Pada tahun 1949, Kongres Umat Katolik Seluruh Indonesia (KUKSI) yang pertama
diselenggarakan di Yogyakarta. Dengan diselenggarakannya Kongres tersebut, umat
katolik semakin tergerak untuk terlibat dalam gerakan organisasi-organisasi katolik
bidang perburuhan dan pertanian, misalnya Badan Permusyawaratan Buruh Katolik (di
Magelang), Persatuan Buruh Katolik (di Yogyakarta), dan Buruh Katolik (di Semarang).
Sebagai tindak lanjut dari KUKSI II, dalam Konferensi para Uskup pada tahun 1955,
dibentuklah Panitia Sosial yang ditugasi untuk memperhatikan kehidupan sosial
ekonomi bangsa. Pada waktu itu, Mgr. Albertus Soegijapranata dipilih sebagai Ketua
Panitia Sosial Wali Gereja Indonesia, didampingi oleh Rm. Dijkstra SJ sebagai
Sekretaris dan Bendaharanya. Sebagai kelengkapan dari PWI-Sosial, didirikan pula
Biro Sosial yang dipimpin oleh Rm. Dijkstra SJ. Biro Sosial inilah cikal bakal lahirnya
karya Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi.
Aneka gerakan sosial yang (pernah) muncul tersebut secara khusus menjadi perhatian
para Delsos yang ditunjuk, mulai dan Rm. Dijkstra SJ (1962-1968), Rm. Chr. Melchers
SJ (1968-1971), Rm. G. Utomo Pr (1971-1972), Rm. J. Stormmesand SJ (1972-1979),
Rm. Wedyawiratna Pr (1979-1980), Rm. Ig. Jayasewaya Pr (1980-1991), hingga Rm.
St. Suhartana Pr (1991-2000). Walaupun nama Delsos tidak lagi digunakan semenjak
tahun 2000, karya pelayanan sosial ekonomi diampu dan dipercayakan kepada Ketua
Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Semarang. Saat ini, karya
kerasulan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi mencakup animasi dan konsientisasi
keterlibatan sosial, pelayanan-pelayanan karitatifbagi kaum Kecil, Lemah, Miskin,
Tersingkir dan Difabel (KLMTD), pengembangan masyarakat dalam bidang pertanian
lestari, usaha kooperatif melalui lembaga keuangan mikro, pengembangan
kewirausahaan, pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga melalui Financial Literacy dan
mendorong berbagai gerakan pelestarian keutuhan ciptaan dan peringatan Hari Pangan
Sedunia.
PEMBUKAAN
Sebagaimana Yesus Kristus telah menjadi sakramen kehadiran Allah di tengah umat
manusia dan menjadi Gembala Baik yang memelihara dan mempersatukan domba-
dombaNya dengan kasih kegembalaanNya (bdk. Yoh 10:10-11), Gereja dipanggil dan
diutus untuk "melangsungkan karya Kristus sendiri, yang datang ke dunia untuk
memberi kesaksian tentang kebenaran; untuk menyelamatkan bukan untuk mengadili;
untuk melayani, bukan untuk dilayani (bdk. GS art. 3). Dengan berbagai anugerah
keutamaan dan kharisma (bdk. 1Kor 12:1-12; LG art. 12), Gereja sebagai persekutuan
paguyuban-paguyuban umat beriman "yang disatukan berdasarkan kesatuan Bapa dan
Putera dan Roh Kudus" (bdk. LG art. 4) melayani demi keselamatan jiwa-jiwa.
Agar harta benda Paroki yang diintensikan untuk karya-karya kerasulan sosial dapat
dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka dibuatlah Pedoman
Pelaksanaan Pengelolaan Dana Sosial Paroki Keuskupan Agung Semarang ini.
BAB I
PENGERTIAN, TUJUAN, dan SUMBER
Pasal 1
Pengertian
Penjelasan
BAB I
PENGERTIAN, TUJUAN, dan SUMBER
Pasal 1 Pengertian
1. Pengertian Dana Sosial Paroki mengacu pada kewajiban kaum beriman untuk
membantu memenuhi kebutuhan Get ej a, salah satunya untuk karya kerasulan
dan amal kasih, memajukan keadilan sosial, membantu orang-orang miskin
(kanon 222) serta wewenang otoritas gerejawi dalam mengatur pelaksanaannya,
baik untuk memperoleh, memiliki, mengelola, dan mengalih-milikkan harta benda
untuk tujuan-tujuannya yang khas (bdk. Kanon 223 dan 1254)
2. Jelas
Pasal 2
Tujuan
Karitatif dan Pemberdayaan
1. Dana Papa Miskin Paroki digunakan untuk membiayai karya-karya karitatif dalam
reksa pastoral paroki.
5. Dana Kematian digunakan sebagai bantuan sosial terkait dengan kematian bagi
keluarga tidak mampu dalam reksa pastoral paroki setempat.
6. Dana Sosial Paroki lainnya digunakan sebagai bantuan sosial karitatif dan atau
pemberdayaan dalam reksa pastoral paroki setempat sebagaimana telah
diintensikan sebelumnya
Penjelasan
Pasal 2
Tujuan
Karitatif dan Pemberdayaan
2. Tujuan penggunaan Danpamis paroki mengacu pada PKAP 2008 Bab I no 19,
hlm. 9; definisi Pengeluaran untuk Maksud Tertentu dalam Petunjuk Teknis
Keuangan danAkuntansi Paroki hlm 81.
3. Tujuan penggunaan Dana APP paroki mengacu pada definisi Pengeluaran untuk
Maksud Tertentu dalam Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki hlm
81.
Pasal 3
Sumber Dana Sosial Paroki
1. Dana Papa Miskin (Danpamis), Dana Papa Miskin berasal dari 15% jumlah
kolekte umum dan amplop persembahan bulanan.
2. Dana Aksi Puasa Pembangunan (APP), Paroki Dana APP Paroki berasal dari
25% jumlah pengumpulan amplop/kotak APP dan Kolekte Umum Minggu
Palma.
3. Dana Bencana, Dana Bencana Paroki berasal dari dana yang dihimpun oleh
paroki melalui kolekte atau sumbangan yang diintensikan untuk bantuan sosial
terkait dengan bencana.
4. Dana Peduli Pendidikan, Dana Peduli Pendidikan berasal dari dana yang
dihimpun oleh paroki melalui kolekte atau sumbangan yang diintensikan untuk
pendidikan.
5. Dana Kematian, Dana kematian berasal dari dana yang dihimpun oleh paroki
melalui sumbangan yang diintensikan untuk bantuan sosial terkait dengan
kematian.
6. Dana Sosial Paroki lainnya, Dana Sosial Paroki lainnya adalah dana yang
dihimpun oleh paroki melalui kolekte atau sumbangan yang diintensikan untuk
bantuan karya sosial karitatif dan atau pemberdayaan lainnya.
Penjelasan
Pasal 3
Sumber Dana Sosial Paroki
1. Sumber perolehan Dana Papa Miskin mengacu pada PKAP 2008, Bab I no 19
dan Pedoman Keuangan Paroki Keuskupan Agung Semarang 1991 pasal 19;
Memo Administrator Diosesan Keuskupan Agung Semarang No. 11 17-A/X/2009
tanggal 18 November 2009 tentang Kenaikan Prosentase Dana Papa Miskin.
2. Sumber perolehan Dana APP Paroki mengacu pada PKAP 2008, Bab I no 18;
PetunjukTeknis Keuangan danAkuntansi Paroki 2008 him. 63
BAB II
SPIRITUALITAS DAN LANDASAN PASTORAL
Pasal 4
Spiritualitas Karya Amal Kasih
1. Gereja melaksanakan karya amal kasih atas dasar spiritualitas belarasa murid-
murid Yesus Kristus.
Penjelasan
BAB II
SPIRITUALITAS DAN LANDASAN PASTORAL
Pasal 4
Spiritualitas Karya Amal Kasih
1. Spiritualitas belarasa murid-murid Yesus Kristus mengacu pada Kis. 2: 41-47 2.
Pasal 5
Landasan Pastoral
1. Kaum beriman memiliki kewajiban untuk membantu memenuhi kebutuhan
Gereja, termasuk di dalamnya terhadap karya kerasulan dan amal kasih untuk
memajukan keadilan sosial, membantu orang-orang yang berkekurangan
sebagaimana diatur pelaksanaannya oleh otoritas gerej a yang berwenang.
4. Dana Sosial Paroki dihimpun, dikelola, dan dimanfaatkan secara transparan dan
akuntabel sehingga layak dipercaya.
Penjelasan
Pasal 5
Landasan Pastoral
1. Kewajiban kaum beriman ini mengacu pada Kan. 222 dan 1254
2. Maksud dan tujuan dibentuknya Badan Hukum Gereja mengacu pada
Perubahan Anggaran Dasar Pengurith Gereja dan Papa Miskin Room Katolik,
Nomor 4 tertanggal 12 Desember 2000 di hadapan notaris Ny. Agelique
Tedjajuwana, SH; Statuta Keuskupan Regio Jawa Tahun 1995 pasal 137,
Ketentuan Pastoral Keuskupan Regio Jawa Tahun 2016, pasal 139; Pedoman
Keuangan Paroki KAS 1991 pasal 19; diperbarui dengan Memo Administrator
Diosesan Keuskupan Agung Semarang No. 1117/A/X/2009 tentang perubahan
prosentase penerimaan dana papa miskin;
3. Upaya Gereja dalam melaksanakan karya amal-kasih, terutama terhadap
mereka yang berkekurangan (bdk. KPPRJ pasal 139, butir 1d).
4. Prinsip Pengelolaan Dana Sosial Paroki mengacu pada Pendahuluan Pedoman
Keuangan dan Akuntansi Paroki, butir C. hlm 7). Tata Kelola harta benda harus
jelas, terbuka, disertai bukti-bukti transaksi yang sah dan dokumen-dokumen
terkait sehingga dapat dipercaya.
BAB III
PENGELOLA DANA SOSIAL PAROKI
Pasal 6
Tim Pengelola Dana Sosial Paroki
1. Dewan Paroki menunjuk salah satu atau beberapa tim kerja dalam Bidang
Pelayanan Kemasyarakatan atau membentuk suatu Panitia adhoc yang
menghimpun, mengelola, dan memanfaatkan Dana Sosial Paroki untuk karya
amal kasih, baik yang bersifat karitatif maupun pemberdayaan dalam wilayah
reksa pastoralnya.
2. Dewan Paroki menentukan jumlah, bentuk, struktur, dan mekanisme pelayanan
Pengelola Dana Sosial Paroki
3. Pengelola Dana Sosial Paroki dikoordinasi oleh Ketua Bidang Pelayanan
Kemasyarakatan
4. Pengelola Dana Sosial Paroki wajib membuat dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada Dewan Harian Paroki.
5. Masa bakti Pengelola Dana Sosial Paroki sesuai masa bakti keanggotaan
Dewan Paroki.
Penjelasan
BAB III
PENGELOLA DANA SOSIAL PAROKI
Pasal 6
Tim Pengelola Dana Sosial Paroki
1. Paroki memiliki kebebasan untuk menentukan pihak-pihak yang dapat dipercaya
untuk mengelola aneka macam Dana Sosial Paroki. Tim-tim kerja dalam
kepengurusan Dewan Paroki di Bidang Pelayanan Kemasyarakatan dapat
diserahi tugas untuk mengurus semua atau beberapa atau salah satu jenis Dana
Sosial Paroki dalam intentio dantisnya, atau membentuk suatu panitia ad hoc
yang beranggotakan tim-tim Kerja dalam Bidang Pelayaanan Kemasyarakatan
dilengkapi dengan orang dan atau pihak lain yang dipercaya untuk mengemban
tugas mengelola Dana Sosial Paroki. Pembentukan kepanitiaan adhoc
dimaksudkan untuk melibatkan dan memberdayakan semakin banyak orang
yang memiliki kemampuan dalam pelayanan umat.
2. Jelas.
3. Jelas.
4. Jelas.
5. Jelas.
Pasal 7
Tanggungjawab dan Kewenangan
Tim Pengelola Dana Sosial Paroki
1. Pengelola Dana Sosial Paroki bertanggungj awab kepada Dewan Paroki.
2. Pengelola Dana Sosial Paroki berwenang:
o a.Merencanakan dan melaksanakan karya amal kasih, baik yang bersifat
karitatifdan pemberdayaan bagi yang berkekurangan.
o b.Menghimpun, mengelola, dan memanfaatkan Dana Sosial Paroki untuk
penyelenggaraan karya kerasulan amal kasih.
o c.Menggerakkan keterlibatan umat dalam karya kerasulan amal kasih.
o d.Membangun kerjasama dengan pihak-pihak lain, termasuk dengan
pemerintah pusat/daerah, dan atau lembaga donor lainnya untuk karya
kerasulan amal kasih.
Pasal 8
Mekanisme Pelayanan
1. Pelayanan Pengelola Dana Sosial Paroki hendaknya menampakkan jiwa
communio dalam kerjasama yang sinergis dengan pihak-pihak yang terkait.
2. Pengambilan keputusan terkait pengelolaan Dana Sosial Paroki dilakukan
dengan jalan musyawarah atau penegasan bersama, tanpa mengesampingkan
kewenangan Pastor Paroki sebagai penanggungjawab utama reksa pastoral.
3. Dewan Paroki dapat menentukan frekuensi rapat Pengelola Dana Sosial Paroki.
Penjelasan
Pasal 7
Tanggung Jawab dan Kewenangan
Tim Pengelola Dana Sosial Paroki
1. Pertanggungjawaban ini mengacu pada kanon 536 § 1 tentang pembentukan
Dewan Paroki yang bertujuan mengembangkan kegiatan pastoral paroki kepada
umat beriman dan terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan PKAP Bab II,
Pasal 1, no. 1.5.3.
2. Jelas
Pasal 8
Mekanisme Pelayanan
1. Jiwa communio nampak dalam rasa tanggung jawab bersama yang
berlandaskan aspek spiritual dan manusiawi terhadap reksa pastoral paroki,
terungkap dalam sikap terbuka, bersahabat, mengasihi secara tulus, berani
menerima perbedaan dan mendukung demi kebaikan bersama (bonum
commune). Sinergisitas pelayanan terwujud dalam kerja sama dengan semua
pihak terkait.
2. Penegasan bersama dimaksudkan untuk mencapai hasil keputusan yang
mengutamakan kebaikan bersama (bonum commune) dengan memberi
perhatian kepada kaum miskin atas dasar prinsip solidaritas dan subs idiaritas .
3. Jelas.
BAB IV
TATA KELOLA DANA SOSIAL PAROKI
Pasal 9
Prinsip dan Kriteria
Pengelolaan Dana Sosial Paroki
1. Dana Sosial Paroki dihimpun, dikelola dan dimanfaatkan atas dasar:
o a. Azas keadilan dan cinta kasih kristiani
o b. Prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
dan harta benda Paroki
o c. Intentio dantis
o d. Azas manfaat.
Penjelasan
BAB IV
Pasal 9
Prinsip dan Kriteria
Pengelolaan Dana Sosial Paroki
1. Pengelolaan Dana Sosial Paroki berpedoman pada prinsip-prinsip berikut:
o a. Berasaskan keadilan dan cinta kasih kristiani. Yang dimaksud
dengan asas keadilan di sini adalah landasan perlakuan adil terhadap
manusia yg menjadi warga masyarakat. Asas keadilan menekankan
aspek kesetaraan, tidak diskriminatif, dan adanya keseimbangan antara
hak dan kewajiban dalam usaha-usaha mewujudkan kesejahteraan sosial.
