Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas P5 TEMA
KE-2 TENTANG SUARA DEMOKRASI ini dengan baik serta tepat waktu.

Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan


pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bpk. Guru mata pelajaranP5. Kepada pihak yang sudah menolong turut
dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami
sampaikan banyak terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dikarnakan rakyat memerlukan pemimpin yang adil dan juga bijaksana maka
sura demokrasi sangat berperan penting dalam masalah ini karena rakyat
sangat memrlukan pemimpin yang adil seperti saat ini.

dalam menjadi pemimpin juga harus memenuhi syarat syarat tertentu tidak asal
daftar atu mencalonkan tapi harus memenuhi syarat nya sebagai pemimpin pun
akan di bahas pada makalah kali ini.

1.2 Rumusan Masalah

Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas


dalam makalah ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak
dibahas dalam karya tulis ini antara lain:

1. Pengertian suara demokrasi dan ruang lingkup


2. Pengertian kepemimpinan dalam organisasi
3. Syarat syarat menjadi calon ketua/pemimpin

1.3 Tujuan Masalah


Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di
atas, hingga tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan
berikut:

1. Mencari pengertian demokrasi dan ruang lingkup


2. Pengertian kepemimpin pada oragnisasi
3. Syarat syarat nya menjadi pemimpin

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian demokrasi dan ruang lingkup
Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana hukum, kebijakan,
kepemimpinan, dan usaha besar dari suatu negara atau pemerintahan lain
secara langsung atau tidak langsung diputuskan oleh rakyat.

Secara etimologis, kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu 'Demos' dan
'Kratos'. Demos artinya rakyat/ khalayak, dan Kratos artiya pemerintahan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi adalah bentuk atau


sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan
perantaraan wakilnya yang terpilih.

Jadi, pengertian demokrasi adalah pemerintahan yang diselenggarakan dari


rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.

Dalam demokrasi, setiap warga negara diperbolehkan untuk berpartisipasi, baik


secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan,
dan pembuatan hukum.

Setiap negara menganut sistem pemerintahan yang berbeda. Di beberapa


negara, istilah demokrasi banyak digunakan sebuah negara untuk
menggambarkan sistem pemerintahan yang dianut.

Indonesia menjadi satu di antara negara yang menganut sistem pemerintahan


secara demokrasi. Negara yang menganut sistem demokrasi akan memberikan
kebebasan warga negaranya untuk menyampaikan pendapat.

Untuk lebih memahami lebih dalam tentang demokrasi, bisa membaca


pengertian dari para ahli, hingga jenis-jenisnya.

Berikut ini rangkuman tentang pengertian demorasi menurut para ahli hingga
jenis-jenisnya, seperti dikutip dari laman Saintif dan GuruPPKN, Kamis
(5/11/2020).

1. Abraham Lincoln

Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh


rakyat, dan untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the
people).

2. Charles Costello

Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan


kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk
melindungi hak-hak perorangan warga negara.
3. John L. Esposito

Demokrasi adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Jadi, setiap warga negara
berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah.

4. Hans Kelsen

Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Kemudian yang
melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih.

5. Sidney Hook

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan


pemerintah yang penting secara langsung atau tidak, didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

6. C.F. Strong

Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota


dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan.

7. Hannry B. Mayo

Demokrasi adalah kebijaksanaan umum, ditentukan atas dasar mayoritas oleh


wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan
yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik serta diselenggarakan dalam
suasana kebebasan politik.

8. H. Harris Soche

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan rakyat. Dengan kata lain, rakyat
merupakan pemegang kekuasaan dalam pemerintahan yang memiliki hak untuk
mengatur, mempertahankan, serta melindungi diri mereka dari adanya paksaan
dari wakil-wakil mereka.

9. Abdul Ghani Ar Rahhal

Demokrasi yaitu suatu bentuk kekuasaan rakyat oleh rakyat, artinya rakyat
merupakan sumber kekuasaan.

10. Philippe C. Schmitter

Demokrasi merupakan suatu teori yang menyatakan bahwa suatu negara


supaya tanggap terhadap kebutuhan maupun kepentingan warganya.

