Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Metode Khusus PAI”

Dosen Pengampu : Imroatul Musfirah, M.Pd.I

Disusun Oleh

Supriansyah : 1611101119

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA

2018
BAB I
PROFIL
TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN AL MUHAJIRIN
Kel.Sengkotek RT.18 Kec.Loajanan Ilir
SAMARINDA

1. N A M A : AL MUHAJIRIN
2. DIDIRIKAN PADA
a. H a r i : Minggu
b. Tanggal/Bulan/Tahun : 02 Februari 2003
3. ALAMAT :
a. Komplek :
b. Jalan : Jl.CiptoMangunkusumo
c. RT/RW : 18
d. Kelurahan : Sengkotek
e. Kecamatan : Loa JananIlir
f. Kota : Samarinda
g. Propinsi : Kalimantan Timur
4. TELP/NO.HP : 082358501762
5. PENYELENGGARA : YAYASAN AL MUHAJIRIN
6. KEPALA SEKOLAH : MUSLIMAN
7. JUMLAH MURID
a. Laki-laki : 85 AnakSantri
b. Perempuan : 89 AnakSantri
8. JUMLAH TENAGA PENGAJAR
a. Laki-laki : 5 ORANG
b. Perempuan : 2 ORANG
9. JUMLAH TENAGA ADMINISTRASI
a. Laki-laki : 1 ORANG
b. Perempuan
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Nama Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Tajwid

B. Jenjang dan Jumlah Peserta


Jenjang Pendidikan di dalam Lembaga pendidikan ini ada Ulla (SD),
Usto(SMP), Aliyah(SMA)
Jumlah Santri Putri nya ialah : 176 santri
Jumlah Santri Putra nya ialah : 145 Santri
Jumlah keseluruhan Santri kami disini ialah 321

C. Media pembelajaran yang digunakan


Ada pun media yang kami gunakan sekarang didalam pembelajaran
ini, pada umumnya tiap tiap pendidik atau guru memakai White Board,
jika di dalam kategori Tajwid ada nama nya menggunakan Kaligrafi, itu
tiap tiap pendidik menempelkan kan huruf Hijaiyah dengan sesuai
pembelajaran Tajwid yang ingin di sampaikan

D. Kategori Metode Pembelajaran


Di dalam metode pembelajarn Tajwid ini sebenarnya tergantung dari
Pendidik itu sendiri, ada dari Ummi, Iqra, Tilawati dan Qira’ah, tetapi
kami disini lebih cenderung menggunakan metode Iqra. Metode Iqra ini
lah yang umum atau biasanya digunakan didalam proses pembelajarn
Tajwid biasanya metode ini digunakan dikalangan SD dan SMP ada pun
untuk SMA nya kami ada menggunakan metode Qira’ah dan ada lagi yang
diatasnya yakni Tilawati. Karena dari segi pendidik di lembaga ini hanya
beberapa saja yang menguasai metode Tilawati dan Qira’ah jadi kami
mengajarkan nya hanya dikalangan SMA saja. Ada pun tentang
Kurikulum lembaga ini, kami menggunkan Kurikulum dari Kemenag
E. Strategi Pemblajaran
Untuk strategi pembelajaran yang saya terapkan di dalam pelajaran
Tajwid ini ialah, di awali dengan saya mengaji secara fasih dan benar
tentunya lalu di ikuti para santri, setelah itu baru saya menenrangkan
hukum hukum bacaan yang say abaca tadi agara para santri juga
memahami bacaan serta hukum bacaanya seperti apa, walaupun kami
disini memiiki media media pembelajaran seperti yang saya katakana
tadi, seperti kaligrafi dan white board dan sebagainya, saya lebih
cenderung memakai strategi ini agar santri tadi cepat menangkap dan
memahami ilmu Tajwid itu tadi

F. Keadaan kelas
Kami memiliki keadaan kelas yang menjadi satu padu maksudnya
semua proses pembelajaran di lakukan secara bersama sama di dalam satu
ruangan ini karena keterbatasan tempat kami untuk menampung para
santri yang banyak sehingga proses pembelajaran yang kami lakukan di
masjid ini kami jadikan satu, namun di dalam proses pembelajaran
berlangsung kami memberikan batasan tiap tiap kelas agar kami dapat
mengetahui kelas Tajwid yang mana, kelas Bahasa Arab dan kelas kelas
lainnya.

G. Keunggulan
Di dalam proses pembelajaran Tajwid ini para santri sangat
bersemangat sekali didalam mengikuti proses pembelajaran yang di bawa
oleh Ustadz Muslimin, dikarenakan pembelajaran nya sangat
menyenangkan karena mengajak para santri mengaji bersama sama lalu
perlahan lahan menunjukkan para santri hukum hukum bacaan nya yang
benar, santri dapat memahami secara langsung hukum hukum bacaan Al
Qur’an dengan benar, santri langsung praktek mengaji yang dibimbing
langsung dengan pendidik, membuat para santri makin mencintai Al
Qur’an dan senang mengaji

H. Kelemahan
Kosentrasi para santri terpecah menjadi beberapa bagian karena
keadaan kelas yang kurang kondusif, selain itu juga santri tidak menulis
atau mencatat materi Tajwid yang di sampaikan oleh pendidik sehingga
berpotensi mengakibatkan santri melupakan apa yang telah di ajarkan
oleh pendidik, kekurangan nya alat ajar seperti pengeras suara agar santri
mendengarkan apa yang disampaikan oleh pendidik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Observasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini merupakan observasi
yang di tujukan untuk melihat keterlaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.
Dari hasil Observasi di TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN AL
MUHAJIRIN didapatkan Kegiatan Belajar Mengajar berjalan dengan
baik. Hal ini dikarenakan Pendidik selalu mempertimbangkan proses
pembelajaran yang disenangi oleh para murid seperti halnya membawa
mereka bermain,bercerita sambil belajar dan lain lain. Sehingga peserta
didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran.

B. Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi
para pengelola pendidikan khususnya pemangku kebijakan dalam kurikulum
serta guru untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan siswa agar
pendidikan di Indonesia ini berjalan dengan sesuai yang diinginkan.
C. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai