Anda di halaman 1dari 15

Tanggal Praktikum : 23 November 2022

Tanggal Dikumpulkan : 14 Desember 2022

BUMBU DAN REMPAH

Disusun Oleh :
Azizah Nur Sa’adah (220741038)
Devi Dwi Augustin (220741036)
Fianka Nadya Amira Y (220741037)
Hazrina Awalia Majid (220741031)
Nazla Fadhilah (220741040)
Petricia Rachmi (220741039)

Pembimbing Praktikum :
Wahyu Vera Wardani, S.Gz., M.Si

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rempah-rempah merupakan kekayaan budaya nasional sejak dahulu kala.
Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam rempah-
rempah yang disediakan dari alam ini. Rempah-rempah menjadi komoditas yang
banyak tumbuh dan berkembang di Indonesia. Rempah-rempah mempunyai
sejarah perjalanan mempunyai sisi yang unik dan berbeda dari rasa, aroma hingga
sampai kegunaannya.

Peranan rempah-rempah yang paling dekat hubungannya dengan


kehidupan masyarakat Indonesia adalah rempah-rempah untuk kesehatan.
Indonesia termasuk negara dengan banyak suku bangsa, mereka mempunyai
tradisi, seperti upacara adat, adat istiadat, obat-obatan sampai makanan tradisional
yang menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari suku-suku tersebut.Kekayaan
rempah-rempah ini pula yang merupakan salah satu faktor penjajahan yang
dilakukan oleh bangsa-bangsa asing di Indonesia.

Khasiat rempah-rempah yang kaya, rasa dan aromanya yang eksotik, serta
nilai jualnya yang tinggi mengakibatkan bangsa-bangsa asing yang tadinya
membeli rempah-rempah dari Indonesia terdorong untuk melakukan pendudukan.
Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa rempah-rempah merupakan kekayaan
yang tidak ternilai harganya.Saat ini masyarakat Indonesia sedang menikmati
kemajuan teknologi dan pengetahuan tapi tidak semuanya beriringan dengan
budaya-budaya yang ada di tanah air.

Banyak budaya-budaya tradisional yang semakin tergerus oleh kemajuan


jaman. Budaya termasuk di dalamnya rempah-rempah, merupakan identitas
bangsa Indonesia, karena itu meski jaman berganti, dan kemajuan teknologi
semakin berkembang, namun budaya bangsa ini harus tetap dilestarikan.Pada saat
ini masyarakat kita telah termodernisasi, terpengaruh oleh budaya dimana semua
harus serba kini dan juga oleh budaya instan, dimana semuanya serba cepat.

Akibatnya, masyarakat kita meninggalkan berbagai hal, termasuk di


dalamnya rempah-rempah, yang mulai tergantikan oleh obat-obatan, suplemen
dan dan benda-benda kimiawi lainnya. Ditambah lagi dengan efek globalisasi
yang semakin menggejala, dimana banyak budaya lokal yang tergeser oleh
budaya luar yang masuk ke dalam negeri. Jika hal ini tidak dicegah dengan
mempertahankan budaya lokal, maka di masa yang akan datang, kita tidak akan
lagi memiliki warisan budaya untuk diwariskan bagi anak cucu kita.Gejala lain
yang muncul adalah, anak-anak pada saat ini kurang mengenal rempah-rempah
yang ada. Bahkan di antara mereka, ada yang tidak mengetahui rupa dari rempah-
rempah ini. Demikian juga orang tua jaman sekarang lebih mempercayai obat-
obatan modern, ketimbang menggunakan rempah-rempah atau obat-obatan
tradisional, sehingga transfer pengetahuan mengenai rempah-rempah dan
khasiatnya menjadi semakin terputus.

1.2 Tujuan

1. Mengelompokan bumbu/rempah berdasarkan bagiannya pada tanaman


2. Melakukan analisis organoleptik pada berbagai bumbu dan rempah
3. Menganalisis berat dalam satuan rumah tangga dalam setiap bumbu dan
rempah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bawang Bombai