Oleh karena itu asas keadilan, selaras dengan asas cinta kasih kristiani
mengedepankan semangat kepedulian dan belarasa terhadap kaum
KLMTD di tengah umat maupun masyarakat sekitar.
o b. Prinsip kredibilitas, akuntabilitas, dan transparansi dalam
pengelolaan keuangan dan harta benda Paroki. Selaras dengan prinsip
umum dalam Pedoman Tata Kelola Keuangan dan Akuntansi Paroki di
Keuskupan Agung Semarang, Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Dana
Sosial Paroki dilakukan sedemikian rupa sehingga sungguh
mencerminkan pengelolaan dan pemanfaatan keuangan yang kredibel,
akuntabel, dan transparan.
o c. Sesuai dengan intentio dantis masing-masing jenis Dana Sosial Paroki,
Dana Sosial Paroki yang terikat pada intentio dantis tertentu harus
digunakan sesuai dengan intensinya.
o d. Sesuai dengan azas manfaat. Selaras dengan azas manfaat ini, Dana
Sosial Paroki HARUS SIAP HABIS dimanfaatkan bagi mereka yang
berhak dan mendapat prioritas pelayanan karitatif dan atau
pemberdayaan.
Penjelasan
Penjelasan
Pasal 10
Tata Kelola Keuangan
1. Dana Sosial Paroki dikelola berdasarkan pedoman keuangan dan harta benda
yang ditetapkan oleh Keuskupan Agung Semarang.
3. Dana Sosial Paroki disimpan dalam rekening tabungan/giro atas nama PGPM
Paroki
Pasal 11
Tata Kelola Administrasi
1. Pengelola Dana Sosial Paroki wajib menyelenggarakan administrasi terkait
wujud karya sosial dan pemanfaatan Dana Sosial Paroki menurut intentio dantis.
Penjelasan
Pasal 10
Tata Kelola Keuangan
1. Pengelolaan harta benda paroki didasarkan pada ketentuan kanon 1254,
Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki, Petunjuk Teknis Keuangan dan
Akuntansi Paroki, Program GL dan Pedoman atau pengaturan lain yang berlaku
di Keuskupan Agung Semarang.
2. Laporan pertanggung jawaban diserahkan kepada Bendahara Paroki sebelum
tanggal 10 bulan berikutnya.
3. Jelas
Pasal 11
Tata Kelola Administrasi
1. Jelas.
2. Jelas.
3. Jelas
BAB V
PERGANTIAN PENGELOLA
DAN
STANDAR PELAKSANAAN
Pasal 12
Pergantian Pengelola Dana Sosial Paroki
1. Pergantian Pengelola Dana Sosial Paroki sesuai masa bakti kepengurusan
Dewan Paroki.
Penjelasan
BAB V
PERGANTIAN PENGELOLA
DAN
STANDAR PELAKSANAAN
Pasal 12
Pergantian Pengelola Dana Sosial Paroki
1. Jelas.
2. Berkas-berkas yang diserahterimakan antara lain berupa laporan keuangan,
daftar penerima manfaat Dana Sosial Paroki, dan inventarisasi Dana Sosial
Paroki yang dimiliki.
Pasal 13
Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Sosial Paroki
1. Petunjuk Tekhnis Pengelolaan Dana Sosial Paroki antara lain berisi jumlah,
bentuk, struktur, dan mekanisme pelayanan Pengelolaan Dana Sosial Paroki
2. Jelas.
3. Jelas.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 14
Hal yang Belum Diatur
Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan
Dana Sosial Paroki Keuskupan Agung Semarang ini diatur dalam Pedoman tersendiri
dengan persetujuan Pastor Paroki.
Pasal 15
Masa Berlaku
Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Dana Sosial Paroki Keuskupan Agung Semarang
ini berlaku pada tanggal ditetapkan dan dapat ditinj au kembali.
Ditetapkan di Semarang pada 16 Desember 2017
Penjelasan
BAB VI
PENUTUP
Pasal 14
Hal yang Belum Diatur
Jelas
Pasal 15
Masa Berlaku