Anda di halaman 1dari 34

MACAM-MACAM PENYAKIT KRONIK DAN PENYAKIT

KASUS YANG TERGOLONG PENYAKIT TERMINAL

Disusun Oleh

ANDI SUCI LESTARI

124022215

PROGRAM S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KEPERAWATAN STIK FAMIKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan makalah

tentang Macam -Macam Penyakit Kronik Dan Penyakit Kasus Yang

Tergolong Penyakit Terminal ini dengan baik. Saya sangat berharap makalah ini

dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami

juga memohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan atau

ketidaksempurnaan dalam pembuatannya.

Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapa pun yang

membacanya. Sekiranya makalah yang telah tersusun ini dapat berguna bagi diri

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya minta maaf apabila

terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Dan memohon kritik, saran, dan usulan

yang membangun dari anda demi perbaikan makalah yang di waktu yang akan

datang.

Makassar, 22 Januari 2023

Penulis
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................5

C. Tujuan...........................................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6

A. Defenisi Kematian dan Menjelang Ajal........................................................6

B. Etilogi Kematian...........................................................................................7

C. Tanda dan Gejala Pasien Menjelang Ajal.....................................................7

D. Macam -Macam Penyakit Kronik Dan Penyakit Kasus Yang Tergolong


Penyakit Terminal................................................................................................8

BAB III..................................................................................................................18

