Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SANITASI INDUSTRI DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA


MAHASISWA PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IIII

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
TAHUN AJARAN 2022-2023

Pedoman Praktek Kerja lapanagan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II 1
PEDOMAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
SANITASI INDUSTRI DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
PROGRAM DIPLOMA III
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN AJARAN 2022-2023

1. LATAR BELAKANG

Program pendidikan Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan Kesehatan


Lingkungan di Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Jakarta II, adalah
pendidikan vokasi di bidang kesehatan lingkungan yang merupakan pendidikan dengan
landasan ilmu pengetahuan dan keprofesian yang didasarkan pada paradigma ilmu
kesehatan lingkungan. Pada pelaksanannya sangat terkait erat dengan proses pemahaman
dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan lingkungan serta
masa penyesuaian keprofesian.
Sikap dan keterampilan profesional sebagai Sarjana Terapan Kesehatan
Lingkungan yang mampu mengaplikasikan prosedur dan ilmu kesehatan lingkungan
melalui beberapa indikator meliputi penyehatan air, pengelolaan limbah cair, penyehatan
udara, penyehatan tanah dan pengelolaan sampah, penyehatan makanan dan minuman,
pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit, dan memanfaatkan IPTEKS
kesehatan lingkungan dalam menyelesaikan masalah kesehatan lingkungan serta
mengabdikan dirinya pada masyarakat, ditumbuhkan dan dibina pada peserta didik
sepanjang proses pendidikannya melalui berbagai bentuk pengalaman belajar di
masyarakat.
Praktek Lapangan merupakan salah satu bentuk pengalaman belajar peserta didik
untuk mendapatkan kesempatan terlatih dalam kerja di masyarakat, melakukan adaptasi
profesi, peka dan mampu mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan lingkungan yang
dihadapi oleh masyarakat.
Praktek lapangan Sanitasi Industri dan Keselamatan Kesehatan Kerja adalah
kegiatan praktek yang memberikan mahasiswa untuk melakukan identifikasi hazard,
analisis dan memberikan saran/rekomendasi berupa pengendalian terhadap setiap
permasalahan yang disusun berdasarkan hirarki pengendalian bahaya di tempat kerja.

Pedoman Praktek Kerja lapanagan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II 2
2. TUJUAN

2.1 Tujuan Umum


Peserta didik mampu mengelola (merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi )
program Sanitasi Industri dan Keselamatan Kesehatan Kerja mengidentifikasi dan
menganalisis faktor-faktor bahaya di tempat kerja serta mampu memberikan
saran/rekomendasi pengendalian berdasarkan hirarki pengendalian bahaya di tempat kerja.

2.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus :
1) Mampu mengenal struktur dan fungsi organisasi dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi program/kegiatan sanitasi Industri dan
Keselamatan Kesehatan Kerja
2) Mampu menyusun instrumen pengumpulan data berupa quesioner dan checklist
sebagai alat untuk melakukan identifikasi faktor bahaya di industri.
3) Mampu mengidentifikasi faktor-faktor bahaya di tempat kerja dengan teknik
wawancara, observasi dan pengukuran.
4) Mampu menganalisis hasil identifikasi faktor-faktor bahaya di tempat kerja.
5) Mampu menyusun prioritas masalah berdasarkan hasil identifikasi dan analisis
faktor-faktor bahaya di tempat kerja.
6) Mampu memberikan saran tindak lanjut yang berhubungan dengan kondisi
kesehatan lingkungan di lokasi praktek Kerja Lapangan

3. MANFAAT

2.2.1 Bagi Peserta didik (mahasiswa).


1) Memberikan pengalaman kelompok bagi peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan akademik dan manajerial pada tatanan nyata industri di lapangan.
2) Memberikan kesempatan peserta didik untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan
teman sejawat, Petugas Kesehatan, Petugas HSE.
3) Menyusun keterampilan profesional dengan menerapkan pendekatan spesifik atas
masalah kesehatan lingkungan, dan keselamatan kesehatan kerja yang dihadapi.

Pedoman Praktek Kerja lapanagan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II 3
4) Mendapatkan pengalaman kerja di bidang penelitian, terutama kegiatan penelitian
survai.
5) Menumbuhkan sikap positif dan percaya diri atas keprofesian kesehatan
lingkungan.

