
medis.
Hingga saat ini, penggunaan ganja sebagai kepentingan medis masih
menjadi perdebatan. Mereka beranggapan bahwa ganja termasuk jenis narkoba
yang berbahaya untuk digunakan. Argumen ini juga didukung oleh beberapa hasil
studi yang menyatakan bahwa pemakaian ganja dapat menimbulkan kerusakan
mental dan memicu kanker.
Dari banyak studi yang ada, penggunaan ganja pada manusia memang
memiliki dampak positif sekaligus negatif, terutama bagi kesehatan tubuh. Walaupun
ganja bermanfaat bagi kepentingan medis, namun bukan berarti penggunaannya
bisa dilegalkan. Pasalnya, hal ini telah diatur dalam undang-undang. Apabila ganja
digunakan walaupun dalam kebutuhan medis, maka akan melanggar hukum
undang-undang di Indonesia. Maka dari itu, diperlukan penelitian lebih lanjut akan
hal ini. Khususnya tentang dampak pemakaian ganja sebagai kebutuhan medis.
Perlukah Mengawasi Anak Saat Jelajahi Internet?

Internet telah banyak membantu manusia dalam segala unsur kehidupan sehingga
internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet,
apa pun dapat kita lakukan, baik hal positif maupun hal negatif. Sebagai media
komunikasi, internet dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pengguna
lainnya di seluruh dunia.
Banyak siswa yang mendapatkan ilmu dengan bantuan internet. Bahkan,
tugas-tugas sekolah pun kini terasa lebih mudah dengan mencarinya di internet.
Tidak dapatdimungkiri bahwa internet memberikan pengaruh kepada pelajar. Ada
pengaruh positif, tetapi ada juga pengaruh negatif internet, bagaikan mata uang
dengan dua sisi, bergantung pada bagaimana kita menerima, memanfaatkan, dan
menghadapinya. 
Namun, tidak sedikit pula pengaruh negatif yang ditimbulkan internet.
Beberapa berita, baik televisi maupun koran, melansir adanya penculikan anak atau
kasus pelarian anak di bawah umur yang berawal dari situs pertemanan atau jejaring
sosial di internet. Sifat anak yang mudah percaya pada siapa pun memungkinkan
terjadinya hal tersebut.
Semua pihak, baik orang tua, guru, pemerintah maupun siswa, diharapkan
mencegah dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari internet bersama-sama.
Pemerintah diharapkan dapat memblokir situs-situs yang tidak baik. Orang tua juga
diharapkan dapat lebih memperhatikan anaknya agar anak dapat terus terpantau
dan tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik.
Seragam Sekolah, Perlukah Dihapus?

Mantan Mendiknas (Menteri Pendidikan Nasional) terdahulu, Bambang


Sudibyo, punya rencana menghapus seragam sekolah. Artinya, tidak ada lagi
ketentuan siswa SD sampai SMA wajib berseragam. Kita masih menunggu, apakah
rencana tersebut akan menjadi kenyataan dan ditaati sekolah-sekolah? Mengingat
seragam sekolah adalah sebuah identitas, baik dari sisi jenjang pendidikan maupun
identitas sekolah.
Penghapusan seragam sekolah dimaksudkan untuk menghilangkan
perbedaan antara siswa yang satu dengan yang lain. Seorang siswa tidak bisa
bergaya dengan label senioritas dan memamerkan baju-baju mewahnya di sekolah.
Di sekolah tertentu, siswa dikenai hukuman apabila melanggar ketentuan seragam
sekolahnya.
Kebijakan Mendiknas untuk menghapus seragam sekolah patut
dipertimbangkan. Namun, kebijakan ini dapat memberikan dampak negatif terhadap
siswa. Misalnya, akan terjadi perang pamer kekayaan. Siswa dari keluarga kaya
akan berpotensi memamerkan pakaian mewahnya sehingga menimbulkan
kecemburuan siswa lain.
Penggunaan seragam sekolah berkaitan dengan kedisiplinan. Hal ini karena
disiplin di sekolah tidak diajarkan secara formal seperti di dalam pendidikan militer,
tetapi ditempatkan pada kerangka pola dan perilaku masyarakat secara lebih luas.
Disiplin haruslah dimulai dari tingkat paling dasar, yakni rumah tangga. Artinya,
orang tua dan anggota keluarga harus menjadi garda terdepan keteladanan bagi
siswa untuk bersikap disiplin bagi diri sendiri dan orang lain. Disiplin harus dilakukan
sebagai tanggung jawab, bukan sebagai indoktrinasi. Disiplin bukanlah sekadar
formalitas melalui seragam sekolah karena seragam sekolah bukanlah unsur
elementer dalam sistem pendidikan nasional.
Sampah: Isu Nomor Satu