PENUTUP..............................................................................................................18

A. Kesimpulan.................................................................................................18

B. Saran............................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

Lampiran Referensi................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk hidup yang unik dan
kompleks dan terdiri dari berbagai dimensi, yakni meliputi aspek fisik
psikologis, sosial, kultural dan spiritual, sehingga dalam melakukan
hubungan profesionalisme perawat klien sepatutnya dilakukan secara
kesuluruhan tanpa melupakan bagian-bagian yang lain. (Gaol, Setiawan, &
Siregar, 2016)
Selain memberi perawatan secara holistic, pemberian asuhan
keperawatan juga diberikan pada manusia mulai dari dalam kandungan,
kelahiran, hingga manusia menjalani kehidupannya dan berakhir kematian.
Hal ini terjadi karena setiap manusia akan mengalami siklus kehidupan. Data
kematian dan penyebab kematian adalah masalah data yang belum
terdokumentasi sampai saat ini dan belum terkelola baik di Indonesia.
(Jaelani, 2018)
Dalam memberikan perawatan, selain aspek fisik, kebutuhan spiritual
perlu diperhatikan dalam merawat individu yang sakit. kebutuhan spiritual
seringkali dianggap tidak penting oleh perawat. Padahal aspek spiritual sangat
penting terutama untuk pasien yang didiagnosa harapan sembuhnya sangat
tipis dan mendekati sakratul maut. Pada perawatan pasien yang sakit hal yang
paling diperlukan adalah pengetahuan dan keterampilan merawat orang sakit,
perawatan menjelang ajal dan pengurusan jenazah ketika meninggal dunia.
Pada saat menjelang ajal kewajiban seorang Muslim adalah mendampingi
pasien yang sakaratul maut dengan talqin. (Murtiningsih, 2019)
Perawat profesional dapat ditunjukan melalu cara dan tindakannya baik
serta sesuai dengan prosedur atau petunjuk yang disarankan. Yang dimaksud
dengan tindakan yang baik adalah tindakan dan sikap dalam perawatannya
manusiawi, artinya memberikan perlakuan yang dapat menghargai pasien dan
penuh rasa penghormatan terhadap harga diri pasien. Untuk bisa menunjukan
tindakan yang profesional, seorang perawat harus menunjukan sikap yang
teliti dan tindakannya berdasarkan pengetahuannya. (Jaelani, 2018)
Di Indonesia sendiri perawatan menjelang ajal masih belum optimal, hal
ini terjadi karena kebanyakan rumah sakit belum memahami bahwa
seharusnya pada pasien seharusnya diberikan perawatan paliatif, termasuk
pada pasien denga stadium terminal. Perawat mempunyai peran yang sangat
penting dalam perawatan paliatif dan menjelang ajal karena mereka yang
paling lama kontak dengan pasien dibandingkan dengan tenaga kesehatan
lain.namun karena kurangnya pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif
sehingga asuhan keperawatan yang diberikan kurang maksimal (Nainggolan
& dkk, 2020)
Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk menambah tingkat pengetahuan
dan memperbaiki sikap perawat terhadap perawatan paliatif dan menjelang
Ajal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kematian dan menjelang ajal?
2. Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya kematian?
3. Apa saja tanda serta gejala pasien yang menjelang ajal?
4. Macam -Macam Penyakit Kronik Dan Penyakit Kasus Yang Tergolong
Penyakit Terminal?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi dari kematian dan menjelang ajal
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab terjadinya kematian
3. Untuk mengetahui apa saja tanda serta gejala pasien yang menjelang ajal
4. Untuk mengetahui Macam -Macam Penyakit Kronik Dan Penyakit Kasus
Yang Tergolong Penyakit Terminal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi Kematian dan Menjelang Ajal