2.2.2 Bagi Institusi Pendidikan


1) Dapat menciptakan jaringan kerja sama dengan berbagai jenis industri.
2) Mendapatkan kesempatan untuk sosialisasi dan publikasi institusi pendidikan
kepada masyarakat industri.
3) Mendapatkan informasi dalam melakukan pengembangan program studi yang
sesuai dengan kebutuhan industri.
4) Mendapatkan kesempatan untuk mengenalkan profil lulusan Sarjana Terapan
sehingga dapat diserap pasar kerja industri.

2.2.3 Bagi Institusi Lahan Praktek


1) Mendapatkan kesempatan berinteraksi dengan masyarakat akademika dan
memperluas wawasan, khususnya tentang sanitasi industri dan keselamatan kerja.
2) Memberdayakan potensi mahasiswa peserta praktek untuk membantu
melaksanakan upaya pengelolaan sanitasi industri dan keselamatan kerja.
3) Mendapatkan informasi tentang kualifikasi calon tenaga kerja yang mampu
mengelola upaya sanitasi industri dan keselamatan kerja.

4. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Praktek sanitasi industri dan keselamatan kerja meliputi kegiatan Pengelolaan sanitasi
Industri dan Keselamatan Kerja yang mencakup (Plan – Do – Check – Control/Action )
- Perencanaan ( Plan)
- Pelaksanaan (Do)
- Evaluasi (Check)
- Pengendalian ( Control/Action)
Melakukan Kegiatan identifikasi, analisis dan pengendalian faktor-faktor bahaya di
tempat kerja dan mencakup komponen indikator kesehatan lingkungan :

Pedoman Praktek Kerja lapanagan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II 4
- penyehatan udara,
- penyediaan air bersih,
- pengelolaan limbah cair
- pengelolaan sampah padat,
- penyehatan makanan dan minuman,
- pengendalian vektor dan binatang pengganggu
- upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

5. TARGET CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Dihasilkannya dokumen Pengelolaan Sanitasi Industri dan


K3 (Perencanaan, pelaksanaan, Evaluasi dan pengendalian).
2. Dihasilkannya instrumen pengumpulan data berupa
kuesioner dan cheklist
3. Mahasiswa melakukan orientasi industri berdasarkan
dokumen dan pengamatan lapangan
4. Mahasiswa melakukan penilaian dan monitoring serta
evaluasi terhadap upaya penyehatan udara.
5. Mahasiswa melakukan penilaian dan monitoring serta
evaluasi terhadap upaya penyediaan air bersih.
6. Mahasiswa melakukan penilaian dan monitoring serta
evaluasi terhadap upaya pengelolaan limbah cair.
7. Mahasiswa melakukan penilaian dan monitoring serta
evaluasi terhadap upaya pengelolaan limbah padat (sampah).
8. Mahasiswa melakukan penilaian dan monitoring serta
evaluasi terhadap upaya penyehatan makanan dan minuman.
9. Mahasiswa melakukan penilaian dan monitoring serta
evaluasi terhadap upaya pengendalian vaktor dan binatang pengganggu.
10. Mahasiswa melakukan pemantauan faal kerja, ergonomi, dan
produktivitas kerja.
11. Mahasiswa melakukan analisis epidemiologi kerja.

Pedoman Praktek Kerja lapanagan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II 5
12. Mahasiswa melakukan audit K3.
13. Mahasiswa melakukan penilaian dan monitoring serta
evaluasi lingkungan kerja.
14. Mahasiswa melakukan identifikasi hazard dan dampaknya
bagi tenaga kerja di beberapa jenis industri.
15. Mahasiswa melakukan penilaian dan monitoring serta
evaluasi terhadap penggunaan alat pelindung diri (APD) pada pekerja di tempat
kerja.
16. Mahasiswa melakukan penyusunan prosedur operasional
kerja dalam pemantauan kesehatan lingkungan kerja, keselamatan, kesehatan
kerja dan produktivitas tenaga kerja.
17. Mahasiswa melakukan pemantauan kesehatan kerja,
keselamatan, dan produktivitas tenaga kerja.
18. Mahasiswa melakukan intervensi, pelaporan, dan seminar
hasil.

6. KRITERIA LAHAN PRAKTEK

Industri yang dijadikan lokasi lahan praktek Sanitasi Industri dan Keselamatan
Kesehatan Kerja (K3) harus memenuhi kriteria-kriteria berikut secara :

A. Umum :
1. Memiliki bagian dalam struktur organisasi yang mengelola sanitasi industri dan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3/HSE) atau divisi lingkungan
2. Berlokasi di Jabodetabek dan sekitarnya.
3. Pada industri yang bersedia untuk menjalin kerjasama secara formal dan
memungkinkan dibuat dalam bentuk MOU.
4. Memiliki tenaga kerja minimal 100 orang atau memiliki potensi bahaya
kesehatan lingkungan dan keselamatan kerja yang spesifik.

