3) Masih Menggunakan Tanda diakritik, seperti koma ain /’/ seperti contoh ma’moer, ‘akal, dan
huruf /k/ ditulis dengan tanda /’/ pada akhir kata misalnya bapa’,ta’
4) Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf /a/ mendapat akhiran /i/, maka di atas akhiran itu
diberi tanda trema /’/ ta’, pa’, dinamai’
2) Masih menggunakan huruf /dj/ djalan untuk kata jalan, /j/ pajung untuk kata payung, /nj/ bunji
untuk kata bunyi, /tj/ tjukup untuk kata cukup, /ch/ tarich untuk kata tarikh.
4) Kata ulang masih seperti ejaan Van Ophuijsen ditulis dengan angka 2, seperti anak2, jalan2, ke-
barat2-an. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, seperti kata depan di pada dirumah, dikebun, disamakan dengan
imbuhan di- pada ditulis, dikarang.
5) Huruf /e/ keras dan /e/ lemah ditulis tidak menggunakan tanda, misalnya ejaan, seekor, dsb.
Contohnya:
a. Berlari-larian
b. Berlari2-an
Contohnya :
a. Tata laksana
b. Tata-laksana
c. Tatalaksana
9) Kata yang berasal dari bahasa asing yang tidak menggunakan /e/ lemah (pepet) dalam bahasa
Indonesia ditulis tidak menggunakan /e/ lemah, misalnya : /putra/ bukan /putera/, /praktek/
bukan /peraktek/, dsb.
1) Perubahan Huruf Ejaan Suwandi dari /dj/ menjadi /j/ (jalan) ,/j/ menjadi /y/ (payung), /tj/
menjadi /c/ (cukup), /ch/ menjadi /kh/ (tarikh)
3) Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu eksakta tetap dipakai.
a : b = p : q Sinar-X
5) Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakan angka 2 dengan menggunakan
tanda , seperti anak-anak, berjalan-jalan, meloncat-loncat dsb.
6) Penulisan kata ulang dengan menggunakan angka /2/ hanya diperkenankan pada tulisan cepat
atau notula.
7) Penulisan kata majemuk harus dipisahkan dan tidak perlu menggunakan tanda hubung.
Contoh :
Duta-besar menjadi duta besar
Kaya-raya menjadi kaya raya
Tata-usaha menjadi tata usaha
8) Kata ganti ku, mu, kau, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Contohnya :
kumiliki, dipukul, barangmu, pacarku, dsb.
Contohnya :
Contohnya :
Sang pujangga bukan sangpujangga
11) Partikel per berarti tia-tiap dipisah dari kata yang mengikutinya.
Contonya :
Per orang bukan perorang
Per lembar bukan perlembar