Kematian merupakan berhentinya semua fungsi tubuh vital secara
permanen. Kematian merupakan akhir kehidupan manusia yang tidak mampu
terelakkan. Proses ini merupakan proses yang universal dan akan terjadi pada
semua manusia, proses universal tersebut dimulai dari kelahiran, menjelang
ajal, dan kematian, kejadian tersebut merupakan kejadian yang bersifat
normal dan merupakan proses dari kehidupan. (Kozier & dkk, 2010)
Menjelang ajal merupakan salah satu bagian kehidupan yakni proses
menuju akhir. Konsep menjelang ajal dibentuk seiring dengan waktu saat
seseorang tumbuh dan mengalami berbagai kehilangan, serta berpikir
mengenai konsep yang konket dan abstrak (Kozier & dkk, 2010)
Pasien terminal merupakan salah satu dari pasien menjelang ajal. pasien
terminal adalah pasien dengan keadaan mengalami penyakit atau sakit yang
tidak mempunyai harapan untuk sembuh, keadaan tersebut dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, misalnya karena penyakit kronis atau kecelakaan. WHO
sendiri mengatakan kondisi terminal adalah suatu kondisi pasien yang tinggal
menuju ajalnya dan dalam keadaan sekarat. Maka pada kondisi itu, perlu
dilakukan perawatan secara khusus baik secara medis maupun non medis
secara holistic. (Jaelani, 2018)
Perawatan yang diberikan pada pasien menjelang ajal merupakan
perawatan paliatif, yakni berpusat pada kualitas hidup pasien, dengan peduli
terhadap harkat dan martabat, mengurangi penderitaan, dan kebutuhan
perawatan yang baik diakhir masa kehidupan seseorang. (Sudarsa, 2020)
Selain untuk mengurangi penderitaan pada pasien menjelang ajal perlu
dilakukannya perawatan spiritual, spiritual adalah sesuatu yang berhubungan
dengan spirit, semangat untuk mendapatkan keyakinan, harapan dan makna
hidup. Spiritualitas merupakan suatu kecenderungan untuk membuat makna
hidup melalui hubungan intrapersonal, interpersonal dan transpersonal dalam
mengatasi berbagai masalah kehidupan. (Yusuf & dkk, 2017)
B. Etilogi Kematian
Menurut (Hillary & dkk, 2020) penyebab dari kematian yang
memerlukan perawatan paliatif yaitu:
1. Penyakit
Menurut WHO, penyebab utama kematian adalah penyakit. Penyakit
penyebab kematian paling banyak antara lain : penyakit jantung iskemik,
stroake, kanker paru-paru, dimensia, diabetes, PPOK dan penyakit
terminal lainnya. Banyak dari status penyakit ini mencakup etiologi yang
heterogen dan kompleks dalam kekurangan paradigm pengobatan yang
efektif.
2. Penuaan
Penuaan juga termasuk faktor resiko kematian dikarenakan penyakit-
penyakit yang mematikan mudah menyerang tubuh pada usia lanjut.
3. Kecelakaan (hematoma epidural)
C. Tanda dan Gejala Pasien Menjelang Ajal
Menurut (Rakhman, Arif, & dkk, 2012) tanda-tanda pada pasien
menjelang ajal yaitu:
1. Tonus otot menurun
a. Gerakan ekstremitas berangsur-angsur menghilang, khususnya pada
kaki dan ujung kaki
b. Sulit berbicara
c. Tubuh semakin lemah
d. Aktivitas saluran pencernaan menurun
e. Otot rahang dan muka mengendur
f. Rahang bawah cenderung turun
g. Sulit menelan, refleks gerakan menurun
h. Mata sedikit terbuka
2. Sirkulasi melemah
a. Suhu tubuh pasien tinggi, tetapi kaki, tangan, dan ujung hidung
terasa dingin serta lembab
b. Kulit ekstremitas dan umung hidung tampak kebiruan, kelabu atau
pucat
c. Denyut nadi tidak beraturan
d. Tekanan darah menurun
e. Peredaran darah menurun
f. Peredaran darah perifer berhenti
3. Kegagalan fungsi sensorik
a. Sensasi nyeri menurun atau hilang
b. Pandangan mata kabur dan berkabut
c. Kemampuan indra berangsur-angsur menurun
d. Sensasi kulit, misalnya panas, dingin, dan tajam menurun
4. Penurunan atau kegagalan fungsi pernapasan
a. Pernapasan chyne stokes atau bunyi napas terdengar kasar
b. Pernapasan tidak teratur dan berlangsung melalui mulut