B. Khusus :

Pedoman Praktek Kerja lapanagan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II 6
Kegiatan PLT/PKL yang diselenggarakan pada lahan industri saat ini mengingat
adanya penyebaran pandemi covid19, maka harus dipertimbangan hal-hal sebagai
berikut :
1 Mahasiswa yang mengikuti PLT/PKL harus sudah mendapat persetujuan dari
orangtua/wali yang dinyatakan dan ditandangani dalam surat pernyataan bermaterai.
2 Lahan PLT/PKL bersedia menerima mahasiswa dengan menjalankan protokol
kesehatan yang ketat sesuai ketentuan lahan praktek.
3 Industri UMKM berlokasi di Jabodetabek dan sekitarnya serta berbadan hukum
resmi.
4 Pada industri yang bersedia untuk menjalin kerjasama secara formal dan
dimungkinkan dibuatnya dalam bentuk MOU.
5 Memiliki tenaga kerja skala kecil atau memiliki potensi bahaya kesehatan
lingkungan dan keselamatan kesehatan kerja yang spesifik.
6 Bersedia dijadikan lahan PLT/PKL bidang kesehatan lingkungan dan K3 industri.

7. PERSYARATAN PESERTA DAN PEMBIMBING

1. Persyaratan Peserta Praktek:


1) Mahasiswa yang telah teregristrasi pada semester 7
2) Mahasiswa yang telah menyelesaikan bidang studi keahlian (Penyehatan
Udara, Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair, Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah, Penyehatan Makanan Minuman, Pengendalian Vektor
dan Binatang Pengganggu serta Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) serta Sanitasi Industri dan K3

2. Persyaratan Pembimbing
1) Dosen tetap pada Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jakarta II
2) Mempunyai latar belakang pendidikan minimal sarjana minimal Srata 2 atau
berlatar belakang kesehatan lingkungan dan Keselamatan Kesehatan Kerja
(K3)

Pedoman Praktek Kerja lapanagan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II 7
8. MEKANISME PENYELENGGARAAN PRAKTEK LAPANGAN
Praktek lapangan Sanitasi Industri dan Keselamatan kerja diselenggarakan melalui 3
tahap, yaitu :
a. Persiapan
1) Pembentukan panitia
2) Proposal atau Pedoman
3) Pemilihan Lahan praktek
4) pembuatan MOU dengan lahan praktek
5) Pembekalan PKL/PLT
6) Instrumen
7) Persiapan administrasi
8) Penyusunan Jadwal (pembagian kelompok mahasiswa dan pembimbing)
9) Persiapan alat

b. Pelaksanaan
1) Pembukaan
2) Kegiatan lapangan :
a. Mengumpulkan data Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi Program HSE
dapat dilakukan secara tentatip maupun sistem daring
b. Mengidentifikasi data kesehatan lingkungan dan program K3 dilakukan
dalam jangka waktu 2 sampai 4 minggu atau disesuaikan dengan
kesepakatan mahasiswa dengan lahan praktek.
c. Mengolah dan menganalisis data kesehatan lingkungan dan program K3
d. Memecahkan masalah dan memberikan saran tindak lanjut yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan lingkungan dan program K3 di
lokasi Praktek Lapangan
e. Penyusunan Laporan
f. Presentasi hasil dengan sistem Online/Offline di Kampus/Industri

c. Evaluasi dan Penyusunan laporan


1) Evaluasi (dosen dan institusi)
2) Penyempurnaan dan Pengumpulan Laporan (oleh mahasiswa)

Pedoman Praktek Kerja lapanagan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II 8
9. METODA