Menurut sejarah, sistem demokrasi sudah mulai dipraktikkan sejak zaman


Yunani kuno. Dengan sistem tersebut, rakyat terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan, yang berkaitan dengan keberlangsungan sebuah
negara.

Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus dibicarakan langsung dengan para


rakyatnya. Demokrasi murni atau demokrasi langsung adalah sistem yang
diusung di zaman tersebut.

Ribuan tahun kemudian, pada abad ke-6 SM, bentuk pemerintahan yang relatif
demokratis diperkenalkan di negara-negara bagian Athena oleh Cleisthenes
pada 508 sebelum masehi.

Kondisi tersebut membuat Cleisthenes dikenal dengan panggilan bapak


demokrasi Athena. Saat itu, Athena menganut demokrasi langsung dan memiliki
dua ciri utama, yakni pemilihan warga secara acak untuk mengisi jabatan
administratif dan yudisial di pemerintahan, dan majelis legislatif yang terdiri dari
semua warga Athena.

Seluruh warga Athena (terkecuali wanita, budak, orang asing, pria di bawah usia
20 tahun) memiliki hak dapat berbicara dan memberi suara di majelis Athena.

Meski dibuat oleh majelis, demokrasi di Athena berjalan dengan kontrol


langsung dari rakyat. Rakyat akan menyuarakan pendapatnya lewat majelis atau
pengadilan untuk membantu kendali politik di Athena.

2.2 pengertian kepemimpinan dalam organisasi

Apa Itu Kepemimpinan dalam Organisasi? 

Apapun posisi kita di sebuah organisasi atau perusahaan, kata “kepemimpinan”


pastinya sudah sangat akrab di telinga kita masing-masing. Dapat dipastikan
hampir semua orang ingin memiliki keahlian dalam kepemimpinan yang baik,
atau setidaknya berharap berada di bawah manajemen kepemimpinan yang
benar. Kepemimpinan adalah suatu kekuatan yang memegang peranan penting
dalam keberhasilan organisasi manapun.

Logikanya, tanpa hadirnya kepemimpinan yang efektif, organisasi manapun


akan kesulitan untuk bekerja secara efisien. Mengapa demikian? Karena salah
satu tujuan kepemimpinan dibentuk untuk meraih tujuan yang sama dan satu
secara bersama-sama dengan anggota tim lainnya. Dengan kata lain, penting
bagi kepemimpinan tersebut untuk dapat mengendalikan semua anggota tim
agar melangkah ke arah dan tujuan yang sama. 

Bagaimana dengan pengertian “kepemimpinan dalam organisasi”?


Kepemimpinan dalam organisasi adalah suatu pendekatan manajemen yang
mana setiap pemimpin membantu untuk menetapkan tujuan strategis bagi
organisasi dan di satu sisi, para pemimpin juga memberikan motivasi secara
individu di dalam kelompok agar semua orang di dalam organisasi berhasil
dalam melaksanakan tugas dan tujuan yang diharapkan. 

Menurut website Mckinsey dot com, ada beberapa komponen utama yang harus
kita pahami dan ketahui terkait kepemimpinan dalam organisasi. Selain itu, kita
juga perlu mengenal 5 keutamaan yang membuat kepemimpinan dalam
organisasi menjadi hal yang sangat penting untuk kita miliki. Tanpa berlama-
lama lagi, yuk kita simak penjelasannya berikut ini. 

Kepemimpinan dalam Organisasi Tradisional

Untuk memahami kepemimpinan dalam organisasi secara baik, kita perlu


memahami hal ini dari konteks tradisionalnya terlebih dahulu. Dalam organisasi
tradisional, para pemimpin akan menempatkan fokusnya dalam
memaksimalkan nilai bagi para pemegang saham (investor). Untuk bisa
melakukan hal ini, para pemimpin akan berusaha untuk mengembangkan
strategi dan menginterpretasikannya ke dalam sebuah rencana. Pemimpin
perusahaan atau yang biasa kita sebut sebagai Direktur akan menugaskan
tanggung jawab kepada karyawannya, sekaligus menjadi pengontrol untuk
memastikan bahwa semua orang menjalankan tugasnya dengan baik. 

Bagaimana dengan Kepemimpinan dalam Organisasi di Abad ke-21? 

Semakin berkembangnya zaman, dunia bisnis dan dunia kerja pastinya juga
akan ikut berkembang. Segala perubahan yang terjadi di dalam lingkungan
bisnis dan kerja tentunya akan memerlukan pendekatan-pendekatan baru
dalam kepemimpinan. Beberapa pendekatan yang baru harus fokus pada
penciptaan nilai-nilai bersama yang bukan hanya penting untuk para pemimpin
dan pemegang saham, namun untuk seluruh lapisan organisasi. Maksudnya,
nilai-nilai ini juga akan menjadi hal yang bermakna bagi para karyawan, klien,
mitra bisnis, dan juga pelanggan. 

4 Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi

Dengan kata lain, fungsi kepemimpinan dalam organisasi di abad ke-21 harus
transparan bagi semua pihak yang terlibat. Jika tidak, maka organisasi harus
bersiap untuk ditinggalkan orang-orangnya secara perlahan-lahan. Dalam hal
ini, ada 4 gaya kepemimpinan dalam organisasi yang perlu untuk kita pahami
bersama-sama. Yuk, kita simak penjelasannya, rekan-rekan. 

1. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Visioner. 

Gaya kepemimpinan dalam organisasi yang pertama di abad ke-21 adalah


visioner. Yap, mana ada sih orang yang mau terlibat dalam organisasi yang
pemimpinnya tidak memiliki gambaran apapun di masa depan? Seorang
pemimpin dalam organisasi perlu menjadi individu yang visioner, dimana dirinya
mampu untuk merancang tujuan dan visi misi yang jelas, serta meyakinkan
seluruh anggotanya bahwa mereka sedang menuju jalan keberhasilan. 

Beberapa contoh kepemimpinan dalam organisasi adalah para pemimpinnya


mampu mengamati dan mendengarkan orang-orangnya dalam lapisan
organisasi apapun. Selain itu, mereka juga mampu untuk mempertimbangkan
dan mengintegrasikan berbagai perspektif orang lain dengan pemikiran original
yang mereka miliki. Tidak hanya itu, sebagai pemimpin yang visioner, mereka
mampu bekerja dengan baik dalam tim dan membimbing anggotanya untuk
menuju visi misi yang diharapkan. 

2. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Arsitek. 

Dengan memiliki visi dan misi yang jelas, seorang pemimpin sebenarnya sedang
menjadi arsitek organisasi yang terarah. Para pemimpin dalam organisasi bukan
hanya dituntut untuk merancang rencana masa depan, namun mereka juga
diharapkan dapat mendesain organisasi menjadi sebuah sistem yang
transparan dan canggih. Dalam hal ini, para pemimpin juga diharapkan secara
berkala memeriksa desain inti dari dasar organisasi tersebut. Misalnya,
mengecek kembali tentang bagaimana produk-produk organisasi dapat
diproduksi secara efisien, bagaimana jumlah penjualan dapat ditingkatkan,
bagaimana cara meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan, dan lain-
lain. Peran kepemimpinan dalam organisasi abad ke-21 harus mampu menjadi
arsitek yang tangguh dalam membangun model bisnis di dalam organisasinya. 

3. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Katalisator


(Catalyst). 

Sebagai seorang pemimpin di dalam organisasi, terutama di abad ke-21, para


pemimpin dituntut untuk memiliki gaya kepemimpinan seperti katalisator atau
catalyst. Dalam hal ini, gaya kepemimpinan katalisator perlu melakukan hal-hal
seperti di bawah ini: 

- Menyingkirkan segala hambatan yang dirasakan oleh anggota tim dan


mendukung ide-ide cemerlang mereka agar menjadi kenyataan. 

- Membina hubungan yang baik ke seluruh lapisan organisasi. 

- Membantu orang-orang dalam menghubungkan apa yang mereka kerjakan


dengan visi dan misi organisasi. 

- Membangun lingkungan kerja yang inklusif, dan 

- Membantu meningkatkan motivasi karyawan. 

4. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Pelatih (Coach). 

Kepemimpinan dalam organisasi akan terasa tidak lengkap jika pemimpinnya


tidak bertindak sebagai pelatih (coach) bagi para karyawan atau anggota timnya.
Ketika seorang pemimpin berhasil membimbing para anggotanya untuk
mencapai tujuan organisasi yang diharapkan, maka secara otomatis organisasi
tersebut akan lebih mudah untuk mencapai kesuksesan. Tidak hanya itu, para
karyawannya juga akan berpikir lebih strategis dan mencoba mengasah
kemampuan mereka untuk bekerja lebih baik dalam kolaborasi yang harmonis. 

5 Keutamaan Kepemimpinan dalam Organisasi yang Efektif

Setelah menyimak 4 gaya kepemimpinan dalam organisasi, terutama di abad 21


yang modern ini, sekarang waktunya bagi kita untuk mengenal dan memahami
keutamaan apa saja yang terkandung pada kepemimpinan dalam organisasi.
Berikut ini adalah beberapa keutamaan yang perlu kita ketahui. 
 

1. Membantu Mempengaruhi Perilaku Orang Lain. 

Kepemimpinan dalam organisasi yang kuat akan membentuk seorang pemimpin


yang mampu memengaruhi anggota timnya. Para pemimpin ini mampu
membawa para anggotanya untuk tetap berada di bawah kendalinya. Tentunya,
pengendalian ini akan tetap berada di jalur yang baik yaitu, jalur untuk meraih
kesuksesan organisasi yang diinginkan bersama. 

2. Membantu dalam Menyelesaikan Konflik secara Efektif.

Kepemimpinan dalam organisasi yang efektif menuntut para pemimpin agar


mampu menyelesaikan konflik atau permasalahan seefektif mungkin. Konflik
yang muncul di dalam organisasi bisa berbagai macam, baik konflik yang terjadi
antara karyawan dengan karyawan, atau karyawan dengan atasan.
Kepemimpinan dalam organisasi yang efektif mengizinkan para pemimpin untuk
mendengarkan para karyawan dalam mengekspresikan pendapat dan ide-ide
mereka. Melalui kepemimpinan dalam organisasi yang efektif, pemimpin akan
mampu mencari solusi konflik yang tepat dan rendah risiko. 

3. Membantu Para Anggota dalam Memenuhi Kebutuhan Mereka. 

Seorang pemimpin yang baik akan selalu berusaha dalam menjalin hubungan
yang baik dengan para anggotanya, ini dilakukannya pada seluruh lapisan
organisasi. Tidak hanya hubungan baik yang dibina, namun para pemimpin ini
juga akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. Sebagai
contoh, pemimpin tahu pengembangan diri seperti apa yang diharapkan
anggotanya di dalam organisasi, sehingga dirinya berusaha untuk
memenuhinya.

Para pemimpin yang seperti ini sangat paham bahwa setiap kali pemimpin
menaruh fokus dan perhatiannya pada kebutuhan karyawan, maka karyawan
akan bekerja dengan dedikasi dan antusiasme yang lebih tinggi. Kepemimpinan
dalam organisasi yang efektif akan membantu para pemimpin dan karyawan
berada dalam hubungan yang harmonis. 

 
4. Membantu Memperkenalkan Perubahan Baru yang Diperlukan
Organisasi. 

Kepemimpinan dalam organisasi di abad 21 benar-benar menghadirkan


lingkungan bisnis yang berubah dengan sangat cepat. Konsekuensinya,
organisasi yang tidak mau beradaptasi pada perubahan yang ada, mereka harus
siap untuk tertinggal dengan organisasi lainnya. Oleh karena itu, akan ada
banyak perubahan yang memang harus diperkenalkan oleh pemimpin kepada
anggota timnya di dalam organisasi. 

Jika hal ini tidak dilakukan, para karyawan juga tidak akan mampu untuk
mengikuti segala perkembangan dan perubahan yang ada. Sedangkan,
karyawan adalah salah satu sumber daya dan kekuatan terbesar dalam setiap
organisasi. Melalui kepemimpinan dalam organisasi yang efektif, maka
pemimpin dan karyawan akan mampu menaklukkan segala perubahan
bersama-sama dengan sangat baik. 

5. Membantu Pelatihan dan Pengembangan Para Karyawan di dalam


Organisasi. 

Keutamaan lain yang ada pada kepemimpinan dalam organisasi adalah ikut
membantu segala pelatihan dan pengembangan para karyawan atau anggota
tim di dalam organisasi. Dengan melakukan hal ini, para pemimpin secara tidak
langsung sedang membentuk calon para pemimpin baru di masa mendatang. 

2.3 Syarat - syarat menjadi calon ketua ipm

KRITERIA CALON KETUA UMUM


IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Pasal I: IDEOLOGI

1. Menjalankan Ibadah dan taat mengamalkan ajaran agama islam


berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah

2. Setia dan taat pada prinsip-prisip dasar Muhammadiyah

3. Setia pada tujuan, perjuangan dan garis kebijakan IPM

4. Mempunyai kemauan dan kemampuan berkhidmat pada IPM secara


sungguh-sungguh dengan menjadikan IPM sebagai prioritas pilihan
gerakan dan perjuagan dalam berdakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Pasal II: INTELEKTUALITAS

1. Memiliki pengetahuan yang luas dan wawasan keilmuan yang mendalam

2. Memiliki visi kepemimpinan di tingkat Wilayah dan berpengalaman dalam


kepemimpinan di IPM/ IRM minimal 8 tahun

3. Memiliki karya tulis atau prestasi ilmiah dan non ilmiah

4. Meguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris aktiv secara verbal

5. Memiliki karya tulis yang telah dipublikasikan baik di media ,massa


maupun penerbitan dibuktikan dengan foto copy tulisan minimal 2 judul.

Pasal III: PERSOALITAS

1. Siap berkhidmat menjalankan amanah dengan profesional, dedikasi dan


penuh tanggung jawab.

2. Mempunyai kemampuan interpersonalitas, komunikasi keummatan, dan


kebangsaan yang berwawasan multicultural.

3. Hafal Al-Qur’an minimal 1 juz

4. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan melakukan relasi social


( membangun jaringan)

5. Memiliki kemampuan membangun team work dalam organisasi

Pasal IV: ADMINISTRASI

1. Telah menjadi anggota IPM/IRM ± 8 tahun yang dibuktikan dengan surat


keterangan dari pimpinan IRM di mana yang bersangkutan aktif.
2. Pernah menjabat sebagai pimpinan Wilayah atau Daerah dibuktikan
dengan SK atau surat keterangan.

3. Memahami pola perkaderan IPM/IRM dengan pernah mengikuti pelatihan


dan atau pertemuan tingkat Wilayah.

4. Minimal telah mengikuti perkaderan Tingkat Madya/ Taruna Melati III

5. Pada saat berlangsung Musywil berusia maksimal 22 tahun.

6. Tidak merangkap kepengurusan di OKP yang bidang garapnya sama


dengan IPM/IRM

7. Tidak merangkap kepengurusan di partai politik baik pada saat dipilih


maupun sesudah dipilih hingga akhir jabatan di IPM (dibuktikan dengan
pernyataan bermaterai)

8. Telah menjadi anggota Muhammadiyah ditunjukan dengan kepemilikan


Nomor Baku Muhammadiyah (NBM) minimal 2 tahun.

( AD dan ART IPM)


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari ulasan di atas penulis bisa merumuskan sebagai berikut:

kesimpulan demokrasi adalah berperan penting dalam memilih pemimpin yang


adil dan bijaksana

3.2 Saran

Pililah pemimpin yang adil seperti Muhammad syafa’ul firdanis al-fakri saat
memimpin saat smp dulu

Nama kelompok:

 Aditya tirtana amrullah


 Ibbaniyev Syabeeb Al-Fawwaq
 Dimas nova dewantoro
 Muhammad syafa’ul firdanis al-fakri
 Muhammad Rafi abbad

Anda mungkin juga menyukai