Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sabira Dwi Maharani

NIM : 062030310877

Kelas : 4LA

MK : Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Laporan

Tugas

1.Jelaskanlah perbedaan ketujuh ejaan bahasa Indonesia!

2. Tuliskanlah masing-masing dua contoh kalimat dari setiap ejaan

bahasa Indonesia! Jawab

JAWABAN

1. Perbedaan ketujuh ejaan bahasa indonesia

a. Ejaan Van Ophuijsen

Ejaan ini menggunakan huruf "oe" dan "eh". Dan ejaan ini masih
menggunakan tanda apostrof pada kata-kata tertentu.

Beberapa hal yang membedakan ejaan Van Ophuijsen dengan ejaan

lain:

• Huruf y ditulis menggunakan j.


• Huruf U dilingkari dengan OE
• Huruf k di akhir kata atau suku kata ditulis dengan koma di atas.
• Huruf j ditulis menggunakan dj.
• Huruf c ditulis menggunakan tj.

• Konsonan konsonan ditulis sebagai eh.

b. Ejaan Republik/Ejaan Soewandi (19 Maret 1947)

Beberapa hal yang membedakan ejaan Republik/ejaan Soewandi

dengan ejaan lain:

• Penggantian humf oe menjadi u


• Bunyi sentak ditulis dengan k
• Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2
Tidak dibedakan antara penulisan di sebagai awalan dan di sebagai

kata depan.

c. Ejaan Pembaharuan (1957)


Beberapa hal yang membedakan ejaan Pembaharuan (1957) dengan
ejaan lain:

• Kombinasi konsonan dj berubah menjadi j


• Kombinasi konsonan tj berubah menjadi ts

• Kombinasi konsonan berubah menjadi g


• Kombinasi konsonan berubah menjadi n

• Kombinasi konsonan berubah menjadi s


Selain itu, kombinasi vokal ai, au, dan oi, atau biasa disebut
diftong, ditulis berdasarkan pelafalan, yang harus ay, aw, dan oy.
d. Ejaan Malindo (Melayu Indonesia)

Hal yang berbeda adalah bahwa di dalam Ejaan Melindo


gabungan konsonan tj, seperti pada kata tjinta, diganti dengan c
menjadi cinta, juga gabungan konsonan nj seperti njonja, diganti
dengan huruf Nc, yang sama sekali masih baru. Dalam Ejaan
Pembaharuan kedua gabungan konsonan itu diganti dengan ts dan n.

e. Ejaan Baru atau Ejaan LBK

Perubahan yang terdapat dalam Ejaan LBK adalah digantinya


huruf tj menjadi c, j menjadi , nj menjadi ny, sj menjadi sy, dan ch
menjadi kh. Huruf asing seperti z, y dan f disahkan menjadi ejaan
bahasa Indonesia serta tidak adanya perbedaan penulisan antara huml e
pepet atau buka

f. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972)

Dalam EYD terdapat beberapa kebijakan baru sehingga antara


terdapat perbedaan ejaan ini dengan ejaan sebelumnya, beberapa
kebijakan tersebut dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini:

a. Pembahan Huruf
Ejaan Lama EYD
t//ika Jika
Z/akap Cakap
N/ata Nj/ata
s/arat Syarat
ac/zir Akhir
supa/a supaj/a

b. Huruf f, v, dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa


asing diresmikan pemakaiannya.
Misalnya:
• khilaf
• /isik
• valuta

universitas
• zakat
• khazanah
c. Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam bidang ilmu
pengetahuan tetap digunakan, misalnya pada kata Furqan, dan xenon.
d. Penulisan di- sebagai awalan dibedakan dengan di- yang
merupakan kata depan. Sebagai awalan, di- ditulis sering kali dengan
unsur yang menyertamya, sedangkan di- sebagai kata depan ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:

Awalan Kata Depan


dicuci di kantor
t/zbelikan di sekolah
dicium di samping
t/zlatar di tanah
belakangi
Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Angka
dua tidak digunakan sebagai penanda perulangan:
Misalnya:
anak-anak, bukan anak2
bermain-main, bukan bennainl
bersalam-salaman, bukan bersalam2an
Secara umum, hal-hal yang diatur dalam EYD adalah sebagai berikut.

1) Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring.


2) Penulisan kata.
3) Penulisan tanda baca.
4) Penulisan singkatan dan akronim.
5) Penulisan angka dan lambang bilangan.
6) Penulisan unsur serapan.

g. Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015)

EBI dibentuk atas dasar EYD sebelumnya, hanya saja pada EBI
terdapat penambahan -penambahan aturan dalam penulisan. Perbedaan
Ejaan Bahasa Indonesia dengan Ejaan yang Disempurnakan yang dapat
terlihat adalah sebagai berikut.
• Penambahan huruf vokal diftong. Pada EYD, huruf diftong hanya
tiga yaitu ai, au, dan oi, sedangkan pada EBI, huruf diftong
ditambah satu, yaitu ei (misalnya pada kata geiser dan survei).
• Penggunaan huruf kapital. Pada EYD tidak diatur bahwa huruf
kapital digunakan untuk menulis unsur julukan, sedangkan dalam
EBI, unsur julukan diatur dan ditulis dengan awal huruf kapital.
• Penggunaan huruf tebal. Dalam EYD, fungsi huruf tebal ada tiga,
yaitu menuliskan judul buku, bab, dan semacamnya,
mengkhususkan huruf, serta menulis lema atau sublema dalam
kamus. Dalam EBI, fungsi ketiga dihapus.

2. Contoh masing-masing ejaan bahasa indonesia

a. Ejaan Van Ophuijsen

-Hari koeboernja soeda di tentoekan pada hari Kemis Lak gwee tje sie,
27 Juli 1922, brangkat dari roema djam 9 pagi.

b. Ejaan Republik/Ejaan Soewandi (19 Maret 1947)

-Mereka pura2 tidak tahu

-Rambut tuan rapi sepanjang hari

c. Ejaan Pembaharuan (1957)

-Kania tadi pagi naik kerbaw

-Harimaw adalah hewan pemakan daging

d. Ejaan Malindo (Melayu Indonesia)

-Nconca Dianca pergi ke ruang aula

-Cinta sedang membaca buku sastra


e. Ejaan Baru atau Ejaan LBK
-Wage Rudolf Soepratman adalah penZ/ipta lagu Indonesia Raya -

Buzt/i seruling itu sangat indah

f. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972)

_ Laporan praktikum mesin listrik ditulis per orang

-Sayur-sayuran ber manfaat sebagai sumber energi tubuh

g. Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015)

- Dito beragama Budha, sementara Ani beragama Islam

-Risa Saraswati adalah penulis buku Danur

Anda mungkin juga menyukai