Bawang Bombay (Allium cepa L) ialah jenis bawang yang banyak dan
luas dibudidayakan, dipakai sebagai bumbu maupun bahan masakan. berbentuk
bulat besar dan berdaging tebal, disebut bawang Bombay karena dibawa oleh
pedagang yang berasal dari kota Mumbai di India ke Indonesia (Wibowo, 2007).
Bawang Bombay memiliki aroma yang sangat khas dibandungkan dengan
bawang merah,umbinya terbentuk dari lapisan-lapisan yang membesardan bersa
Pohonnya umbuh tegak ke atas, akarnya serabut dan tidak terlalu panjang (+10
cm), daunnya berbentuk seperti pipa namun pipih berwarna hijau tua dan
berukuran lebih besar dibanding daun bawang merah. Pada bagian pangkal umbi
terdapat batang rudimenter yang menyerupai cakram yang merupakan bawang
sebenarnya. Bunganya majemuk dan berbentuk lingkaran bulat dengan tangkai
bunga besar, kuat serta besar dibagian bawah, pada ujng tangkai bunga terkadang
berbentuk umbi kecil yang biasanya digunakan sebagai bibit (Wibowo, 2009).
2.2 Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum L) merupakan salah tanaman sayuran umbi
yang banyak ditanam diberbagai negara di dunia. Di Indonesia bawang putih
memiliki banyak nama panggilan seperti orang manado menyebutnya lasuna
moputi, orang Makasar menyebut lasuna kebo dan orang Jawa menyebutnya
bawang (Wibowo, 2007). Masyarakat pada umumnya hanya memanfaatkan
bagian umbi saja. utamanya hanya sebagai bumbu dapur. Hasil penelitian para
ahli menunjukkan bahwa bawang putih memiliki potensi sebagai bahan baku
obat-obatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit (Samadi, 2000).
2.3 Bawang Merah
Tanaman bawang merah diduga beras dari Asia Tengah, terutama
Palestina dan India, tetapi sebagian lagi memperkirakan asalnya dari Asia
Tenggara dan Mediteranian. Pendapat lain menyatakan bawang merah berasal dari
Iran dan pegunungan sebelah Utara Pakistan, namun ada juga yang menyebutkan
bahwa tanaman ini berasal dari Asia Barat, yang kemudian berkembang ke Mesir
dan Turki (Wibowo, 2005).
Menurut Suriani (2011), klasifikasi bawang merah adalah sebagai berikut.
Kingdom: Plantae; Divisi: Spermatophyta: Kelas: Monocotyledoneae; Ordo:
Liliales; Famili: Liliaceae; Genus: Allium, Spesies: Allium ascalonicum L.
Bawang merah merupakan salah satu komoditi hortikultura yang termasuk
ke dalam sayuran rempah yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan
guna menambah citarasa dan kenikmatan masakan. Di samping itu, tanaman ini
juga berkhasiat sebagai obat tradisional, misalnya obat demam, masuk angin,
diabetes melitus, disentri dan akibat gigitan serangga (Samadi dan Cahyono,
2005).
Wibowo (2005) menyatakan bahwa, bawang merah mengandung protein
1,5 g. lemak 0,3 g, kalsium 36 mg, fosfor 40 mg vitamin C 2 g, kalori 39 kkal, dan
air 88 g serta bahan yang dapat dimakan sebanyak 90%. Komponen lain berupa
minyak atsiri yang dapat menimbulkan aroma khas dan memberikan citarasa gurih
pada makanan.
2.4 Kayu Manis
Tanaman kayu manis digolongkan ke dalam jenis tanaman rempah rempah
yang mempunyai banyak manfaat dan dapat digunakan sebagai obat tradisional.
Spesies tanaman kayu manis (Cinnamomum sp.) yang dikenal dunia ada sebanyak
54 spesies dan yang terdapat di Indonesia hanya 12 spesies dari jumlah
keseluruhan. Tiga spesies yang paling terkenal di pasar dunia yaitu spesies
Cinnamomum burmanni yang ada di Indonesia dikenal dengan nama cassiavera,
di Sri Langka dan Seycelles terdapat spesies Cinnamomum zeylanicum dan
spesies Cinnamomum cassia dari China. Di Indonesia tanaman kayu manis jenis
Cinnamomum burmanni banyak dibudidaya di daerah Sumatera Barat, Jambi dan
Sumatera Utara.
Indonesia merupakan negara pengekspor kayu manis jenis Cinnamomum
burmanni paling utama di dunia yang mampu menguasai pasar dunia (Aprianto,
2011). Jenis kayu manis yang ada di Indonesia memiliki keunggulan yaitu pada
ketebalan kayu yang dimiliki. Kayu manis Indonesia lebih tebal dari tanaman
kayu manis lainnya yang ada di dunia (Rismunandar dan Paimin, 2001).
2.5 Lada
Lada (Piper nigrum Linnaeus) merupakan komoditas pertanian yang
bernilai ekonomis sejak zaman dahulu, saat ini dan masa mendatang. Selain untuk
bumbu masakan, produk lada juga digunakan sebagai bahan ramuan obat-obatan,
wewangian, dan kosmetika. Lada (Piper nigrum Linnaeus) bagi perekonomian
nasional memiliki arti yang cukup penting, yaitu sebagai penghasil Devisa,
penyedia lapangan kerja, dan bahan baku industry dalam negeri (Suwarto 2013).
Tanaman lada berasal dari daerah Ghat Barat, India. Usaha pengembangan lada di
Indonesia sudah sejak abad XVI dengan skala kecil yang berpusat di Pulau Jawa.
Tetapi memasuki abad XVIII diusahakan secara besar- besaran yang pusatnya di
Sumatra dan Kalimantan (Sarpian, 2004).
BAB III
METODE