Sampah menjadi salah satu masalah yang sangat meresahkan karena


memberikan banyak dampak buruk terhadap lingkungan. Sampah yang dibiarkan
menumpuk bisa menjadi sumber penyakit dan bahkan menyebabkan banjir. Hal ini
pun tak lepas dari permasalahan penanggulangan sampah yang kurang tepat.
Sebenarnya, pemecahan masalah mengenai sampah pun sudah jadi perdebatan
sejak dulu.
Sebagian orang beranggapan bahwa sampah adalah sesuatu yang sudah
tidak dibutuhkan lagi. Oleh karena itu, sampah seharusnya dimusnahkan dengan
cara dibakar.
Namun bagi mereka yang mencintai alam, cara tersebut tidak menjadi sebuah
solusi, tetapi justru mendatangkan bencana baru.  Sampah yang dibakar akan
menghasilkan polusi udara dan bisa merusak lapisan ozon.
Orang yang mencintai lingkungan tentunya lebih memilih penyelesaian yang
lebih ramah lingkungan, seperti dekomposisi dan daur ulang sampah. Contohnya
adalah dengan menjadikan daun kering, batang pohon, dan sampah sejenisnya
sebagai pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik didaur ulang.
Pada dasarnya, sampah bisa diolah dan dimanfaatkan kembali. Pengolahan
dan penanganan sampah yang ramah lingkungan merupakan cara paling tepat dan
ampuh untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang ada.
Pembangkit Listrik Berbasis Sampah

Pembangkit Listrik Berbasis Sampah atau PLTSa adalah pengolah sampah


menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan yang memenuhi baku
mutu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan dapat mengurangi volume
sampah secara signifikan serta teruji. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden
Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah
Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. 
Melihat sampah yang terus menumpuk, pemerintah berupaya untuk
mengubah sampah menjadi sumber energi melalui pembangunan PLTSa. Selain itu
juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan meningkatkan peran listrik
nasional berbasis energi terbarukan.
Hal ini juga dilakukan untuk memenuhi kesepakatan dalam Konferensi Paris
(COP21) pada akhir 2015 silam di mana negara-negara anggota sepakat untuk
mengurangi emisi karbon. 
Namun, upaya ini tidak berjalan mulus. Pengurangan volume sampah, emisi
karbon, hingga pemanfaatan energi terbarukan dari proses pengolahan sampah
belum cukup. Pembangunan PLTSa ini menuai pro dan kontra di tengah-tengah
masyarakat. 
Masyarakat menilai, adanya PLTSa ini mengancam lingkungan dan nyawa
manusia. Pasalnya, PLTSa menggunakan incinerator yang berpotensi memperparah
polusi udara dan menghasilkan zat beracun berupa dioxin. Dalam keadaan terburuk,
dioxin dapat membahayakan sistem saraf hingga menyebabkan kanker. 
Kontra lainnya adalah tidak siapnya lahan, tidak ada rencana induk
persampahan, prosedur kebijakan dan mekanisme lelang yang tidak transparan,
biaya pembangunan dan beban tipping fee tinggi, hingga pengalaman buruk yang
pernah terjadi di negara lain. 
Dengan begitu, pembangunan PLTSa sebagai upaya pemerintah dalam
mengurangi volume sampah, emisi karbon, dan pemanfaatan sampah sebagai
sumber energi memperoleh banyak penolakan dari masyarakat. Maka dari itu,
sebaiknya diadakan kajian lebih lanjut mengenai pembangunan PLTSa di Indonesia.
Full Day School

Full day school merupakan suatu program yang meminta siswa-siswi


mengikuti proses belajar mengajar di sekolah secara penuh mulai pukul 07.00 -
16.00. Sistem ini mengharuskan siswa berada di sekolah selama sehari penuh.
Program tersebut banyak menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Pihak yang mendukung diberlakukannya program ini menganggap full day
school sebagai solusi terbaik untuk mengantisipasi dampak buruk era globalisasi.
Full day school dianggap dapat memberikan pelajaran, pembiasaan yang
baik, pendidikan, dan pelatihan yang cukup agar siswa dapat mencapai dan
memenuhi program jaminan mutu sekolah. Program ini juga membantu guru-guru
untuk lolos sertifikasi guru dengan mengajar 24 jam per minggu.
Sedangkan pihak yang tidak setuju atau kontra berpendapat bahwa tingkat
konsentrasi anak berbeda-beda. Siswa juga butuh istirahat yang cukup agar
konsentrasinya tetap terjaga secara maksimal sehingga mampu mencerna pelajaran
yang diberikan.
Selain itu, full day school memangkas waktu yang panjang dan hal ini akan
menyulitkan siswa untuk melakukan kegiatan di luar sesuai minat masing-masing.
Full day school ingin berjalan lancar tergantung pada sarana dan prasarana
yang disediakan sekolah. Jika prasarana memadai dan kegiatan sekolah dibuat
menarik maka full day school akan berjalan menyenangkan.
Sebaliknya, jika prasarana sekolah buruk atau kurang memadai maka
kegiatan full day school akan membosankan. Hal seperti inilah yang membuat siswa
bosan dan pelajaran menjadi tidak efektif.
Jadi ada baiknya, kita jadikan kegiatan ini dapat diseimbangkan dengan
sarana dan prasarana yang memadai dan kegiatan yang menyenangkan dan juga
menarik.

Anda mungkin juga menyukai