Anda di halaman 1dari 6

Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan/EYD (16 Agustus 1972-sekarang)

Pada tanggal 16 Agustus 1972, pemerintah Indonesia menetapkan ejaan baru yaitu
ejaan LBK yang telah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian dikenal dengan nama
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Hal ini disertai dengan penertiban buku
saku berwarna merah putih pada tahun 1972 dengan judul Ejaan Yang Disempurnakan.
Untuk melengkapi EYD, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia
Departemen P dan K menyusun buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan, berlaku sejak 27 Agustus 1975 dengan SK menteri P dan K Nomor
0196/U/1975.
Beberapa perubahan penting pada Ejaan Yang Disempurnakan yang dilakukan:
1. Abjad dibaca: a, be, ce, de, dan seterusnya, sebelumnya dibaca: a, ba, ca, da, dan
seterusnya.
2. Kata majemuk ditulis terpisah, seperti: kereta api dan kamar tidur, kecuali hubungan
unsur-unsurnya erat seperti: matahari, peribahasa, dan sebagainya. Sebelum ini kata majemuk
selalu ditulis serangkai.
3. Akronim yang memiliki lebih dari dua huruf awal tidak memakai tanda titik, misalnya:
SMA dan FKIP sebelumnya ditulis S.M.A DAN F.K.I.P.
4. Penulisan ejaan:
tj menjadi c
nj menjadi ny
5. Huruf asing yang diresmikan pemakaiannya:
z pada kata zaman
f pada kata pasif
v pada kata konvoi
6. Bunyi antara w dihilangkan diganti menjadi ua. Misalnya: kwalitas menjadi kualitas.
7. Jika di tengah kata ada dua konsonan, maka konsonan pertama (termasuk ng), maka
pemenggalannya seperti:
April menjadi Ap-ril
Bangkrut menjadi bang-krut
8. Huruf q dan x yang biasa digunakan dalam ilmu eksakta tetap dipakai. Contoh: foto
Nixon, musabaqah
9. Penulisan nama diri: sungai, orang, gunung, jalan, dan sebagainya, haruslah disesuaikan
dengan Ejaan Yang Disempurnakan, kecuali jika ada pertimbangan khusus dari segi tradisi,
hukum, dan sejarah.
10. Kelemahan pepet ini adalah tidak dibedakannya huruf e yang menyatakan pepet maupun
tidak, sebab ditulis sama.
11. A. Pengertian EYD
12. Ejaan Yang disempurnakan ejaan yang keseluruhan system dan peraturan penulisan
bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman. merupakan ejaan bahasa Indonesia yang
berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan Ejaan Republik atau Ejaan
Soewandi.
Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan yang dihasilkan dari penyempurnaan atas
ejaan-ejaan sebelumnya. Sedikit bercerita tentang EYD pada zaman dahulu sebelum
adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan) masyarakat Indonesia menggunakan cara
penulisan yang lain daripada yang kita gunakan pada saat ini. Itulah sebabnya kita
merasa aneh ketika kita membaca tulisan-tulisan jadul (jaman dulu) ketika zaman pra
kemerdekaan dan juga zaman awal kemerdekaan negara kita Republik Indonesia.
Itulah yang disebut dengan ejaan Van Ophuijsen yang berlaku kurang lebih dari tahun
1901 sampai dengan tahun 1947, Setelah tahun 1972 negara kita menggunakan
standar Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
13. B. Beberapa Bentuk Huruf Ejaan Lama pada Bahasa Indonesia
Sebelumnya perubahan yang terdapat pada Ejaan Baru atau Ejaan LBK (1967), antara
lain:
14. 1. Ejaan Huruf DJ Sama Dengan J
Huruf j di masa lalu adalah dj.
* Sedangkan di pada masa sekarang dj menjadi j.
* Jika pada masa kini nama kita adalah Joko,
* Maka di masa lalu nama kita adalah Djoko.
Contoh:
* Djakarta (Jakarta), Djiwa (Jiwa), Djembatan (Jembatan), Mandja (Manja).
15. 2. Ejaan Huruf J Sama Dengan Y
Huruf y di masa lalu adalah j.
* Sedangkan di pada masa sekarang j menjadi y.
* Jika pada masa kini nama kita adalah Yanti,
* Maka di masa lalu nama kita adalah Janti.
Contoh:
* Jogjakarta (Yogyakarta), Pepaja (Pepaya), Jang (Yang), Daja (Daya).
16. 3. Ejaan Huruf TJ Sama Dengan C
Huruf c di masa lalu adalah tj.
* Sedangkan di pada masa sekarang tj menjadi c.
* Jika pada masa kini nama kita adalah Cahyono,
* Maka di masa lalu nama kita adalah Tjahjono.
Contoh:
* Tjinta (Cinta), Tjina (Cina), Pantjasila (Pancasila), Artja (Arca).
17. 4. Ejaan Huruf OE Sama Dengan U
Huruf u di masa lalu adalah oe.
* Sedangkan di pada masa sekarang oe menjadi u.
* Jika pada masa kini nama kita adalah Budi,
* Maka di masa lalu nama kita adalah Boedi.
Contoh:
* Tjepoe (Cepu), Goeroe (Guru), Soekarno (Sukarno), Boekoe (Buku).
18. 5. Ejaan Huruf NJ Sama Dengan NY
Huruf ny di masa lalu adalah nj.
* Sedangkan di pada masa sekarang nj menjadi ny.
* Jika pada masa kini nama kita adalah Banyuaji,
* Maka di masa lalu nama kita adalah Banjoeadji.
Contoh:
* Njonja (Nyonya), Njamoek (nyamuk), Semoeanja (Semuanya), Tanja (Tanya).
19. Pada tahun 1967 mengeluarkan Ejaan Baru (Ejaan LBK). Ejaan Baru pada dasarnya
merupakan lanjutan dari usaha yang telah dirintis oleh panitia Ejaan Malindo. Para
pelaksananya pun di samping terdiri dari panitia Ejaan LBK, juga dari panitia ejaan dari
Malaysia. Panitia itu berhasil merumuskan suatu konsep ejaan yang kemudian diberi
nama Ejaan Baru. Panitia itu bekerja atas dasar surat keputusan menteri pendidikan
dan kebudayaan no.062/67, tanggal 19 September 1967.
20. Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh Menteri Pelajaran
Malaysia Tun Hussein Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia,
Mashuri. berlakulah sistem ejaan Latin bagi bahasa Melayu (“Rumi” dalam istilah
bahasa Melayu Malaysia) dan bahasa Indonesia. Di Malaysia, ejaan baru bersama ini
dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).
21. Pada waktu pidato kenegaraan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdakan
Republik Indonesia yang ke XXVII, tanggal 17 Agustus 1972 diresmikanlah pemakaikan
ejaan baru untuk bahasa Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia. Dengan
Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972, ejaan tersebut dikenal dengan nama Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).
Ejaan tersebut merupakan hasil yang dicapai oleh kerja panitia ejaan bahasa Indonesia
yang telah dibentuk pada tahun 1966. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan ini
merupakan penyederhanaan serta penyempurnaan dari pada Ejaan Suwandi atau ejaan
Republik yang dipakai sejak dipakai sejak bulan Maret 1947.
22. Selanjutnya pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku “Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan” dengan penjelasan kaidah penggunaan yang
lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975 Nomor 0196/U/1975
memberlakukan “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan” dan
“Pedoman Umum Pembentukan Istilah”.
23. Beberapa kebijakan baru yang ditetapkan di dalam EYD, antara lain:
Huruf f, v, dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan
pemakaiannya.
Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan,
misalnya pada kata furqan, dan xenon.
Awalan “di-” dan kata depan “di” dibedakan penulisannya. Kata depan “di” pada contoh
di rumah, di sawah, penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara “di-” pada dibeli
atau dimakan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
24. Pada saat ini tidak diperbolehkan lagi menggunakan ejaan lama seperti ejaan van
ophuijsen dan ejaan republik pada bahasa indonesia resmi. Namun kalau untuk sekedar
iseng-iseng saja masih diperbolehkan menggunakan ejaan lama di dalam tulisan kita.
