Anda di halaman 1dari 3

11.

Teknik Pengangkutan Ikan Hidup

Diatas telah dijelaskan bahwa prinsip pengangkutan ikan hidup adalah membuat ikan hidup senyaman
mungkin selama pengangkutan. Agar ikan nyaman selama pengangkutan, perlu persiapan mulai dari
saat penangkapan ikan sampai tujuan pengiriman. Pengangkutan ikan hidup dapat dilakukan dua sistem,
yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka.

12. Teknik Pengangkutan ikan Hidup secara Terbuka

Pengangkutan ikan hidup secara terbuka adalah sistem pengangkutan ikan dimana air dalam wadah
angkut kontak langsung dengan udara sebagai sumber oksigen. Sistem ini umumnya digunakan untuk
mengangkut ikan dalam jarak yang dekat, misalnya dari kolam ke kolam dalam lokasi yang sama.
Pengangkutan cara ini biasa digunakan untuk pengangkutan jarak dekat dan membutuhkan waktu yang
tidak begitu lama. Pengangkutan ikan secara terbuka dapat dilakukan jarak jauh dan waktu yang lama,
tetapi harus dilengkapi persediaan oksigen yang cukup selama pengangkutan. Transportasi terbuka
dengan jarak pendek kurang dari 3 jam waktu yang dibutuhkan untuk menempuh tempat tujuan dapat
menggunakan wadah yang sederhana, sedangkan untuk jangka waktu lebih lama diperlukan alat-alat
khusus. Alat yang dapat digunakan untuk pengangkutan ikan secara terbuka adalah :

a. Jerigen dan drum. Ikan konsumsi lele dan kaper dimasukkan ke dalam jerigen atau drum terbuka
dengan air cukup membasahi diangkut dan produsen ke pedagang pengecer dan warung-warung.
Pengangkutan dilakukan pada malam hari dan bertujuan untuk menjaga kesegaran.

b. Keranjang “brokoh” atau jerigen. Benih ikan gurameh, lele, karper dan ikan lain yang

c. relatif tahan dimasukkan ke wadah berisi air dalam kepadatan tertentu, diangkut dan

d. dipasarkan, sewaktu-waktu air diganti.

e. Drum atau tangki (disuplai pengudaraan). Metode ini drum atau tangki terbuka yang dapat dipasang
dan dilepas dari kendaraan pengangkut. Ikan hidup dimasukkan dalam wadah dan pengudaraan
dihembuskan melalui agitasi permukaaan, gelembung- gelembung udara lewat pipa udara pada dasar
atau dan pemompaan air keluar dan kembali ke wadah.

Terdapat kelebihan dan kekurangan pengangkutan ikan secara terbuka. Kelebihannya antara lain difusi
oksigen melalui udara ke media air masih dapat berlangsung, dapat dilakukan penambahan oksigen
melalui aerator, dan dapat dilakukan pergantian air sebagian selama perjalanan. Sistem ini sangat cocok
untuk pengiriman ikan ukuran konsumsi. Wadah pengangkutan cara terbuka berupa keramba, ember,
fiberglass.

Wadah-wadah yang akan digunakan sebagai alat tranportasi ikan hidup harus dipilih yang terbuat dari
bahan-bahan yang tahan untuk mempertahankan suhu. Wadah drum dari plastik yang dipasang di
kendaraan transportasi dan dipasok oksigen dari kompresor akan lebih baik dibanding jika wadah
terbuat dari bahan logam. Untuk transportasi yang jaraknya lebih jauh, wadah-wadah yang dipasang di
kendaraan transportasi lebih baik dilengkapi dengan sistem sirkulasi dan/atau tabung oksigen sehingga
dapat memperbanyak daya tampung benih yang ditransportasikan. Sebaiknya pada sistem transportasi
ini dilakukan pada malam hari agar suhu media pengangkutan tetap stabil. Peningkatan suhu air
pengangkutan ikan akan menurunkan kandungan oksigen terlarut dalam air. Menurut Yuliani dan
Rahardjo (2012), suhu air dipengaruhi oleh suhu udara. Tinggi rendah suhu juga berpengaruh terhadap
aktivitas ikan. Tingginya suhu air akan mengurangi kadar oksigen terlarut. Keadaan suhu air dan DO akan
mempengaruhi aktivitas ikan. Suhu air sangat berkaitan erat dengan konsentrasi oksigen terlarut dan
laju konsumsi oksigen hewan air.

Untuk mempertahankan suhu air pengangkutan secara terbuka dapat dilakukan dengan memasukkan
es kedalam air pengangkutan ikan. Es tersebut dimasukkan kedalam kantong plastik dan diikat.
Selanjutnya es dalam kantong tersebut dimasukkan dalam air pengangkutan ikan. Es tersebut akan
mempertahankan suhu air selama pengangkutan ikan.

13. Pengangkutan ikan Hidup secara Tertutup

Pengangkutan ikan hidup secara tertutup adalah sistem pengangkutan ikan dimana air dalam wadah
angkut tidak kontak langsung dengan udara bebas, karena tertutup rapat oleh kemasan/packing ikan.
Oksigen yang dibutuhkan oleh ikan selama pengangkutan berasal dari tabung oksigen yang
dihembuskan/dimasukkan sebelumnya. Sistem ini bisa digunakan, baik untuk jarak dekat maupun jarak
jauh, baik untuk waktu yang singkat maupun untuk waktu yang lama.

Pengemasan ikan sistem tertutup merupakan pengemasan ikan hidup yang dilakukan dengan tempat
atau wadah tertutup dimana udara dari luar tidak dapat masuk kedalam media tersebut. Pengemasan
dengan cara ini dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh. Seperti halnya dengan system terbuka,
pengemasan system tertutup ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain
media air tahan terhadap guncangan selama pengangkutan, dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak
jauh (dengan pesawat terbang), memudahkan penataan dalam pemanfaatan tempat selama
pengangkutan. Sementara kekurangannya antara lain adalah media air tidak dapat bersentuhan dengan
udara langsung (tidak ada difusi oksigen dari udara) sehingga tidak ada suplai oksigen tambahan, tidak
dapat dilakukan pergantian air, dan memerlukan kecermatan dalam memperhitungkan kebutuhan
oksigen dengan lama waktu perjalanan.

Kemasan yang baik dalam pengangkutan sistem tertutup adalah menggunakan plastik jenis polietilen
(PE) dengan ketebalan plastik 0,03 mm, karena ringan, mudah didapat, dan murah (Liviawaty dan
Afrianto, 1990). Lebih lanjut dinyatakan, penggunaan kantong plastik pada pengangkutan jarak jauh
sebaiknya diletakkan dalam kotak styrofoam untuk mengurangi kontak yang terjadi antara air di dalam
kantong dengan temperatur lingkungan yang relatif lebih panas. Gerbhards (1965) menyatakan, bahwa
penggunaan wadah plastik yang diletakkan pada kotak styrofoam meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 99,99%

. Pengangkutan ikan hidup dengan sistem tertutup harus memperhitungkan jarak , ukuran ikan dan
waktu pengangkutan. Jarak, ukuran ikan dan waktu pengangkutan berhubungan dengan kemampuan
ikan dalam mengonsumsi O₂ didalam kantong kemasan ikan. Perhitungan yang digunakan untuk
mengukur konsumsi ikan atas O₂ selama pengangkutan adalah berat ikan dan suhu air. Jumlah O₂ yang
dikonsumsi ikan tergantung jumlah oksigen yang tersedia. Jika kandungan O₂ meningkat, ikan akan
mengonsumsi O₂ pada kondisi stabil, dan ketika kadar O₂ menurun konsumsi ikan atas O₂ akan lebih
rendah. Nilai pH, CO₂, dan amoniak juga berpengaruh penting pada media air pengangkutan ikan. Nilai
pH air merupakan faktor kontrol yang bersifat teknis akibat perubahan kandungan CO₂ dan amoniak.
CO₂ sebagai hasil respirasi ikan akan mengubah pH air menjadi asam. Perubahan pH menyebabkan ikan
menjadi stres, dan cara menanggulanginya yaitu dengan menstabilkan kembali pH air selama
pengangkutan dengan larutan bufer.

Kondisi air transportasi ini dipengaruhi oleh suhu air, pH, dan kandungan karbondioksida (CO₂).
Karbondioksida ini merupakan senyawa yang diproduksi dari basil respirasi ikan dan merupakan racun
yang potensial bagi ikan. Karbondioksida akan mempengaruhi keasaman air sehingga menurunkan pH
air. Tingginya kandungan karbondioksida dibarengi dengan turunnya pH akan lebih berbahaya terhadap
kelangsungan hidup ikan.

Penurunan suhu media air pengangkutan ikan biasanya dilakukan pada selama pengangkutan dengan
menggnakan es. Es dibungkus plastik dan dimasukkan kedalam media air pengangkutan. Tujuan
menurunkan suhu air ini adalah untuk mengurangi aktivitas metabolisme ikan sehingga daya tampung
akan lebih besar. Satu persatu kantong diisi dengan oksigen murni (perbandingan volume air : oksigen =
1 : 2). Setelah itu segera diikat dengan karet gelang rangkap. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut
dengan kantong plastik adalah sebagai berikut:

a. masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian masukkan benih;

b. hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;

c. alirkan oksigen dari tabung ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air :
oksigen=1:2);

d. kemudian kantong plastik diikat. Selanjutnya kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi
membujur atau ditidurkan. Sterefoam yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m
dapat diisi beberapa buah kantong plastik.

&&&&&&&&&&&&Materi 4 TP3 kls xii 090222 yn&&&&&&&&&

Anda mungkin juga menyukai