Hukum asli darah seorang muslim adalah haram, namun ada 3 hal pengecualian yang
menyebabkan darah seorang muslim halal : Seseorang Yang pernah berjima/di jima' dalam
pernikahan yang sah lalu berzina, Membunuh orang yang haram dibunuh, Meninggalkan
agama/jamaah
Darah yang haram di tumpahkan : Muslim, Kafir (selain kafir harbi)
Macam – macam kafir :
1. Kafir Dzimmi
Mereka para kafir dzimmi merupakan orang-orang non-muslim yang tinggal di negeri
muslim namun dijamin keamanannya selama ia menaati peraturan pemerintah muslim.
Kafir ini membayar jizyah atau pajak kepada pemerintah muslim hingga darahnya haram
diperangi dan justru harus dilindungi
2. Kafir Mu’ahad
Kafir yang berasal dari negara yang berdamai dengan negara isam
3. Kafir Musta’man
Kafir yang berasal dari negara kafir yang perang dengan negara muslim, namun mereka
meminta pengamanan dari kaum muslimin
4. Kafir Harbi
Inilah jenis kafir yang berbeda dari tiga sebelumnya. Jika Dzimmi, Mu’ahad dan
Musta’man dilindungi dan tak boleh diperangi, maka kafir Harbi justru diperangi sesuai
dengan ketentuan syar’i. Hal ini disebabkan kafir Harbi merupakan golongan musyrikin
yang memerangi muslimin
Model pezina
1. Sudah nikah sah dan sudah berhubungan intim (dirajam)
2. Sudah nikah sah tapi belum berhubungan (didera 100 kali plus diasingkan selama
setahun)
3. Belum pernah nikah sah (didera 100 kali plus diasingkan selama setahun)
Ada 2 Cara, supaya pelaku bisa ditegakkan hukum rajam : Mengaku atau Ketahuan (harus
ada 4 saksi yang melihat pelaku sedang jima')
3 Model membunuh
1. Sengaja membunuh
2. Syibhu membunuh (sengaja melakukan pelanggaran, mendholimi, tapi tidak bermaksud
membunuh), contoh : mukul teman pakai sapu lidi, eh meninggal (bayar diyyat)
3. Tidak sengaja membunuh : Kecelakaan mobil (bayar diyyat)
Hukuman bagi orang yang sengaja membunuh
1. Qishas
2. Diyyat (membayar denda)
3. Sulh (damai)
4. Al afwu (memaafkan)
15.
3 amalan keimanan : berkata yang baik atau diam dari keburukuan, Memuliakan tamu,
Memuliakan tetangga
2 model berkata yang baik
1. Secara dzatnya : berdzikir, ceramah
2. Yang baik karena tujuannya (asalnya adalah perkataan yang biasa(mubah), namun
mempunyai tujuan yang baik) : ngobrol sama istri
2 model perkataan yang buruk
1. Secara dzatnya : berkata kotor, cacian, makian, nyinyir, ghibah
2. Keburukan secara tujuannya
3 pembagian perkataan
1. Kata kata yang baik (berpahala)
2. Kata kata yang mubah (tidak berpahala dan tidak dosa)
3. Kata kata yang buruk (berdosa)
2 cara memuliakan tetangga
1. Berbuat baik kepadanya : memberi hadiah, senyum kepadanya, memperhatikan
keperluannya (selagi kita bisa membantu, maka dibantu)
2. Tidak mengganggunya : membuat keributan, meletakkan tumpukan sampah didepan
rumahnya
الجارmengandung empat arti : orang yang tinggal serumah denganmu, orang yang
rumahnya menempel dengan rumahmu, orang yang terletak empat puluh rumah
disampingmu, orang yang tinggal satu negeri bersamamu
2 model tamu
1. Musafir : memuliakan tamu ini wajib hukumnya : Jika bertamu di rumah kita maka diberi
tempat kamar menginap yang baik, diberikan suguhan makanan terbaik dan diberikan
pelayanan terbaik karena ini adalah anjuran agama. Ini bisa dilakukan selama tiga hari
2. Muqim : memuliakannya sunnah (tidak wajib)
17.
Hadist ini mencangkup tiga hal : hak Allah, hak mukallaf, dan hak para hamba
Hak Allah : kapan dan dimana saja kita berada, maka bertakwalah kepadaNya
Hak mukallaf : menyertakan kebaikan terhadap keburukan
Hak para hamba : mempergauli dengan akhlaq yang baik
20.
21.
Dua wasiat nabi dalam hadist ini : beriman kepada Allah dan istiqomahlah
Iman terdiri dari 3 hal :
1. I’tiqad : keyakinan dalam hati : beriman kepada Allah
2. Al qoul : perkataan dengan lisan : dzikir, tilawah
3. Al’amal bil jamahir : beramal dengan anggota tubuh : shalat
Beriman kepada Allah mencangkup dua hal
a. Biwujudillah ( beriman bahwa Allah itu benar-benar ada)
b. Mentauhidkan Allah
-rububiyyatullah : Allah satu-satunya yang menciptakan dan yang mengatur seluruh
alam semesta
-uluhiyyatullah : Allah satu-satunya yang wajib diibadahi, tidak ada selainnya
-asma’ dan sifatNya
Istiqomah yang paling utama adalah selalu bertauhid dan tidak syirik kepada Allah (syirik
besar maupun kecil, riya ujub). Syarat istiqomah itu bukan berarti tidak salah, tetapi ketika ia
melakukan kesalahan ia langsung bertaubat.
23.