Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN EVALUASI PROGRAM KERJA PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL

EMERGENCY KOMPREHENSIF

RUMAH SAKIT UMUM ADELLA


Jl. Prof. Moh. Yamin No.77 Kudaile
Slawi – Kabupaten Tegal
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................2
A. PENDAHULUAN......................................................................................................3
B. LATAR BELAKANG.....................................................................................4
C. TUJUAN..................................................................................................................5
D. LAPORAN EVALUASI PROGRAM PONEK.....................................................6
E. PERMASALAHAN DAN HAMBATAN................................................................15
F. RENCANA TINDAK LANJUT............................................................................15
G. KESIMPULAN..........................................................................................15
H. PENUTUP.....................................................................................................15
A. PENDAHULUAN

Ponek merupakan pelayanan maternal neonatal esensial/


emergensi komperhensif, dari proses pelayanan berkesinambungan yang
berorientasi pada keselamatan pasien. Dalam perkembangan masyarakat
yang semakin kritis, mutu pelayanan rumah sakit tidak hanya dinilai dari
aspek klinisnya saja namun juga dari aspek keselamatan pasien dan
pemberian asuhan serta pelayanannya.
Tujuan dari ponek itu sendiri adalah menurunkan AKI dan AKB
dirumah sakit, dengan pcningkatan mutu melalui program yang disusun
secara objektif dan sistematis untuk memantau dan menilai mutu asuhan
terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan
pasien dan mememecahkan masalah, Rumah Sakit Umum Adella Slawi
sebagai salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan yang
berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap
karyawan rumah sakit, pasien maupun pengunjung.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang hams diwujudkan sebagaimana dimaksud dalam
Pancasila dan Undang Undang Dasar 3egara Republik Indonesia
Tahun 1945, Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber
daya dibidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat
untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggitingginya sebagaimana
yang tertuang dalam UUD 1945 pasal
16. Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam
komitmen intemasional, yang dituangkan dalam Millenium 1 Development
Goals (MDGs).
Dalam (MDGs) terdapat tujuan yang terkait langsung dengan bidang
kesehatan yaitu target menurunkan angka kematian anak, target
meningkatkan kesehatan ibu.
Kementerian Kesehatan telah menyusun strategi untuk pencapaian
target-target tersebut. Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari
penyebabnya seperti Berat Badan lahir rendah (40.4%), asfiksia (24,6%)
dan infeksi 10%. hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan
pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati, sedangkan kematian ibu
umumnya disebabkan perdarahan (25%), infeksi (15%), preeklampsia /
eklampsia (15%) persalinan macet dan abortus.
Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu
penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus
dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan regional.
Terkait dengan target MDGs yang ke 3 (meningkatkan kesehatan
ibu) dan ke 4 (menurunkan angka kematian bayi), pemerintah menetapkan
salah satu kebijakan untuk mencapai target tersebut, yakni PONEK
(Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif) adalah pelayanan
untuk menanggulangi kasus kegawat daruratan obstetri dan neonatal secara
komprehensif yang terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin maupun ibu dalam
masa nifas dengan komplikasi obstetri yang mengancam jiwa ibu maupun
janinnya.
Kebijakan ini diterapkan untuk mengurangi angka kematian ibu dan
angka kematian bayi (Destiana, 2012). Pelayanan obstetri dan neonatal
regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru
lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensi (PONEK) di Rumah Sakit dan Rumah sakit PONEK 24 jam
merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan
dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan
angka kematian ibu dan bayi
baru lahir.Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga yang
kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal di Rumah
Sakit.
B. LATAR BELAKANG