D. Macam -Macam Penyakit Kronik Dan Penyakit Kasus Yang Tergolong


Penyakit Terminal
1. Penyakit Kronik

Penyakit kronik dapat dijelaskan sebagai penyakit degeneratif yang


bertahan lama hingga bertahun-tahun yang masih dapat dikendalikan, namun
sulit untuk sembuh (Dewi, 2016). Menurut data dari World Health
Organization (WHO) tahun 2010 sebesar 63% dari seluruh jumlah kematian
disebabkan karena penyakit kronis. Penyakit kronis meliputi penyakit jantung
koroner, stroke, kanker, diabetes mellitus, cedera, penyakit paru obstruktif
kronik, batu ginjal dan penyakit sendi/ rheumatoid arthritis (Kementerian
Kesehatan RI, 2013).
Pada program penanggulangan penyakit kronik yang mendapat perhatian
khusus dari pemerintah adalah terbatas pada penyakit hipertensi dan DM
padahal penyakit yang menyerang persendian banyak menimbulkan
kecacatan pada penderitanya. Penderitaan yang di alami cukup lama dan berat
akibat penyakit sendi atau rheumatoid arthritis, sehingga penyakit ini
tergolong penyakit kronis (Fillah, 2017).
Beberapa contoh penyakit yang dapat digolongkan sebagai penyakit
kronis adalah:
a. Gagal jantung
Gagal jantung merupakan penyakit kronis pada jantung yang
membuat jantung membengkak, sehingga mengganggu kinerja jantung
dalam memompa darah.
Gejala utama gagal jantung adalah sesak napas, cepat lelah, serta
pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki. Gejala ini dapat
berkembang secara bertahap atau terjadi secara tiba-tiba.
Pengobatan gagal jantung dilakukan untuk meredakan gejala dan
meningkatkan kekuatan dan fungsi jantung. Untuk mengobati penyakit
kronis ini, dokter dapat menyarankan penderita gagal jantung untuk
membatasi aktivitasnya, mengurangi asupan cairan dan garam, serta
memberikan obat-obatan.
b. Kanker
Kanker adalah jenis penyakit kronis dengan angka kematian yang
cukup tinggi. Pasalnya, penyakit ini sering kali tidak menimbukan gejala
pada tahap awal, sehingga baru terdeteksi ketika kanker sudah memasuki
tahap yang berat atau stadium lanjut.
Gejala kanker yang muncul tergantung pada jenis kanker dan organ
tubuh yang terkena. Namun, secara umum, penderita kanker biasanya
dapat mengalami beberapa tanda dan gejala berupa:
 Muncul benjolan di bagian tubuh tertentu
 Nyeri di salah satu bagian tubuh
 Penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas
 Demam berkepanjangan
 Lemas dan mudah lelah
 Batuk kronis
 Mudah memar atau sering mengalami perdarahan secara spontan,
misalnya mimisan atau BAB berdarah
Penyakit kronis ini perlu dideteksi sejak dini dengan pemeriksaan
skrining kanker. Jika seseorang terdiagnosis kanker, dokter akan
mengobati penyakit tersebut dengan kemoterapi, operasi, dan radioterapi.
Penentuan jenis penanganan akan disesuaikan dengan kondisi penderita
serta jenis dan stadium kanker.
c. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis
yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke, jika tidak diobati.
Penyakit kronis ini umumnya tidak bergejala.
Biasanya, gejala hipertensi baru muncul bila tekanan darah
penderitanya sudah sangat tinggi. Gejala yang dapat muncul, yaitu sakit
kepala, lemas, gangguan penglihatan, nyeri dada, dada berdebar, dan
sesak napas.
Penyakit kronis ini bisa dicegah dan diatasi dengan cara menjalani
pola gaya hidup sehat, mengurangi asupan garam, dan konsumsi obat
antihipertensi sesuai resep dokter.
d. Diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya
kadar gula darah. Penyakit kronis ini dapat menyebabkan penderitanya
mengalami beberapa gejala berupa sering haus dan lapar, sering buang
air kecil (terutama di malam hari), pandangan kabur, luka yang sulit
sembuh, sering mengalami infeksi, kulit gatal, dan munculnya sensasi
kesemutan, perih, atau mati rasa.
Penyakit ini bisa diobati dengan cara menjalani pola makan sehat,
menggunakan obat diabetes, dan mempertahankan berat badan ideal.
e. Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi ketika fungsi ginjal
menurun secara bertahap dan menetap. Gagal ginjal disebut kronis jika
sudah terjadi dalam waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Kondisi
ini bisa juga diawali dengan gagal ginjal akut yang tidak tertangani.
Gejala gagal ginjal kronis meliputi pembengkakan pada tungkai,
nyeri dada, dan tekanan darah tinggi yang tidak terkendali. Secara umum,
pengobatan gagal ginjal kronis meliputi pemberian obat-obatan, cuci
darah, dan transplantasi ginjal.
Penyakit dibedakan menjadi akut dan kronis berdasarkan lama
perkembangan penyakitnya, bukan berdasarkan tingkat bahayanya. Baik
penyakit akut maupun kronis sama-sama perlu diperiksakan ke
dokter dan ditangani dengan tepat, agar penyakit tersebut tidak
bertambah parah dan menimbulkan komplikasi atau bahkan kematian.

2. Penyakit Kasus Yang Tergolong Penyakit Terminal


 Penggolongan penyakit bisa banyak dan menimbulkan intepretasi yang
berbeda-beda dalam mengelompokkan mana yang termasuk kategori terminal
dan mana yang tidak masuk dalam kategori penyakit terninal. Maka berikut
ini merupakan kriteria yang dapat menjadi batasan penyakit yang sudah bisa
masuk dalam kategori penyakit terminal
1. Penyakit tidak dapat disembuhkan, yaitu golongan penyakit apapun yang
sudah tidak memungkinkan secara medis untuk sembuh karena sudah dalam
stadium lanjut.
2. Stase akhir kehidupan dan penyakit mengarah pada kematian, sehubungan
dengan upaya medis sudah tidak bisa menolong lagi.
3. Diagnosa medis sudah jelas. Penegakan diagnosa dengan golden standar
dengan menetapkan ukuran yang akuratPenderita yang akan meninggal tidak
akan kembali lagi ke tengah
4. Tidak ada obat untuk menyembuhkan, secara medis seringkali obat yang
masuk menjdai tidak mempunyai efek terpeutik.
5. Prognosis jelek, kemungkinan sembuh sangat kecil yang artinya
kemungkinan terjadi kematian sangat besar.
6. Bersifat progresif yaitu peningkatan menjadi parah sangat cepat dan tidak
ada kemajuan untuk bisa sembuh kembali. 7. Tubuh sudah tidak cukup
menerima efek obat.
Jenis penyakit terminal sering kita temui baik dipusat pelayanan
kesehatan maupun di rumah. Pada sekelompok keluarga yang mampu, pasien
dalam kondisi terminal ini tetap dipertahankan untuk dirawat di rumah sakit.
Namun banyak terjadi apabila di rumah sakit tidak sembuh, keluarga
membawa pulang untuk dapat meninggal di rumah dengan damai, ditunggu
oleh orang-orang yang menyayangi. Jenis penyakit terminal:
1. Kanker yang sudah masuk ke staging lanjut
2. Penyakit degeneratif, sering terjadi pada lansia.
3. Penyakit paru obstruktif kronis, cystic fibrosis,
4. Parkinson
5. Stroke,
6. Penyakit Genetika
7. Gagal Jantung
8. Penyakit infeksi HIV/AIDS yang sudah memberi dampak komplikasi
keseluruh tubuh Sayangnya, saat ini pelayanan kesehatan di negara Indonesia
masih belum benar-benar menyentuh seluruh kebuhan para pasien dengan
keadaan terminal tersebut
Adapun Kriteria penyakit terminal
Ada beberapa kriteria untuk penyakit terminal, yakni :
1.Penyakit tidak dapat disembuhkan
2.Mengarah pada kematian
3.Diagnose medis sudah jelas
4.Tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit
5.Prognosis jelek
6.Bersifat progresif
Beberapa Respon Kehilangan
 Pasien yang mengalami terminal illness akan merasa takut yang tergambar
dari ekspresi wajah, dan takut untuk mengulurkan tangan.
 Pasien akan merasa cemas dengan menggerakkan otot rahangnya
kemudian akan terlihat mengendor.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kematian merupakan berhentinya semua fungsi tubuh vital secara
permanen. Menjelang ajal merupakan salah satu bagian kehidupan yakni
proses menuju akhir. Konsep menjelang ajal dibentuk seiring dengan waktu
saat seseorang tumbuh dan mengalami berbagai kehilangan, serta berpikir
mengenai konsep yang konket dan abstrak.
Penyebab dari kematian adalah karena faktor penyakit, penuaan, atau
kecelakaan. Tanda dan gejala pada pasien menjelang ajal adalah Tonus otot
menurun, Sirkulasi melemah, Kegagalan fungsi sensorik dan Penurunan atau
kegagalan fungsi pernapasan.
Ada tujuh tahap tang akan dilalui oleh pasien menjelang ajal, bukan
hanya pada pasien tahap ini juga akan terjadi pada keluarga atau kerabat yang
dekat dengan pasien. Tujuh tahap itu yakni Menurut Elisabeth Kubler-Ross
dalam (Widianto, 2018) ada 7 tahap yang dilewati pasien terminal saat
menjelang kematian, tahap ini tidak hanya terjadi pada pasien saja, akan
tetapi juga terjadi pada keluarga, atau orang-orang terdekat pasien. Tahap ini
terjadi secara berurutan dari setiap tahap. Dengan rentang waktu yang
berbeda-beda, tahap tersebut antara lain :Tahap Terkejut/terguncang (shock),
penyangkalan (denial), kemarahan (anger), tawar menawar (bergaining),
depresi (depression), Tahap Pengujian (Testing), dan penerimaan (accepting).
Perawatan yang dilakukan pada pasien menjelang ajal yakni,
Perencanaan Untuk Perawatan Dirumah, keluarga dalam memberi
perawatan,Memenuhi Kebutuhan Fisiologi Pasien Yang Menjelang Ajal,
Menyediakan dukungan sosial, Menyediakan dukungan spiritual, Membantu
klien meninggal dengan keadaan terhormat. Selain perawatan tersebut, perlu
pula dilakukan pendampingan seperti Menentukan GCS pasien, Menalqin
(menuntun) dengan syahadat, Mendoakan dan mengatakan hal-hal baik di
depannya, Berbaik sangka kepada Allah, Membasahi kerongkongan orang
yang sedang sakratul maut, Menghadapkan orang yang sakratul maut kearah
kiblat.

B. Saran
Sebagai perawat profesional, kita diwajibkan untuk memenuhi kebutuhan
dasar pasien baik dari biologis, psiko, sosial maupun spiritualnya. Namun,
sering kali kebutuhan spiritual dianggap sepeleh dan tidak diperhatikan
dengan baik. Padahal dalam semua agama kita diajarkan untuk terus
beribadah baik dalam keadaan sehat terlebih pada sakit. Dalam islam sendiri
dikatakan bahwa orang yang sakit akan diangkat dosanya. Jadi alangkah
baiknya kita sebagai generasi penerus dapat lebih memperhatikan hal ini.
Selain itu Adapun saran yang ingin disampaikan oleh penulis adalah
keinginan atas partisipasi pembaca agar sekiranya dapat memberikan kritik
dan saran yang sehat dan sifatnya membangun demi kemajuan penulisan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bastone, E., & dkk. (2019). Spiritual Care provision to end-of-life patients : A systematic
Literatur review. J Chin Nurs, 3609-3624.

Gaol, R. L., Setiawan, & Siregar, C. T. (2016). Pengembangan Fasilitas Pertumbuhan


Spiritual Pasien Di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

Hillary, R. F., & dkk. (2020). Epigenetic measures of ageing predict the prevalence and
incidence of leading causes of death and disease burden. 1-12.

