Anggota Kelompok 1:
Nadhom Terkait
2
غهُ قَ ْد َر أَيُ َرى ُم ْمتَنَعًا أ َ ْو نَا ِئيًا
ُ ف يُ ْد َعى بُلُ ْو ْ اْل ُم َبالَغَةُ َو
ٌ ص
Mubalaghah adalah ekspresi ungkapan yang menggambarkan sesuatu hal secara berlebihan yang
tidak mungkin (tidak sesuai dengan kenyataan).
A. Pendahuluan
Ilmu badi’ membahas tata cara memperindah suatu ungkapan, baik pada aspek laafazh
maupun pada aspek makna. Yaitu muhassinat Ma’nawiyyah yang meliputi: tauriyyah, thibaq,
muqabalah, dan sebagainya.
Dalam makalah ini akan dibahas pembahasan Badi’ pada aspek makna yaitu Badi’
Muballaghah dan Mughoyyarah.
B. Pembahasan
1. Muballaghah
Pengertian
Salah satu aspek badi’ lainnya dalam uslub bahasa Arab adalah badi’ mubalaghah. Istilah
ini dalam bahasa Indonesia biasa disebut gaya bahasa hiperbola. Kata mubalaghah secara leksikal
bermakna ‘melebihkan’. Sedangkan dalam khazanah ilmu badi’, mubalaghah didefinisikan
sebagai berikut:
المبالغة وصف يدعى بلوغه قدرا يرى ممتنعا أو نائبا وهو على أنحاء تبليغ أو إغراق أو غلو جاء
Artinya:
"Mubalaghah adalah ekspresi ungkapan yang mengabarkan sesuatu hal secara berlebihan yang
tidak mungkin (tidak sesuai dengan kenyataan). Badi jenis ini ada tiga kategori, yaitu tabligh,
ighraq, dan ghuluw."
1
Salwa Safira Az-Zahroh, Anissatul Fitriana, Siti Safira Al-Latifatuzzahra, Akram Al Afif Fadhil, Ahmad Abdal Akbar
2
Abdul Qodir Hamid, Terjemah Jauharul Maknun, (Surabaya, Al-Hidayah,tt)
Contoh
Artinya: “Kalau sekiranya kamuturunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah.” (Q.S. Al-Hasyr: 21)
Pada ayat tersebut mengnadung makna yang melebih-lebihkan dan tidak lazim adanya.
Contoh lain dari mubalaghah yaitu firman Allah dalam surat An-Nur ayat 40:
“Atau seperti gulap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang diatasnya ombak
(pula), diatasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila ia mengeluarkan
tangannya, tiadalah ia dapat melihatnya.” (Q.S. An-Nur: 40)
Pada ayat tersebut menggunakan lafadz yang tidak lazim adanya dan melebih-lebihkan, dan
maknanya juga ‘sulit’ dimengerti.
Macam-macam Muballaghoh
Mubalaghah sebagai salah satu bentuk pengungkapan berbahasa mempunyai tiga kategori,
yaitu tabligh, ighraq, dan ghuluw.
1. Tabligh
Tabligh adalah salah satu jenis ungkapan mubalaghah. Dinamakan tabligh apabila suatu
ungkapan itu mungkin terjadi baik secara logika maupun realita. Contoh:
2. Ighraq
Apabila suatu ungkapan menggambarkan sesuatu yang secara logika tidak mungkin terjadi
tapi menurut realita mungkin terjadi disebut ighraq. Contoh:
"Kami akan memuliakan tetangga kami selama ia masih berada di tempat karni; dan kami akan
mengikutinya dengan penghormatan di manapun dia pergi
3. Ghuluw
Sedangkan apabila suatu ungkapan menggambarkan sesuatu baik secara logika maupun
realita tidak mungkin terjadi dinamakan ghuluw. Contoh:
"Kau bikin takut orang-orang musyrik, sampai-sampai embrio mereka yang belum tercipta pun
takut kepadamu."
2. Mughoyyarah
Pengertian
Menurut Istilah Ilmu Balaghoh, Mughayarah adalah ( )مدح الشيء بعد ذمة أو عكسهmemuji sesuatu
setelah mencelanya atau kebalikannya.
Contoh
C. Kesimpulan
Ilmu badi’ membahas tata cara memperindah suatu ungkapan, baik pada aspek lafazh
maupun pada aspek makna. Yaitu muhassinat Ma’nawiyyah yang diantaranya meliputi
Muballaghah dan Mughoyyarah.
Mubalaghah adalah ekspresi ungkapan yang mengabarkan sesuatu hal secara berlebihan
yang tidak mungkin (tidak sesuai dengan kenyataan). Badi jenis ini ada tiga kategori, yaitu
tabligh, ighraq, dan ghuluw. Sedangkan Mughayarah adalah ( )مدح الشيء بعد ذمة أو عكسهmemuji
sesuatu setelah mencelanya atau kebalikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Zaenuddin, Mamat dan Yayan Nurbayan. 2007. Pengantar Ilmu Balaghah. Bandung: PT
Refika Aditama.