Anda di halaman 1dari 1

PERTEMUAN 5

 Literasi Budaya (Cultural Literacy)


 Budaya Siber (Cyberculture)
 Literacy Siber (Cyberliteracy)
 Teks Siber (Cybertext)

Literasi Budaya adalah kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayan
sebagai identitas bangsa (Hirch,1983). Memiliki literasi budaya, artinya lebih memahami dan
‘nyambung’ dengan orang dari budaya yang berbeda. Memahami dan menerima budaya lain
memungkinkan kita untuk menjalin hubungan yang lebih kuat dengan orang lain. Memiliki
literasi budaya adalah ketika kita memahami apa yang juga diketahui oleh orang-orang dari
budaya tersebut, yang biasanya diasumsikan dan seringkali tidak dinyatakan (Hirsch, 1983).
Hirsch (1983) menciptakan istilah "literasi budaya" karena kita tidak dapat belajar membaca,
menulis, dan bentuk komunikasi lainnya tanpa memiliki pengetahuan budaya. Literasi budaya
adalah budaya yang khusus (culture-specific). Budaya sering digambarkan seperti gunung es. Di
atas air adalah aspek budaya yang bisa dilihat dan dialami dengan mudah, seperti bahasa,
pakaian, makanan, festival dan sejenisnya. Tapi yang ada di bawah air tidak dapat dilihat atau
membutuhkan usaha lebih keras untuk melihatmya. Itulah culture-specific, aspek budaya yang
diketahui dan dipahami oleh orang-orang also yang ada di dalam budaya tersebut, seringkali
tanpa memikirkannya atau mempertanyakannya.
Aspek budaya yang ‘ada di bawah air’ dipengaruhi oleh sejarah, nilai, dan asumsinya, dan
berkisar dari persepsi tentang benar dan salah, gender dan peran lainnya, serta kebiasaan seperti
penggunaan ruang pribadi, hingga penggunaan bahasa idiomatis.
.

Anda mungkin juga menyukai