Jaelani. (2018). Hubungan Perawatan Pasien Menjelang Ajal Dengan Dokumentasi


Keperawatan Di Rumah Sakit Wilayah Kota Cirebon. Jurnal Ilmiah Indonesia, 27-
38.

Kozier, B., & dkk. (2010). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Edisi 5. Jakarta: EGC.

Lestari, I. (2019, September 16). Integrasi Nilai Islam Pada Pasien Perawatan Islami.

Murtiningsih. (2019). Seminar dan Workshop Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien


Menjelang Ajal dan Pengurusan Jenazah. Jurnal Abdimas Kesehatan Vol.1 No.3,
175-179.

Nainggolan, G. D., & dkk. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat Tentang
Perawatan Paliatif di Rumah Sakit Advent Bandung. Jurnal Skolastik
Keperawatan Vol.6 No.1, 1-9.

Pratiwi, W., & dkk. (2017, September 07). Konsep Kematian dan Menjelang Ajal. pp. 1-
32.

Putra, A. (2015, Juni 24). Kebutuhan Dasar Manusia II (Konsep dan Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Terminal dan Menjelang Ajal).

Rakhman, Arif, & dkk. (2012). Buku Panduan Praktek Laboratorium Keterampilan Dasar
Keperawatan. Yogyakarta: Depublish.

Sudarsa, I. W. (2020). Perawatan Komprehensif Paliatif. Jawa Timur: Airlangga University


Press.

Sutjahjo, A. (2016). Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Airlangga University.

Widianto, B. (2018). Memahami Pengalaman Menjelang Kematian Lansia Jawa. . Vol 2


No.2.
Yusuf, A., & dkk. (2017). Kebutuhan Spiritual Konsep dan Aplikasi dalam Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

E. kelu
arga,
kenyat
aan
ini
sangat
berat
bagi
keluar
ga
yang
akan
F. ditin
ggalka
nnya
Untuk
mengh
indari
hal
diatas
bukan
hanya
keluar
ganya
G. saja
yang
berduk
a
bahka
n
klien
lebih
terteka
n
denga
n
penya
kit
yang
H. dide
ritanya
.
I. 2.
Conto
h
Penya
kit
Termi
nasi
J. Kon
disi
termin
al
adalah
suatu
keadaa
n
diman
a
seseor
ang
menga
lami
K. peny
akit/
sakit
yang
tidak
memp
unyai
harapa
n
untuk
sembu
h
sehing
ga
L. sang
at
dekat
denga
n
proses
kemati
an.
Respo
n
pasien
dalam
kondis
i
M. term
inal
sangat
individ
ual
tergant
ung
kondis
i fisik,
psikol
ogis,
sosial
N. yang
dialam
i,
sehing
ga
dampa
k yang
ditimb
ulkan
pada
tiap
individ
u
O. juga
berbed
a.
Hal
ini
memp
engaru
hi
tingkat
kebutu
han
dasar
yang
P. ditu
njukan
oleh
pasien
termin
al.
Q. Pend
erita
yang
akan
menin
ggal
tidak
akan
kemba
li lagi
ke
tengah
R. kelu
arga,
kenyat
aan
ini
sangat
berat
bagi
keluar
ga
yang
akan
S. ditin
ggalka
nnya
Untuk
mengh
indari
hal
diatas
bukan
hanya
keluar
ganya
T. saja
yang
berduk
a
bahka
n
klien
lebih
terteka
n
denga
n
penya
kit
yang
U. dide
ritanya
.
V. 2.
Conto
h
Penya
kit
Termi
nasi
W. Kon
disi
termin
al
adalah
suatu
keadaa
n
diman
a
seseor
ang
menga
lami
X. peny
akit/
sakit
yang
tidak
memp
unyai
harapa
n
untuk
sembu
h
sehing
ga
Y. sang
at
dekat
denga
n
proses
kemati
an.
Respo
n
pasien
dalam
kondis
i
Z. term
inal
sangat
individ
ual
tergant
ung
kondis
i fisik,
psikol
ogis,
sosial
AA. ya
ng
dialam
i,
sehing
ga
dampa
k yang
ditimb
ulkan
pada
tiap
individ
u
BB. ju
ga
berbed
a.
Hal
ini
memp
engaru
hi
tingkat
kebutu
han
dasar
yang
CC. di
tunjuk
an
oleh
pasien
termin
al.

Anda mungkin juga menyukai