Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

SEJARAH DAN BIOGRAFI SINGKAT SUNAN KUDUS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Sejarah Indonesia

Disusun oleh :
Risya Az-Zahra

KELAS X IPS 1
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA BANJARMASIN
2022
BIOGRAFI SINGKAT SUNAN KUDUS

Di antara santri-santri paling kesohor dari alumni pesantren Ampeldenta yang didirikan oleh
Sunan Ampel, terdapat sosok Ja’far Shadiq atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan
Kudus. Ja’far Shadiq lahir dari keluarga bangsawan Kerajaan Demak. Jika ditarik lebih jauh
lagi, jalur keturunannya sampai ke nasab Nabi Muhammad SAW melalui jalur Husain bin Ali
RA. Ayahnya adalah Usman Haji bin Ali Murtadha, saudara kandung Sunan Ampel. Sebelum
meninggal, ayahnya adalah Senopati atau panglima Kerajaan Demak.
Usai mangkat, Ja’far Shadiq menggantikan jabatan ayahnya untuk memperluas wilayah
kekuasaan Kerajaan Demak. Melalui posisi senopati itulah, Ja’far Shadiq menyebarkan Islam
di wilayah Demak. Selain menjabat sebagai senopati, ia juga diangkat menjadi imam besar
Masjid Agung Demak, serta menjadi qadhi atau hakim di Kerajaan tersebut.
Ketika terjadi perselisihan internal di kerajaan Demak, Ja’far Shadiq kemudian pindah ke
kawasan Tajug, sebagaimana dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam (2020) yang
ditulis Suhailid.
Di kawasan Tajug ini, Ja’far Shadiq tidak lagi aktif di dunia politik dan fokus menyebarkan
dakwah Islam
Strategi dakwah yang ia usung adalah melalui pendekatan seni dan budaya. Ia tidak langsung
melarang masyarakat yang masih menganut kepercayaan animisme dan agama Hindu-
Buddha, melainkan merangkulnya pelan-pelan.
Berkat kharisma dan keluwesan pergaulannya, Ja’far Shadiq memperoleh simpati dari
masyarakat. Berkat penerimaan dakwah yang disampaikan Ja’far Shadiq, wilayah Tajug
kemudian berganti nama dengan Kudus, yang diambil dari kata Al-Quds, sebuah kota suci di
Yerusalem. Karena itulah, Ja’far Shadiq dikenal dengan julukan Sunan Kudus.

CARA SUNAN KUDUS MENDAKWAH

Sunan Kudus kemudian mengembangkan dakwahnya melalui akulturasi budaya dengan


perlahan agar bisa diterima masyarakat setempat. Terbukti, masjid Kudus yang dibangun di
masa dakwah beliau memiliki arsitektur unik. Menara masjidnya serupa candi. Sunan Kudus
berhasil mengompromikan arsitektur Islam, Jawa, Hindu-Buddha, dan Tionghoa. Ajaran
Islam dan strategi dakwah itu dituntut Sunan Kudus dari beberapa gurunya.
Dalam buku Atlas Wali Songo (2016) yang ditulis Agus Sunyoto disebutkan beberapa guru
Sunan Kudus seperti Kiai Telingsing, ulama Cina yang bernama asli The Ling Sing, Sunan
Kudus juga belajar kiai-kiai pesantren Ampeldenta, dan ayahnya sendiri, Usman Haji bin Ali
Murtadha.
Selain itu, Sunan Kudus juga gemar mengembara ke wilayah-wilayah jauh seperti Hindustan
hingga tanah suci Makkah.
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/sejarah-profil-sunan-kudus-wali-songo-bernama-asli-jafar-shadiq-gbBk

Anda mungkin juga menyukai