Metode praktek lapangan Sanitasi Industri dan Keselamatan Kesehatan Kerja


dilakukan dengan cara:
1. Menyusun hasil Pembelajaran dari Tim HSE tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Perencanaan, Pelaksanaan,
Evaluasi dan Pengendalian).
2. Menyusun instrument berdasarkan pedoman dan peraturan
perundangan yang sesuai.
3. Melakukan pengenalan profil industri dengan melakukan studi
dokumen dan studi lapangan.
4. Wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan
informasi tentang komitmen dan kebijakan manajemen serta untuk mendapatkan
data tentang karakteristik pekerja yang berkaitan dengan sanitasi industri dan
Keselamatan Kesehatan Kerja.
5. Observasi dengan menggunakan checklist untuk mendapatkan
data-data tentang kondisi Sanitasi Industri dan Keselamatan Kesehatan Kerja.
6. Pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dengan
parameter/faktor bahaya yang ada.
7. Membandingkan hasil identifikasi dengan standar atau peraturan
perundangan yang berlaku (baik dari pemerintah dan internal industri)
8. Menganalisis sumber-sumber dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan setiap faktor bahaya yang diidentifikasi di tempat kerja
9. Menganalisis potensi risiko yang dapat diakibatkan oleh setiap
faktor bahaya tempat kerja.
10. Menetapkan skala prioritas masalah dan prioritas pengendalian
berdasarkan hirarki pengendalian faktor bahaya di tempat kerja.

Pedoman Praktek Kerja lapanagan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II 9
11. ALOKASI WAKTU DAN JADWAL PENYELENGGARAAN

Waktu pelaksanaan Praktek Lapangan dapat dilaksanakan antara 2 - 4 minggu, sesuai


dengan ijin yang diperoleh di unit kegiatan terpilih lahan praktek, dengan jadwal
kegiatan sebagai berikut:

Minggu ke
Kegiatan
I II III IV
Pembukaan
Orientasi lapangan
Pengukuran dan pendataan
Identifikasi
Analisis
Pembuatan laporan
Pengesahan laporan &
penutupan.

Catatan: jadwal kegiatan disesuaikan atau didiskusikan dengan pihak lokasi


praktek

12. PENUTUP

Semoga pedoman ini dapat digunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan praktek
lapangan terpadu Sanitasi Industri dan Keselamatan Kesehatan Kerja baik bagi
mahasiswa, institusi pendidikan maupun industri tempat lokasi praktek.

Pedoman Praktek Kerja lapanagan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II 10
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

Depkes RI. 2002. Kurikulum Pendidikan Program Diploma III Jurusan Kesehatan
Lingkungan, Politeknik Kesehatan Depkes Tahun 2002

Direktorat PLP.1999. Kumpulan Formulir Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan (Inspeksi


Sanitasi) Bidang Penyehatan Tempat-tempat Umum. Jakarta: Ditjend P2M & PLP Depkes
RI.

Jurusan Kesehatan Lingkungan.2008.Proposal Praktek Kerja Lapangan Sanitasi Kawasan


Permukiman, Mahasiswa Politeknik Kesehatan Jakarta II, tahun 2007-2008.

Jurusan Kesehatan Lingkungan.2008.Proposal Praktek Kerja Lapangan Sanitasi Sarana


Transportasi, Mahasiswa Politeknik Kesehatan Jakarta II, tahun 2007-2008.

Jurusan Kesehatan Lingkungan.2008.Proposal Praktek Kerja Lapangan Sanitasi Tempat-


tempat Umum dan Wisata, Mahasiswa Politeknik Kesehatan Jakarta II, tahun 2007-2008.

Jurusan Kesehatan Lingkungan.2008.Proposal Praktek Kerja Lapangan Sanitasi


Lingkungan Kerja/Industri, Mahasiswa Politeknik Kesehatan Jakarta II, tahun 2007-2008.

Kepmenkes RI No. 1405 tahun 2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja dan
Industri.

Kepmenkes RI No. 1098 tahun 2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan
dan Restoran.

Pedoman Praktek Kerja lapanagan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II 11
Kepmenkes RI No. 1204 tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.

Kepmenlh No. 48 tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

Kepmenlh No. 58 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Sakit

Mulia, Ricki M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

Permenkes RI No. 416 tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan


UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PP no.50 tahun 2015 tentang Penerapan SMK3

LAMPIRAN

1. Formulir Penilaian Praktek Lapangan Sanitasi Industri dan Keselamatan Kesehatan


Kerja oleh Pembimbing dari Akademi.

2. Formulir Penilaian Praktek Lapangan Sanitasi Industri dan Keselamatan Kesehatan


Kerja oleh Pembimbing Lapangan dari Institusi.

3. Formulir Penilaian Praktek Lapangan Sanitasi Industri dan Keselamatan Kesehatan


Kerja oleh Mahasiswa.

Pedoman Praktek Kerja lapanagan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II 12

Anda mungkin juga menyukai