Sebagai warga negara yang baik, kita sebaiknya menggunakan sistem penulisan sesuai
dengan standar penulisan yang resmi dan diakui di negara kita yaitu Ejaan yang
Disempurnakan sesuai dengan edisi revisi yang terakhir.
25. C. Tanda Baca dan Fungsi-fungsinya
26. Tanda baca adalah symbol atau tanda yang digunakan untuk member isyarat kepada
pembaca agar melakukan sesuatu dalam bacaan. Tanda baca dipakai didalam sistem
ejaan. Setiap kita menulis sebuah kalimat, pasti terdapat salah satu tanda baca yang
kita pakai. Tanda baca banyak sekali jenisnya yang masing-masing jenis mempunyai
fungsi yang berbeda. Secara umum, fungsi tanda baca yaitu untuk menjaga keefektifan
komunikasi. Setiap tanda baca dapat mengartikan sebuah kalimat tersebut kalimat
tanya, kalimat perintah ataupun untuk mengakhiri kalimat. Pemberian tanda baca yang
salah, dapat membuat arti kalimat itu berbeda. Sekarang kita bahas tentang jenis-jenis
tanda baca.
27. 1. Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring.
2. Penulisan kata.
3. Penulisan tanda baca.
4. Penulisan singkatan dan akronim.
5. Penulisan angka dan lambang bilangan.
6. Penulisan unsur serapan.
28. Tanda titik .
Fungsi dan pemakaian tanda titik:
* Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
* Pada akhir singkatan nama orang.
* Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
* Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
* Dibelakang angka tau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar, dll.
Contoh:
* Hari minggu ada kuliah Bahasa Indonesia.
29. Tanda Koma ,
Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:
* Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang.
* Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut
mendahului induk kalimat.
* Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.
Contoh:
* Mulai hari ini, aku akan giat belajar.
30. Tanda Seru !
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan
* Perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa
emosi yang kuat.
Contoh:
* Dilarang buang sampah disini!
31. Tanda Titik Koma ;
Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:
* Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara.
* Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti
kata penghubung.
Contoh:
* Deadline semakin dekat; tugas belum kelar juga.
32. Tanda Titik Dua :
Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:
* Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
* Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
* Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
* Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman. antara bab dan ayat dalam
kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh:
* Sofyan : besok kuliah ga?
33. Tanda Hubung –
Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
* Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
* Menyambung unsur-unsur kata ulang.
* Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
* Nak, hati-hatilah di jalan.
34. Tanda Elipsis …
Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut:
* Mengambarkan kalimat yang terputus-putus.
* Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan.
Contoh:
* Ehm… sebenarnya saya… punya hutang sama kamu.
35. Tanda Tanya ?
Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
* Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa
kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
* kenapa dosen bahasa indonesia ga masuk ya?
36. Tanda Kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut:
* Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
* Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan.
* Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.
Contoh:
* FARIS(Fajrul Islam) merupakan salah satu UKM yang terdapat di Universitas
Gunadarma.
37. Tanda Kurung Siku [ ]
* Tanda kurung siku digunakan untuk:
* Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir
kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
* Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh:
* Pembahasan SQL telah kita bahas sebelumnya [lihat halaman 20].
38. Tanda Petik “ ”
Fungsi tanda petik adalah:
* Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis
lain.
* Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat.
* Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal.
Contoh:
* Tak disangka buku biografi Khaerul Tanjung ”Si Anak Singkong” banyak diminati dari
semua kalangan .
39. Tanda Petik Tunggal ‘ ’
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi:
* Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
* Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Contoh:
* Keluarga menanggung malu akibat ‘kecelakaan’ yang dialami anak perempuannya.
40. Tanda Garis Miring /
Fungsi tanda garis miring antara lain:
* Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat.
* Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat

Anda mungkin juga menyukai