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia masih tinggi yaitu AKI
359/100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB 32/1000 kelahiran hidup (SDK
2012), keadaan tersebut diakibatkan oleh penyebab utama kematian yang
sebenarnya dapat dicegah melalui pendekatan deteksi dini dan
penatalaksanaan yang tepat untuk ibu dan bayi.Di Indonesia penyebab
kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan preeklamsia,partus lama
dan kompilikasi abortus. Penyebab kematian utama adalah preeklamsia
yang disebabkan oleh keracunan kehamilan. Sedangkan kematian ibu
akibat infeksi merupakan indikator kurang baiknya upaya pencegahan
dan manajement infeksi.
Kematian ibu yang disebabkan karena komplikasi aborsi adalah
akibat dari kehamilan yang tidak dikehendaki (KHD). Program
menurunkan angka kematian ibu dan bayi (maternal neonatal) dan
meningkatkan pelayanan ibu dan bayi yang mempunyai masalah
komplikasi persalinan dan kelahiran kurang bulan sangat
diperlukan.Sehubungan hal tersebut perlu diperoleh dukungan faktor
keterampilan tenaga kesehatan khusus PONEK serta pelayanan
kesehatan ibu dan bayi yang berkualitas di rumah sakit
C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Terselenggaranya Pelayanan Obstertri Neonatal Emergensi
Komprehensif di Rumah Sakit secara optimal sesuai dengan Visi
dan Misi Rumah Sakit

2. Tujuan Khusus
1. Terselenggaranya PONEK Rumah Sakit yang bermutu
2. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan SDM dalam
pelayanan kebidanan
3. Terpenuhinya sarana dan fasilitas sesuai standar
4. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Rumah Sakit
Umum Adella Slawi

5. Terciptanya Iingkungan kerja yang aman dan sehat untuk


pegawai, pasien, dan pengunjung rumah sakit.
6. Terciptanya budaya keselamatan pasien rumah sakit
D. LAPORAN EVALUASI PROGRAM PONEK

1. JUMLAH PASIEN MASUK PONEK PERIODE BULAN OKTOBER-DESEMBER

2022

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Oktober November Desember

Monitoring Evaluasi Rencana Tindak Lanjut

 Pada periode bulan Oktober Pelaporan ke Direktur dengan  Direktur mengharapkan


hingga Desember 2022, angka yang di dapat adanya peningkatan kualitas
pasien masuk bulan Oktober dalam hal pelayanan
ada 42, November 28,
terbanyak pada bulan  Direktur mengarahkan
desember ada 43. karyawan untuk tidak
mengurangi kualitas
pelayanan

2. IMD PADA BAYI BARU LAHIR PERIODE BULAN OKTOBER-DESEMBER 2022

45

40

35

30

25
IMD BBL
20 YANG TIDAK IMD

15

10

0
Oktober November Desember
Monitoring Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
 Pada bulan Oktober sampai
Desember ada
14
E. PERMASALAHAN DAN HAMBATAN
Untuk pelaksanaan pelatihan PONEK belum tercapai 100% dikarenakan
keterbatasan SDM,pelatihan yang belum tercapai :
a. Pelatihan eksternal PONEK
b. Perawatan Metode Kanguru
c. Resusitasi Neonatus

F. RENCANA TINDAK LANJUT


1. Mengadakan Pelatihan Eksternal Rumah Sakit
2. Membuat rencana pembinaan jejaring rujukan secara berkala

G. KESIMPULAN
1. Untuk meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
secara terpadu dalam upaya menurunkan angka kematian Ibu dan
angka kematian Bayi, maka perlu pelaksanaan dan pengembangan
standar pelayanan dan perlindungan Ibu dan Bayi secara terpadu
dan paripurna dengan meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam
melaksanakan fungi pelayanan obstetri neonatal emergensi
komprehensif ( PONEK)
2. Rumah Sakit sudah menerapkan program jejaring rujukan Rumah
Sakit serta melakukan pembinaan dan evaluasi secara berkala
3. Belum terlaksananya Rumah Sakit sebagai model perawatan metode
kanguru pada BBLR

H. PENUTUP
Untuk meningkatkan Kesehatan Ibu dan Bayi dan menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi dapat dilakukan preventif
secara dini pada ibu hamil resiko tinggi dan system rujukan yang cepat
dan tepat serta penanganannya di tempat rujukan memadai. Oleh
karena itu selayaknya tenaga medis dan paramedis ditempat rujukan
harus memiliki kompetensi, professional serta memiliki fasilitas yang
lengkap dan modern untuk dapat menangani pasien dengan baik.

15
Dilaporkan Disetujui

Sekretaris Pokja Direktur

Anisul Puadah, Amd.Keb Dr. H.M.Abdul Djalil,M.Kes

16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai