Ejaan ini pada dasarnya adalah lanjutan dari usaha yang telah dirintis oleh panitia Ejaan Melindo.
Ejaan ini dirancang oleh panitia Ejaan LBK, dan panitia ejaan dari Malaysia. Panitia ini berhasil
merumuskan suatu konsep ejaan yang kemudian diberi nama Ejaan Baru.
Panitia tersebut bekerja atas Dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No. 062/67, 19
September 1967. Perubahan yang terdapat pada Ejaan Baru atau Ejaan LBK, yakni sebagai berikut.
1. Gabungan konsonan dj diubah menjadi j, misalnya: remadja menjadi remaja; djalan menjadi jalan;
perdjaka menjadi perjaka.
2. Gabungan konsonan tj diubah menjadi c, contohnya: batja menjadi baca; tjakap menjadi cakap; tjipta
menjadi cipta.
3. Gabungan konsonan nj diubah menjadi ny, misalnya: sunji menjadi sunyi, njala menjadi nyala, bunji
menjadi bunyi.
4. Gabungan konsonan sj diubah menjadi sy, contohnya: sjarat menjadi syarat; sjukur menjadi syukur;
isjarat menjadi isyarat.
5. Gabungan konsonan ch diubah menjadi kh, contohnya: tachta menjadi takhta; machluk menjadi
makhluk; ichlas menjadi ikhlas.