Anda di halaman 1dari 10

Bahaya

HIV/AIDS
Disusun oleh: Seprianta, Suryani, Intan, Novaldi, Anita Bella,
Meli br Juntak, Aulia, Nabila, Sofi, Indahfebriyanti, Rindi
• Apa Itu HIV/AIDS?
1. Virus imunodefisiensi manusia adalah dua spesies lentivirus penyebab AIDS. Virus ini
menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi
lemah dalam melawan infeksi. Jika virus ini terus menyerang tubuh, sistem pertahanan
tubuh kita akan semakin lemah
2. AIDS adalah kependekan dari ‘Acquired Immune Deficiency
Syndrome’. Acquired berarti didapat, bukan keturunan. Immune terkait dengan
sistem kekebalan tubuh kita. Deficiency berarti kekurangan. Syndrome atau
sindrom berarti penyakit dengan kumpulan gejala, bukan gejala tertentu. Jadi AIDS
berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh
yang dibentuk setelah kita lahir.
3. AIDS disebabkan oleh virus yang disebut HIV atau Human Immunodeficiency
Virus. Bila kita terinfeksi HIV, tubuh kita akan mencoba menyerang infeksi. Sistem
kekebalan kita akan membuat ‘antibodi’, molekul khusus yang menyerang HIV itu.
Asal usul HIV/AIDS
Republik Demokratik Kongo Simpanse HIV/AIDS

• Sejarah penyakit AIDS dari virus HIV disebut berasal dari Kinshasa,
Republik Demokratik Kongo. Saat itu, para ahli meyakini bahwa HIV
berasal dari spesies simpanse yang menular pada manusia. Pada
simpanse, virus tersebut dinamai Simian Immunodeficiency Virus atau
SIV.
TAHAP-TAHAP HIV MENJADI AIDS
Tahap awal Inveksi HIV Tahap ARC(AIDS REALATE COMPLEX
• Demam hingga menggigil
• Pada tahap ini penderita dipastikan positif HIV

01
Muncul ruam di kulit




Muntah
Ny eri pada sendi dan Otot
Pembengkakan kelenjar getah bening
Sakit kepala
03 dengan sistem kekebalan tubuh yang semakin
menurun. Mulai muncul gejala infeksi oportunistik,
misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh
tubuh, diare terus-menerus, dan flu yang tak kunjung
• Sakit perut sembuh.
• Sakit tenggorokan dan sariawan

04
Tahap tanpa gejala

Setelah masa infeksi HIV di stadium


awal, virus akan tetap aktif dalam
02 TAHAP AIDS
Periode masa jenderla. Periode masa jendela
yaitu periode di mana pemeriksaan tes 05
Tahap gangguan otak
(susunan saraf pusat)

antibody HIV masih menunjukkan hasil


tubuh tapi tidak menunjukkan gejala negatif walaupun virus sudah masuk ke
atau hanya bergejala ringan. Tahap dalam darah pasien dengan jumlah yang
ini juga disebut dengan tahap banyak
asimtomatik yang artinya tanpa
gejala.
HIV/AIDS Di Indonesia
● Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, terdapat lebih dari 50.000
kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi
pada heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA
suntik (penasun), dan pekerja seks.
● Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung meningkat. Di tahun
2019, tercatat ada lebih dari 7.000 penderita AIDS dengan angka kematian mencapai
lebih dari 600 orang.
● Akan tetapi, dari tahun 2005 hingga 2019, angka kematian akibat AIDS di Indonesia
terus mengalami penurunan. Hal ini menandakan pengobatan di Indonesia berhasil
menurunkan angka kematian akibat AIDS.
Penyebab dan Faktor
Risiko HIV dan AIDS
• Penyakit HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus atau
HIV, sesuai dengan nama penyakitnya. Bila tidak diobati, HIV dapat
makin memburuk dan berkembang menjadi AIDS.
• Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal,
penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah. Meskipun jarang, HIV
juga dapat menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan,
melahirkan, dan menyusui.
• Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dan tanpa
menggunakan pengaman
• Menggunakan jarum suntik bersama-sama
• Melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh
manusia tanpa menggunakan alat pengaman diri yang cukup
Pengobatan HIV/AIDS
Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus
segera mendapatkan pengobatan berupa
terapi antiretroviral (ARV). ARV bekerja
mencegah virus HIV bertambah banyak
sehingga tidak menyerang sistem
kekebalan tubuh.
Diagnosa HIV/AIDS
Tes HIV harus dilakukan untuk
memastikan seseorang
mengidap HIV atau tidak.
Pemeriksaan yang dilakukan
sebagai langkah diagnosis Tes antibodi Tes antiGen
adalah dengan mengambil Tes ini bertujuan mendeteksi antibodi yang dihasilkan Tes antigen bertujuan mendeteksi protein yang menjadi
tubuh untuk melawan infeksi HIV. Meski akurat, perlu bagian dari virus HIV, yaitu p24. Tes antigen tersebut dapat
sampel darah atau urine dilakukan 2-6 minggu setelah pengidap yang dicurigai
waktu 3-12 minggu agar jumlah antibodi dalam tubuh
pengidap untuk diteliti di cukup tinggi untuk terdeteksi saat pemeriksaan terinfeksi HIV.Jika skrining menunjukkan pengidap
laboratorium. terinfeksi HIV (HIV positif), pengidap perlu menjalani tes
selanjutnya. Tujuannya untuk memastikan hasil skrining,
membantu dokter mengetahui tahap infeksi yang diderita,
serta menentukan metode pengobatan yang tepat
Pemeriksaan viral load
Hitung sel CDA
(HIV RNA)
CD4 adalah bagian dari sel Bertujuan untuk menghitung RNA, bagian dari virus HIV yang berfungsi
darah putih yang dihancurkan menggandakan diri. Jumlah RNA yang lebih dari 100.000 kopi per
oleh HIV. Jumlah CD4 normal mililiter darah, menandakan infeksi HIV baru saja terjadi atau tidak
berada dalam rentang 500– tertangani.
1400 sel per milimeter kubik Sedangkan jumlah RNA yang berada di bawah 10.000kopi per mililiter
darah. AIDS terjadi jika hasil darah, menunjukan perkembangan virus yang tidak terlalu cepat,
hitung sel CD4 di bawah 200 tetapi kerusakan pada sistem kekebalan tubuh tetap terjadi.
sel per milimeter kubik darah
Komplikasi HIV/AIDS
Infeksi HIV melemahkan sistem kekebalan
membuat orang yang terinfeksi lebih mungkin
untuk mengembangkan banyak infeksi dan
jenis kanker tertentu. Komplikasi HIV dan AIDS
yang bisa terjadi adalah:

Pneumocystis Pneumonia (PCP)


Limfoma

Kandidiasis (sariawan)
Sarkoma kaposis

Tuberkulosis (TB)
Kanker terkait HPV

Sitomegalovirus Sindrom wastig

Meningitis kriptokokus Komplikasi neurologis

TokSoplamosis
Penyakit ginjal dan hati
1. ODHA bersama kita, tapi AIDS bukan teman kita.
2. ODHA juga sama seperti kita manusia biasa, dan mereka layak diperlakukan
setara. #HariAidsSedunia
3. Sudah seharusnya kita sadar dan menjauh dari ancaman penyakit HIV/AIDS.
Tapi, bukan berarti ikut menjauhi penyintasnya.
4. Rasa kasih sayang bisa Anda berikan kepada ODHA. Tapi, tidak pada
virusnya. #HIV/AIDSAwareness
5. Di Hari AIDS sedunia ini, mari kita tingkatkan kesadaran dan perbanyak belajar
untuk melawan serta menghindar dari penyakit HIV/AIDS.
6. Di mata Tuhan, semua manusia tetap-lah sama, begitu juga para penyintas
ODHA.
7. Diskriminasi pada ODHA hanya untuk orang-orang yang kurang peduli. Kita
yang berpikir terbuka sudah seharusnya beraksi di peringatan Hari AIDS sedunia
ini.
8. Tunjukkan empati Anda pada ODHA sebelum AIDS
menutupnya. #WorldAIDSDays
9. Jadi-lah pribadi yang cerdas dan bergaya. Tapi tetap jauhi hal
berbahaya! #HIV/AIDSAwareness
10. Dari ODHA, kita belajar bahwa harapan, kesempatan, kesehatan,
kebahagiaan, dan ujian harus disyukuri dalam kehidupan. #HariAidsSedunia

Anda mungkin juga menyukai