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada hari rabu, 23 November 2022 pukul 13.00 wib s./d,
praktikum dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Bahan Pangan Prodi Gizi, Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiiyah Cirebon.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah timbangan dan wadah
bersih. Bahan yang digunakan adalah bumbu/rempah buah (kemiri, cabai merah,
cabai rawit, jeruk nipis), bunga (cengkeh), daun (daun salam, daun jeruk, daun
bawang), akar (kunyit, jahe, lengkuas, kencur), kulit kayu (kayu manis), umbi
lapis
(bawang merah, bawang putih, bawang bombay), biji buah (lada dan ketumbar),
dan bumbu buatan (garam, gula, MSG, dan kecap).
3.3 Prosedur Percobaan
A. Bentuk dan sifat organoleptik dari bumbu/rempah
a.
Bentuk

Siapkan semua bahan


bumbu/rempah

Amati bentuk dari setiap


bumbu/rempah

Catat bentuk yang teramati


b.
Warna

Siapkan semua bahan


bumbu/rempah

Amati warna dari setiap


bumbu/rempah

Catat warna yang teramati

c.
Aroma

Siapkan semua bahan


bumbu/rempah

Amati aroma dari setiap


bumbu/rempah

Catat aroma yang teramati

d.
Tekstur

Siapkan semua bahan


bumbu/rempah

Amati Tekstur dari setiap


bumbu/rempah

Catat Tekstur yang


teramati
e. Rasa

Siapkan semua bahan


bumbu/rempah

Amati Rasa dari setiap


bumbu/rempah

Catat Rasa yang teramati

B. Berat per ukuran rumah tangga

Berat

Siapkan semua bahan


bumbu/rempah

Gunakan satu ukuran ukuran


rumah tangga untuk setiap
bumbu/rempah

Timbang setiap bumbu dan


rempah sesuai dengan ukuran
rumah tangga
yang digunakan

Catat Rasa yang teramati


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel Hasil Pengamatan
Tabel 1 Bentuk dan sifat organoleptik dari bumbu dan rempah
Bumbu/rempah Bentuk Warna luar Warna Tekstur Aroma Rasa
dalam
Buah
1. Kemiri Bulat Putih Putih Keras Khas -
Kekuningan kekuningan
2. Cabai merah Panjang Merah Merah biji Keras Khas pedas
putih
3. Cabai Rawit Panjang Hijau Hijau Keras Khas asam
muda
4. Jeruk nipis Bulat Hijau Coklat Keras Khas Pedas
muda

Bunga
1. cengkeh Bunga Coklat tua Coklat Tidak Bau Khas Sepet
muda Keras
Daun
1. daun salam Daun Hijau Hijau Tidak Khas -
Keras
2. daun jeruk Daun Hijau tua Hijau Halus Khas Khas
Panjang muda
3. daun bawang bercabang Hijau tua Putih Keras Khas Khas
Akar
1. kunyit Panjang Coklat Orange Keras Khas Khas
lebar
2. jahe Panjang Coklat tua Kuning Keras Khas Khas
lebar muda
3. lengkuas Panjang Kuning Kuning Keras Khas Khas
abstrak pucat keputihan
4. kencur Pendek Coklat Kuning Keras Khas Khas
bulat muda keputihan
Kulit kayu
1. kayu manis Panjang Coklat Coklat kasar Menyengat Manis
Bulat
Umbi lapis
1. bawang Bulat Coklat Hijau putih Halus Normal Manis
bombay kecil

2. bawang Bulat Ungu Ungu Halus Normal Pedas


merah kecil manis

3. bawang putih Bulat Coklat Putih Halus Normal Kuat


sabit
Biji buah
1. lada Bulat Coklat Putih Kasar Normal Pedas
kecil
2. ketumbar Bulat Coklat Coklat Keras Menyengat Pahit
kecil
Bumbu buatan
1. gula butiran Putih Putih Kasar - Manis
kecil
2. garam Butiran Putih Putih Kasar - Asin
3. MSG panjang Putih Putih Kasar Menyengat Asin
4. kecap cair Hitam Hitam Kental Manis Manis
kecoklatan kecoklatan
Tabel x URT dan berat pada bumbu dan rempah per ukuran rumah tangga
Bumbu/rempah Satuan URT Berat
1. Kemiri 1 sendok Makan 72,4 gr
2. Cabai merah 1 Biji cabai 68,7 gr
3. Cabai Rawit 1 Biji Cabai 60,2 gr
4. Jeruk nipis 1 buah 100,8 gr
5. Cengkeh 1 sendok Makan 63,0 gr
6. daun salam 3 lembar 60,6 gr
7. daun jeruk 1 Helai 0,6 gr
8. daun bawang 1 Batang 15,9 gr
9. kunyit 1 Ruas Jari 7,8 gr
10. jahe 1 Ruas Jari 4,7 gr
11. lengkuas 1 Ruas jari 7,5 gr
12. kencur 1 Ruas Jari 3,7 gr
13. Kulit kayu
14. kayu manis 1 Sendok Makan 4,9 gr
15. bawang bombay 1 Sendok Makan 70,2 gr
16. bawang merah 1 Sendok Makan 5,2 gr
17. bawang putih 1 Sendok Makan 5,4 gr
18. lada 1 Sendok Makan 6,0 gr
19. ketumbar 1 Sendok Makan 1,3 gr
20. gula 1 Sendok Makan 3,9 gr
21. garam 1 Sendok Makan 5,0 gr
22. MSG 1 Sendok Makan 2,7 gr
23. Kecap 1 Sendok Makan 1,7 gr
Pembahasan

Hasil dalam penelitian Bentuk dan sifat organoleptik dari bumbu dan
rempah menunjukan hasil yan normal dalam hal bentuk, warna, tekstur, aroma
maupun rasa. Sedangkan untuk penelitian berat bumbu dan rempah dalam satuan
ukuran rumah tangga dengan mengunakan alat berupa sendok makan
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Bumbu dan rempah merupakan bagian dari tumbuhan yang memiliki


aroma yang khas. Bumbu dan rempah memiliki fungsi utama untuk meningkatkan
rasa, warna dan aroma dalam makanan. Bumbu dan rempah juga dapat digunakan
sebagai bahan pengawet. Secara spesifik, bumbu atau herbs merupakan bahan dari
tumbuhan yang digunakan dalam keadaaan segar, sedangkan rempah atau spices
merupakan bagian dari tumbuhan yang umumnya digunakan dalam keadaaan
kering.

Saran

Dalam proses penyusunan laporan maupun proses praktikum ilmu bahan


pangan ini, kami selaku kelompok praktikum tentunya mengalami kekeliruan dan
kesalahan baik dalam ejaan, pemilihan, penulisan kata, penggunaan bahasa yang
kurang dipahami serta dalam segala keterhambatan proses praktikum kali ini.
Dikarenakan kami masih dalam proses pembelajaran kami mohon maaf. Oleh
karena itu kami masih memerlukan bimbingan untuk proses praktikum
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

inti aisyah (aisyah putri) (2020) Rempah-Rempah (bumbu dapur, Kaya Manfaat),
Google Buku. Google. Available at:
https://books.google.co.id/books?id=UNZMEAAAQBAJ&printsec=frontco
ver&dq=bumbu%2Bdan%2Brempah&hl=id&newbks=1&newbks_redir=1&
sa=X&ved=2ahUKEwi8w6e_w4z8AhWe0HMBHShTBWAQ6AF6BAgGE
AI (Accessed: December 22, 2022).

Belewu, M.A., Belewu, K.Y.b and Nkwunonwo, C.C.(2005). Effect of biological


and chemical preservatives on the shelf life of West African soft cheese.
African Journal of Biotechnology 4 (10): 1076-1079.

Widaningrum dan cristina. 2007. Kajian Pemanfaatan Rempah-rempah Sebagai

Pengawet Alam

Anda mungkin juga menyukai